DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
SOFIANI ( 5304201320 )
DOSEN PENGAMPU :
HUSNUL MUTTAQIN, M.Ak
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
Kesimpulan....................................................................................................... 10
Saran................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
LAMPIRAN....................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala, Pencipta Alam
Semesta, Penguasa seluruh yang ada di langit dan di bumi, Tempat memohon para
makhluk, Sumber segala Ilmu, yang telah memberikan Karunia, Rahmat dan
Hidayahnya kepada kami, sehingga makalah tentang “Pengelolaan Barang Milik
Negara Di Desa Air Putih” ini dapat selesai. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Husnul Muttaqin, M. Ak selaku Dosen Mata Kuliah ini.
Sebagaimana halnya manusia biasa yang masih dalam tahapan proses belajar,
maka tidak menutup kemungkinan setiap aktifitas kita akan selalu ada kekurangan dan
kelalaian, begitu pula dengan makalah yang kami tulis ini. Oleh karena itu kami selalu
mengharapkan tegur sapa dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah
berikutnya.
PENDAHULUAAN
PEMBAHASAN
Air putih adalah nama salah satu desa yang terletak di kecamatan Bengkalis,
Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau dengan luas 19 km dan 2.987 jumlah
penduduk.
Desa Air Putih berdiri pada tahun 1982. Pada mulanya Desa Air Putih
bernama Desa Muda Air Putih, nama tersebut berasal dari sebutan tokoh tetua
masyarakat Desa Air Putih pada saat itu menemukan perigi tersebut peninggalan
sejarah, bahwa air perigi tersebut berwarna putih dan bening sehingga air tersebut
menjadi sumber air bersih bagi masyarakat sekitar.
Desa Air Putih terletak dikawasan pesisir pulau bagian selatan, pada awalnya
Desa Air Putih merupakan bagian wilayah administrasi dari desa Senggoro.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan peningkatan jumlah penduduk
yang semakin ramai dan padat, terjadi pemekaran wilayah desa. Akibatnya, Desa
Air Putih dimekarkan menjadi Desa Muda Air Putih di bawah kepemimpinan
Bapak Basri Alwie dari tahun 1982 hingga 1990. Kemudian, dari tahun 1990
hingga 1998, desa ini tetap menggunakan nama Desa Muda Air Putih. Namun,
setelah periode kepemimpinan Bapak Basri Alwie, desa ini kemudian mengadopsi
nama Desa Air Putih yang kita kenal saat ini.
Penghasilan Desa Air Putih berasal dari Dana Desa yang bersumber dari
alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bagian dari hasil
pajak daerah kabupaten maupun kota, bagian dari hasil retribusi daerah baik dari
Kabupaten atau Kota, Alokasi Dana Desa (ADD) dimana ADD ini merupakan
bagian dari dana perimbangan yang diterima oleh Kabupaten atau Kota,
selanjutnya Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi, Bantuan Keuangan dari
APBD Kabupatan atau Kota yang dapat bersifat umum maupun khusus (dikelola
dalam APBDes), dan yang terakhir Bantuan Keuangan bersifat khusus Program
Desa Bermasa berupa Dana Bermasa 1 milyar 1 Desa.
Desa Air Putih Kecamatan Bengkalis merupakan salah satu Desa sebagai
pelaksana Program Pemberdayaan Desa (PPD) di bidang Usaha Ekonomi Desa–
Simpan Pinjam (UED-SP). Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP)
adalah suatu lembaga yang bergerak di bidang simpan pinjam dan merupakan
milik masyarakat desa/ kelurahan yang diusahakan serta dikelola oleh masyarakat
desa/ kelurahan.
Desa Air Putih memiliki perekonomian yang bervariasi. Salah satunya sektor
pertanian. Di desa ini, penduduk memiliki lahan pertanian yang digunakan untuk
menanam, sayuran dan buah-buahan. Hasil pertanian tersebut dapat dijual secara
lokal atau dikirim ke pasar-pasar di sekitar desa maupun di kota-kota terdekat.
Desa Air Putih juga memiliki sektor perdagangan dan jasa yang mendukung
perekonomian lokal. Di dalam desa, terdapat warung, toko kelontong, warung
makan, serta jasa pengangkutan barang dan penumpang yang dikelola oleh
penduduk desa. Usaha-usaha ini memberikan kesempatan kerja dan penghasilan
bagi masyarakat desa.
Dibawah ini beberapa budaya melayu yang masih dilestarikan di Desa Air
Puith:
Desa Air Putih memiliki 2 jenis aset, diantaranya aset bergerak terdiri dari
dua jenis yaitu aset habis pakai, diantaranya yang digunakan untuk
operasional kantor Desa Air Putih berupa alat tulis kantor seperti kertas hvs,
pulpen, tinta printer, amplop dan hekter. Serta aset tidak habis pakai,
diantaranya mesin printer, lemari, personal komputer, meja, kursi. arsip, dan
lainnya.
Selanjutnya, aset tidak bergerak yang dimiliki Desa Air Putih berupa tanah
kas desa dan bangunan berupa 1 unit kantor UED-SP Panglima Minal dan 1
unit rumah Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang terletak tidak jauh dari
kantor Desa Air Putih.
a. Sewa
b. Pinjam pakai;
c. Kerja sama pemanfaatan; dan
d. Bangun guna serah atau bangun serah guna.
1. Pengamanan fisik;
2. Pengamanan administrasi; dan
3. Pengamanan hukum.
Berdasarkan Peraturan Bupati Bengkalis Nomor 50 Tahun 2022 tentang
Pedoman Pengelolaan Aset Desa, Pengamanan Aset Desa wajib dilakukan
oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa dan biaya Pengamanan Aset Desa
dibebankan pada APBDesa. Pengamanan aset desa meliputi:
1. Administrasi;
2. Fisik;
3. Pengamanan fisik; dan
4. Pengamanan hukum.
1. Penjualan;
2. Tukar Menukar;
3. Hibah; atau
4. Penyertaan modal pemerintah daerah.
1. Dibakar;
2. Dihancurkan;
3. Ditimbun;
4. Ditenggelamkan;atau
5. Cara lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
1. Berupa aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan dan/atau tidak memiliki
nilai ekonomis, antara lain meja, kursi, komputer;
2. Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar, dikubur, dihancurkan,
ditenggelamkan, dilarutkan atau dengan cara lain; dan
3. Dibuatkan Berita acara pemusnahan sebagai dasar penetapan keputusan
Kepala Desa tentang Pemusnahan.
1. Beralih kepemilikan;
2. Pemusnahan; atau
3. Sebab lain.
1. Pembukuan
a. Pengelolaan Barang harus melakukan pendaftaran dan pencatatan
barang milik daerah yang berada dibawah penguasaanya kedalam
daftar barang pengelola menurut penggolongan dan kodefikasi barang.
b. Pengguna Barang/Kuasa pengguna Barang harus melakukan
pendaftaran dan pencatatan Barang Milik Daerah yang status
penggunaannya berada pada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
barang kedalam daftar barang Pengguna/Daftar barang kuasa
pengguna menurut penggolongan dan kodefikasi barang.
2. Inventarisasi
a. Pengguna Barang melakukan inventarisasi Barang Milik Daerah
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
b. Dalam hal Barang Milik Daerah berupa persediaan dan konstruksi
dalam pengerjaan iventarisasi dilakukaan oleh pengguna barang setiap
tahun.
c. Pengguna Barang Menyampaikan laporan hasil iventarisasi kepada
Penggelola Barang paling lama 3 (tiga) bulan setelah selesainya
inventarisasi.
Berdasarkan hasil wawancara, kendala yang Desa Air Putih hadapi dalam
Pengelolaan Aset Desa ialah sering tertundanya jadwal pencairan anggaran yang telah
ditetapkan. Sehingga ini membuat kinerja Pengelolaan Aset Desa menjadi terhambat.
Melihat dari permasalahan yang ada, maka perangkat daerah mengharapkan
kebijakan dari Pemerintah Bengkalis untuk tidak membuat target pencairan yang
terlalu lama dari jadwal yang ditentukan. Sehingga hal ini dapat diselesaikan dengan
melakukan musyawarah pembenahan tekait kebijakan tersebut, agar Pemerintah
Bengkalis dapat membenahi hal tersebut.
Dalam konteks Pengelolaan Barang Milik Negara Di Desa Air Putih, masih
terdapat kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya Pengelolaan
Barang Milik Naerah, keterbatasan sumber daya manusia dan keuangan dalam
Pengelolaan Aset, serta kelemahan dalam sistem penatausahaan dan pengawasan
yang dapat berpotensi menyebabkan kehilangan atau penyalahgunaan Barang Milik
Daerah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan aslik milik
Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
atau perolehan hak lainnya yang sah.
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan. Oleh karena itu, mohon di berikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami
paragraf.
DAFTAR PUSTAKA
https://bangka.tribunnews.com/2017/05/24/semboyan-tong-ngin-fan-ngin-jit-jong-
cara-bangka-belitung-menjaga-kerukunan-dan-kedamaian
https://diskominfotik.bengkaliskab.go.id/web/detailberita/15684/tradisi-lampu-colok-
dan-barakan
https://www.academia.edu/54755420/PROSESI_ADAT_PERNIKAHAN_MELAYU
Hasil Wawancara
1. Perencanaan Kebutuhan
Pak Khaidir : Prosesnya tuh diawali dengan kita kirim proposal dulu. Nah,
proposal itu kayak dokumen resmi yang ngejelasin barang apa aja yang kita
butuhin di desa. Terus, langkah selanjutnya tuh penganggarannya, di mana orang
yang punya tanggung jawab hitung-hitungan buat kebutuhan barang tahun depan.
Nah, di tahap ini, kita analisis dan hitung-hitungan berdasarkan data yang ada,
termasuk kebutuhan masyarakat, perkiraan pertumbuhan atau perubahan di desa,
serta prioritas pengembangan dan pelayanan yang udah kita tentuin.
Pak Khaidir: Setelah kita tahu barang apa yang kita butuhin tahun depan,
langkah selanjutnya adalah proses beli-beli yang dimulai sekarang, berdasarkan
rencana yang kita bikin tahun lalu. Nah, di tahap ini, kita liat lagi barang-barang
yang udah kita tentuin sebelumnya, terus cek juga duit yang udah kita alokasikan
buat belanjaan itu.
Pak Khaidir: Prosesnya itu lumayan ribet dan ada banyak langkahnya, termasuk
masukin ke Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan tulis di Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Tapi, perlu diinget ya, walaupun kita
udah tulis kebutuhan barang di APBDes, belum tentu semuanya langsung
dijalanin. Kadang ada perubahan kebijakan dari pemerintah kabupaten atau hal
lain yang bisa ngaruhin rencana kita. Misalnya, tadinya desa mau beli laptop atau
lampu jalan, tapi akhirnya nggak jadi. Itu bisa terjadi kalo ada perubahan
kebijakan dari pemerintah kabupaten yang bilang duit desa harus dipake buat
keperluan yang lain yang dianggap lebih penting atau mendesak.
2. Pengadaan Kebutuhan
Pak Khaidir : Jadi ceritanya setelah kita planing barang yang dibutuhkan dan
duitnya udah ada di APBDes, kita mulai belanja barang. Nah, belanja ini tuh
bagian nyata dari rencana kita tadi yang udah disepakati. Barang-barang yang
udah kita beli bakal diurus sama tim pengelola aset desa. Aset-aset desa yang
nggak bisa dipindah-pindah tuh bakal dikasih nomor UDGESTEP. Kalau ada
aset yang udah expired, ada berita acara penghapusannya. Tapi di desa Air Putih,
kita nggak pernah hapus aset ya, selama masih bisa dipakai, ya gunakan saja.
