Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

BAB III

MENDESAIN PROPOSAL KEGIATAN

Disusun oleh :

1. Chilla Adis Violita (1119210010)


2. Kartika Ningsih (1119210022)
3. Mitha Wahyu Soraya (1119210026)
4. Dian Puspita Sari (1119210027)
5. Siti Afinatul Khunafa (1119210032)

Dosen Pengampu:
Arik Umi Pujiastuti, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat rangkuman Bab 3 yaitu
“Mendesain Proposal Kegiatan". Tugas ini diharapkan dapat menjadi salah satu
sumber informasi mata kuliah Bahasa Indonesia SD yang diampu oleh Ibu Arik Umi
Pujiastuti, M.Pd.

Penulis sangat berharap semoga rangkuman ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar rangkuman ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
merangkum Bab 3 ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Tuban, 3 April 2023

Penulis
Kegiatan 1
Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Akan tetapi,
kini kata proposal lebih sering digunakan daripada ketiga kata yang lain itu. Dalam
bahasa Inggris, kata proposal diberi makna “something (such as a plan or suggestion)
that is presented to a person or group of people to consider” atau “the act of
presenting a plan, suggestion, etc., to a person or group of people” (Webster, 2012).
Makna itu juga digunakan dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) memberikan makna proposal sebagai “rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja”.
Proposal penelitian atau proposal kegiatan dinyatakan layak apabila dirancang
dengan baik dan mengikuti kelaziman yang telah disepakati dalam tradisi akademik
di Indonesia. Oleh karena itu, baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan,
haruslah didesain dengan benar berdasarkan kerangka pemikiran yang dirujuk, mulai
dari penetapan permasalahan sampai dengan metode dan teknik pelaksanaannya.
Untuk itu, proposal harus disusun secara objektif, sistematis, dan terencana dalam
mengeksplorasi masalah, serta harus diungkapkan secara akurat dan berterima dalam
hal gaya penulisannya. Yang pertama terkait dengan isi, dan yang kedua terkait
dengan formulasi bahasa.

Kegiatan 2
A. Menelusuri Model Teks Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan yang berjudul Kegiatan magang menjadi staf di CV Explore Solo
yang akan Anda telusuri di bawah ini adalah karya Nurjanah (2014).

B. Menganalisis Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Proposal Kegiatan


Proposal kegiatan yang dimaksud di sini adalah proposal yang dirancang bukan untuk
penelitian, melainkan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas
akademik yang dikerjakan oleh mahasiswa. Kegiatan-kegiatan itu meliputi seminar,
kongres, lokakarya, pelatihan, pengabdian, magang, dan sebagainya.
terdapat unsur-unsur proposal yang dijadikan bab atau subbab, yaitu pendahuluan,
tata laksana kegiatan, dan penutup.
1) Pendahuluan
Berisi uraian tentang latar belakang kegiatan yang akan dilaksanakan, pentingnya
kegiatan itu dilaksanakan, tujuan, manfaat, dan strategi yang akan digunakan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut. Genre mikro yang digunakan adalah eksposisi dan
deskripsi.Eksposisi digunakan untuk mengajukan argumentasi bahwa kegiatan yang
direncanakan pada proposal itu penting untuk dilaksanakan. Adapun deskripsi
digunakan untuk menggambarkan secara ringkas wujud kegiatan yang diusulkan,
tujuan, manfaat, dan strategi pelaksanaannya.Tahapan Pendahuluan pada proposal
kegiatan dan pada proposal penelitian hampir sama. Perbedaannya adalah bahwa pada
proposal penelitian kegiatan yang diusulkan adalah penelitian, sedangkan kegiatan
yang diusulkan pada proposal kegiatan adalah apa pun selain penelitian.
2) Tata Laksana Kegiatan
Tahapan Tata Laksana kegiatan adalah tahapan yang menyajikan strategi yang akan
dilakukan dalam melaksanakan kegiatan, termasuk langkah-langkah yang akan
ditempuh.Pelaksana, waktu, dan tempat kegiatan sudah cukup jelas. Kesemuanya
dinyatakan dengan genre mikro deskripsi. Akan tetapi, tujuan dan strategi
pelaksanaan kegiatan perlu dibahas lebih lanjut. Tujuan disajikan dengan genre
deskripsi, sedangkan strategi pelaksanaan dinyatakan dengan genre prosedur .
3) Penutup
Tahapan Penutup digunakan untuk menyampaikan harapan agar setelah diusulkan
proposal kegiatan itu diterima dan menghasilkan sesuatu seperti yang direncanakan.
Genre mikro yang digunakan adalah deskripsi.
4) Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Proposal Kegiatan
Tabel 3.2 Struktur Teks dan Genre Mikro pada Proposal Kegiatan.

C. Menganalisis Formulasi Bahasa pada Proposal, Manfaat Proposal, dan Pihak


yang Diberi Proposal
3.1 Menganalisis Formulasi Bahasa dalam Proposal
Bahasa proposal mengandung makna keakanan. Bahasa yang demikian
menggambarkan bahwa penelitian atau kegiatan yang dimaksud belum
dilaksanakan, tetapi direncanakan untuk dilaksanakan. Dengan demikian, proposal
dibuat dengan formulasi bahasa khusus yang antara lain ditandai oleh makna
keakanan tersebut.
Selain terlihat pada modalitas akan atau ingin, keadaan bahwa sesuatu belum
terjadi juga tergambar pada penggunaan keterangan waktu atau kosakata tertentu.
Keterangan waktu yang dimaksud adalah antara lain waktu yang akan datang, di
masa depan, bulan/semester/tahun depan, dan sebulan/dua bulan/setahun/ dua
tahun ke depan, atau keterangan-keterangan lain yang menunjukkan makna
keakanan.

3.2 Menganalisis Manfaat Penyusunan Proposal


Proposal merupakan rangkaian yang tidak dapat dilepaskan dari penelitian atau
kegiatan yang dirancang. Dari proposal dapat diketahui apakah penelitian atau
kegiatan yang akan dilakukan itu terencana dan terukur dengan baik atau tidak.
Kegiatan yang bukan penelitian dapat berupa kegiatan magang, seminar, pentas
seni, bakti sosial, studi banding, dan sebagainya. Apabila kegiatan-kegiatan itu
tidak direncanakan dengan baik, sudah barang tentu kegiatan-kegiatan itu tidak
akan terlaksana secara efektif dan efisien dari segi pikiran yang tercurah, tenaga
yang digunakan, biaya yang dikeluarkan, dan waktu yang disediakan.

3.3 Menganalisis Pihak yang Diberi Proposal


Proposal kegiatan untuk magang, seminar, pentas seni, dan sebagainya
seperti telah disampaikan di atas tentu harus dibuat sesuai dengan pihak-pihak
yang terkait yang akan menerima proposal itu. Pihak-pihak itu adalah
pembimbing (atau kalau ada konsultan dari lembaga yang ditempati untuk
magang), penyelenggara (atau pelaksana, yang ternyata adalah Anda sendiri dan
lembaga yang akan ditempati apabila kegiatan itu berupa magang), sponsor,
pejabat (kampus atau pemerintah), tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan
yang lain. Semua pihak itu harus menjadi pertimbangan dalam membuat proposal
kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai