840 menit
Profil siswa ● Mengenal dan menghargai Model Tatap muka / Paduan antara tatap muka
Pancasila yang budaya pembelajaran dan PJJ (blended learning)
berkaitan
● Mendalami budaya dan
identitas budaya
● Bekerjasama dalam
kelompok
● Percaya diri
● Kreatif
Tujuan 9.1.1 Siswa dapat menjelaskan nilai-nilai tari kreasi non Tradisi dengan mengenal dan
Pembelajaran menghargai budaya.
9.1.2 Siswa dapat membedakan nilai-nilai pertunjukan tari kreasi non Tradisi dengan mengenal
dan menghargai budaya.
Kata kunci Tari kreasi non tradisi, unsur utama tari, unsur pendukung tari, pertunjukan tari, nilai estetis
Deskripsi Siswa diajak untuk mengamati dan mengapresiasi berbagai jenis tari kreasi non tradisi (modern) yang
umum kegiatan berkembang di Indonesia. Jadi siswa diharapkan mampu menerapkan konsep dasar mengenai unsur-
unsur tari dan mengkomunikasikan nilai-nilai tari kreasi non tradisi. Peserta juga diajak mengapresiasi
pertunjukan tari kreasi non tradisi (modern) serta mengkomunikasikan perbedaan nilai estetis
pertunjukan tari.
Materi ajar, 1. Konsep dan ciri-ciri tari kreasi non tradisi (Sumber : Buku “Pertumbuhan Seni Pertunjukan” oleh
alat, dan bahan
Edi Sedyawati Tahun 1981, Buku “The Modern Dance Seven Statements of Belief” karya Limon
Jose dkk Tahun 1969)
2. Contoh Video Tari Kreasi non Tradisi (modern)
Hip Hop dance https://www.youtube.com/watch?v=-ODdh93KPi4
Break dance https://www.youtube.com/watch?v=j51ps4KkjeU
Contemporary dance https://www.youtube.com/watch?v=OonLhSwl36s
Flashmob dance https://www.youtube.com/watch?v=1az7Jzz5-eQ
3. Unsur utama dan unsur pendukung tari (Sumber : Buku “Peta Dunia Seni Tari” oleh M. Jazuli
Tahun 2016)
4. Pertunjukan tari (Sumber : Buku “Peta Dunia Seni Tari” oleh M. Jazuli Tahun 2016)
5. Nilai Estetis (Sumber : Buku “Filsafat Seni” karya Jakob Sumardjo Tahun 2002, Buku “Estetika
Sebuah Pengantar “karya Djelantik Tahun 1999)
Alat :
Jika dimungkinkan ada fasilitas alat berupa audio visual (TV/LCD Screen/Laptop/Komputer),
spekaer, flashdisk, jaringan internet, dan jaringan listrik
Jika tidak ada fasilitas audio visual dapat berupa papan tulis, kapur/spidol, dan penghapus
Bahan
Jika terdapat fasilitas audio visual, guru membutuhkan bahan berupa video tari kreasi non tradisi
serta gambar tokoh tari modern
Jika tidak ada fasilitas audio visual, guru dapat menggunakan gambar tari-tarian kreasi non tradisi
dan gambar tokoh tari modern
Sarana 1. Fasilitas yang dibutuhkan meliputi : a) perangkat audio visual seperti TV, Laptop, Komputer,
Prasarana atau LCD Screen; b) jaringan listrik; c) jaringan internet (jika ada)
2. Jika tidak ada fasilitas audio visual dapat menyediakan gambar tari-tarian kreasi non tradisi
3. Dibutuhkan ruang yang leluasa untuk siswa bergerak seperti aula maupun ruang terbuka
MODUL AJAR SENI BUDAYA
9.1.1 Siswa dapat menjelaskan nilai-nilai tari kreasi non Tradisi dengan
mengenal dan menghargai budaya.