Pak Khaidir: iya yang benar-benar tak bisa dipakai, dimasukan kedalam gudang
aja ini asset. Tapi kalau aset untuk negara se-kabupaten contoh: umpamanya
macam kendaraan itu kan bantuan dari kabupaten kalau sama kadaluarsa nya itu
harus kita buat berita acara kita serah kan balik ke desa atau kabupaten barang
nya tidak di pakai .namun kita dicatat aset anggaran tahun sekian-sekian apa aja
barang yang sudah tidak terpakai dicatat itu sistem pengelolaan tersebut
3. Penggunaan
Pak Khaidir: Di Desa Air Putih, barang-barang desa digunakan berdasarkan apa
yang dibutuhin sama warga dan desa. Ada aturan dan kebijakan yang ngatur cara
pake barang-barang itu. Misalnya, desa punya Pedoman Pake Barang Desa yang
isinya jelasin gimana cara pake, bagi, dan jaga barang-barang itu. Pedoman ini
penting buat pastiin kalo penggunaan barang desa itu fair, jujur, dan sesuai sama
kepentingan warga.
Pak Khaidir: Pemanfaatan aset yang di ada kan ketentuan APBD sesuai dengan
kebutuhan masing masing perangkat yang ada didesa air putih . contoh nya
lemari masing masing itu mereka punya aset sendiri .
Pak Khaidir: Pengelolaan aset buk RoS nanti dia yang menentukan butuh apa
tuh kedepan ada yang kurang nanti mereka kerja sama dengan tata usaha dicatat
biar tahu kebutuhan masing masing ruangan itu nanti dituangkan dalam RKP
baru nanti disahkan melalui APBDES itu pun tergantung dengan jumlah duit
yang ada kalau duit nya tak cukup di tundah dulu ke tahun yang akan datang
Pewawancara: Berarti sistem nya kita bikin perencanaan dulu biar kita tau
keuangnya ?
Pak Khaidir: iya kita buat perencanaan dulu cuman kadang kadang gini duit itu
datang nya lambat dalam ketentuan permendagri itu pengguna anggaran untuk
tahun 2023 /2024 pada bulan juni itu untuk anggaran tahun 2024 sudah ada atau
sudah tahu .
5. Pengamanan
Pak Khaidir: Tentu saja harus diamankan dengan baik agar tidak rusak ataupun
hilang, dan yang mengelola aset ini buk Ros (Kaur Bagian Aset) dibantu
beberapa bawahan dia untuk menjaga pengamanan aset . dokumen nya ada setiap
bulan meraka membuat laporan data invertaris desa maka aset harus dilaporkan
setiap bulan . contohnya laporan data penggunaan barang milik desa nanti itu
dilaporkan setiap bulan aset aset yang ada jadi disamping laporan manual mereka
juga membuat laporan secara online aplikasi nya di Swiss des / Sipades
dilaporkan setiap bulan.
Pak Khaidir: jadi desa air putih membuat surat keterangan kehilangan ke
polisian.
6. Pemindahtanganan
Pak Khaidir: kalau aset yang pemindahtanganan itu nanti kita buat berita
acaranya nanti umpamanya komputer di pindah kan ke kawan sebelah walau pun
jarak dekat harus buat surat terimanya satu lagi aset yang ada dikantor . contoh
Tendah, Kursi kalau nanti orang pinjam ada memang berita acara serah terima
nya di hitung berapa yang mau dipinjam .
Pak Khaidir: Nah, jadi kalau barang desa udah nggak kepakai, kita punya
prosedur yang harus diikuti. Pertama, barang-barang yang mau dimusnahin itu
dikenali dan dipisahin dari daftar barang desa. Terus, kita minta bantuan sama
pihak yang berwenang, seperti lembaga atau petugas yang ditunjuk, buat
ngurusin pemusnahan barangnya. Pastinya, proses pemusnahan dilakukan dengan
cara yang aman dan sesuai sama aturan yang berlaku.
8. Penatausahaan
Pak Khaidir: Nah, jadi begitu barang-barang itu udah dibeli atau didapetin
sama desa, kita langsung catet tuh dalam inventarisasi desa. Jadi di inventarisasi
ini kita tulis semua barang yang ada, kondisinya gimana, dan di mana tempat
penyimpanannya. Setiap barang juga dikasih nomor inventaris yang beda-beda
biar gampang dilacak.
Dokumen Pendukung
Dokumentasi
Foto Bersama Anggota Kelompok