Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“BAKMI KADIN”

LOGO UNIVERSITAS

DISUSUN OLEH :

Ika Sartika 110232

Novrilia Atika Nabila 110232

Agasti Amalia Pertiwi 110232

Tri Julia Purnamasari 110232

Siti Setianingsih 110232

FAKULTAS
UNIVERSITAS
LOKASI UNIV
TAHUN
1
BAB I

PENDAHULUAN

Yogyakarta telah menjadi sebuah tempat cukup terkenal dan disukai oleh para
wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Alasan-alasan perhatian mereka yang
semakin besar itu disebabkan oleh kekayaan budaya, tradisi, kesenian, kuliner, bisnis dan
keramah-tamahan warganya. Kuliner di Yogyakarta yang paling populer adalah gudeg dan
bakmi jawa.

Meskipun kini semakin banyak individu yang menyukai makanan barat, namun
sebagian besar masyarakat jawa tetap bertahan mencintai makanan tradisional. Karena bagi
mereka masakan tradisional memiliki cita rasa yang tersendiri. Pada makalah ini akan
dibahas tentang salah satu warung bakmi yang sudah dikenal oleh seantero Yogyakarta., yaitu
Bakmi KADIN. Bahkan sejak jaman penjajahan, bakmi sudah menjadi salah satu makanan
tradisional yang menjadi favorit sebagian besar kalangan. Terutama bila bakmi tersebut
diolah dan dimasak dengan cara tradisional, menggunakan kompor arang misalnya dimana
seiring berjalannya waktu alat memasak pun sudah semakin canggih.

A. Latar Belakang

Latar belakang makalah ini menguak tentang warung BAKMI KADIN adalah cita
rasanya yang selalu bertahan dan tetap, karena pemilik selalu melakukan quality control
terhadap cita rasa bakminya, meskipun pemilik yang memegang sudah beberapa kali
mengalami pergantian generasi. Selain itu warung bakmi KADIN ini sudah cukup lama
sekali berdiri, kurang lebih dua tahun setelah Indonesia merdeka.
Uniknya meskipun sudah lama sekali berdiri, pemilik tidak berniat untuk menambah
menunya, karena menurut pendirinya dimana pendirinya adalah kakek pemilik sendiri, lebih
baik menjual satu namun selalu diunggulkan daripada menjual berbagai macam emnu dimana
pasti ada salah satu emnu yang lebih menonjol. Jadi, hingga sekarang yang dijual di warung
ini hanya bakmi baik itu bakmi godhog maupun goreng.

2
Nuansa di warung bakmi ini pun sangat tradisional. Tidak heran banyak wisatawan
yang sangat menikmati suasananya ketika berada disini , kesan tradisional jawa terlihat masih
cukup kental di warung bakmi ini. Konsumen yang ingin memesan laangsung datang ke
gerobak- gerobak yang diberada di dalam warung. Jadi kesan sederhana jelas sekali terlihat.
Warung bakmi ini pun awalnya berdiri dengan tidak mudah. Awalnya pemilik
berjualan keliling dengan memikul dagangannya, kemudian menetap meskipun masih
menggunakan gerobak, kemudian dengan usaha keras akhirnya beliau dapat membangun dan
memiliki warung tetap.

BIODATA
Nama : Iwan Kurniawan, SE
Tempat/tanggal lahir : Yogyakarta, 1 Desember 1978
Alamat : Jl. Bintaran Kulon No. 3, Yogyakarta
Riwayat Pendidikan : -1991 lulus SD Bintaran 1
-1994 lulus ST 8 Lempuyangan
-1997 lulus SMK Penerbangan Yogya
-2000 wisuda D3 STIE Yogyakarta
-2003 wisuda S1 UTY

3
BAB II
ISI WAWANCARA

A. Hasil Wawancara
Pada Tahun 1947, saat itu Indonesia baru saja memperoleh kemerdekaannya
sekitar kurang lebih 2 tahun. Bapak Karto Kasidin bersama istri untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya berjualan bakmi disekitar Jalan Bintaran Kulon No.6 Yogyakarta.
Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup juga karena ingin mengembangkan keahlian
membuat bakmi. Pada saat itu almarhum Pak Karto memulai usahanya dengan berkeliling
dan belum memiliki tempat yang tetap. Beliau berjualan dengan cara dipikul. Pada tahun
1960, beliau mulai menetap , berjualan dengan menggunakan gerobak. Tahun 1980,
beliau meninggal dunia dan usahanya di lanjutkan oleh istrinya. Tahun 1997, istrinya
digantikan oleh anak lelakinya. Ketika usaha ini berada di tangan anaknya tersebut ,
usaha ini semakin berkembang. Anak lelakinya itu bernama Pak Rochadi.
Selama kurun waktu 1997- 2010 Pak bekerja keras mengemba ngkan usaha
terebut agar lebih dikenal dikalangan masyarakat. Ketika Pak Rochadi (generasi kedua)
wafat, sekarang beliau digantikan oleh putra keduanya yaitu Pak Iwan yang merupakan
generasi ketiga. Diketahui dari putranya ini apa alasan dulu kakeknya memilih jualan
bakmi adalah karena kakeknya ( alm. Pak Karto) berasal dari Wonosari tepatnya Desa
Piyaman dimana sebagian besar masyarakatnya ahli dalam membuat bakmi, maka
kakeknya tersebut ingin membuat bakmi itu jadi makanan tradisional yang mendunia dan
tidak hanya disukai oleh masyarakat jawa.
Pada tahun 2003, Bakmi Kadin sempat mendirikan cabang di Jakarta Utara,
Komplek Kelapa Gadin. Namun, pada tahun 2007 ketika Jakarta sedang dilanda banjir
besar, maka akses untuk meuju ke tempat tersebut menjadi lebih sulit, dan ketika itu juga
kontrak tempat sudah habis, akhirnya pada tahun itu cabang tersebut ditutup. Jadi bisa
dikatakan usaha ini sudah sangat lama berjalan, kurang lebih 66 tahun(1947- sekarang).
Dan dalam 66 tahun itu sang kakek yang merupakan generasi pertama benar- benar
merintis usaha ini dari nol.
Warung Bakmi ini diberi nama Bakmi KADIN, karena ada sejarahnya yaitu
karena berjualannya berada didekat Kantor Dagang dan Industri, dan ternyata kebetulan
sekali nama pendiri bakmi ini adalah Bapak KArto KasiDIN yang dapat menjadi singkatan
KADIN. Warung bakmi ini hanya khusus menjual bakmi, alasannya wasiat sang kakek

4
sebelum meninggal jika ingin meneruskan usaha ini harus memilih salah satu, jika ingin
bakmi maka berjualan bakmi saja, karena seperti yang kita ketahui kebanyakan warung
bakmi juga menyediakan menui lain seperti nasi goreng, magelangan, kwetiau, capcay dan
lain sebagainya. Namun, menurut sang kakek hal itu akan menyebabkan hanya salah satu
makanan saja yang lebih unggul. Jadi lebih baik satu macam saja, maka hanya itu yang
diunggulkan.
Kelezatan Bakmi Kadin ternyata juga sampai ke Jakarta. Saat Presiden Soeharto
memerintah, Bakmi Kadin selalu diundang ke Istana Negara setiap perayaan 17
Agustus.Setelah acara selesai, pasti diminta datang ke pertemuan keluarga besar Cendana
untuk menyediakan konsumsi keluarga presiden saat itu. Dan pada zaman Presiden
Soeharto, Bakmi Kadin salah satu tempat makan favorit kalau beliau sedang ke
Yogyakarta . Tidak hanya itu, para pejabat di Yogyakarta atau pejabat dari kota lain yang
sedang berkunjung ke Yogyakarta pun menjadi pelanggan setianya.
Dulunya keuangan di warung ini dilakukan manual dari sang kakek sampe
ayahnya. Ketika berada ditangan cucunya yaitu Pak Iwan seiring berkembangnya zaman
dan untuk memberi kemudahan pada konsumen bakmi agar pelayanan lebih cepat Pak
Iwan membeli computer, selain lebih praktis konsumen yang ingin melakukan pembayaran
akan lebih cepat mendapat pelayanan. Dari generasi sang kakek hingga Pak Iwan sekarang
mereka selalu melakukan quality control terhadap cita rasa bakmi mereka, agar cita
rasanya tidak berubah.
Warung bakmi ini menjual bakmi goreng dan bakmi godhog , ada yang biasa dan
ada yang special . Perharinya warung Bakmi KADIN ini dapat menjual 250- 300 porsi.
Maka dalam 1 bulan warung ini mampu menjual sekitar 7500-9000 porsi, dan omsetnya
per bulan kurang lebih Rp 127.500.000 - Rp 153.000.000.ini pun jika dihitung semua
konsumen membeli bakmi biasa, belum lagi jika ada dan pasti ada yang membeli bakmi
spesialnya. Menurut Pak Iwan (generasi ketiga) biasanya cenderung yang dibeli adalah
bakmi biasa, namun juga ada yang memesan bakmi spesial.Harga yang dibandrol oleh
warung ini cukup lumayan antara Rp 17.000- Rp 28.000.Tapi harga tersebut sangat pantas
untuk sebuah citarasa yang berkelas.
Setelah menikmati sensasi rasa bakmi yang “nendang” habis, kurang afdol
rasanya kalau tidak mencoba minumannya. Minuman khas yang menjadi teman makan
bakmi di tempat ini adalah bajigur yang merupakan campuran dari santan, kelapa muda
yang dipotong kecil-kecil, roti tawar, kolang-kaling dan jahe. Minuman hangat ini

5
tampaknya sudah “jodoh” dengan sepiring bakmi godhog atau bakmi goreng yang panas
berasap.

Bahan-bahan yang digunakan sebagai pelengkap manu bakmi juga special dan
bahan- bahan tersebut dari generasi pertama hingga sekarang selalu dibeli dan dipilih
sendiri oleh pemiliknya.Bukannya tidak percaya kepada karyawan, tapi lebih kepada
kepuasan tersendiri jika dapat langsung terju ke lapangan.Telur yang digunakan bukan
telur ayam, melainkan telur itik, sedangkan ayam yang digunakan adalah ayam kampung
yang dipilih langsung oleh Pak Rochadi sebelum disembelih. Pantang bagi mereka
menggunakan ayam yang sudah dipotong. Dengan begitu, mutu ayamnya selalu terjamin.
Seperti bakmi jawa pada umumnya, Bakmi Kadin juga menyertakan irisan kekian
(sejenis cakwe) yang kenyal.Soal rasa, pantas mendapat acungan dua jempol.Tekstur
bakminya benar-benar kenyal berpadu dengan rasa kuahnya yang gurih. Bakmi gorengnya
tidak terlalu manis, sangat pas terasa di lidah. Suwiran ayamnya yang empuk membuat
kita sibuk mencarinya diantara tumpukan bakmi yang menggunung. Bagi yang suka pedas,
cabai rawit utuh siap membuat mendesis-desis kepedasan.
Dulunya Bakmi kadin hanya memiliki 4 pegawai, kini mereka memiliki sekitar 20
pegawai.Para pegawainya diberi fasilitas tempat tinggal oleh pemiliknya.Dari dulu hingga
sekarang pegawai yang bekerja bersama mereka terutama yang bagian memasak jarang
berganti atau keluar, pegawai yang keluar biasanya yang hanya mengantar- antarkan
pesanan. Untuk semakin mengembangkan usahanya pemilik yaitu Pak Iwan yang
merupakan generasi ketiga sudah memiliki rencana untuk membuat cabang lagi, tapi kali
ini yang diutamakan atau fokus didaerah pulau jawa dahulu.
Sistem penerimaan karyawan di bakmi KADIN biasanya jika membutuhkan
karyawan mereka membuka iklan di media massa . Karyawannya dari dulu hingga
sekarang terus bertambah, mulanya hanya dilakukan sendiri kemudian merekrut 4 orang
pegawai, dari 4 orang tersebut menjadi 7 orang dan hingga sekarang ada 20 orang
karyawan tetap warung bakmi ini.
Seiring berkembangnya zaman, sekarang banyak sekali yang membuka usaha
warung bakmi.Namun jarang sekali yang hanya menjual bakmi saja, seperti di warung
bakmi KADIN ini. Bahkan ada beberapa warung bakmi yang menggunakan brand nama
“bakmi KADIN” dan terkadang mengaku sebagai cabang. Beliau bercerita dari kakek
hingga ayah beliau tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, karena bagi mereka
rezeki sudah ada yang mengatur.

6
B. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.Keempat faktor itulah
yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan
(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Analisa SWOT :

1. S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini.
2. W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau
program pada saat ini.
3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari
luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Reason
Belajar dari orang- orang sebelum kita merupakan salah satu motivasi
guna pengembangan diri. Bapak Iwan ingin meneruskan bisnis kuliner yang
sudah dirintis oleh kakek dan ayahandanya . Alasannya memilih usaha warung
bakmi adalah karena dari sejak dahulu di daerah tempat tinggal sang kakek
tepatnya di Wonosari, Desa Piyaman merupakan sebagian besar
masyarakatnya teraampil dalam mengolah/membuat bakmi sekaligus untuk
memenuhi kebutuhan hidup.

