Anda di halaman 1dari 2

ANTROPOLOGI MARITIM

NAMA : DAVID ROMANDHONA


NIM : 071211732014
PRODI : ANTROPOLOGI

Berikut data hasil rangkuman wawancara dengan beberapa pedagang yang berada di wilayah
kawasan Pantai Ria Kenjeran Surabaya, Jawa Timur.

1. Informan I
Ibu Mujiati, berusia 45 tahun seorang pedagang lontong kupang dan bakso
telah berjualan di sekitar area wisata Pantai Kenjeran selama 25 tahun dengan
menyewa stand seharga Rp. 150.000,00/bulan. Hasil komoditi utama yang digunakan
sebagai bahan baku dalam berdagang adalah kupang basah dan kerang yang diperoleh
dari para tengkulak atau juragan laut. Harga 1 kg untuk kerang dibeli dengan harga
antara Rp. 35.000,00 – Rp. 40.000,00, sedangkan untuk harga kupang basah relatif
lebih mahal yakni seharga Rp. 80.000,00/kg. Berdasarkan harga bahan baku yang
cukup mahal, maka hasil yang diperoleh dari berdagang tidaklah menentu. Ibu Mujiati
mengaku bahwa keuntungan yang diperoleh akan lumayan pada saat weekend dan
hari libur nasional saja, terkhusus pada hari biasa dapat balik modal dan memperoleh
sedikit keuntungan sudah bersyukur. Ibu Mujiati memiliki seorang anak laki-laki yang
dapat bersekolah sampai jenjang SMA. Beliau menyekolahkan anaknya tersebut di
daerah dekat rumahnya yang masih sekitaran wilayah Kenjeran. Saat ini anaknya
tersebut bekerja di sebuah counter penjualan pulsa yang suatu saat akan meneruskan
peran Ibu Mujiati sebagai penjual lontong kupang dan bakso di area wisata pantai
Kenjeran bila kelak fisik Ibu Mujiati sudah tidak mampu lagi untuk berdagang.

2. Informan II
Ibu Martiah (55 tahun) seorang pedagang aneka hasil laut di pasar Pantai
Kenjeran Surabaya yang telah berjualan selama 35 tahun di sebuah lokasi sederhana
miliknya yang diberi nama “Stand Ibu Martiah”. Beliau menjual berbagai jenis ikan
seperti ikan bulu ayam atau ikan asin, belek watu, klotok, tenggiri, belanak, udang,
cumi-cumi dan masih banyak lagi, yang kesemua hasil laut tersebut didapat dari para
tengkulak Pantai Kenjeran Surabaya. Dalam berdagang, beliau dibantu oleh anaknya
yang juga masih bersekolah di tingkat SMP, yang suatu saat si anaknya tersebut
diharapkan, dengan ilmu jual beli yang diajarkan dapat meneruskan usaha Ibu Martiah
sebagai pedagang aneka ikan hasil laut Pantai Kenjeran Surabaya.

3. Informan III
Ibu Sumilah (52 tahun) sorang pedagang produk aneka macam kerupuk atau
camilan dari hasil olahan ikan di pasar Pantai Kenjeran Surabaya. Beliau telah
berdagang selama 32 tahun di stand miliknya yang diberi nama “Sri Rejeki” yang
menjual berbagai macam kerupuk ikan seperti kerupuk terung, teripang, lorjuk, telor
terung, telor teripang, kimo atau siput, kulit ikan kakap, lambung ikan dan
sebagainya. Ibu Sumilah memperoleh bahan mentah/ikan untuk diolah menjadi aneka
macam kerupuk ikan adalah dengan memborong dari para nelayan dan tengkulak
Pantai Kenjeran Surabaya. Dalam berdagang, beliau dibantu oleh suami dan anaknya
yang juga memiliki stand untuk berjualan tidak jauh dari stand Ibu Sumilah. Hal ini
dilakukan untuk mendidik anaknya agar kelak dapat meneruskan dan mengurusi
usaha jualan aneka krupuk ikan yang telah dirintis oleh beliau.
4. Informan IV
Mbak Sri (30 tahun) seorang pedagang kerajinan keliling dari limbah kerang
di area wisata Pantai Kenjeran Surabaya yang telah berjualan selama 15 tahun atau
tepatnya sejak masih SMP. Hal ini dilakukan untuk membantu perekonomian
keluarga yang sulit. Dia berkeinginan untuk meringankan beban orang tuanya untuk
dapat menyekolahkan adik-adiknya agar tidak bernasib sama seperti dirinya. Dia
mengambil kerajinan tangan tersebut dari seorang juragan yang berada di sekitar area
Pantai Kenjeran untuk dijual kembali kepada pengunjung. Bentuk kerajinan yang
dijual adalah seperti bentuk bunga, burung merak, dll. Dia menjual dengan harga Rp.
3.000,00 untuk ukuran kecil dan Rp. 5.000,00 untuk ukuran yang besar. Hasil yang
diperoleh Mbak Sri dari berjualan kerajinan tangan ini adalah Rp. 20.000,00 dari
setiap Rp. 50.000,00 sebagai hasil dari penjualan kerajinan tersebut.

NB: hasil yang diperoleh dari pedagang sangat fluktuatif, tergantung dari
tingkat kedatangan pengunjung yang biasanya hanya ramai saat weekend dan
hari libur nasional saja.

Anda mungkin juga menyukai