Anda di halaman 1dari 39

PETUNJUK TEKNIS

BANTUAN PENGEMBANGAN
BADAN USAHA MILIK DESA
TAHUN ANGGARAN 2023

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI


DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKONOMI DAN INVESTASI DESA,
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI DAN INVESTASI DESA,
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
TAHUN ANGGARAN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................. i


BAB I ...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Dasar Hukum ............................................................................. 3
C. Tujuan ........................................................................................ 5
D. Sasaran ....................................................................................... 5
E. Pengertian ................................................................................... 6
BAB II ..................................................................................................... 9
TATA KELOLA ........................................................................................ 9
A. Pemberi Bantuan Pemerintah ...................................................... 9
B. Jenis Bantuan Pemerintah .......................................................... 9
C. Jumlah Bantuan Pemerintah ...................................................... 9
D. Persyaratan dan Kriteria Bumdes Penerima Bantuan Pemerintah10
E. Sumber Pembiayaan.................................................................. 10
F. Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah ................................... 10
G. Tatacara Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan .................. 11
H. Mekanisme Penyaluran Bantuan ............................................... 13
BAB III ................................................................................................. 16
PEMBAGIAN TUGAS PEMANTAUAN DAN PELAPORAN......................... 16
A. Pembagian Tugas ...................................................................... 16
B. Pelaporan .................................................................................. 18
BAB IV .................................................................................................. 20
PENGEMBALIAN DANA BANTUAN YANG TERSISA,
PAJAK, DAN SANKSI ............................................................................ 20
A. Mekanisme Pengembalian Dana Bantuan yang Tersisa ............. 20
B. Ketentuan Perpajakan ............................................................... 21
C. Sanksi ....................................................................................... 22
BAB V ................................................................................................... 23
PENUTUP ............................................................................................. 23
i
LAMPIRAN A ......................................................................................... 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa,
adalah badan hukum yang didirikan oleh desa dan/atau bersama desa-
desa guna mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan
investasi dan produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau
menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.
Salah satu bentuk penguatan BUM Desa oleh Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi adalah
memberikan bantuan keuangan yang tujuannya adalah untuk
pengembangan usaha. Bantuan ini dimaksudkan untuk memastikan
BUM Desa penerima manfaat dapat menjalankan dan mengembangkan
kegiatan usahanya.
Keberadaan BUM Desa menjadi perhatian masyarakat desa karena
memiliki peranan penting dalam peningkatan pelayanan masyarakat
dan pengembangan ekonomi desa. Adapun peran-peran tersebut antara
lain:
1. Memberikan sumber pendapatan bagi pemerintah desa
Contoh peran tersebut antara lain BUM Desa mengelola bisnis cafe
sawah di sekitar objek wisata, dan bisnis edukasi wisata hutan
bambu, yang sebagian hasil usahanya diberikan kepada desa
sebagai Pendapatan Asli Desa (PADes);

2. Sebagai konsolidator produk desa


Contohnya adalah BUM Desa mengkonsolidasi produk-produk
pertanian dengan memasarkan produk tersebut pada marketplace
sehingga masyarakat desa terbantu dalam memasarkan hasil
produksinya;

3. BUM Desa sebagai pengungkit kegiatan ekonomi masyarakat desa


dalam bentuk membangun shelter-shelter usaha ekonomi dari
produksi sampai pemasaran.

1
4. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan yang belum dapat
diberikan oleh Pemerintah
Contohnya adalah BUM Desa mengelola listrik dan air bersih,
menyediakan jasa internet, perpustakaan desa, membuka klinik
dan layanan obat, transportasi barang/orang, terutama di daerah-
daerah terisolir; dan

5. BUM Desa menjalankan kegiatan pengolahan guna mendapatkan


nilai tambah dengan mengolah bahan mentah menjadi setengah
jadi ataupun dari setengah jadi menjadi barang jadi.
Penguatan BUM Desa pada dasarnya mencakup skilling up
(peningkatan kapasitas) dan scaling up (peningkatan skala usaha).
BUM Desa perlu berintegrasi dengan penyedia bahan dan konsumen
sehingga terjaga rantai pasok (supply chain) yang berkelanjutan. Untuk
itu BUM Desa perlu bersinergi dengan masyarakat dan pelaku-pelaku
usaha agar akses terhadap mata rantai bahan baku, pengembangan
kapasitas dan modal serta pemasaran produk terjamin.
Penguatan dan pengembangan BUM Desa adalah salah satu
langkah strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi untuk mengembangkan perekonomian desa dan
kesejahteraan masyarakat desa. Salah satu penguatan dan
pengembangan BUM Desa oleh Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi cq. Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi adalah
memfasilitasi BUM Desa dengan memberikan bantuan berupa uang
sebagai stimulan melalui kegiatan Pengembangan BUM Desa. Dalam
rangka penyaluran bantuan Pengembangan BUM Desa Tahun
Anggaran 2023 tersebut, maka perlu disusun petunjuk teknis sebagai
pedoman pelaksanaannya.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
2
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha
Milik Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6623);
6. Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 tentang Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 192);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
132/PMK.05/2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021

3
Nomor 1080);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (Berita Negara Repubik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1256) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun
2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 15
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Berita Negara
Repubik Indonesia Tahun 2022 Nomor 823);
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pedoman Umum
Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Berita Negara
Repubik Indonesia Tahun 2021 Nomor 151);
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pendaftaran,
Pendataan, dan Pemeringkatan, Pembinaan dan Pengembangan,
dan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Badan Usaha Milik
Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama (Berita Negara Repubik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 252);
11. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 40 Tahun
2021 tentang Penerbitan Sertifikat Pendaftaran Badan Hukum
Badan Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama (Berita
Negara Repubik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1281);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.05/2021 tentang
Tata Cara Pembayaran Atas Transaksi Pengembalian Penerimaan
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
1379);
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.02/2021 tentang
Tata Cara Revisi Anggaran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

4
2021 Nomor 1429); dan
14. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 87 Tahun 2021 tentang Bantuan Pemerintah
Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik
Desa Bersama sebagai Bantuan Lainnya yang memiliki Karakterisik
Bantuan Pemerintah.
C. Tujuan
Tujuan pemberian bantuan pengembangan BUM Desa adalah sebagai
stimulan dalam pengembangan usaha BUM Desa.

D. Sasaran
Sasaran Bantuan Pengembangan BUM Desa adalah BUM Desa yang
sudah terbit sertifikat Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia yang selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.

E. Pengertian
Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau wali kota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan
nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
3. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa
adalah Badan Hukum yang didirikan oleh desa dan/atau bersama

5
desa-desa guna mengelola usaha, memanfaatkan aset,
mengembangkan investasi dan produktivitas, menyediakan jasa
pelayanan, dan/atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
5. Bantuan Lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah,
yang selanjutnya disebut Bantuan Lainnya adalah bantuan yang
tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh
Kementerian pada perseorangan, kelompok masyarakat, dan/atau
lembaga pemerintah/non pemerintah.
6. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, selanjutnya disebut DIPA
adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan sebagai
acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
7. Satuan Kerja, yang selanjutnya disebut Satker adalah unit
organisasi lini Kementerian Negara/Lembaga atau unit organisasi
Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian
Negara/Lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran;
8. Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat KPA adalah
pejabat dalam bidang pengadaan yang ditetapkan oleh Pengguna
Anggaran untuk menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
9. Pejabat Pembuat Komitmen, yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran untuk mengambil keputusan dan/atau
melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja negara atau daerah;
10. Penanggung Jawab Program adalah Direktur Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi.
11. Penanggung Jawab Kegiatan adalah Direktur Pengembangan

6
Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi pada Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi
dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
12. Pejabat Penguji Surat Perintah Membayar, yang selanjutnya
disingkat PP-SPM adalah Pejabat yang diberi kewenangan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk melakukan
pengujian dan perintah pembayaran atas beban belanja negara;
13. Surat Permintaan Pembayaran, yang selanjutnya disingkat SPP,
adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan
pembayaran tagihan kepada negara.
14. Surat Perintah Membayar Langsung, yang selanjutnya disingkat
SPM-LS, adalah SPM Langsung kepada Bendahara
Pengeluaran/Penerima Hak yang diterbitkan oleh Pengguna
Anggaran/KPA atau Pejabat lain yang ditunjuk atas dasar kontrak
kerja, surat keputusan, surat tugas, atau surat perintah kerja
lainnya.
15. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, yang selanjutnya
disingkat KPPN adalah kuasa bendahara umum negara untuk
menyalurkan dana dari kas negara ke beberapa satuan kerja di
bawah kementerian/lembaga lain ataupun di bawah kementerian
keuangan sendiri;
16. Perjanjian Kerja Sama/Kontrak adalah perjanjian tertulis antara
Pejabat Pembuat Komitmen dengan BUM Desa Penerima bantuan
pemerintah.

7
BAB II
TATA KELOLA

A. Pemberi Bantuan Pemerintah


Pemberi Bantuan Pemerintah adalah Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui Direktorat
Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2023.

B. Jenis Bantuan Pemerintah


Jenis Bantuan Pemerintah ini adalah bantuan uang yang
digolongkan pada Kelompok Akun Belanja Barang untuk Bantuan
Lainnya yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah (Kode Akun
526312).

C. Jumlah Bantuan Pemerintah


Bantuan yang diberikan dalam kegiatan Pengembangan BUM Desa
pada masing-masing BUM Desa adalah sebesar Rp75.000.000,00
(tujuh puluh lima juta rupiah).
Lokasi dan alokasi penerima bantuan ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.

D. Persyaratan dan Kriteria BUM Desa Penerima Bantuan Pemerintah


1. Syarat Penerima Bantuan menyampaikan:
a. Surat pernyataan bersedia menerima dan memanfaatkan
bantuan;
b. Proposal;
c. Surat permohonan bantuan; dan
d. Memiliki rekening dan NPWP atas nama BUM Desa.
2. Kriteria Penerima Bantuan:
BUM Desa yang telah memiliki sertifikat badan hukum BUM Desa
yang diterbitkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
3. Lokus Penerima Bantuan:

8
Lokus program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi dan/atau lokus aspirasi masyarakat
yang disampaikan melalui DPR RI.
E. Sumber Pembiayaan
Pembiayaan Pengembangan BUM Desa Tahun 2023 bersumber dari
APBN pada Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2023.

F. Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah


Bantuan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa agar dimanfaatkan
untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengan potensi desa
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,
sebagai contoh:
1. alat produksi dan pengemasan;
2. bibit/benih, pupuk, pakan dan sejenisnya;
3. peralatan pendukung persewaan seperti peralatan pesta, alat
pertanian, alat konstruksi, dan sejenisnya;
4. menambah modal usaha serta alat pendukungnya, dan sejenisnya;
5. menambah modal usaha Payment Point Online Banking (PPOB) dan
sejenisnya;
6. pembangunan fisik yang mendukung unit usaha BUM Desa yang
akan dikembangkan seperti kios, penunjang wisata desa, dan
sejenisnya;
7. mendukung fasilitas Program Nasional Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), homestay atau program
prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi; dan
8. alat transportasi yang menunjang unit usaha BUM Desa seperti
motor roda 3 (tiga) dan sejenisnya.

Dalam proses pengadaan Barang/Jasa, diprioritaskan


menggunakan komponen Produk Dalam Negeri (PDN) paling rendah
sebesar 40% (empat puluh persen) dari total nilai anggaran.

Bantuan Pemerintah tidak dapat digunakan untuk :

9
1. biaya operasional pada BUM Desa seperti perjalanan dinas, sewa
dan atau gadai tanah/bangunan/kendaraan, biaya rapat, honor
personil organisasi BUM Desa, tagihan listrik/token,
pelatihan/bimbingan teknis, studi banding, dan sejenisnya;
2. belanja barang habis pakai pada BUM Desa seperti biaya Alat Tulis
Kantor (ATK), biaya konsumsi rapat dan sejenisnya;
3. membiayai program sejenis yang sudah dilaksanakan melalui
program pembiayaan lainnya;
4. tidak diperkenankan pemanfaatannya seluruhnya untuk barang
habis pakai seperti: pupuk, sembako dan sejenisnya;
5. simpan pinjam; dan/atau
6. belanja yang tidak ada relevansinya dengan usaha yang dijalankan.

G. Tata cara Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan


Mekanisme penetapan penerima bantuan adalah sebagai berikut:
1. Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyusun daftar nominatif
penerima bantuan;
2. Usulan proposal dan dokumen pendukung yang telah diterima
selanjutnya dilakukan verifikasi oleh Tim Direktorat Pengembangan
Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi berdasarkan persyaratan dan kriteria yang tertuang
dalam petunjuk teknis;
3. Hasil verifikasi dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pengembangan
Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
4. Berdasarkan hasil verifikasi, Direktur Jenderal Pengembangan
Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
menetapkan penerima bantuan melalui Keputusan Direktur
Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi; dan
5. Tahapan verifikasi penetapan penerima bantuan meliputi
pemeriksaan dokumen yang berupa:
a. surat pernyataan bersedia menerima dan memanfaatkan
bantuan;
10
b. proposal dan rincian pemanfaatan dana;
c. surat permohonan bantuan; dan
d. rekening dan NPWP atas nama BUM Desa.

MEKANISME PENETAPAN PENERIMA BANTUAN

Nominatif
Lokus

Direktur Dirjen PEI


PKEI

Hasil Verifikasi
dilaporkan ke Dirjen SK PENETAPAN
PEI
• Nama Provinsi,
Tim Teknis Dit. PKEI melakukan Kabupaten,
verifikasi nominatif lokus Tim
Kecamatan,
berdasarkan kriteria Verifikasi
Desa;
• Nama BUMDesa
Penerima
Bantuan;
Gambar 2.1. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan • Nominal Uang
Bantuan.

H. Mekanisme Penyaluran Bantuan


Berikut ini adalah mekanisme penyaluran bantuan:
1. Keputusan Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Penetapan
Lokasi dan Alokasi Penerima Bantuan Pengembangan BUM Desa
Tahun Anggaran 2023 disampaikan kepada kepala dinas
pemberdayaan masyarakat desa atau sebutan lainnya di
kabupaten/kota, dan ditembuskan kepada kepala dinas
pemberdayaan masyarakat desa atau sebutan lainnya di provinsi.
2. BUM Desa penerima bantuan melengkapi dokumen sebagai syarat
pencairan sebagai berikut:
a. proposal dan rincian pemanfaatan dana bantuan;
b. perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani oleh Direktur

11
BUM Desa dengan PPK pada Direktorat Pengembangan
Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi sebanyak 3 (tiga) rangkap terdiri dari 2 (dua)
asli bermeterai dan 1 (satu) asli tidak bermeterai;
c. kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
direktur BUM Desa sebanyak 2 (dua) rangkap, satu asli
bermeterai dan satu tidak bermeterai;
d. surat pernyataan tanggung jawab mutlak asli bermeterai
sebanyak 1 (satu) rangkap;
e. fotokopi buku rekening dan rekening koran bank atas nama
BUM Desa;
f. Surat Keterangan rekening aktif dari bank; dan
g. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama BUM Desa
sebanyak 1 (satu) rangkap.
3. Penyaluran dana Bantuan Pengembangan BUM Desa dilakukan
melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta IV,
menggunakan proses kliring atau pemindahbukuan ke nomor
rekening BUM Desa.
4. Pemanfaatan Dana Bantuan BUM Desa paling lambat 15 (lima belas)
hari kerja setelah dana masuk rekening BUM Desa.

12
Proses Pencairan dan
Gambar 2.2. Mekanisme Penyaluran Bantuan
Penyaluran Bantuan

13
BAB III
PEMBAGIAN TUGAS PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

A. Pembagian Tugas
1. Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, bertugas:
a. melaksanakan penyaluran bantuan;
b. melakukan pemantauan pelaksanaan bantuan Pengembangan
BUM Desa Tahun Anggaran 2023; dan
c. melaporkan pelaksanaan kegiatan bantuan pengembangan BUM
Desa Tahun Anggaran 2023 kepada Direktur Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi sebagai bahan dan masukan untuk kebijakan
selanjutnya.

2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa atau sebutan lainnya di


tingkat provinsi, bertugas:
a. melakukan pemantauan pelaksanaan bantuan Pengembangan
BUM Desa Tahun Anggaran 2023; dan
b. melaporkan pelaksanaan kegiatan bantuan pengembangan BUM
Desa Tahun Anggaran 2023 kepada gubernur sebagai bahan
dan masukan untuk kebijakan selanjutnya.

3. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa atau sebutan lainnya di


tingkat kabupaten/kota, bertugas:
a. berkoordinasi dengan Tim Verifikasi Pusat dan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa atau sebutan lainnya di tingkat
provinsi;
b. membantu Tim Direktorat Pengembangan Kelembagaan
Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi melakukan identifikasi, sosialisasi, verifikasi,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan
usaha BUM Desa sesuai lokasi masing-masing;

14
c. menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan program
bantuan kepada Penanggung Jawab Program melalui
Penanggung Jawab Kegiatan dan/atau PPK pada Direktorat
Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

4. Camat mempunyai tugas:


a. mengetahui proposal yang diajukan oleh BUM Desa penerima
bantuan; dan
b. melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan BUM
Desa terkait pemanfaatan Bantuan Pemerintah oleh BUM Desa
sesuai petunjuk teknis yang telah ditetapkan.

5. Kepala desa penerima bantuan mempunyai tugas:


a. memfasilitasi surat usulan, dan menandatangani proposal yang
diajukan oleh BUM Desa penerima bantuan;
b. melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan dalam
kapasitasnya selaku penasehat BUM Desa terkait pemanfaatan
bantuan pemerintah oleh BUM Desa sesuai petunjuk teknis
yang telah ditetapkan;
c. menandatangani laporan realisasi bantuan kepada PPK pada
Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan
d. melaporkan perkembangan pemanfaatan bantuan yang telah
diterima kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
atau sebutan lainnya di tingkat kabupaten/kota.

6. BUM Desa penerima bantuan mempunyai tugas antara lain:


a. mengajukan dan menandatangani proposal bantuan;
b. memanfaatkan bantuan yang diterima sesuai dengan
usulan/proposal teknis;
c. membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
kepada penanggung jawab kegiatan bantuan pengembangan
BUM Desa; dan
d. memelihara dan memanfaatkan bantuan yang diterima agar

15
tetap berkelanjutan.
B. Pelaporan
1. BUM Desa penerima bantuan wajib menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban bantuan kepada PPK, setelah pekerjaan
selesai atau selambat-lambatnya akhir tahun anggaran, meliputi:
a. Berita Acara Serah Terima, yang memuat pernyataan :
1) telah menerima bantuan;
2) telah menyelesaikan pekerjaan;
3) telah menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah
disimpan; dan
4) telah menyatakan bahwa sisa dana telah disetor ke Kas
Negara (jika ada).
b. laporan realisasi penggunaan dana;
c. fotokopi bukti-bukti pengeluaran (kuitansi/invoice) terkait
pemanfaatan bantuan yang diterima;
d. foto/video hasil pekerjaan yang telah diselesaikan; dan
e. kelengkapan surat perjanjian antara BUM Desa penerima
bantuan dengan pihak ketiga (untuk pemanfaatan penyertaan
modal PPOB dan sejenisnya) wajib menyertakan fotokopi Pakta
Integritas antara Bank dengan BUM Desa penerima bantuan.

2. Laporan pertanggungjawaban bantuan dibuat oleh BUM Desa


penerima bantuan sebanyak 2 (dua) rangkap, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. satu rangkap asli disimpan oleh BUM Desa;
b. satu rangkap salinan disampaikan kepada PPK; dan
c. satu rangkap hasil scan dokumen asli.

3. BUM Desa menyusun laporan realisasi penggunaan dana bantuan


pemerintah berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai
laporan pertanggungjawaban. Selanjutnya BUM Desa
menyampaikan kepada Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi
dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi c.q.
Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa,

16
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan ditembuskan kepada
kepala dinas pemberdayaan masyarakat desa atau sebutan lainnya
di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

17
BAB IV
PENGEMBALIAN DANA BANTUAN YANG TERSISA,
PAJAK, DAN SANKSI

A. Mekanisme Pengembalian Dana Bantuan Yang Tersisa


Dalam hal terdapat sisa dana bantuan pemerintah yang tidak sesuai
dengan nilai total RAB pada proposal, maka mekanisme pengembalian
mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.05/2021
tentang Tata Cara Pembayaran atas Transaksi Pengembalian
Penerimaan Negara sebagai berikut:
1. Direktur BUM Desa menginformasikan sisa dana kepada PPK pada
Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
2. PPK pada Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berkoordinasi
dengan Bendahara Satker Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
untuk menerbitkan Bukti Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara
Lainnya melalui Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) Online (SIMPONI);
3. Bukti Pembuatan Tagihan Penerimaan Negara Lainnya dari Aplikasi
SIMPONI oleh Bendahara diserahkan kepada PPK pada Direktorat
Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;
4. Direktur BUM Desa menyetorkan sisa dana bantuan pemerintah
melalui Bank milik pemerintah dengan melampirkan bukti
pembuatan tagihan penerimaan negara lainnya;
5. Bank milik pemerintah mengeluarkan bukti penerimaan negara
bukan pajak; dan
6. Bukti setoran asli sisa dana bantuan pemerintah dikirimkan
kepada PPK pada Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi
dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
selanjutnya PPK meneruskan kepada Bendahara Satker Direktorat

18
Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;
7. Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak yang asli diserahkan oleh
BUM Desa kepada PPK pada Direktorat Pengembangan
Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi; dan
8. PPK pada Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyerahkan
Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak kepada Bendahara
Pengeluaran Satuan Kerja Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

B. Ketentuan Perpajakan
Dalam hal pelaksanaan penyaluran bantuan pemerintah, untuk
perpajakan mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku:
1. berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (3) huruf a Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan,
dikecualikan dari objek pajak adalah:
a. bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh
badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau
disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima
zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya
wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang
diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan
oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima sumbangan
yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Pemerintah; dan
b. harta hibah yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan
pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang
ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan;
19
2. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
245/PMK.03/2008 tentang Badan-Badan dan Orang Pribadi yang
Menjalankan Usaha Mikro dan Kecil yang Menerima Harta Hibah,
Bantuan, atau Sumbangan yang tidak termasuk sebagai Objek
Pajak Penghasilan, harta hibah, bantuan, atau sumbangan yang
diterima oleh:
a. keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat;
b. badan keagamaan;
c. badan pendidikan;
d. badan sosial termasuk yayasan dan koperasi; atau
e. orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil
dikecualikan sebagai objek Pajak Penghasilan.

C. Sanksi
Sanksi atas pelanggaran terhadap ketentuan yang telah dibuat
dapat berupa:
1. Sanksi administrasi, berupa teguran tertulis kepada BUM Desa
Penerima Bantuan Pengembangan BUM Desa; dan/atau
2. Sanksi hukum diberikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

20
BAB V
PENUTUP

Demikian petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi acuan, rujukan, dan
petunjuk bagi semua pihak yang berkepentingan dalam merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan pengelolaan
bantuan Pengembangan BUM Desa Tahun Anggaran 2023. Jika di
kemudian hari terdapat hal-hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut
dapat menghubungi:

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi


Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia
c.q. Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Alamat: Jl. Taman Makam Pahlawan No. 17 Kalibata,
Jakarta Selatan.

Jakarta, 24 Februari 2023


DIREKTUR JENDERAL
PENGEMBANGAN EKONOMI DAN INVESTASI
DESA, DAERAH TERTINGGAL,
DAN TRANSMIGRASI,

Ir. HARLINA SULISTYORINI, M.Si.


NIP. 19680823 199303 2 001

21
LAMPIRAN

22
Lampiran 1: Contoh Surat Pernyataan Bersedia Untuk Menerima dan Memanfaatkan Bantuan

BADAN USAHA MILIK DESA


Logo
BUM Desa ………….
Alamat (Desa …, Kecamatan …, Kabupaten …, Provinsi …)

SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA UNTUK MENERIMA DAN MEMANFAATKAN BANTUAN
Nomor : …………………

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………………
NIK : …………………
NO HP : …………………
Alamat Email : …………………
Alamat (sesuai : …………………
KTP)
Jabatan : Direktur BUM Desa …………………
BUM Desa : …………………
Desa : …………………
Kecamatan : …………………
Kabupaten : …………………
Alamat BUMDesa : …………………
Desa ………, Kecamatan ………, Kabupaten …………
Dengan ini menyatakan bahwa saya selaku Direktur BUM Desa ……,
bersedia menerima dan memanfaatkan dana program Bantuan Pengembangan
BUM Desa Tahun Anggaran 2023 sejumlah Rp75.000.000 (tujuh puluh lima
juta rupiah) yang akan digunakan sesuai dengan proposal pada Direktorat
Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipertanggungjawabkan.

Desa …….. ,……………..2023

Direktur BUM Desa ……..

Meterai
Rp 10.000

(……………………….)

23
Lampiran 2: Contoh Surat Pernyataan Permohonan Bantuan

BADAN USAHA MILIK DESA


Logo
BUM Desa ………….
Alamat (Desa …, Kecamatan …, Kabupaten …, Provinsi …)

Desa ……., ……………. 2023


Nomor : ……………….
Lampiran : 1 (satu) dokumen
Perihal : Permohonan Bantuan Pengembangan BUM Desa Tahun
Anggaran 2023

Kepada Yang Terhormat :


Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.
c.q. Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …….
Jabatan : …….
Alamat : …….
Nomor Telp./HP : ……..
Untuk dan Atas Nama
BUM Desa : ……..
Alamat : ……..
Tahun Anggaran : ……...

mengajukan permohonan Bantuan Pengembangan BUM Desa Tahun Anggaran


2023 untuk menjalankan dan mengembangkan kegiatan usaha BUM Desa.
Kebutuhan dalam pengembangan BUM Desa dirinci pada proposal terlampir.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami
ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Direktur /Ketua BUM Desa

ttd dan stempel

(Nama Lengkap)

Menyetujui Mengetahui
Kepala Desa ……. Kepala Dinas PMD Kab/Kota …. /Camat ….

ttd dan stempel ttd dan stempel

(Nama Lengkap) (Nama dan NIP)

24
Lampiran 3: Contoh Format Proposal Bantuan

BADAN USAHA MILIK DESA


Logo
BUM Desa ………….
Alamat (Desa …, Kecamatan …, Kabupaten …, Provinsi …)

PROPOSAL BANTUAN PENGEMBANGAN BUM DESA


TAHUN ANGGARAN 2023

Nama BUM Desa : …………………….


Nomor Perdes : …………………….
Desa : …………………….
Kecamatan : …………………….
Kabupaten/Kota : …………………….
Provinsi : …………………….

Nama Kegiatan : …………………….


Unit usaha : …………………….
Pentingnya kegiatan : …………………….
Dampak kegiatan : …………………….
Bagi Desa : …………………….
Bagi Masyarakat : …………………….
Uraian kegiatan : …………………….

1. Rencana penggunaan dana dan jadwal :

Bulan … Bulan …
No Kegiatan Jumlah Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10


dst
Total 75.000.000

25
2. Rincian Kegiatan

No Uraian Kegiatan Satuan Volume Harga Satuan Jumlah


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10


dst
Total 75.000.000

Desa .........., .................2023

Menyetujui Hormat Kami,


Kepala Desa ……. Direktur BUM Desa …….

ttd dan stempel ttd dan stempel (bermeterai)

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)

26
Lampiran 4: Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

BADAN USAHA MILIK DESA


Logo
BUM Desa ………….
Alamat (Desa …, Kecamatan …, Kabupaten …, Provinsi …)

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……………….
Jabatan : Direktur BUM Desa ……………….
NIK : ……………….
No. HP : ……………….
Alamat Email : ……………….
Alamat (sesuai KTP) : ……………….
Alamat BUM Desa : ……………….
Desa ……, Kecamatan ……, Kabupaten …… .

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Bertanggung jawab penuh atas penggunaan dana Bantuan Pengembangan
BUM Desa Tahun Anggaran 2023 sesuai dengan SPK No ...../SPK/BUM
DESA/..../2023 tanggal …………… 2023; dan

2. Bersedia menyimpan seluruh bukti asli pengeluaran belanja, bersedia untuk


diperiksa oleh aparat pengawas Pemerintah, serta bersedia mengganti jika
terdapat kerugian Negara akibat pelaksanaan perjanjian kerjasama tersebut
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Desa ……, ……………… 2023

Menyetujui Hormat Kami,


Kepala Desa ……… Direktur BUM Desa ………

ttd dan stempel ttd dan stempel (bermeterai)

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)

Catatan:
Penanggalan Kuitansi, SPK, dan SPTJM dibuat pada tanggal yang sama

27
Lampiran 5: Format Perjanjian Kerja Sama

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI


REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN KERJA SAMA


BANTUAN PENGEMBANGAN BUM DESA
Nomor : …./SPK/BUM DESA/…/2023

ANTARA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PADA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI DAN INVESTASI
DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
SATUAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKONOMI DAN
INVESTASI DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRASMIGRASI

DENGAN

DIREKTUR BUM DESA …………

TENTANG
PELAKSANAAN BANTUAN PENGEMBANGAN BUM DESA
TAHUN ANGGARAN 2023
DI PROVINSI ……… KABUPATEN ………
KECAMATAN ……… DESA ………

Pada hari ini ............ tanggal …......... bulan .............. tahun dua ribu dua puluh
tiga, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama : AGUS HARTANTO, S.T., M.Si.
NIP : 19830813 201101 1 006
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Direktorat Pengembangan
Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi, sesuai Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran
Satuan Kerja Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1
Tahun 2023, bertindak untuk dan atas nama Kementerian Desa,
-2-
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, yang
berkedudukan di Jalan TMP Kalibata No. 17, Jakarta Selatan,
yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
II. Nama : …………..
NIK : …………..
Jabatan : Direktur BUM Desa ….
Nomor Telepon : ………..
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

32
Mengingat: 1. Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 tentang
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
2. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2022 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;
3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2021 tentang Pedoman Umum
Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
4. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor SP
DIPA-67.04.1.350453/2022 tanggal 30 November 2023.

Dengan ini Para PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama,
dalam rangka pelaksanaan Bantuan Pengembangan BUM Desa, dengan syarat-
syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut:

Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Yang dimaksud Perjanjian Kerja Sama adalah Perjanjian dimana Para Pihak
telah sepakat saling mengikatkan diri untuk melaksanakan ketentuan-
ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini dengan mengacu pada Petunjuk
Teknis Pengembangan BUM Desa Tahun Anggaran 2023.
2. Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Para
Pihak tanpa ada unsur paksaan.

Pasal 2
Lingkup Pekerjaan

1. Pihak KEDUA menyalurkan dana bantuan yang telah diterima dari Pihak
KESATU untuk selanjutnya diserahkan kepada BUM Desa penerima bantuan
yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor ..... Tahun ...... tanggal ........ tentang Penetapan Lokasi
dan Alokasi Penerima Bantuan Pengembangan BUM Desa Tahun Anggaran
2023.

33
2. Pihak KEDUA menyalurkan dana bantuan yang telah diterima dari Pihak
KESATU untuk selanjutnya diserahkan kepada BUM Desa penerima
bantuan.
3. Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 bukan sebagai penyertaan
modal tetapi menjadi aset BUM Desa.
4. Pemanfaatan dana bantuan yang diterima oleh BUM Desa penerima bantuan
dari Pihak KEDUA mengikuti Proposal yang mengacu pada Petunjuk Teknis.
5. Pihak KEDUA menyusun laporan pertanggungjawaban realisasi penggunaan
dana bantuan yang disampaikan kepada pihak KESATU dengan melampirkan
Berita Acara Serah Terima.

Pasal 3
Hak dan Kewajiban

1. Pihak KESATU memiliki hak dan kewajiban:


a. melaksanakan penyaluran dana bantuan berpedoman pada petunjuk
teknis dan aturan yang berlaku;
b. melakukan pemantauan atas realisasi pelaksanaan Bantuan
Pengembangan BUM Desa yang telah dilaksanakan oleh Pihak KEDUA;
dan
c. meminta laporan pelaksanaan Bantuan Pengembangan BUM Desa yang
dilakukan oleh Pihak KEDUA.
2. Pihak KEDUA memiliki hak dan kewajiban:
a. Pihak KEDUA berkewajiban menggunakan serta
mempertanggungjawabkan dana bantuan yang berpedoman pada
petunjuk teknis dan aturan yang berlaku;
b. Pihak KEDUA melaporkan penggunaan dana kepada Pihak KESATU; dan
c. memberikan keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan oleh Pihak KESATU.

Pasal 4
Jumlah Bantuan

Jumlah Bantuan Pengembangan BUM Desa Tahun Anggaran 2023, sebesar


Rp75.000.000 (tujuh puluh lima juta rupiah) diperuntukkan bagi BUM Desa
penerima bantuan yang pemanfaatannya sesuai dengan proposal yang diajukan.

Pasal 5
Jangka Waktu Pelaksanaan

Perjanjian Kerja Sama ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh Para
PIHAK dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2023.

34
Pasal 6
Sumber Dana

Bantuan Pengembangan BUM Desa ini dibebankan pada DIPA Satuan Kerja
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, Nomor: SP-DIPA -067.04.1.350453/2023 tanggal
30 November 2022.

Pasal 7
Tata Cara dan Syarat Penyaluran

1. Pencairan Dana Bantuan Pengembangan BUM Desa dari Pihak KESATU,


dilakukan dalam 1 (satu) tahap pembayaran sekaligus sebesar Rp75.000.000
(tujuh puluh lima juta rupiah) melalui transfer langsung ke rekening Pihak
KEDUA dalam hal ini Rekening BUM Desa.
2. Pemanfaatan Dana Bantuan BUM Desa paling lambat 15 (lima belas) hari
kerja setelah dana masuk rekening BUM Desa.
3. Pencairan Dana Bantuan Pengembangan BUM Desa Pihak KESATU kepada
Pihak KEDUA dapat dilakukan dengan syarat:
a. perjanjian Kerja Sama yang telah ditandatangani oleh BUM Desa;
b. kuitansi Bukti Penerimaan Uang yang telah ditandatangani oleh BUM
Desa;
c. fotokopi Rekening BUM Desa yang aktif;
d. Surat Keterangan rekening aktif dari bank;
e. fotokopi NPWP BUM Desa; dan
f. melampirkan Proposal Bantuan Pengembangan BUM Desa yang memuat
rencana pemanfaatan dana.
4. Penyaluran Bantuan Pengembangan BUM Desa sebagaimana yang dimaksud
pada ayat 1, dari Pihak KESATU ke Pihak KEDUA dilakukan oleh Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta IV, melalui proses kliring atau
pemindahan buku ke Rekening Pihak KEDUA pada Bank …………… Nomor
Rekening ………………… atas nama BUM Desa ……………..

Pasal 8
Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pihak KEDUA bersedia dan sanggup menerima bantuan tersebut dengan


berpedoman pada petunjuk teknis dan aturan yang berlaku terkait Bantuan
Pengembangan BUM Desa.
2. Pihak KEDUA bersedia dan sanggup untuk melaksanakan pemantauan dan
pengawasan kepada BUM Desa penerima bantuan dalam pemanfaatan dana
bantuan yang telah diterima.

35
3. Pihak KEDUA bersedia dan sanggup menyampaikan laporan
pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana bantuan yang dibuat dan
disampaikan oleh BUM Desa penerima bantuan kepada Pihak KESATU.
4. Pihak KEDUA bersedia dan sanggup untuk menyetorkan sisa dana yang
tidak digunakan oleh BUM Desa penerima bantuan ke kas Negara sesuai
mekanisme yang telah ditentukan.

Pasal 9
Biaya Pajak dan lain-lain

1. Pihak KESATU akan menyalurkan bantuan tanpa dibebani pajak.


2. Pihak KEDUA bersedia dan sanggup dibebani biaya meterai
Rp10.000(sepuluh ribu rupiah) sesuai keperluan.

Pasal 10
Sanksi

Adapun sanksi terhadap Pihak KEDUA, apabila Pihak KEDUA tidak


menyalurkan dan/atau menyalahi penggunaan dana bantuan tidak sesuai
dengan Petunjuk Teknis Bantuan Pengembangan BUM Desa Tahun Anggaran
2023, maka Pihak KEDUA bertanggungjawab secara mutlak dan akan diberikan
sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 11
Keadaan Memaksa (Force Majeure)

1. Yang dimaksud keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa seperti


bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), kebakaran, perang, huru-
hara, pemogokan, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan ada
hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan.
2. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan yang disebabkan oleh keadaan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 maka para PIHAK setuju untuk
meninjau kembali Perjanjian Kerja Sama dan pelaksanaan pekerjaan ini.

Pasal 12
Lain-Lain

1. Semua dokumen yang menjadi lampiran dalam Perjanjian ini merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dan bersifat mengikat bagi Para PIHAK
2. Perjanjian ini dibuat rangkap 3 (tiga), lembar pertama dan kedua dibubuhi
meterai Rp10.000 (sepuluh ribu rupiah) yang memiliki kekuatan hukum yang
sama, lembar lainnya tanpa dibubuhi meterai.

36
3. Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis Pengembangan BUM Desa
Tahun Anggaran 2023 dan Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur lebih lanjut
dalam aturan tambahan (adendum).

Pasal 13
Penutup

1. Apabila di kemudian hari terdapat perbedaan penafsiran atau perselisihan


dalam pelaksanaan perjanjian ini, para PIHAK akan menyelesaikan secara
musyawarah untuk mufakat.
2. Dalam hal penyelesaian musyawarah tidak mencapai mufakat, maka para
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Perjanjian Kerja Sama Bantuan Pengembangan BUM Desa Tahun Anggaran
2023 ini dibuat untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh Para PIHAK.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU


DIREKTUR BUM DESA ………. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DESA ………. PADA DIREKTORAT
KECAMATAN …………. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
KABUPATEN …………. EKONOMI DAN INVESTASI DESA,
PROVINSI ………….. DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI

ttd dan stempel (bermeterai)

………………………………. AGUS HARTANTO, S.T., M.Si.


NIP. 19830813 201101 1 006

37
Lampiran 6: Format Kuitansi Pencairan

KUITANSI

Nomor : ………………………(Diisi Nomor Surat Keluar BUM


Desa)*
Sudah Diterima Dari : Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan
Investasi Desa Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
Banyaknya Uang : tujuh puluh lima juta rupiah.
Untuk Pembayaran : Bantuan Pengembangan BUM Desa Tahun Anggaran
2023 pada BUM Desa … Kabupaten … sesuai dengan
Perjanjian Kerja Sama Nomor: .…../SPK/BUM
DESA/…/2023 Tanggal ......... 2023.

Rp75.000.000

Desa ………, …….............. 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ATAS NAMA BUM DESA ……


PADA DIREKTORAT
PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN EKONOMI DAN
INVESTASI DESA, DAERAH
TERTINGGALM DAN
TRANSMIGRASI,

ttd dan stempel (bermeterai)

AGUS HARTANTO, S.T., M.Si. …………………………..


NIP. 19830813 201101 1 006 DIREKTUR BUM DESA

38
Lampiran 7: Format Berita Acara Serah Terima Penyelesaian Pekerjaan
BADAN USAHA MILIK DESA
Logo
BUM Desa ………….
Alamat (Desa …, Kecamatan …, Kabupaten …, Provinsi …)

BERITA ACARA SERAH TERIMA PENYELESAIAN PEKERJAAN


NOMOR: …………………
Pada hari ini ……… tanggal …… bulan ……… tahun 2023, yang bertanda tangan di bawah
ini:
1. Nama : Agus Hartanto
NIP : 19830813 201101 1 006
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat Pengembangan
Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, sesuai Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan
Kerja Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2023, bertindak
untuk dan atas nama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, yang berkedudukan di Jalan TMP
Kalibata No. 17, Jakarta Selatan, yang selanjutnya disebut PIHAK
KESATU.
2. Nama : …………..
NIK : …………..
Jabatan : Direktur BUM Desa ….., Kecamatan ….., Kabupaten ….., Provinsi …..
Alamat Kantor : …………..
Nomor Telepon : …………..
SK Pengangkatan Direktur BUM Desa: ……….., yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan hal-hal sebagai berikut:


1. Pihak KEDUA telah menerima dana bantuan dari Pihak KESATU, dan telah dipergunakan
untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama Nomor
…/SPK/BUM DESA/…/2023.
2. Pihak KEDUA telah menyelesaikan pekerjaan Bantuan Pengembangan BUM Desa sesuai
dengan Perjanjian Kerja Sama Nomor …/SPK/BUM DESA/…/2023 dengan rincian
sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima adalah Rp. …..
b. Jumlah total dana yang telah dibelanjakan adalah Rp. ……
c. Jumlah total sisa dana adalah Rp. ………
3. Pihak KEDUA menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana Bantuan Pengembangan
BUM Desa Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp. ……. (terbilang) telah disimpan sesuai
dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan.
4. Pihak Kedua telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar Rp ……
sebagaimana Bukti Penerimaan Negara terlampir (jika ada).
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PADA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
EKONOMI DAN INVESTASI DESA, DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
ttd dan stempel (bermeterai)

(……………………….) AGUS HARTANTO, S.T., M.Si.


NIP. 19830813 201101 1 006

39
Lampiran 8: Contoh Format Realisasi Penggunaan Dana Bantuan

REALISASI PENGGUNAAN DANA


BANTUAN PENGEMBANGAN BUM DESA
TAHUN ANGGARAN 2023

Harga Total Sisa


No. Uraian Jenis/Merk Jumlah Spesifikasi
Satuan Harga Anggaran
1 ………… ………… ………… ………… ………… ………… …………
2 ………… ………… ………… ………… ………… ………… …………
3 ………… ………… ………… ………… ………… ………… …………


dst

Desa …….., …………….. 2023

Menyetujui, Hormat Kami,


Kepala Desa ……………. Direktur BUM Desa.......

ttd dan stempel ttd dan stempel (bermeterai)

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)

40

Anda mungkin juga menyukai