Anda di halaman 1dari 23

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN

SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

NOVITA WULANDARI
NIM. 042401965

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PKP )

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-PEKANBARU UNIVERSITAS TERBUKA
FKIP TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM


MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Bangko Permata,
Tutor Mahasiswa

AYU PURNAMASARI,S.Pd,M.Pd NOVITA WULANDARI


NIDN.2125128604 NIM.042401965
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Terbuka
merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip dari
hasilkarya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan
etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lain
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Bangko Permata,

NOVITA WULANDARI
NIM.042401965
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita banyak nikmat
di antaranya nikmat kesehatan sehingga penulis bisa mengerjakan tugas laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional ( PKP ).
Dimana laporan ini di buat untuk mengerjakan salah satu tugas pada mata kuliah untuk
pengambilan gelar S1, yangdalam kesempaatan ini kami melakukan praktek pembelajaran
sehingga lebih baik lagi.
Dalam penyusunan laporan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang membantu sehingga laporan ini selesai dan dapat di kumpulkan
kepada pembimbing kami dalam pembelajaran PKP tersebut.
Ucapan terima kasih ini terutama saya tujukan kepada :
1. Ibu Ayu Purnamasari,S.Pd,M.Pd selaku dosen kami yang selalu memberikan pengarahan
dan bimbingan pada kami dalam menghadapi setiap permasalahan yang penulis hadapi
pada mata kuliah PKP ini.
2. Ibu Faridah S,Pd selaku guru pembimbing yang selalu mendampingi
penulis pada saat melakukan simulasi di kelas. Beliau juga selalu memberikan masukan
dan arahan bila dalam proses pembelajaran kami terdapat kesalahan dan mengalami
kesulitan dalam pembelajaran hingga selesai.
3. Semua rekan kerja yang selalu memberikan motivasi kepada penulis agar selalu semangat
dalam menghadapi semua hal apalagi menyangkut pembelajaran di sekolah.
4. Semua pihak yang membantu baik tenaga ataupun pikiran sehingga semua
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
terdapat kesalahan,oleh sebab itu segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun akan penulis terima guna membantu laporan ini agar lebih sempurna dan
berguna bagi siapa pun,dalam pembelajaran khususnya pada materi PKP.

Bangko Permata,

NOVITA WULANDARI
NIM.042401965
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

NOVITA WULANDARI
NIM. 042401965

ABSTRAK

Kata Kunci : Pendekatan Saintifik, Pembelajaran Bahasa Indonesia


DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................


Lembar Pengesahan .................................................................................i
Lembar Bebas Plagiat .................................................................................ii
Kata Pengantar .................................................................................iii
Abstrak .................................................................................iv

Daftar Isi .................................................................................v


Daftar Lampiran .................................................................................vi

BAB 1 Pendahuluan .................................................................................1


A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
1. Identifikasi Masalah........................................................................2
2. Analisis Masalah..............................................................................3
3. Alternatif Prioritas Pemecahan Masalah.........................................3
B. Rumusan Masalah .................................................................................3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.................................................4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran...............................................4

BAB 2 Kajian Pustaka .................................................................................5


A. Kaitan PKP dengan PTK.............................................................................5
B. Pendekatan Saintifik .................................................................................6
1. Pengertian Pendekatan Saintifik......................................................6
2. Langkah – Langkah dalam Pendekatan Saintifik............................7
3. Kelebihan dan kelemahan Pendekatan Saintifik..............................8

BAB 3 Metode Penelitian .................................................................................9


A. Subjek Penelitian .................................................................................9
1. Subjek Penelitian.............................................................................10
2. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................10
3. Pihak Yang Ikut Terlibat.................................................................11
B. Deskripsi Per Siklus .................................................................................12
1. Siklus 1 .................................................................................12
2. Siklus 2 .................................................................................13

BAB 4 Hasil dan Pembahasan..............................................................................14

A. Pelaksanaan Siklus .................................................................................14


Siklus 1 .................................................................................15
Siklus 2 .................................................................................15

BAB 5 Kesimpulan dan saran..............................................................................16


A. Kesimpulan .................................................................................16
B. Saran .................................................................................16

Daftar Pustaka .................................................................................17


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Perbaikan Pembelajaran.......................................................18


Lampiran 2. RPP Pra Siklus Sebelum Perbaikan....................................................19
Lampiran 3. RPP Perbaikan .................................................................................19
Lampiran 4. Lembar Observasi...............................................................................20
Lampiran 5. Lembar Refleksi .................................................................................21
Lampiran 6. Jurnal Bimbingan PKP........................................................................22
Lampiran 7. Link Video Simulasi Siklus 1 dan Siklus 2.........................................23
Lampiran 8. Dokumentasi Simulasi Video Siklus 1 dan Siklus 2...........................24
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan
membimbing Siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru
berupaya mengidentifikasi siswa Belajar. Dengan demikian, di dalam peroses
pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata – mata supaya
siswa belajar ( Sri Anitah w, dkk,2009:1,3). Bila terjadi pada suatu situasi tertentu, yang
berbeda dari situasi lain disebut pembelajaran.
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 “Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.”
Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen atau unsur :
tujuan, Bahasa pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.15).
Program pengajaran adalah suatu rencana pelaksanan proses belajar mengajar yang
didasarkan atas pertimbangan tujuan yang ingin dicapai, bahan, metode, alat, alokasi
waktu dan evaluasi agar siswa menguasai proses belajar dan hasil belajar yang optimal.
Peningkatan kualifikasi pendidikan guru diharapkan mampu meningkatkan kemampuan
professional mengajar. Guru dalam hal ini sangat penting dilakukan mengingat profesi
mengajar merupakan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan.
Dalam mengajar terkandung kemampuan menganalisis kebutuhan siswa,
mengambil keputusan yang harus dilakukan,
Merancang pembelajaran yang efektif dan efisien mengaktifkan siswa melalui motivasi,
mengevaluasi hasil belajar, merevisi pembelajaran agar lebih efektif.
Mengajar merupakan kegiatan manajerial yang harus dilakukan secara professional.
Sebab yang siswa terima dalam pembelajaran dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku mereka dalam kehidupan selanjutnya (TIM FKIP, 2009:1.3).
Dick dan Carey (1985) mengatakanbahwa suatu strategi pembelajaran, yaitu
menjelaskan komponen-komponen umum suatu set bahan pembelajaran dan prosedur-
prosedur yang akan digunakan secara bersama-sama untuk menghasilkan hasil belajar
pada peserta didik (Robinson Situmorang,dkk,2006:6.3).
Peningkatan kemampuan mengajar merupakan suatu proses pembentukan
keterampilan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mantap
yang diharapkantelah terbentuk menempuh berbagai mata kuliah, proses pembentukan
keterampilanterutama keterampilan mengajar haruslah dilakukan secara bertahap dan
sistematis, sehingga penguasaan keterampilan dapat dipantau secara bertahap dan
sistematis pula.
1. Identifikasi Masalah
- Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru.
2. Analisis Masalah
- Memperbaiki pertemuan berikutnya sesuai RPP
- Pertemuan berikutnya menggunakan Pendekatan Saintifik
- Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang sesuai sehingga
peserta didik cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran
- Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik.
3. Alternatif dan Prioritas Masalah
- Dalam penyampaian pembelajaran guru harus menggunakan metode yang
menarik, tepat, mudah dipahami dan memadai agar pembelajaran jadi
menyenangkan.
- Guru harus melibat seluruh peserta didik dalam proses pembelajaran
B. Rumusan Masalah
- Apakah dengan Pendekatan Saintifik bisa meningkatkan minat siswa untuk
lebih memahami pelajaran
C. Tujuan Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran
- Lebih menguasai materi sehingga anak lebih semakin paham dengan
penyampaian dan tujuan pembelajaran yang disampaikan
- Menyusun kegiatan dengan rinci sehingga sesuai dengan tujuan
pembelajaran
- Merancang proses pembelajaran agar siswa termotivasi
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
- Memperoleh pengetahuan dan pengalaman melalui tindak pengajar yang
telah dipraktekkan.
- Menjadikan kegiatan pembelajaran sebagai sesuatu yang dinamis,menarik
dan menantang.
- Mempunyai kemampuan untuk menilai kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dalam merancang dan melakukan pembelajaran, serta melakukan
berbagai upaya untuk memperbaiki kekurangannya dalam mengajar.
- Terbiasa mengambil keputusan dan melakukan perbaikan pembelajaran
berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

A. Kaitan PKP dengan PTK


- Akan dapat lebih memahami dalam merancang dan menyusun RKH untuk
Siswa
- Akan lebih mampu mengadakan variasi-variasi dalam metode
pembelajaran dengan penggunaan media dan sumber belajar yang ada di
kelas
B. Metode Saintifik
1) Pengertian Metode Saintifik
Pada pembelajaran, pendekatan saintifik diimplementasikan dalam
kegiatan yaitu mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Sejalan dengan hal tersebut, pembelajaran bahasa
Indonesia berbasis Kurikulum 2013 dapat dirancang dengan menggunakan
pendekatan saintifik.
Tahap pelaksanaan pembelajaran, peneliti melakukan observasi dan
pengamatan terhadap guru pada saat proses belajar mengajar (PBM).
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan beberapa
tahapan yang mengacu pada metode pendekatan saintifik yaitu meliputi
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan. Dalam tahapan tersebut, masing-masing memiliki
susunan kegiatan dan acuan yang berbeda-beda.
Secara keseluruhan tahapan tersebut dapat disimpulkan seperti siswa
mengamati suatu cerita lalu melakukan kegiatan kelompok dan
mengkomunikasikan hasil kerja kelompok tersebut.
2) Pengertian Kemampuan Siswa Dalam Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kemampuan adalah
kesanggupan.MenurutMudjijo (1995:5) perumusan kemampuan atau
tingkah laku peserta didik merupakan syarat mutlak dalam tujuan
instruksional. Tujuan instruksional hendaknya menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan pada diri peserta didik setelah ia menempuh
kegiatan belajar tertentu. Jadi berdasarkan pendapat diatas, kemampuan
siswa yang dimaksud peneliti adalah cara atau proses yang dilakukan oleh
siswa untuk memperoleh kesanggupan yang sesuai dengan kriteria
penilaian yaitu ruang, waktu dan tenaga melalui metode Drill.
Menurut Rusman (2010: 1) pembelajaran merupakan suatu sistem,
yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan
yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan
evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan
oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa
yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan
siswa.Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar.
Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan
pembelajaran .Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai
kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan.

Pengertian Pendekatan Saintifik Menurut Ahli


 Kemendikbud
Pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang
dimulai dari pengumpulan data melalui pengamatan, melakukan
eksperimen, menanyakan, mengolah informasi atau data, hingga
mengomunikasikannya dalam proses penerapan prinsip-prinsip
keilmuan.
 Rusman ( 2015 )
Pendekatan saintifik adalah model belajar yang
menyediakan ruang pada siswa untuk mengeksplorasi dan
mengelaborasi materi yang dipelajari. Selain itu, model pendidikan
ini juga memberikan kesempatan pada para siswa untuk mengasah
kemampuan melalui kegiatan belajar yang telah dirancang oleh
guru.
 Hosnan ( 2014 )
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang
dirancang supaya siswa secara aktif membangun konsep, hukum,
atau prinsip dengan cara mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan beragam
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan
menyuarakannya.

 Karar dan Yenice ( 2012 )

Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang


dirancang sedemikian rupa, sehingga para pelajar dapat secara
aktif mengkonstruksi konsep melalui langkah-langkah mengamati,
merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data
dengan beberapa teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan,
dan mengemukakan konsep yang telah ditemukan.

3) Langkah – Langkah Dalam Pendekatan Saintifik


 Mengamati
Langkah pertama pada model pembelajaran saintifik adalah
proses mengamati. Para siswa dapat memanfaatkan panca indra
mereka untuk mengamati kejadian di sekitar yang sesuai dengan
apa yang akan dipelajari. Dalam praktiknya, siswa bisa mengamati
lingkungan secara langsung maupun dengan menggunakan
multimedia pada berita dan video.
Keterlibatan siswa melalui langkah mengamati ini dapat
memunculkan masalah baru yang sebelumnya tidak memiliki
solusi. Dengan adanya masalah tersebut, para pengajar atau guru
pun bisa membimbing siswa untuk menginvestigasi (mengamati)
masalahnya.
Kemudian, supaya pembelajaran jadi lebih efisien, guru harus
sudah mempersiapkan media dan aktivitas yang membantu dalam
memecahkan masalah yang akan diinvestigasi para siswa.
Melalui pengamatan, siswa pun dapat menemukan fakta bahwa
terdapat hubungan antara objek yang diamati dengan materi
pembelajaran yang tengah dipelajari bersama guru. Penerapan
kegiatan pengamatan ini dapat dilakukan dengan atau tanpa
menggunakan alat bantu.
Alat yang bisa digunakan untuk membantu kegiatan praktik
mengamati, misalnya seperti mikroskop, teropong, alat timbang,
dan sebagainya. Lalu, dalam kegiatan mengamati tanpa alat, maka
bisa melakukan observasi secara langsung. Contohnya, seperti
mendengarkan penjelasan guru, menonton tayangan video yang
berkaitan, atau mendengarkan informasi dari radio dan sumber
berita lainnya.

 Menanya ( Questioning )
Kegiatan menanya tentunya adalah kegiatan yang dilakukan
oleh siswa untuk membuat dan mengajukan pertanyaan yang
relevan dengan materi yang dipelajari. Langkah ini kerap berkaitan
dengan diskusi dalam kelas tentang informasi yang belum
dipahami, informasi tambahan, maupun klarifikasi informasi yang
belum jelas.
Guru dalam hal ini harus memiliki kesiapan yang matang untuk
menentukan cara atau memilih media yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan relevan dengan materi yang dipelajari,
sehingga peserta didik pun akan tertarik dan aktif dalam menanya.

 Mengumpulkan Informasi atau Mencoba ( Experimenting )


Langkah mengumpulkan informasi merupakan lanjutan dari
menanya di tahap sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, kegiatan
ini bisa dilakukan dengan menggali atau mengumpulkan informasi
dari beragam sumber dengan berbagai cara.
Siswa dapat melakukan pengumpulan data dan informasi
dengan berbagai metode. Contohnya dengan bereksperimen atau
melakukan uji coba mandiri, mencermati kejadian di lingkungan
sekitar, bertanya dengan narasumber, membaca buku, mencari di
internet, melihat ensiklopedia, hingga statistik. Guru pun
diharapkan dapat menjadi fasilitator untuk referensi belajar siswa
dalam mengumpulkan data.
Hasil belajar siswa pada tahap ini adalah jumlah dan kualitas
sumber informasi yang telah dikaji oleh peserta didik. Mulai dari
kelengkapan informasi yang dikumpulkan, kebenaran informasi
yang diperoleh, serta media yang digunakan dalam penghimpunan
data atau informasi.
 Mengolah atau Menganalisis Data ( Associating )
Langkah mengolah atau menganalisis data ini juga disebut
sebagai tahap penalaran siswa. Sebab, peserta didik harus
melakukan proses berpikir secara logis dan sistematis terhadap
fakta yang dapat diamati dari data dan informasi yang telah
dihimpun, guna mendapatkan kesimpulan dalam bentuk ilmu
pengetahuan yang baru.

Siswa akan memanfaatkan data serta informasi yang telah


dikumpulkan untuk memecahkan masalah dengan menyusun
pertanyaan. Kemudian, guru dapat membimbing siswa supaya bisa
menghubungkan data yang telah terhimpun serta menemukan pola
dan membuat kesimpulan akhir.

Aktivitas ini digunakan agar siswa dapat menganalisis hasil


kerja yang telah mereka lakukan dan bisa membandingkan hasil
kerjanya dengan siswa lainnya. Kegiatan penalaran ini pun
dilakukan dengan menggali dan menghimpun data dari beragam
sumber dan berbagai cara.

Guru dapat mengarahkan siswa dalam melakukan diskusi


terkait topik yang dibahas. Selanjutnya, guru bisa melakukan
penilaian pada tahap ini berupa proses mengembangkan
interpretasi, argumen, dan kesimpulan tentang informasi dari dua
fakta atau konsep yang dibahas siswa.

Kemudian, guru pun harus mampu memberikan penilaian yang


adil terhadap kemampuan siswa dalam mengemukakan argumentasi
dan pembuatan kesimpulan terkait jenis fakta, konsep, atau pendapat
mereka.

Selain itu, hasil belajar lainnya dapat berupa struktur baru,


pengembangan interpretasi, argumentasi, hingga penarikan kesimpulan
yang menunjukkan hubungan fakta/konsep dari dua sumber atau lebih
dari data dan informasi yang diolah peserta didik.

 Mengomunikasikan ( Communicating )

Langkah terakhir, guru harus memberikan kesempatan kepada


para siswanya untuk mengomunikasikan hasil dari proses belajar
yang telah mereka lakukan. Peserta didik dapat menyatakannya
dalam bentuk laporan atau makalah yang di dalamnya berisi bagan,
diagram, atau grafik.