b. Earn
 Pendiri bakmi KADIN yang merupakan kakek dari pemilik duhulu
berjualan bakmi dengan cara memikul dagangannya kemudian dengan
gerobak dan sekarang sudah berkembang dengan memiliki warung yang
berkapasitas 100 orang.
 Duhulu pegawainya hanya 4 orang saja, kini pegawainya ada 20 orang.
 Pernah memiliki cabang selama 3 tahun di Jakarta Utara, Komplek Kelapa
Gading.
 Dulunya pemilik tidak memiliki mobil, namun melihat omset yang
diperoleh per bulannya tidak heran jika pemilik sekarang telah memiliki
mobil yang bagus.

c. SWOT Analysis
- Kekuatan (Strength) :
 Lokasi yang strategis sehingga tempat mudah dijangkau
 Selalu melakukan quality control terhadap cita rasa sehingga rasanya tidak
pernah berubah signifikan

8
 Pemilik langsung yang terjun ke lapangan untuk memilih bahan- bahan
yang digunakan, dan barang yang dipilih tentunya yang berkualitas untuk
mendukung cita rasa
 Selalu mengevaluasi kepuasan konsumen
 Staff atau karyawan yang ramah
 Selain menjual di warung juga menerima pesanan untuk acara- acara
tertentu
 Bakmi diolah sendiri dan menggunakan cara tradisisonal, seperti kompor
arang

- Kelemahan (Weakness) :
 Harga yang bersaing dengan warung bakmi yang lain
 Metode promosi yang kurang gencar
 Belum dibuatnya cabang di daerah yang lain, karena masih mengumpulkan
modal

- Kesempatan/Peluang (Opportunity) :

 Karena tidak ada syarat yang benar- benar dikhususkan , jika ada individu
lulusan SMA yang ingin langsung bekerja warung bakmi ini membuka
pendaftaran lamaran dan menyediakan fasilitas tempat tinggal
 Warung bakmi ini menghadirkan cita rasa temurun – temurun yang khas,
sehingga tidak jarang para pejabat atau wisatawan luar daerah pun seudah
mengenal warung bakmi ini, sehingga tidak begitu sulit menarik konsumen
 Suasana warung bakmi ini masih kental dengan tradisional jawa dan
berkesan sederhana sehingga konsumen yang mampir semakin merasakan
budaya jawa.
- Ancaman (Threats) :
 Maraknya pengusaha- pengusaha bakmi baru yang memakai nama brand
mereka di warung bakminya sehingga pelanggan mengiran itu adalah
cabang dari Bakmi KADIN
 Tidak semua orang menyukai bakmi, sedangkan di warung bakmi KADIN
tidak menyediakan menu makanan yang lain
 Pekerja/pegawai yang keluar dan berniat membuka usaha yang sejenis

9
d. Marketing Strategy
1. Membuat branded nama “BAKMI KADIN ASLI”
2. Selain makanan juga menyediakan minuman yang khas seperti bajigur untuk
teman makan bakmi
3. Bahan- bahan yang digunakan dipilih yang berkualitas
4. Mengutamakan kenyaman pelanggan dengan bersikap ramah
5. Promosi via online seperti blog, media/surat kabar, dan
6. Tidak ada batas minimal pemesanan untuk catering

e. How Long
Usaha ini sudah berjalan selama 66 tahun, mulai tahun 1947 hingga sekarang.

f. Failure
1. Kurang fokus mengatur keuangan/modal sehingga cabang yang ingin
dibangun sering terhambat
2. Cabang yang pernah dibangun di Jakarta Utara selama 3 tahun ditutup karena
ketika itu di Jakarta sedang banjir besar
3. Dalam kurun waktu dari awalberdiri hingga sekarang di daerah Yogyakarta
belum memiliki cabang

g. Success
1. Mengalami perkembangan usaha tiap tahun
2. Adanya peningkatan customer/konsumen
3. Sudah memiliki alat hitung pembayaran berupa komputer
4. Adanya peningkatan jumlah pegawai

B. Saran
Kesuksesan dan kepopuleran Bakmi KADIN yang telah diraih hingga saat ini akan
lebih baik lagi apabila manajemen keuangannya diperbaiki, sehingga Bakmi
KADIN dapat mengembangkan sayapnya untuk membuka cabang di tempat lain
agar para pelanggan di daerah lain tidak kesulitan untuk menikmati bakmi, tidak

10
harus ke Yogyakarta, misalnya jika Bakmi KADIN dapat membuka cabang di kota-
kota besar di Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai