Anemia
Anemia
1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2722–8088
Artikel Review
Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Indonesia
ABSTRACT
Background: The incidence of anemia is increasing from year to year. The LBW (low birth
weight) prevalence of infants is also escalating. Anemia can be the cause of another health
problems besides LBW (low birth weight). Method: Literature study for 10 english articles that
published from 2015-2020 in database PubMed, Google Scholar, and Wiley Online Library.
The articles are searched with keywords that picked from the title of this study. Results: There
are 10 articles filtered from exclusion and inclusion criteria. From this study, we found out
that there are some factors that can be the trigger of LBW, the risks of all different stage of
anemia, and the risks of different gestation age of diagnosis. Conclusion: Effects that can
happen on neonatal and infants health problems from anemia-diagnosed mother are LBW (low
birth weight), abortus, premature birth, and ASD (autistic spectrum disorder).
ABSTRAK
Latar Belakang: Kejadian anemia pada ibu hamil semakin meningkat tiap tahunnya. Angka
kejadian BBLR (berat badan lahir rendah) pada bayi pun ikut meningkat. Anemia dapat
menjadi penyebab timbulnya masalah lainnya selain BBLR. Metode: Studi literatur pada 10
jurnal berbahasa inggris dengan rentang tahun terbit 2015-2020 dari database PubMed, Google
Scholar, dan Wiley Online Library. Pencarian jurnal dilakukan melalui kata kunci yang berasal
dari judul penelitian ini. Hasil: Studi literatur ini didapat dari 10 artikel yang diseleksi dari
kriteria inklusi dan eksklusi. Dari hasil kajian artikel, diketahui beberapa faktor terjadinya
BBLR, perbedaan tingkatan anemia dan risikonya, dan perbedaan usia kehamilan saat diagnosa
anemia dan risikonya. Kesimpulan: Efek yang terjadi pada bayi yang lahir dari ibu hamil yang
menderita anemia diantaranya BBLR (berat badan lahir rendah), abortus kandungan, usia lahir
rendah atau prematur, dan ASD (autistic spectrum disorder).
Disubmit: 04/04/2021; Direview: 07/14/2021; Diterima: 08/14/2020; Diterbitkan: 09/18/2020. DOI: 10.24853/myjm.2.1.27-33 | 27
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2722–8088
Kondisi terjadinya penurunan jumlah Angka ini lebih tinggi dengan prevalensi
sel darah merah untuk memenuhi wanita hamil anemia berumur 15-49 tahun
kebutuhan fisiologis tubuh disebut anemia. di dunia yakni 38% (2). Hal ini
Beberapa faktor penyebab bervariasinya menunjukkan adanya pengetahuan yang
kebutuhan fisiologis spesifik pada manusia kurang dari ibu usia muda mengenai
diantaranya usia, jenis kelamin, kebiasaan pentingnya kecukupan gizi saat hamil.
merokok, dan tahap kehamilan (2). Terdapat beberapa penyakit atau
Anemia terdiri dari anemia defisiensi kelainan pada bayi sebagai akibat dari tiap
besi, anemia defisiensi vitamin (vitamin B12 & jenis defisiensi anemia pada ibu hamil. Pada
B9), anemia peradangan (kanker, HIV/AIDS, kondisi kekurangan B12 misalnya, dapat
rheumatoid arthritis, penyakit ginjal, penyakit berakibat pada kecacatan tabung saraf/neural
Crohn's), anemia aplastik (pembentukan darah tube defect (6). Kecacatan tabung saraf terjadi
terganggu), anemia yang berkaitan dengan ketika tabung saraf tidak menutup dengan
penyakit tulang sumsum (leukemia dan sempurna. Tabung saraf membentuk otak dan
myelofibrosis), anemia hemolitik (sel darah saraf tulang belakang. Kelainan ini dimulai
merah lebih cepat hancur), dan anemia sel sabit pada tahap awal kandungan, bahkan ketika
(sel darah merah berbentuk sabit dan lebih ibu belum menyadari kehamilannya (7).
cepat mati) (3). Tiap jenis anemia memiliki Selain itu, salah satu tipe kecacatan tabung
defisiensi zat gizinya masing-masing, dan saraf bernama spina bifida juga dapat
tiap defisiensi memiliki efeknya masing- ditemukan pada ibu defisiensi folat (6). Spina
masing pada janin maupun bayi. bifida merupakan kondisi ketika tulang
Anemia yang umum terjadi saat belakang dan sarafnya tidak terbentuk secara
kehamilan yakni anemia defisiensi besi (3). sempurna akibat tabung saraf yang tidak
Zat besi (Fe) pada masa kehamilan akan tertutup sempurna. Beberapa komplikasi dari
digunakan sebagai salah satu zat pembentuk spina bifida sendiri diantaranya yakni
plasenta dan sel darah merah. Terdapat gangguan bergerak dan berjalan, komplikasi
peningkatan kebutuhan Fe pada ibu hamil ortopedik, dan gangguan-gangguan otak (8).
yakni sebesar 200-300% atau dengan Melalui hasil observasi diatas,
perkiraan berat sebesar 1040 mg. Secara penulis tertarik untuk melakukan penelitian
detail, distribusi zat besi dalam tubuh ibu mengenai dampak anemia yang terjadi pada
hamil yakni diantaranya penyaluran ke janin ibu hamil sehingga nantinya dapat terlihat
sebesar 300 mg, perkembangan plasenta secara jelas pentingnya mencegah anemia
sebesar 50-75 mg, menjaga jumlah sel darah untuk memenuhi perkembangan dan
merah sebesar 450 mg, serta digunakan saat pertumbuhan bayi juga janin.
melahirkan sebesar 200 mg (4).
Persentase munculnya anemia TINJAUAN LITERATUR
gestasional skala nasional sendiri pada hasil Kualitas kesehatan ibu selama kehamilan
riset kesehatan dasar terakhir yaitu 48,9%. adalah faktor penting pertumbuhan janin
Angka ini merupakan peningkatan dari yang optimal. Oleh sebab itu, asupan zat
prevalensi tahun sebelumnya yakni 37,1. gizi di masa ini sangat krusial karena selain
Sementara itu, dari klasifikasi umur, mencukupi kebutuhan ibu, tubuh juga akan
diketahui bahwa wanita berumur 15-24 berusaha mencukupi kebutuhan janin yang
tahun memiliki prevalensi tertinggi diantara tumbuh di dalamya. Salah satu tanda tidak
umur lain di atasnya yaitu 84,6% (5). tercukupinya kebutuhan ibu selama
Disubmit: 04/04/2021; Direview: 07/14/2021; Diterima: 08/14/2020; Diterbitkan: 09/18/2020. DOI: 10.24853/myjm.2.1.27-33 | 28
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2722–8088
kehamilan adalah terjadinya anemia. 9.0g/dl), ibu dengan anemia berat lebih
Dengan mengkaji 10 artikel terkait yang tinggi risikonya melahirkan bayi BBLR
diterbitkan pada situs jurnal resmi dibanding ibu dengan anemia sedang (13).
berbahasa Inggris dalam rentang tahun Semakin tinggi keparahan anemia pada ibu
2015-2020, berikut beberapa masalah yang hamil, semakin tinggi risiko bayi lahir
dapat terjadi pada bayi jika ibu menderita dengan kondisi BBLR (14).
anemia selama masa kehamilan. Seiring bertambahnya usia
kehamilan, kebutuhan gizi ibu juga terus
a. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) bertambah. Pada trimester kedua dan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah ketiga, terdapat penambahan kebutuhan zat
kondisi bayi yang lahir dengan berat badan besi sebesar 9 mg, sedangkan di trimester
kurang dari 2500 gram. Bayi BBLR pertama tidak ada penambahan karena
memiliki tingkat kerentanan penyakit dan pertumbuhan janin masih lambat (15). Pada
kegagalan organ vital yang tinggi saat lahir trimester kedua dan ketiga, ibu hamil akan
(9). Pada tahun 2018, diketahui bahwa rata- mengalami pertambahan 35% dari volume
rata jumlah bayi BBLR di Indonesia darah yang setara dengan 450 mg zat besi
mencapai 6,2%. Angka ini telah memenuhi untuk membuat sel darah merah baru.
target RPJMN 2019 yakni 8% (10). Namun Pertambahan sel darah ini akan digunakan
begitu, dengan selisih angka yang kecil, untuk pemenuhan kebutuhan oksigen dan
peningkatan dapat terjadi dengan mudah di zat gizi janin hingga dilahirkan. Semakin
tahun-tahun selanjutnya, sehingga masalah rendah pertambahan sel darah, maka
BBLR perlu tetap diperhatikan. Beberapa semakin sedikit zat gizi yang diterima janin
faktor terjadinya BBLR diantaranya umur untuk pertumbuhan dan perkembangannya
kehamilan, kehamilan ganda, hipertensi, (16).
dan anemia saat hamil (11). Pada penelitian Ibu dengan anemia pada trimester
kohort yang dilaksanakan selama 10 bulan kedua lebih berisiko pada bayi BBLR
di Pakistan, diketahui bahwa ibu yang daripada ibu yang tidak anemia (17).
anemia memiliki risiko kelahiran bayi Namun pada penelitian lain, risiko bayi
BBLR 2,4 kali lebih besar daripada ibu BBLR lebih rendah pada ibu yang terkena
yang tidak terkena anemia (12). anemia di trimester ketiga dibanding yang
tidak anemia (18). Selain itu, bayi perempuan
Tabel 1. Risiko bayi BBLR pada ibu hamil yang lahir dari ibu anemia memiliki berat
Anemia Non- RR 95% P
Variabel lahir yang lebih besar dari ibu yang tidak
(n=342) anemia * CI value**
Berat badan lahir rendah (BBLR) anemia (19).
Ya 124 44
(36,3%) (14,6%) 1.8- b. IUGR (Intrauterine Growth Restriction)
2.48 <0,001
Tidak 218 257 3.3%
(63,7%) (85,3%) IUGR adalah kondisi janin yang tidak
Sumber: Anwar, dkk (2019) berkembang secara sempurna yang
*RR: Risiko relative disebabkan oleh faktor genetik ataupun
**chi-square test p-value lingkungan. Penyebab umum dari IUGR
adalah malfungsi kronis pada plasenta yang
Selain itu, jika anemia dibagi menjadi mengganggu pemasokan oksigen dan zat gizi
tiga kategori yakni ringan (˂7.0 g/dl), ke janin sehingga menyebabkan
sedang (8.9–7.0g/dl), dan berat (10.9– perkembangan janin tidak normal. Bayi
Disubmit: 04/04/2021; Direview: 07/14/2021; Diterima: 08/14/2020; Diterbitkan: 09/18/2020. DOI: 10.24853/myjm.2.1.27-33 | 29
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2722–8088
Disubmit: 04/04/2021; Direview: 07/14/2021; Diterima: 08/14/2020; Diterbitkan: 09/18/2020. DOI: 10.24853/myjm.2.1.27-33 | 30
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2722–8088
Kasus kematian bayi baru lahir Riwayat KEK dan anemia pada ibu
ditentukan oleh derajat keparahan anemia hamil tidak berhubungan dengan
yang diderita oleh ibu hamil. Semakin kejadian stunting pada anak usia 6-
tinggi tingkat keparahannya, maka semakin 23 bulan di Kecamatan Sedayu,
besar risiko kematian bayi baru lahir <28 Bantul, Yogyakarta CED and
hari (24). Risiko ini juga meningkat jika ibu maternal anemia did not associate
memiliki status gizi kurang (IMT <18 with stunting in children 6-23
kg/m2) (23). Secara spesifik, jika ibu months in Sedayu Subdistrict, Bantu.
terkena anemia di trimester pertama, maka J Gizi dan Diet Indones.
risiko ini lebih tinggi dibanding ibu yang 2016;4(1):29–40.
anemia di trimester ketiga (12). 2. World Health Organization. Anemia
[Internet]. 2020. Available from:
SIMPULAN https://www.who.int/health-
Berdasarkan hasil telaah artikel yang telah topics/anaemia#tab=tab_1
dilakukan, diketahui bahwa efek-efek yang 3. Mayo Clinic. Anemia [Internet].
dapat terjadi pada bayi akibat ibu yang 2019. p. 1. Available from:
menderita anemia selama kehamilan https://www.mayoclinic.org/disease
diantaranya BBLR (berat badan lahir rendah), s-conditions/anemia/symptoms-
IUGR (Intrauterine Growth Restriction), causes/syc-20351360
abortus kandungan, usia lahir rendah atau 4. Hariati, Alim A, Thamrin AI.
prematur serta kematian bayi pasca kelahiran. Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Dari hasil penelitian ini, sebaiknya ibu hamil (Studi Analitik di Puskesmas Pertiwi
harus memastikan tercukupinya asupan Kota Makassar Provinsi Sulawesi
selama hamil terutama zat besi. Selain itu, Selatan). J Ilm Kesehat.
saran ini juga berlaku untuk para wanita 2019;1(1):8–17.
dewasa maupun muda untuk mencegah 5. Kementerian Kesehatan. Hasil
terjadinya kasus-kasus diatas sejak dini. Utama Riskesdas 2018 [Internet].
2018. p. 5–200. Available from:
UCAPAN TERIMA KASIH https://kesmas.kemkes.go.id/assets/
Penulis haturkan terima kasih kepada upload/dir_519d41d8cd98f00/files/
berbagai pihak yang telah mendukung Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
penelitian ini, terutama orangtua sebagai 6. Laguipo ABB. Dangers of Vitamin
penyedia fasilitas akademik penulis serta Deficiency During Pregnancy
dosen yang telah memberi saran dan kritik [Internet]. 2019. p. 1–8. Available
terkait penelitian. from: https://www.news-
medical.net/health/Dangers-of-
KONFLIK KEPENTINGAN Vitamin-Deficiency-During-
Tidak terdapat konflik kepentingan maupun Pregnancy.aspx#6
afiliasi atau koneksi jenis apapun dari 7. Centers for Disease Control and
penulis yang dapat menimbulkan bias pada Prevention. Facts About Neural
keseluruhan artikel ini. Tube Defect [Internet]. 2020.
Available from:
REFERENSI https://www.cdc.gov/ncbddd/birthd
1. Warsini KT, Hadi H, Nurdiati DS. efects/facts-about-neural-tube-
Disubmit: 04/04/2021; Direview: 07/14/2021; Diterima: 08/14/2020; Diterbitkan: 09/18/2020. DOI: 10.24853/myjm.2.1.27-33 | 31
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2722–8088
Disubmit: 04/04/2021; Direview: 07/14/2021; Diterima: 08/14/2020; Diterbitkan: 09/18/2020. DOI: 10.24853/myjm.2.1.27-33 | 32
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2722–8088
as Determinants of Pregnancy
Outcomes: Cohort Study in Eastern
Rural Maharashtra, India. Br Med J.
2018;8(8):1–15.
24. Parks S, Houffman M, Patel A,
Saleem S, Ali S, Goldenberg R, et al.
Maternal Anaemia and Maternal,
Fetal, and Neonatal Outcomes in a
Prospective Cohort Study in India
and Pakistan. Br J Obstet Gynaecol.
2018;126(6):737–43.
Disubmit: 04/04/2021; Direview: 07/14/2021; Diterima: 08/14/2020; Diterbitkan: 09/18/2020. DOI: 10.24853/myjm.2.1.27-33 | 33