Jawaban :
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel – sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat – zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Darah merupakan unsur dalam tubuh manusia yang
memiliki peran dalam mekanisme kerja tubuh. Seluruh organ tubuh dihubungkan oleh
darah melalui pembuluh-pembuluh darah. oleh karena itu, darah dapat menjadi
cerminan keadaan tubuh, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Darah terdiri dari dua komponen, yakni komponen cair yang disebut plasma dan
komponen padat yaitu sel-sel darah. Sel darah merah merupakan suatu suspensi sel
dan fragmen sitoplasma di dalam cairan yang disebut plasma. Fungsi utama dari darah
adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Masing-masing morfologisel mempunyai ukuran
(diameter). Darah terdiri dari sel darah dan plasma. Dalam sel darah terdiri dari
hemoglobin, eritrosit, 7 hematokrit (PCV), retikulosit, laju endap darah, trombosit,
lekosit dan hitung jenisnya dan hapusan darah tepi.
Darah manusia berwarna merah terang ketika terikat pada oksigen. Warna merah
pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein)
yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya
molekul – molekul oksigen. Ketika oksigen dilepas maka warna eritrosit akan
berwarna lebih gelap, dan akan menimbulkan warna kebiru – biruan pada pembuluh
darah dan kulit.
Epstein, FH; Hsia, CCW (1998). "Fungsi Hemoglobin Pernapasan". Jurnal Kedokteran New England . 338 (4):
239–47. doi : 10.1056/NEJM199801223380407
2. Mengapa terjadi fiksasi darah pada lebam mayat ?
Jawaban :
Sirkulasi darah merupakan suatu proses kontinu pada individu hidup akibat aksi
pemompaan jantung. Ketika seseorang mati, sirkulasi terhenti sehingga darah mulai
bergerak menuju ke tempat yang lebih rendah karena adanya hukum gravitasi. Hal ini
yang menyebabkan warna merah ungu (livide) pada tubuh yang bergantung pada
posisi saat individu mati. Lebam mayat terjadi akibat terkumpulnya darah pada
jaringan kulit dan subkutan disertai pelebaran pembuluh kapiler pada bagian tubuh
yang letaknya rendah atau bagian tubuh yang tergantung. Keadaan ini memberi
gambaran berupa warna ungu kemerahan.
Setelah seseorang meninggal, mayatnya menjadi suatu benda mati sehingga darah
akan berkumpul sesuai dengan hukum gravitasi. Lebam mayat adalah perubahan
warna kulit berupa warna biru kemerahan akibat terkumpulnya darah di dalam vena
kapiler yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi di bagian tubuh yang lebih rendah di
sepanjang penghentian sirkulasi. Lebam mayat terbentuk bila terjadi kegagalan
sirkulasi dalam mempertahankan tekanan hidrostatik yang menyebabkan darah
mencapai capillary bed dimana pembuluh-pembuluh darah kecil afferen dan efferen
salung berhubungan. Maka secara bertahap darah yang mengalami stagnansi di dalam
pembuluh vena besar dan cabang-cabangnya akan dipengaruhi gravitasi dan mengalir
ke bawah, ketempat-tempat terendah yang dapat dicapai. Mula-mula darah
mengumpul di vena-vena besar dan kemudian pada cabang-cabangnya sehingga
mengakibatkan perubahan warna kulit menjadi merah kebiruan.
Beasley DM, Kaca WI. Keracunan sianida: patofisiologi dan rekomendasi pengobatan. Menduduki Med
(Lond) 1998; 48 :427–431. doi: 10.1093/occmed/48.7.427