#AKSI BERGIZI
1
Latar Belakang
• Masyarakat Indonesia lebih dominan mengonsumsi sumber zat besi yang berasal
dari nabati. Hasil Survei Konsumsi Makanan Individu (Kemkes, 2014)
menunjukkan bahwa 97,7% penduduk Indonesia mengonsumsi beras (dalam 100
gram beras hanya mengandung 1,8 mg zat besi). Oleh karena itu, secara umum
masyarakat Indonesia rentan terhadap risiko menderita Anemia Gizi Besi (AGB).
• Berdasarkan Survei Diet Total, 2014, Angka Kecukupan Protein <80% anak usia
5-12 tahun sebesar 29,3% dan usia 13 – 18 tahun sebesar 48,1%
Apa itu anemia?
• suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah lebih
rendah dari standar yang seharusnya
• Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah.
Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh
• Anemia diketahui melalui pemeriksaan kadar Hemoblobin (Hb) dibawah 12 g/ dl
pada wanita tidak hamil yang berusia ≥ 15 tahun
Batasan Nilai
Anemia
Penyebab Anemia Gejala Anemia
• Defisiensi zat gizi akibat
rendahnya asupan zat gizi baik
hewani dan nabati. Serta
Kekurangan vitamin dan mineral • 5 L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, Lalai)
(zat besi, vitamin B12, asam folat) • Mudah mengantuk
• Pendarahan akibat kecacingan, • Sulit konsentrasi
trauma atau luka dan menstruasi • Sering pusing, mata berkunang-
• Penyakit Malaria dan Thalasemia kunang
• Pucat pada wajah, kelopak mata, bibir,
kulit, kuku, telapak tangan
DAMPAK Jangka Panjang
Jangka Pendek Dampak anemia pada rematri dan WUS
akan terbawa hingga dia menjadi ibu hamil
• Menurunkan daya tahan anemia yang dapat mengakibatkan
tubuh sehingga penderita
1. Meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin
anemia mudah terkena Terhambat (PJT), prematur, BBLR, dan
penyakit infeksi gangguan tumbuh kembang anak
• Menurunnya kebugaran dan diantaranya stunting dan gangguan
ketangkasan berpikir karena neurokognitif.
2. Perdarahan sebelum dan saat melahirkan
kurangnya oksigen ke sel yang dapat mengancam keselamatan ibu
otot dan sel otak dan bayinya.
• Menurunnya prestasi belajar 3. Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe)
yang rendah akan berlanjut menderita
dan produktivitas anemia pada bayi dan usia dini.
kerja/kinerja 4. Meningkatnya risiko kesakitan dan
kematian neonatal dan bayi
Pencegahan Anemia Pemberian suplementasi TTD secara rutin selama
jangka waktu tertentu bertujuan untuk meningkatkan kadar
hemoglobin secara cepat, dan perlu dilanjutkan untuk
meningkatkan simpanan zat besi di dalam tubuh.
TTD mengandung 60 mg elemental besi dan 400 mcg
asam folat.
1. Pemberian 1 tablet per minggu sepanjang tahun
Meningkatkan konsumsi zat Fortifikasi makanan 2. Diberikan secara blanket approach ( TTD diminum
besi dari makanan dengan besi tanpa melihat kadar hb atau status anemianya)
3. Pemberian TTD di sekolah dilakukan pada remaja
putri kelas 7-12 dengan menentukan hari minum
bersama di sekolah
4. Pada saat libur sekolah atau BDR, remaja putri
dibekali dengan TTD
Suplementasi TTD Pengobatan 5. Perlu memastikan remaja minum TTD di sekolah
60 mg elemental besi dan Penyakit Infeksi setiap minggu
400 mcg asam folat.
• setelah sarapan atau makan bersama
• Pendidikan gizi bagi remaja dan guru
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Mekanisme Pelaporan TTD Rematri
• Siswi mencatat TTD yang didapat di sekolah maupun diperoleh secara mandiri
melalui kartu suplementasi remaja putri / rapor kesehatan / aplikasi ceria
• Merekap jumlah TTD yang diterima dan diminum (angka 1) serta jumlah minggu
yang dilalui siswi sejak bersekolah ditempat SMP/ SMA / sederajat berdasarkan
formulir pemantauan program TTD rematri
• Menghitung presentase remaja putri yang mendapat dan yang mengonsumsi TTD
terhadap jumlah minggu yang dilalui dan persentase jumlah tablet yang diminum
terhadap jumlah minggu yang dilalui. Perhitungan ini dilakukan setiap 3 bulan
(triwulan). Menentukan kategori persentase rematri menerima TTD dan persentase
rematri minum TTD terhadap seluruh remaja putri yang ada/terdaftar disekolah
tersebut
• Laporan tahunan menggunakan laporan triwulan ke 4 Sumber: PMK no 14 tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi
Aplikasi CERIA: Pengingat Minum TTD
CERIA
Dapat diunduh di Link
Sebuah aplikasi yang membantu remaja https://link.kemkes.go.id/AppCERIA
putri di Indonesia dalam memperoleh
informasi seputar bahaya anemia,
manfaat Tablet Tambah Darah, serta Remaja putri mengisi seluruh informasi
yang dibutuhkan, dan tekan daftar untuk
media untuk mencatat dan melaporkan menyelesaikan registrasi
konsumsi Tablet Tambah Darah secara
rutin.
Jika sudah 1 minggu dari tanggal terakhir
minum TTD, maka akan ada pengingat
untuk minum TTD
https://link.kemkes.go.id/AppCERIA
Halaman Utama
Setelah install aplikasi, muncul halaman sebagai
berikut. Jika belum melakukan registrasi, maka
pilih “Daftar”
Daftar
Masukan data lengkap, seperti:
• Nama lengkap
• NIK
• Email
• No. Handphone
• Tempat Lahir
• Tanggal Lahir
• Sekolah
• Username
• Password
Catatan:
Tandai persetujuan syarat dan
ketentuan sebelum pilih “daftar”
Login
• Setelah melakukan
registrasi, akan Kembali
ke halaman utama, lalu
pilih “Masuk”
• Selanjutnya, masukan
username dan kata sandi
• Pilih “Masuk”
Halaman Beranda
Komunikasi
• Koordinasi multi-
untuk Perubahan sektor
Perilaku
• Pemantauan &
Evaluasi
• Penguatan Pendidika n
Keseha ta n
Pem bina a n
Lingkunga n Seha t
Kapasitas
19
IMPLEMENTASI DAN DAMPAK #AKSIBERGIZI Hasil Evaluasi Aksi Bergizi
(Lombok Barat dan Klaten)
Wilayah yang sudah melaksanakan Aksi Bergizi tahun 2021
3 36
7
41%
Pengetahuan
9 9
66%
Jawa Timur
6 Kab/Kota | 15 sekolah NTT
7 Kab/Kota | 45 sekolah Baseline Endline
NTB Catatan:
6 Kab/Kota | 67 sekolah • TTD = Tablet tambah darah
• Evaluasi dilakukan sebelum sekolah tutup karena
20
pandemi
Gerakan #AKSIBERGIZI Rekomendasi Kegiatan Aksi Bergizi
Tujuan: 1. Koordinasi dan komitmen bersama
Adanya gerakan konsumsi TTD bagi remaja putri dan implementasi # AKSI BERGIZI setiap
penyebarluasan informasi TTD di kalangan siswa
minggu
Sasaran:
2. Surat Edaran dari Bupati atau Walikota
Sasaran seluruh siswa/i kelas 7-12 untuk menetapkan Hari Minum TTD
bersama di sekolah / madrasah
Aktivitas:
§ Sarapan bersama dilanjutkan dengan
minum TTD
• Senam pagi § Literasi media audio visual tentang
• Sarapan bersama TTD, pendidikan gizi dan komunikasi
• Aksi Minum TTD bersama
• Pemberian edukasi gizi untuk perubahan perilaku
• Pencatatan melalui aplikasi CERIA § Pembentukan peer support (konselor
sebaya) di setiap sekolah