Anda di halaman 1dari 3

PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGOLAHAN ASESMEN DIAGNOSTIK

Dosen Pengampu :
Muchamad Arif Al-Arda , S.Pd., M.Ed., Ph.D.
Nanik Indahwati, S.Pd., M.Or.

Disusun Oleh :
Moch. Thoriq Zanansyach (21060464087)

Prodi S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, Dan Rekreasi


Fakultas Ilmu Keolahragaan Dan Kesehatan
Universitas Negeri Surabaya
2023
PENGERTIAN ASESMEN DIAGNOSTIK

Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan jenis pembelajaran internal yang
berbeda, di mana konten pembelajaran lebih optimal, sehingga siswa memiliki waktu yang cukup
untuk memperkuat keterampilan mereka. Dalam praktiknya, guru lebih leluasa dalam memilih
bahan ajar, sehingga proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
siswa. 

Tujuan pembelajaran berkaitan dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam kurikulum.


Dengan melibatkan siswa dalam melakukan penilaian, mereka terlibat penuh dalam
merencanakan rencana pembelajaran, memantau pembelajaran dan melakukan refleksi terhadap
proses yang sedang berlangsung. 

Asesmen diagnostik adalah asesmen atau penilaian yang dibuat khusus untuk
mengidentifikasi kemampuan, kelebihan, dan kelemahan siswa agar pembelajaran dapat
direncanakan sesuai dengan kemampuan dan keadaan siswa. Kegiatan penilaian harus
berkesinambungan agar guru dapat terus memantau perubahan atau perkembangan siswa.
Dengan demikian, guru dapat memperbaiki bahkan menyempurnakan perangkat pembelajaran
yang sesuai untuk kegiatan belajar siswa. 

PERENCANAAN
1. Mengidentifikasi kemampuan peserta didik yang dilandasi capaian pembelajaran
2. Menentukan materi yang sesuai dengan kemapuan peserta didik
3. Menetuka tujuan pembelajaran
4. Menyiapkan bahan ajar seperti PPT atau video pembelajaran
5. Menentukan teknik, intrumen dan alat yang sesuai untuk mengukur kemampuan peserta
didik

JENIS ASESMEN DIAGNOSTIK


Asesmen Diagnostik atau penilaian diagnostik yang sering dilaksanakan ada dua jenis,
yaitu asesmen non kognitif dan asesmen kognitif.  Kedua jenis asesmen diagnostik ini memiliki
tujuan asesmen yang berbeda.

 Asesmen diagnostik kognitif


Asesmen kognitif adalah penilaian yang dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Penilaian
ini rutin dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran atau bisa juga disebut dengan
penilaian formatif. Selain itu, penilaian diagnostik kognitif, yang sering disebut sebagai
penilaian sumatif, dapat dilakukan di tengah semester atau di akhir semester. 

 Asesmen diagnostik non kognitif


Asesmen diagnostik non kognitif merupakan asesmen yang dilakukan untuk mengetahui
status psikologis, emosional, dan sosial siswa. Evaluasi ini lebih berfungsi untuk menilai
bakat pribadi siswa. Kondisi pribadi merupakan masalah penting yang tidak tertangani
dengan baik, mempengaruhi keberhasilan siswa. Oleh karena itu, penilaian ini tidak kalah
pentingnya dengan penilaian diagnostik kognitif.  

TUJUAN ASESMEN DIAGNOSTIK


 Asesmen diagnostik
1. Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa.
2. Merancang pembelajaran sesuai dengan kompetensi rata-rata yang
dimiliki siswa.
3. Membentuk kelas remedial yang mampu mengakomodir siswa yang
memiliki capaian di bawah rata-rata.

 Asesmen diagnostik non kognitif


1. Memahami tingkat kesejahteraan psikologi, emosi, dan sosial siswa.
2. Mengetahui aktivitas siswa saat sedang belajar di rumah.
3. Memahami kondisi keadaan keluarga siswa.
4. Memahami latar belakang pergaulan siswa.
5. Mengidentifikasi karakter, minat, dan gaya belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai