Anda di halaman 1dari 18

PERBANDINGAN BUDAYA INDONESIA DENGAN BEBERAPA NEGARA ASEAN

LAINYA

JURNAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Wawasan Budaya

Dosen Pengampuh :

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

REGITA ALULU 241422063

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTAL
2023
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Perbandingan budaya Indonesia
deang beberapa negara yang ada di Asia Tenggara. Tujuan lebih lanjut dari penelitian ini
adalah untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang budaya budaya asing yang di mana
itu mungkin bisa di gunakan ketika beradaptasi dengan dunia luar. Jenis penelitian penelitian
ini adalah kualitatif dengan pendekatan literature review jenis data yang di gunakan adalah
jenis data sekunder data kepada pengumpul data Jurnal, artikel, buku dan lain-lain yang
berhubungan dengan penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan teknik teori triangulasi. Hasil penelitian terdapat beberapa
perbedaan di tiap negara yang ada di asia tenggara

Kata Kunci: Budaya Indonesia, Budaya Luar Negeri

ABSTRAK

The purpose of this study is to find out how the culture of Indonesia compares with several
countries in Southeast Asia. The further aim of this research is to provide more information
about foreign cultures which may be used when adapting to the outside world. This type of
research is qualitative research with a literature review approach. The type of data used is
secondary data type data for data collectors, journals, articles, books and others related to
this research. The data collection method used in this study uses the triangulation theory
technique. The results of the study show several differences in each country in Southeast Asia

Keywords: Indonesian Culture, Overseas Culture

PENDAHULUAN

Budaya merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Ia
mencakup pola perilaku, nilai-nilai, keyakinan, pengetahuan, seni, bahasa, sistem sosial, dan
warisan lainnya yang diwariskan dari generasi ke generasi.(Prayogi & Danial, 2016) Budaya
membentuk identitas individu dan kelompok, mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan
lingkungan dan sesama, dan memberikan kerangka sosial yang penting dalam masyarakat.
(Djami, 2014)

Budaya berkembang melalui interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan sosialnya.
Faktor-faktor seperti sejarah, agama, geografi, bahasa, politik, dan ekonomi memainkan
peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi budaya suatu kelompok atau
masyarakat.(Kusherdyana, 2020) Budaya juga dapat berubah dan berkembang seiring waktu,
terutama dalam era globalisasi yang semakin terhubung secara global.(Surahman, 2013)

Budaya juga adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak.(Wahyuni et al., 2013)

Budaya juga berperan dalam pengembangan ekonomi dan pariwisata. Warisan budaya
seperti seni, tradisi, arsitektur, dan kuliner dapat menjadi daya tarik wisata yang kuat. Selain
itu, budaya juga dapat menjadi sumber inovasi dan kreativitas, mempengaruhi industri seni,
desain, mode, dan hiburan.(Nafila, 2013)

Dalam dunia yang semakin terhubung dan saling tergantung, pemahaman tentang
budaya menjadi semakin penting. Menghargai dan menjaga keberagaman budaya, serta
mempromosikan dialog dan kerjasama antarbudaya, adalah langkah penting dalam
membangun masyarakat yang inklusif, harmonis, dan berkelanjutan.

Asia Tenggara adalah kawasan yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri dari
sejumlah negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam,
Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, dan Kamboja, setiap negara di Asia Tenggara memiliki
warisan budaya yang unik.

Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya dengan lebih dari
17.000 pulau dan lebih dari 300 suku bangsa yang beragam. Sementara itu, ASEAN
(Association of Southeast Asian Nations) adalah kawasan regional yang terdiri dari sepuluh
negara anggota, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam,
Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.

Dalam konteks globalisasi dan kemajuan teknologi komunikasi, perbedaan dan


persamaan budaya di antara negara-negara ASEAN menjadi semakin relevan. Proses
globalisasi telah mengubah pola interaksi sosial dan menghasilkan integrasi budaya yang
lebih erat antara negara-negara di kawasan ini. Namun, di tengah dinamika global, upaya
untuk menjaga keberagaman budaya dan menghargai identitas budaya lokal juga semakin
penting. Dalam konteks inilah, perbandingan budaya Indonesia dengan budaya negara-negara
ASEAN lainnya menjadi signifikan.

Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, seperti gotong royong,
silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat
menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan
kebudayaan bangsa sendiri.(Husinaffan & Maksum, 2016) Tapi karakteristik masyarakat
Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar
sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh
masyarakat Indonesia.(Husinaffan & Maksum, 2016)

Melalui studi ini, kita dapat memahami cara-cara di mana budaya Indonesia berbeda
dan serupa dengan budaya-budaya negara-negara ASEAN lainnya dalam berbagai aspek,
seperti seni, bahasa, agama, adat istiadat, makanan, dan sistem nilai.

Selain itu, studi perbandingan budaya ini juga dapat memberikan kontribusi penting
dalam membangun kerja sama dan pemahaman antara negara-negara ASEAN. Dengan lebih
memahami budaya satu sama lain, negara-negara di kawasan ini dapat memperkuat hubungan
dan mempromosikan persahabatan yang lebih erat, serta mengembangkan kerangka kerja
yang lebih baik dalam upaya menjaga keberagaman budaya.

Dalam konteks global yang terus berkembang, menjaga dan mengapresiasi


keberagaman budaya di negara-negara ASEAN adalah tantangan yang relevan. Oleh karena
itu, studi perbandingan budaya Indonesia dengan budaya negara-negara ASEAN lainnya
penting untuk memberikan wawasan yang komprehensif tentang keragaman budaya di
kawasan ini, serta memberikan panduan bagi pembuatan kebijakan budaya yang lebih efektif
di masa depan.

METODE PENELITIAN

 Jenis Peneleitian

Jenis penelitian penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan literature


review dengan menggunakan tambahan sumber data dari penelitian sebelumnya dan
sumber referensi lainnya. Tinjauan literatur adalah metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data atau sumber yang berkaitan dengan suatu topik penelitian yang
tinggi dari berbagai sumber, jurnal, buku referensi, internet dan kepustakaan.(Danu,
2015).
 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data tambahan. Data sekunder
merupakan sumber data yang tidak langsung tersedia bagi pengumpul data Jenis data
dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah sumber data yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data Jurnal, artikel, buku dan lain-
lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teknik analisis
data deskriptif untuk memberikan gambaran atau penjelasan tentang model pengukuran
perbandingan budaya indonesia dengan budaya negara asean lainya. (Bastiar & Bahri,
2019).

 Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik
teori triangulasi. Data atau informasi dari satu pihak diverifikasi dengan memperoleh
informasi dari sumber lain.(Abdulloh & Ahmad, 2014) Metode analisis data adalah
metode analisis data deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari tinjauan pustaka
dan website terkait disusun menjadi fakta-fakta tertentu untuk pembahasan lebih lanjut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

1. Perbandinga Budaya Indonesia dan Budaya Malaysia

Indonesia dan Malaysia adalah dua negara di Asia Tenggara yang memiliki
budaya yang kaya dan beragam. Meskipun terdapat beberapa persamaan dalam
sejarah dan pengaruh budaya, ada juga perbedaan signifikan dalam berbagai aspek
budaya di antara keduanya.

Berikut adalah perbandingan beberapa aspek budaya Indonesia dan Malaysia:

a) Bahasa
Bahasa resmi Indonesia adalah Bahasa Indonesia, sementara
bahasa resmi Malaysia adalah Bahasa Malaysia. Keduanya termasuk
dalam kelompok bahasa Melayu, namun terdapat perbedaan dalam
beberapa kosakata dan dialek yang digunakan.
b) Agama
Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama
Islam, sementara Malaysia juga memiliki mayoritas Muslim, tetapi
dengan keberagaman agama yang lebih signifikan. Malaysia memiliki
populasi yang lebih besar dari kelompok etnis Cina dan India, yang
menganut agama-agama seperti Buddha, Hindu, dan Kristen.
c) Seni dan Budaya Tradisional
Baik Indonesia maupun Malaysia memiliki tradisi seni dan
budaya yang kaya. Tarian tradisional seperti tari Bali dan tari Jawa di
Indonesia, serta tari Zapin dan tarian Joget di Malaysia, adalah
beberapa contoh seni tari yang khas dari kedua negara ini. Seni musik
dan wayang juga memiliki peran penting dalam budaya tradisional di
kedua negara.
d) Makanan
Makanan juga merupakan aspek budaya yang khas dari kedua
negara. Indonesia terkenal dengan berbagai masakan tradisional seperti
nasi goreng, rendang, sate, dan gado-gado. Di sisi lain, Malaysia
memiliki hidangan ikonik seperti nasi lemak, roti canai, laksa, dan
satay.
e) Perayaan dan Festival
Indonesia dan Malaysia juga memiliki perayaan dan festival
yang berbeda namun meriah. Di Indonesia, Hari Raya Idul Fitri dan
Hari Raya Nyepi adalah perayaan penting bagi umat Muslim dan
Hindu. Sementara itu, di Malaysia, Hari Raya Aidilfitri dan Diwali
(Deepavali) adalah beberapa perayaan yang signifikan.

f) Arsitektur
Arsitektur tradisional Indonesia ditandai dengan bangunan-
bangunan seperti rumah adat, candi, dan masjid dengan arsitektur khas
Jawa dan Bali. Di Malaysia, arsitektur tradisional seperti rumah-rumah
Melayu dan kuil-kuil Cina dan Hindu sangat menonjol.
2. Perbandinga Budaya Indonesia dan Budaya Singapore
Indonesia dan Singapura adalah dua negara di Asia Tenggara yang memiliki
perbedaan budaya yang signifikan, meskipun keduanya memiliki sejarah yang terkait
dan pernah menjadi bagian dari wilayah Nusantara.

Berikut adalah perbandingan beberapa aspek budaya antara Indonesia dan


Singapura:

a) Bahasa
Bahasa resmi Indonesia adalah Bahasa Indonesia, sementara
bahasa resmi Singapura adalah Bahasa Melayu. Namun, di Singapura,
Bahasa Melayu digunakan dalam bentuk yang sedikit berbeda, yang
dikenal sebagai Singlish, yang mencampurkan elemen bahasa Melayu,
bahasa Inggris, dan bahasa-bahasa lainnya.
b) Agama
Indonesia memiliki keragaman agama yang sangat besar,
dengan mayoritas penduduknya menganut Islam. Sementara itu,
Singapura juga memiliki keragaman agama, termasuk Islam, Buddha,
Hindu, Kristen, dan Taoisme. Singapura dikenal karena toleransinya
terhadap keberagaman agama.
c) Seni dan Budaya Tradisional
Indonesia memiliki kekayaan seni dan budaya tradisional yang
meliputi berbagai bentuk seni pertunjukan seperti wayang kulit, tari
tradisional seperti tari Bali dan tari Jawa, serta seni kerajinan seperti
batik dan ukiran kayu. Singapura, di sisi lain, memiliki lebih banyak
pengaruh budaya dari berbagai etnis, dan seni dan budayanya
mencakup tarian seperti tari liong, musik tradisional seperti gamelan
Singapura, dan kerajinan seperti pembuatan kain songket dan
perhiasan perak.
d) Makanan

Baik Indonesia maupun Singapura memiliki warisan kuliner


yang kaya. Indonesia terkenal dengan berbagai hidangan tradisional
seperti nasi goreng, rendang, sate, dan gado-gado. Singapura, di sisi
lain, terkenal dengan makanan jalanan dan hawker center-nya yang
menawarkan hidangan seperti chili crab, hainanese chicken rice, laksa,
dan roti prata.