11 Materi Ajar, Materi atau 1. Konsep dan ciri-ciri tari kreasi non tradisi (Sumber :
Alat dan Sumber Buku “Pertumbuhan Seni Pertunjukan” oleh Edi
Bahan Sedyawati Tahun 1981, Buku “The Modern Dance Seven
Statements of Belief” karya Limon Jose dkk Tahun 1969)
2. Contoh Video Tari Kreasi non Tradisi (modern)
Hip Hop dance https://www.youtube.com/watch?v=-
ODdh93KPi4
Break dance https://www.youtube.com/watch?
v=j51ps4KkjeU
Contemporary dance
https://www.youtube.com/watch?v=OonLhSwl36s
Flashmob dance https://www.youtube.com/watch?
v=1az7Jzz5-eQ
3. Unsur utama dan unsur pendukung tari (Sumber :
Buku “Peta Dunia Seni Tari” oleh M. Jazuli Tahun 2016)
4. Pertunjukan tari (Sumber : Buku “Peta Dunia Seni
Tari” oleh M. Jazuli Tahun 2016)
5. Nilai Estetis (Sumber : Buku “Filsafat Seni” karya Jakob
Sumardjo Tahun 2002, Buku “Estetika Sebuah Pengantar
“karya Djelantik Tahun 1999)
6. Buku Seni Budaya untuk Siswa SMP Kelas IX Tahun
2015 tim guru Seni Budaya Penerbit Puskurbuk
Kata Kunci : Pengertian tari kreasi non tradisi (modern), jenis tari kreasi non tradisi, ciri-ciri
tari kreasi non tradisi
Langkah-Langkah Pembelajaran :
1. Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Guru mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya, misalnya :
Apasaja materi seni tari yang telah kalian dapatkan di kelas VIII?
Apasaja unsur utama tari?
Apa yang dimaksud tari kreasi tradisi?
Sebutkan contoh tari kreasi tradisi!
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini
Kegiatan Inti
Mengalami
Guru menggali pengalaman siswa, misalnya :
Apakah kalian pernah melihat penampilan tari kreasi non tradisi (modern)?
Apa nama tari kreasi non tradisi (modern) yang pernah kalian lihat?
Dimana kalian melihatnya?
Apakah kalian pernah belajar tari kreasi non tradisi (modern)?
Siswa mengamati video tari kreasi non tradisi (modern) yang telah disiapkan. Guru
meminta siswa menemukan keunikan yang menjadi ciri khas tari yang diamati.
Jika tidak dapat menayangkan video guru dapat menunjukkan gambar tari-tarian kreasi
non tradisi yang dimiliki guru.
Guru membagi lembar kerja siswa
Kata Kunci : unsur utama tari kreasi non tradisi (gerak), elemen gerak (tenaga, ruang, dan
waktu), gerak murni, gerak maknawi
Langkah-langkah pembelajaran :
1. Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Guru memberikan kuis mengenai materi minggu lalu misalnya “Bagaimana peran
Martha Graham dalam perkembangan tari modern?”. Siswa yang berani menjawab
dengan benar diberikan poin.
Guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat dalam belajar
Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran pada hari ini
Guru melakukan pre-test dengan memberikan pertanyaan mengenai unsur utama tari
Apa yang dimaksud dengan gerak?
Apasaja elemen gerak?
2. Kegiatan Inti
Mengalami
Guru memberikan arahan
Siswa mengamati foto atau video tari kreasi non tradisi terkait unsur utama tari yaitu
gerak (elemen-elemen gerak dan jenis gerak)
Berpikir dan Bekerja Artistik
Siswa melakukan diskusi mengenai elemen gerak dan jenis gerak dari foto atau video tari
yang telah diamati diskusi dipandu oleh guru (HOTS)
Mencipta
Siswa praktik membuat gerak tari modern dengan intensitas tenaga yang kuat dan lemah
Siswa praktik membuat gerak tari modern dengan ruang gerak yang luas dan sempit
Siswa praktik membuat gerak tari modern dengan tempo sedang, lambat, dan cepat
Siswa mengkreasikan salah satu gerak murni dan gerak maknawi tari kreasi non tradisi
(HOTS)
Refleksi
Siswa mengkomunikasikan unsur utama tari, elemen gerak, dan jenis gerak (gerak murni
dan gerak maknawi)
Siswa dapat memperagakan elemen-elemen gerak dan jenis gerak dalam tari modern
Berdampak
Siswa berpikir kritis dalam melakukan pengamatan
Siswa berani mengemukakan pendapat
Siswa memiliki sikap menghargai pendapat orang lain
Siswa memiliki daya kreativitas
3. Kegiatan Penutup
Siswa mengerjakan post test melalui LKS
Guru memberikan informasi mengenai materi pertemuan selanjutnya
Menutup siswaan dengan berdoa agar selalu bersyukur atas nikmat yang diterima dari
Allah
Sesi Tatap Muka 3 dan 4 (diperkirakan untuk 2x3x40 menit)
Kata Kunci : unsur pendukung tari kreasi non tradisi (iringan dan properti)
Langkah-langkah pembelajaran :
1. Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Guru memberikan pre-test kepada siswa
Apasaja unsur pendukung tari?
Apa yang dimaksud dengan iringan?
Apa fungsi iringan dalam tari?
Guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat dalam belajar
Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran pada hari ini
2. Kegiatan Inti
Mengalami
Guru memberikan penjelasan mengenai unsur-unsur pendukung tari kreasi non tradisi
(iringan dan properti)
Siswa melakukan pengamatan video tari mengenai unsur-unsur pendukung tari kreasi non
tradisi (iringan dan properti). Guru membagi lembar kerja siswa
Berpikir dan bekerja artistik
Siswa melakukan diskusi mengenai iringan dan properti yang dipandu oleh guru
Guru memberikan umpan balik
Mencipta
Siswa mempraktikkan tempo iringan tari dengan menggunakan hitungan dan tepukan
tangan
Siswa membuat gerakan menggunakan tempo tari. Siswa boleh mengkreasikan ritme
geraknya (HOTS)
Siswa membuat contoh gerak dengan dan tanpa properti tari (HOTS)
Refleksi
Siswa mampu mengkomunikasikan unsur pendukung tari kreasi non tradisi (iringan dan
properti) (HOTS)
Berdampak
Siswa mampu mengapresiasi unsur pendukung tari modern dengan bijaksana
Siswa menghargai keberagaman iringan dalam tari modern (Kebhinekaan global)
3. Kegiatan Penutup
Siswa mengerjakan post test
Guru menyimpulkan materi dan memberi informasi mengenai materi pertemuan
selanjutnya
Menutup siswaan dengan berdoa agar selalu bersyukur atas nikmat yang diterima dari
Allah
Langkah-langkah pembelajaran :
1. Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat dalam belajar
Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran pada hari ini
2. Kegiatan Inti
Berpikir dan bekerja artistik
Siswa mengamati video pertunjukan tari kreasi non tradisi
Siswa mengidentifikasi elemen pertunjukan tari kreasi non tradisi (tata rias, tata busana,
dan pola lantai)
Guru memberikan penjelasan mengenai elemen pertunjukan tari kreasi non tradisi
Refleksi
Siswa mengevaluasi pertunjukan tari kreasi non tradisi dalam konteks latar budaya (HOTS)
Berdampak
Berpikir dan bertindak artistik
Kreatif
Kepekaan rasa
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan informasi mengenai teknis presentasi dan diskusi pada pertemuan
berikutnya.
Menutup siswaan dengan berdoa
Sesi Tatap Muka 7 (diperkirakan untuk 3x40 menit)
Langkah-langkah pembelajaran :
1. Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat dalam belajar
Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran pada hari ini.
2. Kegiatan Inti
Mengalami
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 3-4
orang. Guru membagikan lembar kerja pengamatan.
Siswa mengamati 2 buah video pertunjukan tari kreasi non tradisi yang disiapkan guru
Berpikir dan bekerja artistik
Siswa menganalisis elemen dan nilai estetis pertunjukan tari kreasi non tradisi
Siswa berdiskusi dengan sesama teman dalam kelompok
Mencipta
Siswa berkolaborasi dalam kelompok menyusun laporan hasil diskusi dan membuat
strategi presentasi (HOTS)
Refleksi
Siswa mengungkapkan nilai estetis pertunjukan tari kreasi non tradisi yang diamati
berdasarkan latar belakang budayanya
Siswa melakukan presentasi secara berkelompok. Siswa mengungkapkan nilai
keindahan pertunjukan tari modern yang diamati berdasarkan unsur utama, unsur
pendukung, serta latar budaya tari (HOTS)
Berdampak
Berpikir dan bertindak artistik
Kreatif
Kepekaan rasa
Bekerjasama dalam kelompok
3. Kegiatan Penutup
Guru mengulas hasil presentasi dan diskusi kelompok
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik
Guru menutup siswaan dengan berdoa agar selalu bersyukur atas nikmat yang diterima
dari Allah
14 Refleksi Guru Apakah 100% siswa mencapai Tujuan Pembelajaran? Jika tidak, berapa
% kira-kira yang mencapai Tujuan Pembelajaran?
Apa kesulitan yang dialami siswa yang tidak mencapai Tujuan
Pembelajaran? Apa yang akan guru lakukan untuk membantu mereka?
Apakah siswa menjadi lebih berani dalam mengemukakan pendapat?
Apakah siswa menjadi lebih kritis dalam melakukan pengamatan?
Nama :
No Aspek Pengetahuan Skor
1 Menjelaskan pengertian tari kreasi non tradisi (modern)
2 Mengidentifikasi ciri-ciri tari modern
3 Mengidentifikasi tari modern yang berkembang di
Indonesia
4 Menjelaskan elemen tenaga, ruang, dan waktu dalam tari
modern
5 Menjelaskan konsep gerak murni dan maknawi
6 Membedakan gerak murni dan maknawi
7 Menjelaskan tempo iringan tari modern beserta fungsinya
8 Menjelaskan fungsi iringan dalam tari modern
9 Memahami fungsi property
10 Menganalisis nilai estetis tari modern
Jumlah Skor
Asesmen Keterampilan
Asesmen Sikap
Asesmen Pengetahuan
Asesmen Sikap
Materi : Pengertian tari kreasi non tradisi, ciri-ciri tari modern, contoh tari modern
Kegiatan Pengamatan dan Diskusi
Petunjuk :
1. Amatilah foto dan video tari kreasi non tradisi berikut. Catat hal yang menarik dari tarian
tersebut!
- Hip Hop dance
Link video :
https://www.youtube.com/watch?v=-ODdh93KPi4
(Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=-ODdh93KPi4)
- Contemporary dance
Link video: https://www.youtube.com/watch?v=OonLhSwl36s
(Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=OonLhSwl36s)
2. Apabila guru maupun siswa tidak dapat mengakses video tersebut, guru dapat
membebaskan siswa untuk mencari video tari kreasi non tradisi yang muncul di sekitar
daerahnya.
3. Tuliskan hasil pengamatan kalian pada lembar hasil pengamatan berikut!
Lembar Hasil Pengamatan Siswa :
Video Nama Tari Hasil Pengamatan
1
2
4. Diskusikan hasil pengamatanmu bersama teman-teman dengan dipandu oleh guru!
Materi : unsur utama tari (gerak), elemen gerak, jenis gerak (murni dan maknawi)
1. Ga
mb
ar
di
19 Sumber
Belajar Siswa
(jika ada)
Tari kreasi non tradisi merupakan tari kreasi yang garapannya lepas dari pola-pola tradisi
di Indonesia, sehingga disebut juga tari modern. Umar kayam dalam pidato pembukaan Pesta
Seni 1970 menyampaikan mengenai ciri waktu masa kini adalah pengarahan pada segala
sesuatu yang ‘modern’. Modernismne adalah suatu kecenderungan untuk selalu
mengutamakan hal-hal yang bersifat modern. Modernisasi ditandai oleh sifat-sifat sebagai
berikut : adanya kegairahan kreativitas dan pengembangan keterampilan, dirasakan
kepentingan berkarya dan kemampuan berdiri sendiri (Weiner dalam Sedyawati, 1981 : 123).
2. Horosko
Tari modern adalah salah satu genre yang paling sulit untuk mendefinisikan dengan
teknik. Modern tidak selalu cepat atau lambat atau dilakukan untuk musik tertentu atau musik
apapun.
Gerak merupakan pertanda kehidupan. Sejak terbit matahari hingga larut malam sebelum
tidur, manusia selalu melakukan gerak. Gerak tari merupakan gerak yang telah mengalami
perubahan dari gerak wantah (asli) menjadi gerak murni dan gerak maknawi.
Gerak murni merupakan gerak yang mementingkan bentuk artistik (keindahan) saja.
Gerak maknawi merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak indah yang
bermakna.
Dalam gerak terdapat 3 (tiga) elemen yang saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan, yaitu tenaga, ruang dan waktu.
a. Tenaga
Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi 3 (tiga) hal yaitu intensitas, kualitas, dan
aksen. 1) Intensitas berkaitan dengan kuantitas (jumlah tenaga) dalam tarian yang
menghasilkan tingkat ketegangan gerak. Penggunaan tenaga yang besar menghasilkan
gerak yang bersemangat dan kuat, sebaliknya penggunaan tenaga yang sedikit
mengurangi rasa kegairahan dan kemantapan. 2) Kualitas berkaitan dengan cara
penggunaan atau penyaluran tenaga. 3) Aksen/tekanan berkaitan dengan tenaga muncul
ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras. Berdasarkan pemahaman kalian
mengenai tenaga, cobalah membuat gerak dengan tenaga yang kuat dan tenaga yang
lemah.
b. Ruang
Ruang dalam tari dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu ruang gerak dan ruang
pentas. Mari cermati uraiannya masing-masing.
1) Ruang gerak, merupakan ruang yang diciptakan oleh tubuh penari. Ruang gerak
terbentuk akibat gerak bagian tubuh penari. Ruang gerak dibedakan menjadi 2 (dua),
yaitu ruang yang luas dan sempit. Ruang yang luas biasanya digunakan pada tarian
putra untuk memberi kesan gagah (maskulin). Ruang yang sempit digunakan pada
tarian putri untuk memberi kesan feminim.
2) Ruang pentas adalah ruang yang digunakan oleh penari dalam melakukan pertunjukan.
Ruang pentas dapat berbentuk prosenium, arena, atau campuran (Padmodarmaya, 1988
: 35). Bentuk pentas arena merupakan bentuk yang paling sederhana dan banyak
dijumpai pada kesenian rakyat di Indonesia. Jarak antara penonton dan penari hampir
dikatakan tidak ada. Contoh bentuk pentas arena antara lain halaman rumah, halaman
pura, dan lapangan. Bentuk prosenium memiliki ciri khas yaitu adanya ketinggian
(level) pada tempat pertunjukan sehingga dikenal dengan panggung prosenium. Jarak
antara penari dan penonton dibatasi. Panggung prosenium banyak dijumpai pada
gedung-gedung pertemuan di Indonesia. Bentuk campuran merupakan gabungan dari
ciri/sifat bentuk pentas arena dan proscenium
Gambar : Panggung Proscenium Gambar: Panggung Arena
(Sumber : Lesa, 2018) (Sumber: Sugeng S, 2012)
c. Waktu
Waktu dalam gerak tari dapat dibedakan menjadi ritme, tempo, dan durasi. a) Ritme
dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih
mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai, b) Tempo
berkaitan dengan ukuran cepat lambatnya musik pengiring. Tempo dalam musik tari mampu
menentukan suasana. Musik tari yang bertempo cepat akan memberikan suasana tegang, ribut,
bingung, ramai, lincah dan agresif. Sementara musik tari yang bertempo sedang berkesan
tenang, religius, santai dan agung. Tempo dalam tari memberikan efek dinamika yang
bervariasi sehingga gerak dalam tarian akan lebih beragam, c) Durasi merupakan waktu yang
dibutuhkan selama menari.
Unsur pendukung dalam penyajian tari berfungsi untuk memperindah karya tari yang
disajikan. Setiap unsur juga memiliki keterpaduan guna memperjelas makna yang ingin
disampaikan dalam tarian tersebut. Unsur-unsur pendukung tari yang cukup sederhana dan
dekat dengan gerak yaitu iringan
Iringan tari dalam bentuknya yang paling awal dikenal sebagai iringan internal yaitu
iringan tari yang datang dan dimainkan oleh penari-penari sendiri. Iringan semacam ini dapat
dilakukan dengan teriakan-teriakan, nyanyian atau pukulan kendhang (atau instrumen musik
lainnya) yang dibawa sambil menari. Dalam perkembangannya, iringan tari berkembang
secara terpisah dan menemukan bentuk ekspresinya sendiri sebagai seni musik. Iringan tari
kemudian tidak datang dari penarinya sendiri, tetapi dilakukan oleh orang lain atau datang dari
luar tubuh penarinya disebut sebagai iringan eksternal.
Musik yang digunakan dalam tari tentu disesuaikan dengan garapan dan tema tarian.
Fungsi musik sebagai iringan tari dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu musik sebagai pengiring
tari, musik sebagai pembangkit suasana, dan musik sebagai pemberi ilustrasi tari. (a) Musik
sebagai pengiring tari berarti peranan musik hanya mengiringi atau menunjang penampilan
tari, sehingga tidak banyak ikut menentukan isi tarinya; (b) Musik sebagai pembangkit
suasana, artinya musik berfungsi memperkuat suasana yang dikehendaki agar sesuai dengan
tema tari; (c) Musik sebagai ilustrasi atau pengantar tari adalah musik yang dipergunakan
sebagai ilustrasi yang mendukung tema tari. Jadi, dapat disimpulkan bahwa iringan musik
merupakan pengikat dan pendukung tari yang sesuai dengan gerak serta tema tari.
Irama cha-cha dalam suatu lagu, seperti irama Mars, mempunyai tanda birama 4/4.
yang berarti bahwa pada setiap di antara dua garis birama dalam lagu tersebut mempunyai
empat (4) hitungan. (1, 2, 3, 4). Yang berarti pula bahwa setiap not yang berharga 1/4 (not
balok) mendapat satu (1) hitungan. Irama cha-cha mempunyai kekhususan, yaitu pada
hitungan 3 dan 4, di tengah-tengahnya dengan jarak yang sama diberi hitungan (1) lagi (cha).
Sehingga hitungannya bukan (1, 2, 3, 4) melainkan 1, 2, 3 cha 4. Karena masing-masing 3,
cha, 4 harganya sama maka dijadikan cha cha cha. Dengan demikian, sebenarnya irama
langkah cha cha masih dianggap sebagai pola langkah 4, yaitu langkah yang berakhir pada
hitungan ke empat. Hanya saja, ketukannya ditambah satu hitungan di antara langkah 3 dan
langkah 4. Meskipun hitungannya ditambah, nilai ketukannya dianggap sama, yaitu empat
ketukan. Akibatnya, tiga hitungan terakhir nilai ketukan pada setiap langkahnya dikurangi,
atau dengan kata lain dipercepat, sehingga berbeda dengan dua hitungan sebelumnya.
Sehingga hitungan menjadi 1 - 2, cha cha cha. Hitungan 1 dan 2 gerakan atau ketukannya
lambat (misalnya nilainya satu), sedangkan hitungan tiga dan empat dijadikan tiga ketukan
sehingga menjadi lebih cepat (misalnya nilainya jadi 1/3 pada setiap langkah).
Properti
Properti tari (dance property) adalah segala perlengkapan atau peralatan yang terkait
langsung dengan penari, seperti berbagai bentuk senjata, assesoris yang digunakan dalam
menari. Properti memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda dalam suatu pertunjukan tari
yaitu sebagai senjata, sarana ekspresi, dan sarana simbolik. Properti sebagai penunjang dalam
pertunjukan tari harus sesuai dengan isi tari yang dibawakan sehingga tidak terjadi
ketimpangan dan keganjilan, dan mampu memberi kesan estetis. Bentuk properti tari antara
lain : realis, simbolik realis, simbolik, mimesis, instrumen, dan abstrak.
Gambar Berbagai
Bentuk Properti
(Sumber : Penulis)
Tata rias dan busana merupakan dua hal yang saling berkaitan dan melengkapi.
Beberapa tujuan pemakaian busana tari antara lain tujuan psikologi, fisiologi, artistik, estetik,
dan teateral. Tujuan psikologi artinya busana bertujuan agar penari merasa senang
membawakan tariannya karena cocok dan enak dipakai. Tujuan fisiologi artinya busana tari
bertujuan menutupi maupun mengurangi kekurangan yang ada pada tubuhnya. Tujuan
artistik artinya busana tari bertujuan menggambarkan dan menyempurnakan identitas tarian.
Tujuan estetik artinya busana tari bertujuan turut memancarkan keindahan tari karena ada
kesatuan antara busana dan tari. Tujuan teateral artinya busana tari bertujuan menjelaskan
identitas dan karakter peran dalam sebuah pergelaran tari (Nugraha dalam Nuraini, 2011 : 66).
Adapun warna busana dalam pertunjukan tari memiliki warna yang sangat bermakna
sebagai simbol-simbol dalam pertunjukan. Jenis-jenis simbolis bentuk dan warna busana para
penari mempunyai peranan sebagai berikut: a) identitas peran, b) karakteristik peran, dan c)
ekspresi estetis. Beragam jenis tari dan tampilan tokoh atau peran tari perlu adanya bentuk
atau mode busana yang tepat untuk identitas peran. Hal ini dapat digambarkan untuk
mengenal masing-masing identitas peran, salah satu cara mengenalinya yakni lewat busana
yang dipakai. Warna-warna dasar busana dalam seni pertunjukan mempunyai makna simbolis
yang dapat mengarahkan pada pemahaman karakteristik peran atau figur tokoh. Warna
merah merupakan simbol keberanian dan agresif. Warna biru merupakan simbol kesetiaan
dan mempunyai kesan ketentraman. Warna kuning merupakan simbol keceriaan atau
berkesan gembira. Warna hitam merupakan simbol kebijaksanaan, kematangan jiwa, tegas.
Warna putih merupakan simbol kesucian atau bersih.
Fungsi busana dalam tari adalah untuk mendukung tema atau isi tari, dan memperjelas
karakter tokoh dalam suatu sajian tari. Busana tari yang baik bukan hanya sekedar menutup
tubuh semata, melainkan juga mendukung desain ruang pada saat penari sedang menari.
Pengolahan busana dalam gerak tari dapat mendukung sebuah tarian tampak lebih menarik.
Penggunaan pola lantai sangat mempengaruhi keindahan karya tari. Suatu tarian
tanpa adanya pola lantai akan menyebabkan tari nampak monoton karena penonton hanya
menyaksikan penari bergerak di satu tempat. Pola lantai membuat penari berpindah sehingga
terjalin dinamika tari. Pola lantai dikatakan indah jika memenuhi hal-hal berikut ini :
Variasi bentuk pola lantai yang digunakan
Adanya kesesuaian gerak dengan pola lantai
Kesesuaian bentuk pola lantai dengan jumlah dan postur tubuh penari
Kesesuaian bentuk pola lantai dengan ruang pentas
Pola lantai dalam tari kreasi non tradisi boleh sangat bervariasi karena tari kreasi non
tradisi mengutamakan kebebasan dan kreativitas individual.
Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang memsiswai segala sesuatu yang berkaitan dengan
keindahan, memsiswai semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan. Lantas menurut
kalian apa itu keindahan?
Keindahan yang dalam bahasa Inggris disebut beauty merupakan subjek penting dalam
telaah estetika. Sepanjang sejarah, banyak ditemui teori estetika yang hampir semuanya
membahas keindahan. Pakar filsafat Alan H. Goodman, menyatakan bahwa karya seni yang
benar-benar indah selalu enak didengar dan/atau sedap dipandang. Nilai estetik berarti nilai
tentang keindahan. Keindahan dapat diberi makna secara luas, secara sempit, dan estetik
murni.
a. Secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan.
b. Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi penglihatan (bentuk dan
warna).
c. Secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya
dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan, pendengaran, perabaan
dan perasaan, yang semuanya dapat menimbulkan persepsi (anggapan) indah.
Sesuatu yang estetik berarti memenuhi unsur keindahan (secara estetik murni maupun
secara sempit, baik dalam bentuk, warna, garis, kata ataupun nada). Keindahan karya seni
pada dasarnya bersumber pada dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari kualitas objek (karya
seni), dan faktor yang berasal dari cara kita (penghayat) dalam menangkap, merespon atau
menanggapi keindahan. Pengalaman seseorang dalam menangkap, menghayati, dan
menanggapi karya seni disebut pengalaman estetis. Pengalaman estetis setiap orang dalam
menangkap keindahan karya seni tentu berbeda-beda, karena manusia memiliki daya tangkap
panca indra yang berbeda dan latar belakang kultural yang berbeda pula. Contohnya orang
Jawa akan merasa Break dance terlalu kasar dan dinamis karena terbiasa dengan tarian
tradisional di Jawa yang lembut dan mengalir. Dari sinilah pengalaman estetis menjadi
penting, yakni agar seseorang memiliki kepekaan rasa dan muncul sikap saling menghargai
perbedaan seni budaya. Apabila ditinjau dari kualitas karya seni, keindahan karya seni tari
dapat dilihat dari 3 (tiga)unsur yaitu wujud, bobot/isi, dan penampilan (Djelantik 1999 : 17-
18).
a. Wujud
Wujud yang dimaksud dalam karya tari meliputi dua hal, yaitu bentuk karya
tari dan susunan/struktur pertunjukan tarinya. Bentuk tari terlihat dari keseluruhan
penyajian tari, yang mencakup paduan antara unsur utama tari yaitu gerak (tenaga,
ruang, waktu) dan berbagai unsur pendukung penyajian tari (tema, iringan, properti, tata
busana, rias, tempat dan tata cahaya). Adapun struktur pertunjukan tari secara umum
terdiri dari bagian awal, inti, dan bagian akhir.
b. Bobot/Isi
Bobot atau isi dari karya seni bukan hanya dapat dilihat namun juga dapat
dirasakan atau dihayati sebagai makna dari karya seni itu. Bobot kesenian meliputi tiga
aspek yaitu suasana, gagasan, dan pesan. Suatu karya tari akan memiliki daya pesona
jika mampu membangun pengalaman yang tidak biasa bagi penontonnya. Hal itu dapat
terwujud melalui suasana, ide, dan pesan yang tersirat melalui simbol-simbol dalam
karya seni tari. Bobot inilah sebenarnya inti dari apa yang ingin disampaikan atau
diekspresikan oleh penata tari (koreografer).
c. Penampilan
Penampilan yang dimaksud adalah cara bagaimana karya tari itu dipertunjukkan
kepada penonton (penghayat). Penampilan karya tari harus memperhatikan 3 (tiga) hal,
yaitu bakat, ketrampilan, dan media.
Referensi :
Milasari, dkk. 2015. Buku Seni Budaya untuk Siswa SMP Kelas IX. Jakarta : Penerbit
Puskurbuk Kemendikbud
https://bit.ly/modulchacha
Hip Hop dance https://www.youtube.com/watch?v=-ODdh93KPi4
Ballet dance https://www.youtube.com/watch?v=LGTHroQCS4Q
Waltz dance https://www.youtube.com/watch?v=cN1vniebhzM
Break dance https://www.youtube.com/watch?v=9tG-xwv0kw0
Contemporary dance https://www.youtube.com/watch?v=cGdjCVbNgtw
20 Bahan Bacaan Djelantik, AAM. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung : MSPI
Guru (jika Hadi, Sumandiyo. 2007. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta:
ada) Pustaka Book Publisher
______________. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta : Pustaka
Jazuli, M. 2016. Peta Dunia Seni Tari. Sukoharjo: CV Farishma
Indonesia
Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta : Sinar
Harapan
Sumardjo, Jakob. 2002. Filsafat Seni. Bandung: ITB
https://bit.ly/modulchacha
21 Materi Bagi siswa yang ingin mendalami praktik gerak tari Cha Cha dapat
Pengayaan mempraktikkan materi berikut ini
(jika ada)
Langkah Dasar Tari Cha-Cha
Sumber : https://bit.ly/modulchacha
22 Materi untuk Bagi siswa yang kesulitan belajar pada topik mengenai tari modern dapat
Siswa yang memsiswai tari-tarian modern yang ada di sekitar lingkungan tempat
Kesulitan tinggalnya. Siswa dapat menggunakan sumber belajar yang ada di
Belajar (jika lingkungan seperti mendatangi komunitas/sanggar seni yang ada di sekitar
ada) daerah tempat tinggalnya dan menyaksikan latihan tari modern. Siswa juga
dapat mencari berbagai contoh tari modern untuk pemula di youtube. Berikut
salah satu contoh tari modern yang mudah disiswai.
Petunjuk :
1. Tirukan gerakan pada foto dan video tersebut bersama teman
2. Perhatikan penggunaan ruang, waktu, dan tenaga pada setiap gerakan
3. Cobalah lakukan beberapa gerakan sesuai dengan tempo dalam iringan
tersebut
4. Ungkapkan nilai keindahan dari gerak tarian tersebut
5. Ceritakan apa yang kalian rasakan setelah mencoba mempraktikkan
beberapa gerakan tarian tersebut!