Anda di halaman 1dari 18

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

E. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Laktasi yang Lalu


TgL
Hamil Lahir/ UK Jenis Tempat/ Kondisi Keadaan Bayi Saat lahir Kondis
Ke- Umur (bln) Persalinan Penolong Saat PB BB JK Kondisi Kondisi i Nifas
Anak Bersalin Saat Lahir Sekaran
g

Riwayat Laktasi
1. Pengalaman menyusui dini:
2. Pemberian ASI eksklusif :
3. Lama menyusui :
4. Kendala :

F. Riwayat Kehamilan Sekarang


1. Iktisar pemeriksaan kehamilan sebelumnya
2. Gerakan janin dirasakan pertama kali sejak
3. Bila gerakan janin sudah dirasakan, gerakan janin dalam 24 jam:
4. Tanda bahaya yang pernah dirasakan (lingkari tanda yang pernah dirasakan)
a. Trimester I:
1). Mual muntah berlebihan 5). Sulit kencing/ sakit saat
2). Suhu badan meningkat kencing
3). Kotoran berdarah 6). Keputihan berlebihan,
4). Nyeri perut bau, gatal
7). Perdarahan
b. Trimester II dan III:
1). Demam 8). Perdarahan
2). Kotoran berdarah 9). Nyeri perut
3). Bengkak pada muka dan tangan 10). Nyeri ulu hati
4). Varises 11). Sakit kepala yang
5). Gusi berdarah yang berlebihan hebat
6). Keputihan yang berlebihan, berbau, gatal 12). Pusing
7). Keluar air ketuban 13). Cepat lelah
14). Mata berkunang-
kunang
5. Keluhan-keluhan umum yang dirasakan (lingkari keluhan yang dirasakan)
a. Trimester I:
1). Sering kencing 5) Ludah berlebihan
2). Mengidam 6) Mual muntah
3). Keringat bertambah 7) Keputihan meningkat
4). Pusing

b. Trimester II dan III:


1). Cloasma 5). Kram pada kaki
2). Edema dependen 6). Sakit punggung bagian
3). Striae dan linea bawah dan atas
4). Gusi berdarah 7). Sering kencing
c. Obat dan suplemen yang pernah diminum selama kehamilan ini:
6. Perilaku yang membahayakan kehamilan
a. Merokok pasif/aktif d. Minum jamu
b. Minum-minuman keras e. Diurut dukun
c. Narkoba f. pernah kontak dengan binatang,
tidak/ya ..................................
G. Riwayat Kesehatan
1. Penyakit/ gejala penyakit yang pernah diderita ibu:
a Penyakit jantung :
b. Terinfeksi TORCH :
c. Hipertensi :
d. Diabetes militus :
e. Asthma :
f. TBC :
g. Hepatitis
h. Epilepsi :
i. PMS
j. Riwayat gynekologi :
c. Infertilitas
d. Cervisitis kronis :
e. Endometriosis :
f. Myoma :
g. Kanker kandungan :
h. Perkosaan :
2. Riwayat Operasi :
3. Penyakit/ gejala penyakit yang pernah diderita keluarga ibu dan suami:
a. Keturunan
1). Penyakit jantung :
2). Diabetes Militus :
3). Asthma :
4). Hipertensi :
5). Epilepsi :
6). Gangguan Jiwa:
b. Sering kontak dengan penderita keluarga ibu dan suami
1). HIV/ AIDS :
2). TBC :
3). Hepatitis :
4. Riwayat keturunan kembar :

Penjelasan.

E. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Laktasi yang Lalu


2. Kehamilan ke-
Pada saat memeriksaan kehamilan penting bagi seorang bidan untuk mengetahui riwayat kehamilan ibu terutama
menanyakan kehamilan ibu saat ini merupakan kehamilan ke berapa. Karena meanyakan kehamilan keberapa ibu itu
berpengaruh terhadap kehamilan ibu saat ini, apabila ibu sudah mengalami kehamilan lebih dari 5 atau 6 kali maka itu
disebut dengan multi gravida atau multi paritas. Multi gravida adalah berapa kali seseorang hamil, sedangkan multi
paritas adalah seberapa banyak seseorang melahirkan. Multi gravida akan mempengaruhi kondisi kehamilan ibu pada
masa kehamilan saat ini, resiko yang mungkin terjadi pada ibu yag telah mengalami multi gravida diantaraya:
1. Preeklampsia
Preeklampsia adalah bahaya yang akan berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan. Hal ini terjadi jika aliran
darah melalui plasenta terganggu, sehingga bayi bisa kekurangan oksigen dan nutrisi. Efeknya bisa menghambat
pertumbuhan janin secara normal dan bisa mengancam kelangsungan hidup janin sendiri. Salah satu faktor risikonya
adalah kehamilan dan kelahiran yang jaraknya kurang dari 2 tahun.

2. Prolaps uteri
Prolaps uteri atau yang biasa disebut ‘ turun peranakan’, adalah sebuah kondisi turunnya rahim ke liang vagina.
Biasanya ada tingkatannya, dari grade 1 sampai dengan 4. Kalau sudah grade 4 maka uterus (rahim) sudah keluar dari
liang vagina. Faktor risikonya adalah karena banyaknya anak, jenis persalinan, besarnya bobot bayi yang dilahirkan
dan kelainan kolagen. Keluhan ini biasanya terasa saat menjelang atau sudah menopause, karena jaringan sekitar rahim
makin ‘kendur’ atau adanya peningkatan pada tekanan perut, salah satunya pemicunya adalah penyakit batuk kronis.

3. Plasenta pravia
Plasenta previa adalah kondisi ketika sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim. Plasenta atau ari-ari akan
terbentuk dan menempel pada dinding rahim saat seorang wanita hamil. Faktor ini terjadi ketika Anda hamil dan
melahirkan berkali-kali. Semakin banyak Anda hamil dan melahirkan, semakin sulit pula proses kehamilan
menemukan tempat untuk pembuahan.

2. Tanggal lahir atau umur anak


Dalam melaksaakan pemeriksaan pada ibu hamil bidan juga harus menanyakan tanggal berapa anak sebelumnya lahir
dan berapa umur dari anak itu. Hal ini penting dilakukan oleh bidan karena untuk mejaga kesehatan ibu dan bayi pada
kehamila saat ini. Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita harus menunggu setidaknya satu tahun untuk
hamil kembali setelah melahirkan. Berbeda dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang
merekomendasikan jarak 18-24 bulan. Jarak kehamilan yang terlalu dekat akan membahayakan kesehatan ibu dan
bayi, jarak yang relatif dekat antar kehamilan bisamenyebabkan kelahiran prematur, rendahnya berat badan bayi, serta
kematian pada ibu dan bayinya. Tak hanya itu, menyusui ketika hamil pun sebenarnya memberikan efek yang kurang
nyaman pada si ibu. Selain berdampak pada kesehatan ibu dan bayi jarak kehamila yang terlalu dekat juga akan
menumbuhkan rasa kecemburuan dari anak pertama atau yag disebut dengan sibling. Jadi berdasarkan hasil penelitian
dan penjelasan dokter, para ibu sebaiknya dianjurkan untuk memberikan jeda saat ingin hamil lagi, setidaknya selama
1-2 tahun. Hal ini berguna untuk memulihkan kondisi Anda setelah persalinan pertama, supaya terhindar dari risiko
komplikasi penyakit yang membahayakan ibu dan bayi.
3. Usia kehamilan
Menanyakan usia kehamila ibu ketika melahirkan anak sebelumnya juga harus dilakukan oleh seorang bidan, hal ini
perlu ditanyakan karena untuk mengetahui apakah pada melahirkan anak sebelummnya usia kehamilan cukup bulan
atau tidak. Apabila pada kehamilan sebelumnya ibu melahirkan bayinya dalam keadaan prematur maka pada
kehamilan sekarang ibu kemungkinan juga akan melahirkan secara prematur juga. Melahikan bayi dalam keadaan
prematur dapat terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
a. Ibu berusia di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun.
b. Hamil anak kembar.
c. Memiliki riwayat melahirkan prematur.
d. Pertambahan berat badan selama hamil tidak mencukupi.
e. Jarak antara kehamilan sekarang dan sebelumnya kurang dari setengah tahun.
4. Jenis persalinan
Jenis persalinan yang di lakukan oleh ibu pada persalinan sebelumnya juga akan mempengaruhi kehamilan ibu pada
saat ini. Hal ii dikatakan akan mempengaruhi kehamilan ibu karena apabila pada kehamilan sebelumnya ibu
melahirkan melalui persalinan normal tanpa adanya gangguan maka kemungkinan besar pada kehamilan ibu saat ini
ibu bisa melahirkan secara nomal tetapi apabila pada saat kehamilan sebelummnya ibu melahirkan dengan cara operasi
sesar maka pada kehamilan saat ini ibu akan melakukan persalinan dengan cara operasi sesar juga.
5. Tempat atau penolog
Tempat atau peolong ibu ketika melaksanakan persalinan pada kehamilan sebelummnya juga menjadi salah satu
penyebab yang akan mempegaruhi kehamilan ibu saat ini. Apabila pada kehamilan sebelumnya ibu melahirkan
anaknya di bidan atau rumah sakit itu tidak akan menjadi suatu masalah karena sudah ditangani oleh tenaga kesehatan.
Namun apabila ibu melahirkan di dukun beranak maka pada kelahiran anak yang ada di dalam kandungan ibu saat ini
juga pasti ibu juga akan melaksanakan persalinan di dukun juga. Hal ini lah yang akan membahayakan kesehatan ibu
dan bayi ditambah lagi dengan dukun yang tidak disentuh dengan pengetahuan kesehatannya.
6. Kondisi ibu bersalin
Menanyakan kondisi ibu ketika bersalin pada kehamilan sebelumnya penting ditanyakan oleh seorang bidan dalam
memeriksa riwayat kehamilan ibu. Tujuannya untuk mengetahui apakah ketika ibu bersalin pada kehamilan
sebelumnya mengalami kendala yang menyebabkan ibu sulit melahirkan bayi. Apabila ada kendala ketika persalinan
pada masa kehamilan sebulumnya maka bidan akan memberikan penangaan yang tepat bagi ibu pada kehamilan
sekarang agar ketika persalinan nanti kemungkinan terjadinya kendala bisa diminimalkan.
7. Keadaan bayi saat bersalin
Tujuan dari mengetahui riwayat keadaan bayi baru lahir sebelumnya, untuk mendeteksi adanya kelainan atau penyakit
tertentu pada bayi, sehingga tenaga medis bisa meminimalisirkan kejadian itu terulang kembali di kehamilan sekarang
8. Kondisi nifas
Tujuan dari pemeriksaan kondisi nifas di kehamilan sebelumnya untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami
pendarahan di masa nifas, atau pernah mengalami kesusahan dalam pemberian ASI, kedua hal ini akan mempengaruhi
keselamatan ibu dan perkembangan bayinya nanti, apabila terdapat tanda tanda yang berbahaya seperti itu maka bidan
dan dokter bisa melakukan pencegahan sedini mungkin untuk menghindari kejadian yang sama.
9. Riwayat laktasi
Pentingnya mengetahui riwayat laktasi adalah untuk mengetahui proses Ibu bisa mempercepat proses pemulihan rahim
serta dapat mengurangi berat badan. Serta mengetahui hambatan yang pernah dialami ibu tersebut, dari hal itu maka
kita sebagai tenaga medis bisa memilimalisirkan kejadian yang sama lagi dengan memberikan edukasi lebih dini
tentang pentingnya laktasi.

F. Riwayat Kehamilan Sekarang

1. Iktisar pemeriksaan kehamilan sebelumnya


Riwayat kehamilan sekarang
Pada kehamilan ini ibu sudah melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 3 kali di bidan 1 kali,2 di dokter kehamilan
di peroleh terapi,misalnya di berikan asamfolat,atau yang lainnya
Informasi ini bisa di dapat dari buku KIA
Rangkum pemeriksaan sebelumnnya

2. Gerakan janin di rasakan pertama kali sejak


Misalnya sejak usia 6 bulan
Gerakan normal usia janin pertama kali yaitu 16-19 minggu

3. Bila gerakan janin sudah dirasakan,gerakan janin dalam 24 jam


Gerakan normal janin 24 jam yaitu
Min: 10 x 2 jam =10x24 jam =120 kali dalam 24 jam
Jika ada yang mengatakan gerakan janinnya 1 kali dalam 1 jam berarti gerakan janin itu lemas
Tindakan yang harus dilakukan adalah melakukan asuhan rujukan untuk melakukan USG

4. Tanda bahaya yang pernah dirasakan (lingkari yang pernah dirasakan)


Tanda bahaya perlu dikaji untuk melakukan antisipasi terjadinya resiko dan untuk mendapatkan penanganan yang
cepat dan tepat

a. Trimester 1 :

1. Mual muntah berlebihan


Normal mual muntah pada ibu hamil yaitu 1-2 kali dalam 1 hari,jika lebih dari batas normal Mual dan
muntah berlebihan saat hamil adalah salah satu keluhan yang harus diperiksakan ke dokter. Saat
mengalaminya, ibu hamil dapat menjadi lemas dan susah makan. Jika tidak ditangani, kondisi yang
disebut dengan hyperemesis gravidarum ini bisa membahayakan ibu hami dan janin.
2. Suhu badan meningkat
normal suhu badan pada ibu hamil Yaitu, Suhu 36,5ºC - 37ºC adalah ukuran normal. jika menemukan
pasien suhunya di atas angka tersebut bahkan sampai di atas 38ºC barulah hubungi dokter
kandungan,atau bidan
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah demam itu sendiri bukan infeksi yang
menyebabkannya, dan apakah meningkatkan risiko cacat lahir pada manusia.
Jika kamu berada di kehamilan trimester pertama dan mengalami demam lebih tinggi dari 38ºC,
pastikan untuk segera melakukan perawatan.
3. Fases berdarah
Jika ada pasien dengan keluhan fases berdarah kemungkinan adanya gejala penyakit hemoroid beraknya
berisi darah segar ada kemungkinan pecah pembuluh darah pada bagian anus,tergantung juga dengan
jenis darahnya jika darahnya menghitam ada kemungkinan melena ,di dalam terjadi pendarahan .
Ketika ada pasien datang dengan keluhan fases berdarah atau hemoroid kemungkinan tidak ada
pengaruhnya bagi ibu dan janin namun akan berpengaruh saat menjalani proses persalinan seperti
contohnya;
a. kemungkinan hemoroid semakin parah, Penyakit hemoroid yang diderita ibu hamil
kemungkinan akan diperparah saat melahirkan normal. Hal ini terjadi karena saat melahirkan
secara normal, mau tak mau penderita harus mengejan dan ini dapat memperparah hemoroid
yang diderita. Ketika mengejan, tonjolan hemoroid biasanya keluar. Resiko melahirkan normal
mungkin tidak terlalu parah, jika hemoroid keluar dan dapat masuk kembali dengan ataupun
tanpa bantuan tangan.
b. Stres pasca operasi
stres merupakan aktivitas berbahaya untuk ibu hamil yang akan membahayakan kandungan.
Begini penjelasannya. Kondisi ketika ambeien atau hemoroid terjepit dan tak dapat masuk
kembali sehingga terjadi pendarahan, biasanya dialami saat ambeien memasuki stadium 3 atau
4. Nah, jika sudah begitu mau tak mau harus dilakukan operasi pemotongan ambeien. Pasca
operasi pemotongan ambeien, pasien akan merasakan sakit yang luar biasa tak tertahankan.
4. Nyeri perut
Tanda dan bahaya nyeri perut adalah adanya kontraksi,kemungkinan adanya pendarahan didalam,
pendarahan dan membekak pada akhirnya menyebabkan nyeri perut,
- Nyeri yang umumnya berlangsung lama ini menjadi pertanda kehamilan ektopik (kehamilan di luar
rahim). Kehamilan ini disebabkan oleh sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar rahim,
biasanya di dalam saluran telur (tuba falopi).
Nyeri hebat muncul akibat perdarahan di dalam rongga perut lantaran
- Nyeri disertai dengan perdarahan juga bisa terjadi pada saat keguguran. Sifat nyeri ini bisa ritmis
(teratur) dan spastis (disertai rasa kejang) dengan intensitas yang makin meninggi. Sebaiknya
segera berangkat ke rumah sakit untuk mendapat penanganan yang tepat.

5. Sulit kencing atau sakit saat kencing


Normalnya ibu hamil kencing yaitu 10x dalam sehari
Kemungkinan disebabkan karena infesksi pengaruhnya terhadap kehamilan yaitu kalau didalam sistem
eliminasinya terdapat nyeri atau sulit kecing/ sakit saat kencing itu akan berpengaruh terhadap bayinya
bisa terinfeksi sampai dalam atau jika terlalu parah infeksinya si ibu akan merasa tidak nyaman

6. Keputihan berlebihan, bau, gatal


Ini merupakan tanda infeksi normalnya keputihan muncul ketika memiliki ciri-ciri seperti berwarna
putih (seperti susu) dan jernih serta tidak mengeluarkan bau tak sedap. keputihan yang tidak normal
pada masa kehamilan tak selalu berbahaya. Namun, pada beberapa kasus, keputihan tersebut bisa
menimbulkan komplikasi pada kehamilan, di antaranya:
- Kelahiran prematur
- Bayi berat lahir rendah
- Infeksi pada air ketuban dan plasenta selama masa kehamilan (korioamnionitis)
- Kelainan berupa jaringan rahim berada di luar rahim (endometriosis)
- Infeksi pada luka operasi caesar
Jika mengalami keputihan yg berlebihan saat hamil dokter biasanya akan memberikan obat dalam
bentuk krim, obat oral, atau salep

7. Perdarahan
Perdarahan sangat berbahaya, jika terjadi perdarahan apalagi pervagina secara langsung kemungkinan
jika perdarahan segar bisa terjadi plasenta previa. Plasenta previa letaknya dibawah menutupi jalan
lahir, lalu ada perdarahan lain kemungkinan ada sosio plasenta, plasentanya terlepas sebelum lahir itu
sangat berbahaya bagi ibu dan bayi. Bumil dianjurkan untuk segera menemui dokter atau segera ke
UGD jika mengalami perdarahan.
b. Trimester II dan III

1. Demam
Suhu 36,5ºC - 37ºC adalah ukuran normal.
jika menemukan pasien suhunya di atas angka tersebut bahkan sampai di atas 38ºC barulah hubungi
dokter kandungan,atau bidan
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah demam itu sendiri bukan infeksi yang
menyebabkannya, dan apakah meningkatkan risiko cacat lahir pada manusia.
Jika menemukan pasien berada di kehamilan trimester II dan III mengalami demam lebih tinggi dari
38ºC, pastikan untuk segera melakukan perawatan.

2. Kotoran berdarah
Jika ada pasien dengan keluhan fases berdarah kemungkinan adanya gejala penyakit hemoroid beraknya
berisi darah segar ada kemungkinan pecah pembuluh darah pada bagian anus,tergantung juga dengan
jenis darahnya jika darahnya menghitam ada kemungkinan melena ,di dalam terjadi pendarahan .
Ketika ada pasien datang dengan keluhan fases berdarah atau hemoroid kemungkinan tidak ada
pengaruhnya bagi ibu dan janin namun akan berpengaruh saat menjalani proses persalinan seperti
contohnya;
a. kemungkinan hemoroid semakin parah, Penyakit hemoroid yang diderita ibu hamil
kemungkinan akan diperparah saat melahirkan normal. Hal ini terjadi karena saat melahirkan
secara normal, mau tak mau penderita harus mengejan dan ini dapat memperparah hemoroid
yang diderita. Ketika mengejan, tonjolan hemoroid biasanya keluar. Resiko melahirkan
normal mungkin tidak terlalu parah, jika hemoroid keluar dan dapat masuk kembali dengan
ataupun tanpa bantuan tangan.
b. Stres pasca operasi
stres merupakan aktivitas berbahaya untuk ibu hamil yang akan membahayakan
kandungan. Begini penjelasannya. Kondisi ketika ambeien atau hemoroid terjepit dan tak
dapat masuk kembali sehingga terjadi pendarahan, biasanya dialami saat ambeien memasuki
stadium 3 atau 4. Nah, jika sudah begitu mau tak mau harus dilakukan operasi pemotongan
ambeien. Pasca operasi pemotongan ambeien, pasien akan merasakan sakit yang luar biasa
tak tertahankan.

3. Bengkak pada muka dan tangan


Kemungkinan mengalami preeklamsi atau eklamsi itu sangat berbahaya bagi bayinya. Dampak
preeklampsia pada janin dalam kandungan. Dampak preeklampsia berat akan memberikan risiko berbeda
pada tiap janin. Dampak utama pada janin adalah kekurangan gizi akibat kekurangan pasokan darah dan
makanan ke plasenta, hal ini mengarah ke gangguan pertumbuhan si bayi di dalam kandungan.
Segera bawa ke IGD rumah sakit jika ibu hamil mengalami eklampsia Penanganan sejak dini diperlukan
untuk mencegah terjadinya eklampsia dan komplikasi.
4. Varises
Ketika varisesnya pecah itu yang berbahaya. Bukan varises di bagian kaki, varises bagian vagina yang
paling berbahaya. pada varises vagina yang berat dan banyak, persalinan normal akan berisiko. Karena
saat persalinan normal, wanita harus mengejan saat proses melahirkan, dan ini akan meningkatkan
tekanan pada rongga perut sekaligus pembuluh darah vagina. Pada akhirnya, kondisi tersebut dapat
menyebabkan terjadinya pecah varises vagina dan perdarahan. Itulah mengapa, persalinan dengan cara
caesar lebih dianjurkan pada wanita yang mengalami varises vagina berat. jika varises vagina menjadi
semakin parah dan menyakitkan. Untuk mengatasi varises vagina, dokter mungkin akan menyarankan
beberapa langkah penanganan, seperti tindakan embolisasi, skleroterapi, hingga langkah operasi.

5. Gusi berdarah yang berlebihan


Itu merupakan kekurangan kalsium pada gusi, otomatis itu akan membuat pertumbuhan bayi tidak bagus
karena ketika ibu hamil membutuhkan kalsium kalau kalsiumnya kurang dia akan mengambil kaslium
ditulang pada tulang ibunya, Jika itu terjadi tulang si ibu akan tidak padat lagi mudah keropos makanya
ibu hamil dikasi kalet untuk pemenuhan kalsium

6. Keputuhan yang berlebihan, berbau,gatal


Keputihan berlebihan, bau, gatal
Ini merupakan tanda infeksi normalnya keputihan muncul ketika memiliki ciri-ciri seperti berwarna putih
(seperti susu) dan jernih serta tidak mengeluarkan bau tak sedap. keputihan yang tidak normal pada masa
kehamilan tak selalu berbahaya. Namun, pada beberapa kasus, keputihan tersebut bisa menimbulkan
komplikasi pada kehamilan, di antaranya:
- Kelahiran prematur
- Bayi berat lahir rendah
- Infeksi pada air ketuban dan plasenta selama masa kehamilan (korioamnionitis)
- Kelainan berupa jaringan rahim berada di luar rahim (endometriosis)
- Infeksi pada luka operasi caesar
Jika mengalami keputihan yg berlebihan saat hamil dokter biasanya akan memberikan obat dalam bentuk
krim, obat oral, atau salep

7. Keluar air ketuban


Ketika usia kehamilan belum matang dan sudah keluar air ketuban itu sangat berbahaya dan wajib segera
di rujuk. ketuban pecah dini dapat terjadi sebelum kehamilan berusia 24 minggu dan dapat menyebabkan
kematian janin. Bayi yang terlahir sebelum minggu ke-24 dan berhasil bertahan hidup, berisiko
mengalami gangguan perkembangan, penyakit paru kronis, hidrosefalus, dan lumpuh otak (cerebral
palsy).

8. Perdarahan
Perdarahan sangat berbahaya, jika terjadi perdarahan apalagi pervagina secara langsung kemungkinan
jika perdarahan segar bisa terjadi plasenta previa. Plasenta previa letaknya dibawah menutupi jalan lahir,
lalu ada perdarahan lain kemungkinan ada sosio plasenta, plasentanya terlepas sebelum lahir itu sangat
berbahaya bagi ibu dan bayi. Bumil dianjurkan untuk segera menemui dokter atau segera ke UGD jika
mengalami perdarahan.

9. Nyeri perut
Tanda dan bahaya nyeri perut adalah adanya kontraksi,kemungkinan adanya pendarahan didalam,
pendarahan dan membekak pada akhirnya menyebabkan nyeri perut,
- Nyeri yang umumnya berlangsung lama ini menjadi pertanda kehamilan ektopik (kehamilan di luar
rahim). Kehamilan ini disebabkan oleh sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar rahim,
biasanya di dalam saluran telur (tuba falopi).
Nyeri hebat muncul akibat perdarahan di dalam rongga perut lantaran
- Nyeri disertai dengan perdarahan juga bisa terjadi pada saat keguguran. Sifat nyeri ini bisa ritmis
(teratur) dan spastis (disertai rasa kejang) dengan intensitas yang makin meninggi. Sebaiknya
segera berangkat ke rumah sakit untuk mendapat penanganan yang tepat.
-
10. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati hebat itu disebabkan karena sesak nafas, akibat peningkatan tekanan darah. nyeri ulu hati
sering kali memberikan efek tidak nyaman bagi ibu hamil, karena timbulnya sensasi perih, panas, atau
terbakar pada area dada. Jika nyeri ulu hati saat hamil semakin parah, atau disertai sesak napas, pusing,
dan lemah, Bunda harus segera menghubungi dokter.

11. Sakit kepala yang hebat


Sakit kepala yang terjadi di akhir masa kehamilan bisa menjadi pertanda bahwa mengalami hipertensi
dalam kehamilan. Jika tidak ditangani, kondisi ini berisiko berkembang menjadi preeklamsia, yaitu suatu
keadaan yang bisa mengganggu perkembangan bayi dalam kandungan dan proses persalinan.
Ibu hamil bisa dan aman untuk mengonsumsi obat paracetamol, jika diminum sesuai dosis yang
dianjurkan. Namun hindari mengonsumsi obat sakit kepala lainnya tanpa rekomendasi dari dokter.

12. Pusing
Ini kemungkinan terjadinya gejala anemia, Anemia pada ibu hamil yang tidak ditangani dengan benar
dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang berbahaya, seperti persalinan prematur. Selain itu,
anemia juga dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah pada bayi. Pada sisi ibu, anemia dapat
meningkatkan risiko depresi pasca persalinan dan kematian ibu pasca persalinan.

13. Cepat lelah


Kelelahan saat hamil yang tidak kunjung memulih patut Anda waspadai. Ini mungkin pertanda
mengalami depresi saat hamil.
Depresi saat hamil perlu ditangani secara profesional. Oleh karena itu, Bumil harus berkonsultasi ke
psikolog atau psikiater. Jika Bumil berkonsultasi ke psikolog, terapi yang mungkin dilakukan adalah
psikoterapi. Terapi ini dapat mengatasi depresi yang ringan atau sedang.
Namun, jika gejala yang Bumil alami dinilai termasuk dalam depresi berat, psikolog kemungkinan akan
merujuk Bumil ke psikiater agar bisa mendapatkan obat di samping psikoterapi.

14. Mata berkunang-kunang


Ibu hamil yang mengalami mata berkunang-kunang biasanya karena mengalami anemia, atau
kekurangan zat besi. Salah satu cara mengurangi anemia adalah dengan mengonsumsi makanan yang
mengandung zat besi, yang ada pada ikan, daging merah, telur, daging ayam dan ikan, kacang-kacangan
dan sayuran berwarna hijau gelap.

5. Keluhan-keluhan umum yang dirasakan (lingkari keluhan yang dirasakan)


Dikaji untuk mengetahui alasan klien datang, apakah untuk memeriksakan kehamilan atau untuk memeriksa
keluhan lain.

b. Trimester II dan III:

1) Cloasma
Cloasma ini disebabkan oleh hormon pada saat hamil membuat produksi melanin pada kulit bekerja
berlebihan dan menyebabkan cloasma (hiper pigmentasi) yang menyebabkan flek pada wajah, leher, ketiak.
Cloasma ini tidak berbahaya hal ini wajar terjadi. Biasanya sesudah kehamilan kulit akan kembali lagi, ibu hamil
disarankan jangan memakai krim wajah karena ada beberapa krim wajah yang tidak baik dipakai untuk ibu hamil.

2) Edema dependen
Kaki dan tangan bengkak normal terjadi karena ketika kita hamil, karena cairan dalam diri akan meningkat
sampai 50% , udara yang panas beraktivitas dalam waktu yang lama serta asupan nutrisi yang kurang bengkak
yang bahaya biasanya akan ditandai dengan gejala yang lain seperti:
-jika muncul pada muka-tangan (pre-eklamsia)
-jika piting dan muncul bahkan setelah semalan berbaring pada posisi miring ke kiri dan kaki kiri dinaikkan
-jika disertai dengan gejala anemia atau proteinuniria dan hipertensi
-tanda tanda varises dan komplikasi tromboembolic
. Bisa diatasi dengan kurangi aktivitas yang lama, ganjal kaki saat tidur, perbaiki asupan nutrisi.

3). Striae dan linea


Perubahan kulit saat perut mulai membesar biasanya juga akan diikuti oleh munculnya garis hitam atau
kecoklatan yang disebut linea nigra Selain itu juga bisa menemukan adanya beberapa tubuh tak perlu khawatir,
itu merupakan hal yang normal terjadi pada ibu hamil untuk mengurangi nya Bumil bisa menggunakan krim
khusus strech mark yang telah dikonsultasikan ke dokter kandungan.
4) Gusi berdarah.
Saat hamil akan mengalami perubahan Hormon yang menyebabkan kondisi tubuh yang sedikit berbeda. Salah
satunya adalah gusi yang semakin lunak dan sensitif sehingga saat menggosok gigi terjadi pendarahan. penyakit
gusi yang parah dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami persalinan prematur dan preeklamsia.
Kemungkinan komplikasi/ tanda bahaya :
-ulserasi
-granuloma gravidarum
-jika perdarahan berlebihan
-jika diikuti oleh tanda/ gejala kekurangan gizi atau pre-eklamsia
Oleh sebab itu selama masa kehamilan sebaiknya gunakan sikat gigi yang berbulu halus untuk mengurangi
gesekan dan iritasi pada gusi lakukan secara perlahan dan jangan tergesa-gesa.

5). Kram pada kaki


Di usia kehamilan trimester 2 ibu hamil sering merasakan kram di bagian kaki, kondisi ini disebabkan karena
peningkatan hormon, serta dehidrasi sehingga kaki mengalami bengkak serta bisa disebabkan oleh melambatnya
sirkulasi darah selama masa kehamilan
Komplikasi/ tanda bahaya : tanda tanda thrombophlebitis superfisial atau trombosis vena yang dalam. kondisi
ini umum terjadi untuk mengatasi efek Samping kaki ini udah bisa menaikkan kaki ke posisi yang lebih tinggi
menambah asupan kalsium dan tetap aktif melakukan olahraga ringan selama kehamilan, minum air 8 gelas tiap
harinya. Umumnya kram kaki yang dirasakan bumil akan mereda setelah beberapa saat. Namun, jika kram tidak
kunjung hilang, timbul bercak merah pada kaki, dan terasa hangat jika disentuh, atau membuat Bumil susah tidur,
sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

6). Sakit punggung bagian bawah dan atas


Saat memasuki trimester kedua biasanya nafsu makan bunda, sudah kembali normal, sehingga berat badan
secara perlahan akan naik kondisi ini membuat tubuh berusaha mengangkat beban dengan mencari hal tersebut
bisa menyebabkan punggung terasa sakit karena tulang belakang harus menopang beban tubuh yang lebih berat
untuk itu hindari duduk atau berdiri terlalu lama dan perhatikan posisi tidur.

7). Sering kencing
selama hamil ini sebenarnya ada perubahan fisik yang Ibu alami terutama kalau misalnya hamilnya sudah
besar trimester kedua dan ketiga ini rahim ini menekan kandung kemih. Jika sering menahan kencing dapat
menyebabkan infeksi saluran kencing untuk mengatasi
kelainan-kelainan yang bumil alami juga semuanya penting hingga nanti kalau misalnya ada penyakit Ibu bisa
diterapi lebih dini sehingga tidak komplikasi. Atau bisa dicegah dengan mengurangi minuman yang berkafein dan
bersoda.
c. Obat dan suplemen yang pernah diminum selama kehamilan ini:
Ini ditulis karena untuk mengetahui pemenuhan akan suplemen seperti salep, zat besi, dan asam folat sangat
dibutuhkan oleh ibu dan janin. yg dibutuhkan adalah asam folat asam folat sangat penting untuk mencegah atau
cedera tabung saraf pada janinnya zat besi untuk mencegah anemia kemudian dibutuhkan kalsium dan vitamin D.

6. Perilaku yang membahayakan kehamilan


Ini wajib di gali karena untuk mengetahui bagaimana perilaku sang ibu ketika hamil
a. Merokok pasif/aktif
karena dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Akan membuat janin mengalami komplikasi yaitu bayi
akan lahir prematur, berat bayi rendah, serta asap rokok dapat menghambat pasokan oksigen pada janin serta
membuat detak jantung janin lebih cepat, hingga gangguan kesehatan lainnya.

b. Minum-minuman keras
karena alkoloh akan mempengaruhi kesehatan janin sendiri karena dapat mempengaruhi perkembangan,
mental , dan emosional pada bayi, bisa menyebabkan keguguran dan lain lain.

c. Narkoba
jenis narkoba apapun dikonsumsi akan memberikan masalah pertumbuhan dan kesehatan janin dan proses
lahir.

d. Minum jamu
Ada beberapa jenis jamu yang boleh diminum, dan beberapa tidak boleh diminum. Tetapi sebaiknya jangan
minum jamu dulu, karena kita tidak tahu kandungan di jamu itu apa saja. Bisa menyebabkan tidak nyaman pada
sang ibu yang bisa mempengaruhi sang janin juga.

e. Diurut dukun
Jelas tidak boleh, karena ibu hamil tidak boleh diurut perutnya bisa menyebabkan keguguran.

f. pernah kontak dengan binatang, tidak/ya


Tolshow Adalah suatu penyakit yang ditularkan binatang ke manusia khususnya adalah kucing dan anjing itu
melalui fesesnya dapat menyebabkan seseorang tidak bisa hamil atau dapat menyebabkan keguguran.

G. RIWAYAT KESEHATAN
1. Penyakit Jantung
Penyakit jantung pada saat ibu hamil sangat berbahaya karena akan memperparah keadaannya. Ketika hamil akan
terjadi peningkatan tekanan darah. Ibu yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan mengalami kehamilan,
berakibat memperberat beban kerja jantung. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaanantenatal ( pemeriksaan dan
pemantauan kesehatan ibu hamil secara teratur. Selain pemeriksaan kehamilan juga dilakukan beberapa pemeriksaan
penunjang antara lain ECG ( Elektro Cardio Grafi ), Echocardiografi pada ibu dan USG kandungan ( Ultra Sono Grafi)
juga NST ( Non Stress Test ). Tujuan pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan jantung ibu
dan keadaan bayi . Selama hamil pemeriksaan darah juga dilakukan secara berkala. Akibat penyakit jantung dalam
kehamilan, terjadi peningkatan denyut jantung pada ibu hamil dan semakin lama jantung akan mengalami kelelahan.
Akhirnya pengiriman oksigen dan zat makanan dari ibu ke janin melalui ari – ari menjadi terganggu dan jumlah
oksigen yang diterima janin semakin lama akan berkurang. Janin mengalami gangguan pertumbuhan serta
kekurangan oksigen. Sebagai akibat lanjut ibu hamil berpotensi mengalami keguguran dan kelahiran prematur
( kelahiran sebelum cukup bulan ). Terutama bila selama kehamilannya sang ibu tidak mendapat penanganan
pemeriksaan kehamilan dan pengobatan dengan tepat.

2. Terinfeksi TORCH
TORCH adalah singkatan untuk kumpulan beberapa penyakit infeksi yang terkait dengan meningkatkan resiko
terjadinya abortus atau kelainan/cacat bawaan pada janin akibat infeksi yang terjadi pada masa kehamilan. TORCH
adalah Toxoplasmosis, Rubella (campak jerman), Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes Simpleks. TORCh akan
memepengaruhi kehamilan yaitu Ketika hamil muda maka akan mengalami keguguran, namun ketika hamil sudah
diatas 3 bulan atau hamil lanjut itu akan menyebabkan kelainan trombositopenia.
3. Hipertensi
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius bagi ibu, bayinya, atau keduanya.
Obesitas selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi bayi seperti cacat lahir, prematur,
hingga keguguran. Bahaya hipertensi bagi bayi yaitu Solusio plasenta. Preeklampsia meningkatkan risiko kondisi ini di
mana plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum bayi lahir. Solusio yang parah dapat menyebabkan
pendarahan hebat, yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi.

4. Diabetes Militus
Diabetes Militus sangat berpengaruh pada bayi. Bayi akan membesar, jika ibu hamil mempunyai penyakit diabetes
militus maka nanti bayinya akan berada pada BB diatas normal. Normal BB bayi yaitu 2,5kg-4kg. Jika ibu hamil
mengalami diabetes militus maka kemungkinan bayi yang lahir diatas 4kg dan itu akan berpengaruh pada proses
persalinan nanti.
5. Asma
Ibu hamil dengan penyakit asma akan berpengaruh terhadap tekanan darah dan pemenuhan oksigen terhadap si bayi.
6. TBC
Untuk ibu hamil yang mempunyai penyakit TBC diharapkan tidak menyusui bayinya dan terus mendapat pengobatan
secara periodic 6 bulan itu wajib.
7. Hepatitis
Hepatitis sangat berpengaruh terhadap bayi, jika ibu hamil mempunyai penyakit hepatitis maka bayi juga akan
mengidap penyakit hepatitis.
8. Epilepsi
Ibu hamil yang mengalami epilepsy atau kejang itu akan mempengaruhi pemasokan oksigen ke janin dan itu
berbahaya bagi bayinya.
9. PMS
Yang termasuk didalam penyakit ini yaitu spilis, gonore dan yang lainnya. Ini akan berpengaruh pada bayi karena bayi
juga akan terinfeksi terhadap penyakit tersebut ketika melalukan persalinan.
10. Riwayat Gynekologi
Riwayat ginekologi bisa menyebabkan komplikasi dalam kehamilan dan persalinan ibu hamil. Bumil yang pernah
memiliki riwayat kasus kehamilan ektopik (kehamilan yang terjadi di luar rongga rahim), kemungkinan besar akan
kembali mengalaminya pada kehamilan selanjutnya. Cedera tuba (cedera pada tuba falopi, atau saluran telur) akan
meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik. Selain itu, riwayat ginekologi yang memengaruhi terjadinya
komplikasi adalah adanya kejadian inkompetensia serviks (ketidakmampuan serviks untuk mempertahankan
kehamilan), dan uterine anomalies (dinding rahim rusak), sehingga meningkatkan risiko keguguran.
11. Cervisitis Kronis
Cervisitis kronis merupakan suatu infeksi pada sevik, ini sangat berpengaruh pada bayi karena bayi bisa terinfeksi juga
dan sangat berpengaruh pada saat persalinan dan persalinan tidak terjadi normal.
12. Endrometriosis
Ibu hamil yang mengalami endometriosis berisiko tinggi untuk melahirkan prematur di bawah usia 37 minggu.
Persalinan prematur dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat rendah (BBLR) dan berbagai gangguan tumbuh
kembang. Bayi prematur juga umumnya membutuhkan penanganan medis intensif segera setelah dilahirkan.
Endrometriosis ini juga sangat berpengaruh pada saat hamil. Ibu hamil akan mengalami rasa nyeri.
13. Myoma
Miom saat hamil mungkin untuk meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan persalinan prematur. Selain itu,
adanya miom saat hamil juga dapat menyebabkan posisi bayi menjadi sungsang, sehingga kemungkinan Anda untuk
melahirkan secara Caesar lebih besar. Miom juga dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pasca melahirkan.
14. Kanker Kandungan
Selain memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan, adanya kanker serviks juga bisa menyebabkan gangguan
pada proses persalinan. Karena adanya jaringan sel kanker, proses persalinan normal akan terkendala. Adanya
kemungkinan kanker menyebar ke janin.
15. Perkosaan
Pemerkosaan ini sangat berpengaruh terhadap kehamilan, ibu yg hamil pernah mengalami pengerkosaan akan susah
untuk menerima kehamilannya karena ibu tersebut masih ada difase trauma akan hal itu. Jika ibu hamil pernah
mengalani perkosaan sebelumnya itu akan menyebabkan trauma pada si ibu. Kita sebagai tenaga medis bisa
menanyakan pada pasien masalah perkosaannya dengan cara privasi.
2. Riwayat Operasi
Tujuan dr di tanyakannya riwayat operasi sesar adalah untuk mengetahui apakah ibu pada kehamilan sebelumnya
melakukan persalinan secara operasi sesar atau tidak. Apa bila ibu melakukan persalinan dengan operaso sesar maka
hal itu akan berdampak bagi kehamilan ibu saat ini.
Riwayat operasi ini yang berkaitan dengan kehamilan. Contoh jika ibu hamil sebelumnya mengalami operasi pada
tangan itu tidak adan berpengaruh sama sekali pada bayi ibu.
a. Komplikasi pada ibu infeksi pada bekas jahitan. Infensi luka akibat persalinan caesar beda dengan luka persalinan
normal. Luka persalinan normal sedikit dan mudah terlihat sedangkan luka operasi caesar lebihbesar dan berlapis-
lapis. Bila penyembuhan tak sempurna, kuman lebih mudah menginfeksi sehingga luka akan menjadi parah.
b. Infeksi rahim. Infeksi rahim akan terjadi jika ibu sudah mengalami infeksi sebelumnya misalnya mengalami pecah
ketuban dini. Saat dilakukan operasi rahim pun akan terinfeksi.
c. Perdarahan. Perdarahan tak bisa dihindari dalam proses persalinan. Namun, darah yang hilang lewat operasi caesar 2
kali lipat dibandingkan dengan persalinan normal.
d. Komplikasi pada bayi tersayat. Ada 2 pendapat soal kemungkinan tersayatnya bayi saat operasi caesar.
1. Pertama habisnya air ketuban yang membuat volume ruang didalam
rahim menyusut.
2. Akibatnya, ruang gerak bayipun berkurang dan lebih mudah terjangkau
pisau bedah.Jika pembedahan dilakuakn tidak hati-hati bayi bisa tersayat di baguan kepala atau bokong. Terlebih,
dinding rahim sangat tipis.
3.Penyakit/ gejala penyakit yang pernah diderita keluarga ibu dan suami:
a.Keturunan :Anamnesis ini digunakan untuk mencari ada tidaknya penyakit keturunan dari pihak keluarga
(diabetes mellitus, hipertensi, tumor, dll) atau riwayat penyakit yang menular.
1).Penyakit jantung : untuk mengetahui apakah keluarga mempunyai riwayat penyakit jantung jika punya akan
terjadinya sejumlah perubahan fisiologis dari sistem kardiovaskuler yang akan dapat ditolerir dengan baik oleh wanita
yang sehat, namun akan menjadi ancaman yang berbahaya bagi ibu hamil yang mempunyai keturunan dan kelainan
jantung sebelumnya. Banyaknya perubahan fisiologis yang teradi pada wanita hamil nampaknya mempersulit
diagnosis kelainan jantung, misalnya bisirlg-jantung fisiologis sering ditemukan pada wanita hamil normal, demikian
pula dengan dyspnea dan edem. Gejala klasik penyakit jantung meliputi palpitasi, sesak nafas, dan nyeri dada.
Berhubung karena gejala ini juga berhubungan dengan kehamilan normal maka perlu melakukan anamnesis yang
cennat untuk menentukan apakah gejala ini sudah tidak berhubungan dengan kehamilan normal. Kelainan jantung
yang berisiko tinggi pada ibu hamil meliputi sindroma eisenmenger, hipertensi pulmonal primer, dan kardiomiopati
peripartum.

2) .Diabetes Militus : diabetes melitus dalam kehamilan adalah hal yang sangat penting sebagai upaya preventif,
dengan mengenal resiko, tanda gejala komplikasi, tata laksana, termasuk yang perlu diperhatikan pada pemilihan
kontrasepsi, apa yang dilakukan saat persalinan dengan kehamilan diabetes mellitus (GDM) sampai dengan pasca
persalinannya

3) .Asthma : jika ibu hamil memiliki penyakit keturunan Asma pada ibu hamil meningkatkan risiko melahirkan
bayi yang memiliki gula darah rendah, kejang akibat kurangnya asupan oksigen ke otak, dan frekuensi napas cepat
pada bayi baru lahir. Kondisi ini bisa menyebabkan kematian pada bayi baru lahir sehingga membutuhkan perhatian
lebih.
4).Hipertensi : Ibu hamil menjelang persalinan yang memiliki riwayat hipertensi beresiko tinggi bagi bayi
yang dilahirkan. Seseorang dengan kedua orang tua pengidap tekanan darah tinggi akan memiliki resiko terserang
penyakit darah tinggi dua kali lebih besar. Jika ibu memiliki hipertensi resiko adalah 50% sedangkan pada ayah
resikonya sebesar 80% yang akan diturunkan kepada anaknya karena faktor resiko dalam keluarga tidak dapat
dikontrol.

5).Epilepsi : untuk mengetahui jika ibu hamil memiliki riwayat penyakit keturunan epilepsi saat hamil bisa
berisiko untuk kehamilan dan pertumbuhan serta perkembangan janin di dalam kandungannya.

6) .Gangguan Jiwa : faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko gangguan jiwa, salah satunya adalah faktor
genetik. Jika ibu hamil memiliki riwata keluarga gangguan jiwa atau Orang yang memiliki keluarga dan orangtua
dengan riwayat gangguan mental disebut lebih rentan mengalami kondisi yang sama. 

b.Sering kontak dengan penderita keluarga ibu dan suami: menanyakan hal ini kepada ibu hamil untuk mengurangi
dan meminimalisir resiko penularan ke ibu maupun janin
1).HIV/ AIDS : untuk mengetahui dan meminimalisir adanya ibu hamil yang berisiko untuk menularkan
penyakit HIV kepada bayinya. Anamnesis yang dapat dilakukan antara lain dengan menanyakan apakah ibu pemakai
obat terlarang, perokok, mengadakan hubungan seks bebas, dan lain-lainnya. Bila ditemukan kasus tersebut di atas,
harus dilakukan tindakan lebih lanjut.

2) .TBC : Selama kehamilan dapat terjadi transmisi basil TB ke janin, biasanya te rjadi secara lim fatik ,
hematogen atau secara langsung. Diagnosis klinis TB pada kehamilan le bih s ulit k arena gejala ya ng m u ncul s
eperti kelelahan, sesak nafas, berkeringat, lemas, batuk, dan demam ringan mirip dengan gejala fisiologis kehamilan.
World Health Organization sangat merekomendasikan skrining gejala dan pemeriksaan Xpert MTB (Mycobacterium
tuberculosis) / R I F (Resistance to Rifampin) untuk mendiagnosis TB pada kehamilan.

3).Hepatitis : Infeksi hepatitis virus pada kehamilan tidak berhubungan langsung dengan peristiwa kehamilan,
namun tetap memerlukan penanganan khusus, mengingat penyulit- penyulit yang mungkin timbul baik untuk ibu
maupun janin. Hepatitis virus sering menibulakan jaundice pada kehamilan, dengan kemajuan pengobatan saat ini,
asam ursodeoxychalic dapat mengurangi kerusakan hati, baik akut maupun kronik.

4.Riwayat keturunan kembar : Faktor genetik memiliki peran cukup penting dalam menentukan seberapa besar
peluang pasangan bisa memiliki anak kembar. Jika salah satu orangtua Anda memiliki saudara kembar, maka besar
kemungkinan akan punya anak kembar juga di kemudian hari. Pasalnya, tubuh seseorang dapat membawa gen kembar
yang diwariskan dari orangtua

Anda mungkin juga menyukai