Disusun Oleh :
Kelompok 2
KELAS : E
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah
ini dengan baik. Makalah ini berjudul “Model Perngembangan Industri Dalam
Negeri”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah dan
rekan-rekan, serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan
makalah ini baik itu berupa dorongan moral maupun spiritual. Penulis sangat
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin jauh dari kesempurnaan,
sebagaimana kata pepetah mengatakan bahwa “tak ada gading yang tak retak” yang
maksudnya adalah tak ada sesuatu yang tidak memiliki kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran-saran dan kritikan yang bersifat membangun sehingga
dapat menjadi masukan bagi penulis pada masa yang akan datang. Atas saran dan
kritikannya penulis mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model pengembangan industri dalam negeri didasarkan pada kebutuhan suatu
negara untuk memperkuat sektor industri sebagai motor penggerak pertumbuhan
ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Tujuan utama dari pengembangan industri
dalam negeri adalah untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor, meningkatkan
nilai tambah produk dalam negeri, meningkatkan daya saing industri, dan mendorong
diversifikasi ekonomi.
Salah satu latar belakang model pengembangan industri dalam negeri adalah
konsep substitusi impor yang dikemukakan oleh ekonom Raul Prebisch pada tahun
1950. Prebisch berpendapat bahwa negara-negara berkembang harus mengurangi
ketergantungan mereka pada impor dan menggantinya dengan produksi dalam negeri
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain itu, teori keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo
juga memberikan dasar bagi pengembangan industri dalam negeri. Teori ini
berpendapat bahwa negara harus memanfaatkan keunggulan komparatif mereka
dalam produksi barang dan jasa tertentu untuk meningkatkan daya saing ekonomi
mereka di pasar internasional.
C. Tujuan
Tujuan utama dari pengembangan industri dalam negeri adalah untuk
mengurangi ketergantungan terhadap impor, meningkatkan nilai tambah produk
dalam negeri, meningkatkan daya saing industri, dan mendorong diversifikasi
ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal ini, yang masih termasuk dalam kegiatan tersebut, yaitu rancang
bangun dan rekayasa industri. Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
industri adalah kegiatan untuk memproses maupun mengolah barang menggunakan
sarana dan peralatan tertentu, misalnya mesin.
Pengertian lain juga dikemukakan oleh Badan Pusat Statistik bahwa industri
adalah kesatuan dari sebuah unit usaha yang menjalankan perekonomian dengan
tujuan menghasilkan barang ataupun jasa.Unit usaha tersebut berlokasi di tempat
tertentu serta memiliki catatan tersendiri secara administratif.
Model ini fokus pada pengembangan sektor industri yang berorientasi ekspor.
Pemerintah mendorong pertumbuhan industri dengan memperluas pasar ekspor,
meningkatkan daya saing produk, dan mengembangkan keunggulan komparatif.
Model ini melibatkan peningkatan investasi dalam infrastruktur, peningkatan kualitas
dan teknologi produksi, serta promosi perdagangan internasional.
D. Dampak Positif Dan Negative Pengembangan Industry Dalam Negeri
Pengembangan industri dalam negeri dapat memiliki dampak positif dan
negatif. Berikut adalah beberapa contoh dampak tersebut:
Dampak Positif:
1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi: Pengembangan industri dalam negeri
dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Melalui peningkatan produksi dan nilai tambah, sektor industri dapat
menjadi penggerak utama dalam meningkatkan pendapatan nasional.
2. Penciptaan lapangan kerja: Industri dalam negeri yang berkembang akan
menciptakan peluang kerja bagi penduduk lokal. Hal ini dapat mengurangi
tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Diversifikasi ekonomi: Dengan mengembangkan sektor industri dalam negeri,
negara dapat mencapai diversifikasi ekonomi yang lebih baik. Hal ini
mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu dan mengurangi risiko
yang terkait dengan fluktuasi harga komoditas.
4. Penurunan ketergantungan terhadap impor: Dengan meningkatnya produksi
dalam negeri, negara dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor barang
dan jasa. Ini dapat mengurangi defisit perdagangan dan memperkuat neraca
perdagangan negara.
Dampak Negatif:
1. Dampak lingkungan: Pengembangan industri dapat menyebabkan dampak
negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan air, deforestasi, dan
penurunan kualitas lingkungan secara keseluruhan. Ini memerlukan kebijakan
lingkungan yang ketat untuk memastikan praktik produksi yang berkelanjutan
dan ramah lingkungan.
2. Ketimpangan sosial: Meskipun pengembangan industri dapat menciptakan
lapangan kerja, ketimpangan sosial juga dapat terjadi. Beberapa sektor industri
mungkin lebih rentan terhadap eksploitasi tenaga kerja, rendahnya upah, dan
ketidakadilan sosial. Perlu adanya kebijakan yang berfokus pada
pembangunan inklusif dan pemerataan ekonomi.
3. Ketergantungan teknologi asing: Dalam proses pengembangan industri dalam
negeri, negara mungkin menghadapi ketergantungan terhadap teknologi asing.
Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menghambat kemajuan teknologi
dan inovasi dalam negeri.
4. Peningkatan harga barang: Ketika industri dalam negeri mengurangi
ketergantungannya pada impor, terkadang terjadi kenaikan harga barang di
dalam negeri karena biaya produksi yang lebih tinggi. Hal ini dapat
mempengaruhi daya beli konsumen dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari model pengembangan industri dalam negeri adalah bahwa
pembangunan sektor industri yang kuat dan berdaya saing merupakan faktor penting
dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan memperkuat industri dalam
negeri, negara dapat mencapai diversifikasi ekonomi, mengurangi ketergantungan
terhadap impor, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
https://finance.detik.com/industri/d-6020963/industri-pengertian-jenis-contoh-dan-
tujuan-pembangunannya
Krugman, P. (1981). Intra-industry specialization and the gains from trade. Journal of
Political Economy, 89(5), 959-973.
Lewis, W. A. (1954). Economic Development with Unlimited Supplies of Labor. The
Manchester School, 22(2), 139-191.
Prebisch, R. (1950). The Economic Development of Latin America and Its Principal
Problems. United Nations.
Prebisch, R. (1950). The Economic Development of Latin America and Its Principal
Problems. United Nations.
Referensi klasik yang memperkenalkan konsep substitusi impor dan menyoroti
pentingnya pengembangan industri dalam negeri bagi pertumbuhan ekonomi
negara-negara berkembang.
Ricardo, D. (1817). On the Principles of Political Economy and Taxation.
World Bank. (2020). World Development Report 2020: Trading for Development in
the Age of Global Value Chains. World Bank Publications.
World Bank. (2020). World Development Report 2020: Trading for Development in
the Age of Global Value Chains. World Bank Publications.
World Bank. (2020). World Development Report 2020: Trading for Development in
the Age of Global Value Chains. World Bank Publications.