Pada tingkat yang lebih lanjut, para siswa dapat menyusun


hasil pembelajarannya dalam bentuk laporan tertulis dan
menyajikannya secara sistematis. Mulai dari proses, hasil, sampai
kesimpulan secara lisan dengan presentasi di depan kelas.

Hasil belajar yang dapat dilihat dari langkah ini adalah


kemampuan siswa dalam menyajikan hasil analisis mereka dalam
bentuk tulisan, grafik, media elektronik, maupun bentuk kreatif
lainnya. Dalam bentuk fisik yang dapat guru nilai secara langsung,
misalnya bisa berupa laporan tertulis, karya ilmiah, atau video
yang diunggah di media sosial peserta didik.

Selanjutnya, guru dapat memberikan umpan balik dengan cara


memberikan masukan, meluruskan, dan menegaskan agar siswa
bisa memahami kejadian yang dianalisisnya secara mendalam dan
luas. Guru juga bisa membimbing siswanya untuk memutuskan
hal-hal penting yang dapat disimpulkan sebelum presentasi kelas
dimulai.

4) Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Saintifik


 Kelebihan
a) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan- keterampilan dan proses-proses kognitif
b) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi
dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan
transfer
c) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil
d) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri
e) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan
f) Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis
sendiri
 Kelemahan
a) Tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak,
karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu
mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya
b) Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini dapat
buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa
dengan cara-cara belajar yang lama.
c) Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan
pemahaman, sedangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi
secara keseluruhan kurang mendapat perhatian
d) Menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk
belajar.
BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1.Subjek Penelitian

Subjek dalam Penelitian ini adalah kelas VII di SMP Negeri 10 Bangko Pusako.

KELAS JUMLAH
VII A 37 Siswa
VII B 37 Siswa
Total 74 Siswa

2.Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 10 Bangko Pusako. Dan Penelitian ini
dilakukan pada Bulan Mei 2023.

3.Pihak Yang Ikut Terlibat


 Ibu Ayu Purnamasari,S.Pd,M.Pd selaku dosen kami yang selalu memberikan
pengarahan dan bimbingan pada kami dalam menghadapi setiap permasalahan yang
penulis hadapi pada mata kuliah PKP ini.
 Ibu Faridah S,Pd selaku guru pembimbing yang selalu mendampingi penulis pada
saat melakukan simulasi di kelas. Beliau juga selalu memberikan masukan dan arahan
bila dalam proses pembelajaran kami terdapat kesalahan dan mengalami kesulitan
dalam pembelajaran hingga selesai.
 Semua rekan kerja yang selalu memberikan motivasi kepada penulis agar selalu
semangat dalam menghadapi semua hal apalagi menyangkut pembelajaran di sekolah.

B. Deskripsi Per Siklus


Siklus 1
a) Perencanaan
Penyusunan rencana tindakan pada tahap ini disesuaikan dengan hasil
observasi yang telah dilakukan pada tahap pra-siklus. Adapun kegiatan yang
dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:
o Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan meliputi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi, dan media
pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran yang
telah dipilih.
o Menyusun lembar observasi keaktifan belajar untuk mengukur keaktifan
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
o Menyusun angket motivasi belajar untuk mengukur motivasi belajar
peserta didik.
b) Tindakan
Tahap selanjutnya adalah penerapan dari rencana tindakan yang telah
disusun ke dalam proses pembelajaran yang sebenarnya. Penerapan tindakan pada
siklus I terdiri dari dua kali pertemuan. Walaupun dilaksanakan berdasarkan
rencana tindakan, namun proses pembelajaran tetap bersifat fleksibel dimana
dapat berubah mengikuti dengan kondisi di lapangan. Adapun kegiatan yang
dilakukan pada tahap tindakan siklus I adalah sebagai berikut :
- Kegiatan Pembuka
Mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberikan salam, berdoa, dan
mendata kehadiran peserta didik, Menyampaikan motivasi, apersepsi, dan
tujuan pembelajaran sesuai dengan KD yang akan dipelajari.
- Kegiatan Inti
Memberikan soal pre-test kepada peserta didik melalui aplikasi Kahoot!
untuk membangkitkan keaktifan dan motivasi belajar, Memberikan
pembahasan mengenai soal pre-test yang telah dikerjakan, Menyampaikan
penjelasan lebih lanjut tentang KD yang dipelajari oleh peserta didik,
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, Bersama
dengan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
- Kegiatan Penutup
Membagikan angket motivasi belajar kepada peserta didik, Menutup
kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan salam.
c) Pengamatan
Tahap pengamatan dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan dengan
tahap tindakan. Pengamatan dilakukan untuk mengukur keaktifan belajar peserta
didik dengan menggunakan lembar observasi sebagai pedoman. Kegiatan ini
dilakukan oleh beberapa observer selama proses pembelajaran berlangsung.
d) Refleksi
Tahap terakhir dalam siklus I adalah refleksi, yang bertujuan untuk
mengkaji dan mengevaluasi hasil dari pelaksanaan tindakan. Selain itu refleksi
juga berguna untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil dari tahap refleksi selanjutnya akan
dijadikan sebagai bahan pertimbangan pada siklus berikutnya.

Siklus II
a. Perencanaan
Secara garis besar penyusunan rencana tindakan pada siklus II hampir
sama dengan perencanaan pada siklus I. Bagian yang membedakan adalah
adanya perbaikan dari kekurangan yang ditemukan pada siklus sebelumnya.
b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan langkah-langkah
yang dilakukan pada tahap tindakan siklus I. Penerapan tindakan pada siklus
II terdiri dari dua kali pertemuan dengan berpedoman dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.
c. Pengamatan
Tahap pengamatan pada siklus II sama dengan tahap pengamatan pada
siklus I. Pelaksanaan dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan tahap
tindakan, yaitu pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi sebagai pedoman dan
dibantu oleh beberapa orang observer.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi siklus II dilakukan evaluasi dan kajian tentang hasil
pelaksanaan tindakan yang digunakan sebagai tolak ukur tercapainya kriteria
keberhasilan tindakan. Pengkajian dilakukan dengan menganalisis data dari
lembar observasi dan angket yang telah dibagikan kepada peserta didik.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Siklus
 Siklus I
Pembelajaran pertama ini dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 02 Mei
2023, Pukul 09.45 Wib – 11.05 Wib. Pada Siklus pertama ini, peneliti didampingi
oleh satu orang mitra peneliti yang akan mengamati proses pembelajaran
menelaah teks deskripsi didalam kelas.
Adapun rincian pelaksanaan siklus pertama tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti Bersama mitra peneliti Menyusun rencana
pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas penelitian.
Fokus pembelajaran siklus I ini adalah memahami teks deskripsi.
Peneliti juga mengarahkan siswa agar mampu menelaah teks deskripsi.
Evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran pada penelitian siklus I ini
adalah evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses dilakukan berdasarkan keaktifan
siswa selama pembelajaran berlangsung seperti bertanya, berpendapat,menjawab
pertanyaan,kesungguhan dan kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Evaluasi hasil dilakukan dengan menilai kemampuan siswa dalam memahami
teks deskripsi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran dimulai oleh peneliti dengan bertanya kepada siswa tentang
Kabar dan kesiapan mereka untuk belajar. Kemudian peneliti menjelaskan bahwa

Seperti yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, setelah peneliti


Bertanya kepada siswa tentang apa itu teks deskripsi?
Selanjutnya peneliti memberi informasi dan menjelaskan pada hari tersebut
Peneliti akan mengadakan penelitian tentang kemampuan siswa memahami teks
deskripsi, selanjutnya peneliti menjelaskan tentang ciri – ciri teks deskripsi dan
jenis – jenis teks deskripsi.
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru
( peneliti ) selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini dilakukan peneliti
bersama satu orang mitra peneliti yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
jurusan Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
Pengamatan terhadap aktivitas siswa dikelas mencakup keaktifan siswa
dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,mengemukakan
pendapat,menyiimak penjelasan guru dan perilaku mereka selama mengikuti
pembelajaran. Selain itu aktivitas guru ( peneliti ) selama mengajar juga diamati.
Hal ini dilakukan untuk perbaikan – perbaikan pada siklus berikutnya.
Observasi terhadap aktivis guru ( peneliti ) difokuskan pada kemampuan guru
( peneliti ) dalam mengajar yang mencakup komponen – komponen mengajar.
Kegiatan observasi ini dilaksanakan mulai sejak peneliti memasuki kelas sampai
pembelajaran selesai.
4. Refleksi
Setelah melakukan evaluasi, Langkah yang dilakukan peneliti berikutnya
adalah refleksi. Berdasarkan catatan observasi tentang aktivitas siswa dan guru
( peneliti ) yang dilakukan oleh mitra peneliti, maka peneliti akan berusaha
memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya.
Catatan penting yang harus diperbaiki pada penampilan siklus I adalah :
- Guru terlalu terburu – buru dalam menyampaikan materi
- Guru kurang merata dalam memantau aktivitas siswa
- Guru kurang memotivasi siwa sehingga masih ada siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan guru.
Berdasarkan hasil pengamatan mitra peneliti, diperoleh persentase aktivitas siswa
selama pelaksanaan penelitian, sebagai berikut :
N AKTIVITAS SISWA PERSENTASE
O %
1 Memperhatikan Penjelasan guru 70 %
2 Mencatat penjelasan guru 50 %
3 Mengemukakan pendapat 30 %
4 Mengemukakan pertanyaan 30 %
5 Mengikuti pembelajaran sampai selesai 100 %

Berdasarkan tabel yaitu mengenai rata – rata persentase siswa pada


siklus I pada dasarnya siswa telah memiliki ketertarikan untuk memperhatikan
penjelasan guru.
 Siklus II
Pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan Pada
hari Sabtu Tanggal 20 Mei 2023 pada pukul 09.45 sampai 11.05 Wib.
Pada siklus II ini peneliti masih didampingi oleh satu orang mitra peneliti yang
akan terus mengamati pembelajaran.
1. Perencanaan
Berdasarkan hasil observasi mitra peneliti, hasil wawancara dengan siswa,
dan hasil analisis terhadap kemampuan siswa, peneliti mengadakan perbaikan –
perbaikan untuk menyempurnakan pembelajaran. Perbaikan itu diantaranya
peneliti lebih mengutamakan kemampuan siswa dalam memahami materi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada awal pembelajaran, guru ( peneliti ) mengadakan apersepsi dengan
pembelajaran sebelumnya.
Pada saat itu beberapa siswa tampak malas, mengantuk Ketika pembelajaran akan
dimulai. Untuk menarik perhatian siswa, guru menginformasikan bahwa pada
pertemuan ini guru akan mengajak mereka belajar dengan permainan (games
concentration), sesaat kemudian siswa merasa tertarik dengan informasi tersebut
dan merasa bersemangat untuk belajar.
Setelah siswa bersemangat untuk belajar guru menerangkan Kembali
secara detail tentang teks deskripsi.
3. Observasi
Pada siklus II ini mitra peneliti memfokuskan observasi pada aktivitas
siswa dalam pembelajaran dan aktivitas guru dalam memotivasi siswa, memantau
dan membimbing siswa.
Berdasarkan observasi mitra peneliti, disimpulkan bahwa siswa respon dan lebih
aktif dalam mengikuti pembelajaran, dibuktikan dengan bertambahnya siswa yang
berani bertanya dan berpendapat. Selain itu guru mulai dapat mengkondisikan
kelas, memantau dan membimbing siswa dengan lebih merata.
4. Refleksi
Berdasarkan mitra peneliti terlihat bahwa pembelajaran sudah mengalami
kemajuan. Hal ini ditunjukkan oleh semakin aktifnya siswa dalam berpendapat
dan mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang mereka ajukan benar benar tanpa
paksaan.
Berdasarkan hasil pengamatan mitra peneliti, diperoleh persentase
aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian, sebagai berikut :
N AKTIVITAS SISWA PERSENTASE
O %
1 Memperhatikan Penjelasan guru 90 %
2 Mencatat penjelasan guru 70 %
3 Mengemukakan pendapat 60 %
4 Mengemukakan pertanyaan 60 %
5 Mengikuti pembelajaran sampai selesai 100 %

Berdasarkan tabel yaitu mengenai rata – rata persentase siswa pada


siklus I pada dasarnya siswa telah memiliki ketertarikan untuk memperhatikan
penjelasan guru. Siswa yang bertanya jumlahnya sudah meningkat dan kualitas
pertanyaan lebih baik dibandingkan pada siklus I.

B. Pembahasan dari setiap siklus


Berdasarkan hasil data yang telah dicapai per siklusnya mengalami peningkatan
Perbaikan pembelajaran dimana pada siklus I sebesar 56 %, siklus II meningkat sebesar
76 %.

Anda mungkin juga menyukai