e) Perayaan dan Festival


Indonesia memiliki berbagai perayaan dan festival yang
mencerminkan keragaman budaya, seperti Hari Raya Idul Fitri, Nyepi,
dan Cap Go Meh. Singapura juga merayakan berbagai festival,
termasuk Hari Raya Aidilfitri, Diwali, dan Tahun Baru Imlek. Selain
itu, Singapura juga menjadi tuan rumah perayaan global seperti
Formula 1 Singapore Grand Prix.
f) Arsitektur
Arsitektur tradisional Indonesia ditandai oleh bangunan-
bangunan seperti candi, rumah adat, dan masjid dengan arsitektur khas
setiap daerah. Singapura, di sisi lain, memiliki arsitektur modern yang
mencakup pencakar langit, seperti Marina Bay Sands dan Gardens by
the Bay, yang mencerminkan karakternya sebagai pusat keuangan dan
teknologi.
3. Perbandinga Budaya Indonesia dan Budaya Thailand
Indonesia dan Thailand adalah dua negara di Asia Tenggara dengan budaya
yang kaya dan beragam. Meskipun keduanya memiliki beberapa persamaan dalam hal
sejarah dan pengaruh budaya, ada juga perbedaan signifikan dalam beberapa aspek
budaya di antara keduanya.
Berikut adalah perbandingan beberapa aspek budaya antara Indonesia dan
Thailand:
1) Bahasa
Bahasa resmi Indonesia adalah Bahasa Indonesia, sedangkan
bahasa resmi Thailand adalah Bahasa Thai. Kedua bahasa ini memiliki
perbedaan dalam hal kosakata dan struktur bahasa.
2) Agama
Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama
Islam, sementara Thailand didominasi oleh agama Buddha Theravada.
Agama Buddha memiliki pengaruh yang kuat dalam budaya dan tradisi
Thailand, sementara Indonesia memiliki keragaman agama yang lebih
besar, termasuk Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha.
3) Seni dan Budaya Tradisional
Indonesia dan Thailand memiliki seni dan budaya tradisional
yang kaya. Di Indonesia, seni tari tradisional seperti tari Bali, tari
Jawa, dan tari Minangkabau, serta seni wayang kulit dan batik, adalah
beberapa contoh seni dan budaya tradisional yang penting. Di
Thailand, seni tari seperti tari khon (tari topeng) dan tari ram Thai,
serta seni ukir kayu dan patung, adalah contoh budaya tradisional yang
menonjol.
4) Makanan
Baik Indonesia maupun Thailand memiliki warisan kuliner
yang kaya. Di Indonesia, terdapat hidangan tradisional seperti nasi
goreng, rendang, sate, dan gado-gado. Di Thailand, hidangan seperti
Tom Yum, pad Thai, green curry, dan mango sticky rice terkenal di
seluruh dunia. Makanan Thailand memiliki rasa yang lebih kuat dan
pedas dibandingkan dengan makanan Indonesia.
5) Perayaan dan Festival
Indonesia memiliki berbagai perayaan dan festival yang
mencerminkan keragaman budaya, seperti Hari Raya Idul Fitri, Nyepi,
dan Cap Go Meh. Di Thailand, festival seperti Songkran (Tahun Baru
Thailand), Loi Krathong (Festival lentera), dan Loy Krathong Festival,
adalah beberapa perayaan budaya yang signifikan.
6) Arsitektur
Arsitektur tradisional Indonesia mencakup bangunan-bangunan
seperti candi, rumah adat, dan masjid dengan arsitektur khas setiap
daerah. Di Thailand, arsitektur kuil Buddha yang megah seperti Wat
Arun dan Wat Phra Kaew adalah ciri khas budaya arsitektur mereka.
4. Perbandingan Budaya Indonesia dan Budaya Vietnam

Indonesia dan Vietnam adalah dua negara di Asia Tenggara dengan budaya
yang kaya dan beragam. Meskipun terletak berdekatan dan memiliki beberapa
persamaan dalam hal pengaruh budaya, terdapat juga perbedaan signifikan dalam
beberapa aspek budaya di antara keduanya.

Berikut adalah perbandingan beberapa aspek budaya antara Indonesia dan


Vietnam:
1. Bahasa

Bahasa resmi Indonesia adalah Bahasa Indonesia, sedangkan bahasa


resmi Vietnam adalah Bahasa Vietnam. Kedua bahasa ini memiliki perbedaan
dalam hal kosakata, fonetik, dan struktur bahasa.

2. Agama

Indonesia memiliki mayoritas penduduk yang beragama Islam,


sedangkan Vietnam didominasi oleh agama Buddha Mahayana. Agama-agama
seperti Taoisme, Konfusianisme, dan kepercayaan tradisional juga memiliki
pengaruh yang kuat di Vietnam. Di Indonesia, selain Islam, terdapat juga
keberagaman agama seperti Kristen, Hindu, dan Buddha.

3. Seni dan Budaya Tradisional

Indonesia dan Vietnam memiliki seni dan budaya tradisional yang


kaya. Di Indonesia, seni tari tradisional seperti tari Bali, tari Jawa, dan tari
Minangkabau, serta seni wayang kulit dan batik, adalah beberapa contoh seni
dan budaya tradisional yang penting. Di Vietnam, seni tari seperti tari hat
tuong (tari opera), tari nón (tari topi), dan seni ukir kayu dan anyaman juga
merupakan bagian penting dari budaya tradisional.

4. Makanan

Baik Indonesia maupun Vietnam memiliki warisan kuliner yang kaya.


Di Indonesia, terdapat hidangan tradisional seperti nasi goreng, rendang, sate,
dan gado-gado. Di Vietnam, hidangan seperti pho (mi kuah), spring roll
(lumpia), banh mi (roti isi), dan ca kho to (ikan panggang dengan saus
karamel) adalah beberapa makanan yang terkenal. Makanan Vietnam sering
menggunakan banyak rempah-rempah dan bumbu segar.

5. Perayaan dan Festival

Indonesia memiliki berbagai perayaan dan festival yang mencerminkan


keragaman budaya, seperti Hari Raya Idul Fitri, Nyepi, dan Cap Go Meh. Di
Vietnam, festival seperti Tet Nguyen Dan (Tahun Baru Imlek Vietnam), Trung
Thu (Festival Bulan Purnama), dan Tet Trung Thu (Festival Anak-anak) adalah
beberapa perayaan budaya yang penting.
6. Arsitektur

Arsitektur tradisional Indonesia mencakup bangunan seperti candi,


rumah adat, dan masjid dengan arsitektur khas setiap daerah. Di Vietnam,
terdapat bangunan-bangunan seperti kuil, pagoda, dan rumah-rumah
tradisional yang sering menggunakan elemen kayu dan batu.

5. Perbandingan Budaya Indonesia dan Budaya Myanmar


Indonesia dan Myanmar (sebelumnya dikenal sebagai Burma) adalah dua
negara di Asia Tenggara dengan budaya yang kaya dan beragam. Meskipun keduanya
memiliki perbedaan dalam sejarah, pengaruh budaya, dan perkembangan sosial-
ekonomi, terdapat juga beberapa persamaan dan perbandingan dalam beberapa aspek
budaya.
Berikut adalah perbandingan beberapa aspek budaya antara Indonesia dan
Myanmar:
1) Bahasa
Bahasa resmi Indonesia adalah Bahasa Indonesia, sedangkan bahasa
resmi Myanmar adalah Bahasa Myanmar (Burma). Kedua bahasa ini memiliki
perbedaan dalam kosakata, fonetik, dan struktur bahasa.
2) Agama:
Indonesia memiliki populasi yang mayoritas beragama Islam,
sedangkan Myanmar didominasi oleh agama Buddha Theravada. Agama
Buddha memiliki pengaruh yang kuat dalam budaya dan tradisi Myanmar.
Namun, di Indonesia, selain Islam, terdapat juga keberagaman agama seperti
Kristen, Hindu, dan Buddha.
3) Seni dan Budaya Tradisional
Indonesia dan Myanmar memiliki seni dan budaya tradisional yang
kaya. Di Indonesia, seni tari tradisional seperti tari Bali, tari Jawa, dan tari
Minangkabau, serta seni wayang kulit dan batik, adalah beberapa contoh seni
dan budaya tradisional yang penting. Di Myanmar, seni tari seperti tari klasik
Myanmar (Burma) dan tari zat pwe, serta seni ukir kayu dan anyaman juga
merupakan bagian penting dari budaya tradisional Myanmar.
4) Makanan
Baik Indonesia maupun Myanmar memiliki warisan kuliner yang kaya.
Di Indonesia, terdapat hidangan tradisional seperti nasi goreng, rendang, sate,
dan gado-gado. Di Myanmar, hidangan seperti mohinga (mi kuah), tea leaf
salad (sayur daun teh), dan biryani adalah beberapa makanan yang terkenal.
Makanan Myanmar sering menggunakan bumbu khas seperti pasta ngapi
(pasta udang) dan pasta ngapi yay (pasta ikan).
5) Perayaan dan Festival

Indonesia memiliki berbagai perayaan dan festival yang mencerminkan


keragaman budaya, seperti Hari Raya Idul Fitri, Nyepi, dan Cap Go Meh. Di
Myanmar, festival-festival seperti Thingyan (Festival Air Myanmar),
Thadingyut (Festival Pencahayaan), dan Ananda Pagoda Festival adalah
beberapa perayaan budaya yang penting.

6) Arsitektur: Arsitektur tradisional Indonesia mencakup bangunan seperti candi,


rumah adat, dan masjid dengan arsitektur khas setiap daerah. Di Myanmar,
terdapat arsitektur khas seperti pagoda dan kuil Buddha dengan ciri khas atap
bertingkat dan ornamen yang indah.

HASIL

Dengan Melihat pembahasan kita bisa merangkum perbandingan budaya yang ada di negara-
negara yang ada di asia tenggara

No Negara Bahasa Agama Seni Makanan Festival Aritektur

1 Indonesia Bahasa Indonesia Di Di Indonesia Indonesia


resmi memiliki Indonesia, Indonesia, memiliki mencakup
Indonesia mayoritas seni tari terdapat berbagai bangunan
adalah penduduk tradisional hidangan perayaan seperti candi,
Bahasa yang seperti tari tradisional dan rumah adat,
Indonesia beragama Bali, tari seperti festival dan masjid
Islam Jawa, dan nasi yang dengan
tari goreng, mencermi arsitektur khas
Minangka rendang, nkan setiap daerah.
bau, serta sate, dan keragaman
seni gado-gado budaya,
wayang seperti
kulit dan Hari Raya
batik Idul Fitri,
Nyepi, dan
Cap Go
Meh.

2 Malaysia Bahasa Malaysia Di Malaysia Hari Raya Di Malaysia,


resmi memiliki malaysia memiliki Aidilfitri arsitektur
Malaysia populasi terdapat hidangan dan Diwali tradisional
adalah yang lebih tari Zapin ikonik (Depavali) seperti rumah-
Bahasa besar dari dan tarian seperti rumah Melayu
Malaysia kelompok Joget di nasi dan kuil-kuil
etnis Cina Malaysia lemak, roti Cina dan
dan India, juga canai, Hindu
yang memiliki laksa, dan
menganut Seni satay.
agama- musik dan
agama wayang
seperti
Buddha,
Hindu, dan
Kristen.

3 Singapore Bahasa Singapura tarian Singapura, Singapura Singapura, di


Melayu juga seperti tari di sisi lain, juga sisi lain,
digunakan memiliki liong, terkenal merayakan memiliki
dalam keragaman musik dengan berbagai arsitektur
bentuk agama, tradisional makanan festival, modern yang
yang termasuk seperti jalanan termasuk mencakup
sedikit Islam, gamelan dan Hari Raya pencakar
berbeda, Buddha, Singapura hawker Aidilfitri, langit, seperti
yang Hindu, dan center-nya Diwali, Marina Bay
dikenal Kristen, kerajinan dan Tahun Sands dan
sebagai dan seperti Baru Gardens by the
Singlish, pembuatan
yang Taoisme. kain Imlek. Bay,
mencampu songket
rkan dan
elemen perhiasan
bahasa perak.
Melayu,
bahasa
Inggris,
dan
bahasa-
bahasa
lainnya.

4 Thailand Thailand Thailand Di Di Di Di Thailand,


adalah didominasi Thailand, Thailand, Thailand, arsitektur kuil
Bahasa oleh agama seni tari hidangan festival Buddha yang
Thai. Buddha seperti tari seperti seperti megah seperti
Theravada. khon (tari Tom Yum, Songkran Wat Arun dan
topeng) pad Thai, (Tahun Wat Phra
dan tari green Baru Kaew
ram Thai, curry, dan Thailand),
serta seni mango Loi
ukir kayu sticky rice Krathong
dan terkenal di (Festival
patung. seluruh lentera),
dunia. dan Loy
Krathong
Festival

5 Vietnam Bahasa Vietnam Di Di Di Di Vietnam,


resmi didominasi Vietnam, Vietnam, Vietnam, terdapat
Vietnam oleh agama seni tari hidangan festival bangunan-
adalah Buddha seperti tari seperti pho seperti Tet bangunan
Bahasa Mahayana. hat tuong (mi kuah), Nguyen seperti kuil,
Vietnam. (tari spring roll Dan pagoda, dan
opera), tari (lumpia), (Tahun rumah-rumah
nón (tari banh mi Baru tradisional
topi), dan (roti isi), Imlek
seni ukir dan ca kho Vietnam),
kayu dan to (ikan Trung Thu
anyaman panggang (Festival
dengan Bulan
saus Purnama),
karamel) dan Tet
adalah Trung Thu
beberapa (Festival
makanan Anak-
yang anak)
terkenal.

6 Myanmar Bahasa Myanmar Di Di Di Di Myanmar,


resmi didominasi Myanmar, Myanmar, Myanmar, terdapat
Myanmar oleh agama seni tari hidangan festival- arsitektur khas
adalah Buddha seperti tari seperti festival seperti pagoda
Bahasa Theravada. klasik mohinga seperti dan kuil
Myanmar Myanmar (mi kuah), Thingyan Buddha
(Burma). (Burma) tea leaf (Festival
dan tari salad Air
zat pwe, (sayur Myanmar)
serta seni daun teh), ,
ukir kayu dan Thadingyu
dan biryani t (Festival
anyaman adalah Pencahaya
beberapa an), dan
makanan Ananda
yang Pagoda
terkenal.
Kesimpulan

Dalam perbandingan budaya antara Indonesia dengan negara-negara di Asia Tenggara


seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Myanmar, dapat ditarik beberapa
kesimpulan:

1. Keragaman Budaya: Setiap negara di Asia Tenggara memiliki keragaman budaya


yang kaya. Indonesia, sebagai negara terbesar di kawasan ini, memiliki keragaman
etnis, bahasa, agama, dan tradisi yang sangat besar. Negara-negara lain juga memiliki
kekayaan budaya dan tradisi yang unik.

2. Pengaruh Budaya Melayu: Budaya Melayu memiliki pengaruh yang kuat di sebagian
besar negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Hal ini terlihat dalam bahasa, musik, seni, dan adat istiadat yang serupa di antara
negara-negara ini.

3. Perbedaan Bahasa: Meskipun bahasa Melayu memiliki pengaruh yang kuat, setiap
negara memiliki bahasa resmi yang berbeda. Indonesia menggunakan Bahasa
Indonesia, sementara Malaysia menggunakan Bahasa Melayu, dan Singapura
menggunakan beberapa bahasa resmi seperti Bahasa Melayu, Inggris, Mandarin, dan
Tamil.

4. Perbedaan Agama: Agama memainkan peran penting dalam budaya setiap negara di
Asia Tenggara. Indonesia didominasi oleh Islam, sementara Thailand memiliki
mayoritas Buddha Theravada, dan Singapura memiliki keberagaman agama yang
signifikan. Vietnam dan Myanmar juga memiliki agama Buddha yang dominan, tetapi
dengan pengaruh dan tradisi yang berbeda.

5. Warisan Kuliner: Setiap negara di Asia Tenggara memiliki warisan kuliner yang kaya
dan beragam. Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Myanmar semuanya
memiliki hidangan khas yang unik dan berbeda dalam hal rasa, bumbu, dan cara
memasak.

6. Seni dan Budaya Tradisional: Seni dan budaya tradisional juga memainkan peran
penting dalam identitas setiap negara. Tari tradisional, seni ukir, arsitektur, dan
festival-festival budaya menjadi aspek yang mencerminkan kekayaan budaya di setiap
negara.
Meskipun ada perbedaan dalam bahasa, agama, dan tradisi budaya antara Indonesia dan
negara-negara di Asia Tenggara, terdapat juga banyak persamaan dan pertukaran pengaruh
budaya yang saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan ini memperkaya keragaman
budaya di kawasan ini dan menciptakan ikatan yang erat antara negara-negara tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, & Ahmad. (2014). Metode Penelitian Ekonomi Islam Muamalah. CV Pustaka
Setia.

Bastiar, Y., & Bahri, E. S. (2019). Model Pengkuran Kinerja Lembaga Zakat di Indonesia.
ZISWAF : Jurnal Zakat Dan Wakaf, 6(1), 43. https://doi.org/10.21043/ziswaf.v1i1.5609

Danu. (2015). Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Calpulis.

Djami, M. M. (2014). Pencarian Identitas Diri dan Pertumbuhan Iman Remaja. STAKN
Kupang, 1–20. http://www.staknkupang.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/TULISAN-
ILMIAH-Ibu-Marla.pdf

Husinaffan, M., & Maksum, H. (2016). Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa
Indonesia Dalam Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi. Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) JURNAL PESONA DASAR Universitas Syiah Kuala, 3(4), 65–
72. http://jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/view/7542

Kusherdyana, R. (2020). Pengertian Budaya, Lintas Budaya, dan Teori yang Melandasi
Lintas Budaya. Pemahaman Lintas Budaya, 1–63. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/SPAR4103-M1.pdf

Nafila, O. (2013). Peran Komunitas Kreatif dalam Pengembangan Pariwisata Budaya di Situs
Megalitikum Gunung Padang. Journal of Regional and City Planning, 24(1), 65.
https://doi.org/10.5614/jpwk.2013.24.1.5

Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai
Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
Humanika, 23(1), 61. https://doi.org/10.14710/humanika.23.1.61-79

Surahman, S. (2013). Dampak Globalisasi Media Terhadap Seni dan Budaya Indonesia.
Jurnal Komunikasi, 2(1), 29–38.

Wahyuni, A., Tias, A. A. W., & Sani, B. (2013). PERAN ETNOMATEMATIKA DALAM
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA. Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 1(1), 113–118.

Anda mungkin juga menyukai