LAINYA
JURNAL
Dosen Pengampuh :
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Perbandingan budaya Indonesia
deang beberapa negara yang ada di Asia Tenggara. Tujuan lebih lanjut dari penelitian ini
adalah untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang budaya budaya asing yang di mana
itu mungkin bisa di gunakan ketika beradaptasi dengan dunia luar. Jenis penelitian penelitian
ini adalah kualitatif dengan pendekatan literature review jenis data yang di gunakan adalah
jenis data sekunder data kepada pengumpul data Jurnal, artikel, buku dan lain-lain yang
berhubungan dengan penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan teknik teori triangulasi. Hasil penelitian terdapat beberapa
perbedaan di tiap negara yang ada di asia tenggara
ABSTRAK
The purpose of this study is to find out how the culture of Indonesia compares with several
countries in Southeast Asia. The further aim of this research is to provide more information
about foreign cultures which may be used when adapting to the outside world. This type of
research is qualitative research with a literature review approach. The type of data used is
secondary data type data for data collectors, journals, articles, books and others related to
this research. The data collection method used in this study uses the triangulation theory
technique. The results of the study show several differences in each country in Southeast Asia
PENDAHULUAN
Budaya merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Ia
mencakup pola perilaku, nilai-nilai, keyakinan, pengetahuan, seni, bahasa, sistem sosial, dan
warisan lainnya yang diwariskan dari generasi ke generasi.(Prayogi & Danial, 2016) Budaya
membentuk identitas individu dan kelompok, mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan
lingkungan dan sesama, dan memberikan kerangka sosial yang penting dalam masyarakat.
(Djami, 2014)
Budaya berkembang melalui interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan sosialnya.
Faktor-faktor seperti sejarah, agama, geografi, bahasa, politik, dan ekonomi memainkan
peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi budaya suatu kelompok atau
masyarakat.(Kusherdyana, 2020) Budaya juga dapat berubah dan berkembang seiring waktu,
terutama dalam era globalisasi yang semakin terhubung secara global.(Surahman, 2013)
Budaya juga adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni. Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak.(Wahyuni et al., 2013)
Budaya juga berperan dalam pengembangan ekonomi dan pariwisata. Warisan budaya
seperti seni, tradisi, arsitektur, dan kuliner dapat menjadi daya tarik wisata yang kuat. Selain
itu, budaya juga dapat menjadi sumber inovasi dan kreativitas, mempengaruhi industri seni,
desain, mode, dan hiburan.(Nafila, 2013)
Dalam dunia yang semakin terhubung dan saling tergantung, pemahaman tentang
budaya menjadi semakin penting. Menghargai dan menjaga keberagaman budaya, serta
mempromosikan dialog dan kerjasama antarbudaya, adalah langkah penting dalam
membangun masyarakat yang inklusif, harmonis, dan berkelanjutan.
Asia Tenggara adalah kawasan yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri dari
sejumlah negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam,
Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, dan Kamboja, setiap negara di Asia Tenggara memiliki
warisan budaya yang unik.
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya dengan lebih dari
17.000 pulau dan lebih dari 300 suku bangsa yang beragam. Sementara itu, ASEAN
(Association of Southeast Asian Nations) adalah kawasan regional yang terdiri dari sepuluh
negara anggota, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam,
Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, seperti gotong royong,
silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat
menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan
kebudayaan bangsa sendiri.(Husinaffan & Maksum, 2016) Tapi karakteristik masyarakat
Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar
sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh
masyarakat Indonesia.(Husinaffan & Maksum, 2016)
Melalui studi ini, kita dapat memahami cara-cara di mana budaya Indonesia berbeda
dan serupa dengan budaya-budaya negara-negara ASEAN lainnya dalam berbagai aspek,
seperti seni, bahasa, agama, adat istiadat, makanan, dan sistem nilai.
Selain itu, studi perbandingan budaya ini juga dapat memberikan kontribusi penting
dalam membangun kerja sama dan pemahaman antara negara-negara ASEAN. Dengan lebih
memahami budaya satu sama lain, negara-negara di kawasan ini dapat memperkuat hubungan
dan mempromosikan persahabatan yang lebih erat, serta mengembangkan kerangka kerja
yang lebih baik dalam upaya menjaga keberagaman budaya.
METODE PENELITIAN
Jenis Peneleitian
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data tambahan. Data sekunder
merupakan sumber data yang tidak langsung tersedia bagi pengumpul data Jenis data
dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah sumber data yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data Jurnal, artikel, buku dan lain-
lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teknik analisis
data deskriptif untuk memberikan gambaran atau penjelasan tentang model pengukuran
perbandingan budaya indonesia dengan budaya negara asean lainya. (Bastiar & Bahri,
2019).
PEMBAHASAN
Indonesia dan Malaysia adalah dua negara di Asia Tenggara yang memiliki
budaya yang kaya dan beragam. Meskipun terdapat beberapa persamaan dalam
sejarah dan pengaruh budaya, ada juga perbedaan signifikan dalam berbagai aspek
budaya di antara keduanya.
a) Bahasa
Bahasa resmi Indonesia adalah Bahasa Indonesia, sementara
bahasa resmi Malaysia adalah Bahasa Malaysia. Keduanya termasuk
dalam kelompok bahasa Melayu, namun terdapat perbedaan dalam
beberapa kosakata dan dialek yang digunakan.
b) Agama
Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama
Islam, sementara Malaysia juga memiliki mayoritas Muslim, tetapi
dengan keberagaman agama yang lebih signifikan. Malaysia memiliki
populasi yang lebih besar dari kelompok etnis Cina dan India, yang
menganut agama-agama seperti Buddha, Hindu, dan Kristen.
c) Seni dan Budaya Tradisional
Baik Indonesia maupun Malaysia memiliki tradisi seni dan
budaya yang kaya. Tarian tradisional seperti tari Bali dan tari Jawa di
Indonesia, serta tari Zapin dan tarian Joget di Malaysia, adalah
beberapa contoh seni tari yang khas dari kedua negara ini. Seni musik
dan wayang juga memiliki peran penting dalam budaya tradisional di
kedua negara.
d) Makanan
Makanan juga merupakan aspek budaya yang khas dari kedua
negara. Indonesia terkenal dengan berbagai masakan tradisional seperti
nasi goreng, rendang, sate, dan gado-gado. Di sisi lain, Malaysia
memiliki hidangan ikonik seperti nasi lemak, roti canai, laksa, dan
satay.
e) Perayaan dan Festival
Indonesia dan Malaysia juga memiliki perayaan dan festival
yang berbeda namun meriah. Di Indonesia, Hari Raya Idul Fitri dan
Hari Raya Nyepi adalah perayaan penting bagi umat Muslim dan
Hindu. Sementara itu, di Malaysia, Hari Raya Aidilfitri dan Diwali
(Deepavali) adalah beberapa perayaan yang signifikan.
f) Arsitektur
Arsitektur tradisional Indonesia ditandai dengan bangunan-
bangunan seperti rumah adat, candi, dan masjid dengan arsitektur khas
Jawa dan Bali. Di Malaysia, arsitektur tradisional seperti rumah-rumah
Melayu dan kuil-kuil Cina dan Hindu sangat menonjol.
2. Perbandinga Budaya Indonesia dan Budaya Singapore
Indonesia dan Singapura adalah dua negara di Asia Tenggara yang memiliki
perbedaan budaya yang signifikan, meskipun keduanya memiliki sejarah yang terkait
dan pernah menjadi bagian dari wilayah Nusantara.
a) Bahasa
Bahasa resmi Indonesia adalah Bahasa Indonesia, sementara
bahasa resmi Singapura adalah Bahasa Melayu. Namun, di Singapura,
Bahasa Melayu digunakan dalam bentuk yang sedikit berbeda, yang
dikenal sebagai Singlish, yang mencampurkan elemen bahasa Melayu,
bahasa Inggris, dan bahasa-bahasa lainnya.
b) Agama
Indonesia memiliki keragaman agama yang sangat besar,
dengan mayoritas penduduknya menganut Islam. Sementara itu,
Singapura juga memiliki keragaman agama, termasuk Islam, Buddha,
Hindu, Kristen, dan Taoisme. Singapura dikenal karena toleransinya
terhadap keberagaman agama.
c) Seni dan Budaya Tradisional
Indonesia memiliki kekayaan seni dan budaya tradisional yang
meliputi berbagai bentuk seni pertunjukan seperti wayang kulit, tari
tradisional seperti tari Bali dan tari Jawa, serta seni kerajinan seperti
batik dan ukiran kayu. Singapura, di sisi lain, memiliki lebih banyak
pengaruh budaya dari berbagai etnis, dan seni dan budayanya
mencakup tarian seperti tari liong, musik tradisional seperti gamelan
Singapura, dan kerajinan seperti pembuatan kain songket dan
perhiasan perak.
d) Makanan
Indonesia dan Vietnam adalah dua negara di Asia Tenggara dengan budaya
yang kaya dan beragam. Meskipun terletak berdekatan dan memiliki beberapa
persamaan dalam hal pengaruh budaya, terdapat juga perbedaan signifikan dalam
beberapa aspek budaya di antara keduanya.
2. Agama
4. Makanan
HASIL
Dengan Melihat pembahasan kita bisa merangkum perbandingan budaya yang ada di negara-
negara yang ada di asia tenggara
2. Pengaruh Budaya Melayu: Budaya Melayu memiliki pengaruh yang kuat di sebagian
besar negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Hal ini terlihat dalam bahasa, musik, seni, dan adat istiadat yang serupa di antara
negara-negara ini.
3. Perbedaan Bahasa: Meskipun bahasa Melayu memiliki pengaruh yang kuat, setiap
negara memiliki bahasa resmi yang berbeda. Indonesia menggunakan Bahasa
Indonesia, sementara Malaysia menggunakan Bahasa Melayu, dan Singapura
menggunakan beberapa bahasa resmi seperti Bahasa Melayu, Inggris, Mandarin, dan
Tamil.
4. Perbedaan Agama: Agama memainkan peran penting dalam budaya setiap negara di
Asia Tenggara. Indonesia didominasi oleh Islam, sementara Thailand memiliki
mayoritas Buddha Theravada, dan Singapura memiliki keberagaman agama yang
signifikan. Vietnam dan Myanmar juga memiliki agama Buddha yang dominan, tetapi
dengan pengaruh dan tradisi yang berbeda.
5. Warisan Kuliner: Setiap negara di Asia Tenggara memiliki warisan kuliner yang kaya
dan beragam. Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Myanmar semuanya
memiliki hidangan khas yang unik dan berbeda dalam hal rasa, bumbu, dan cara
memasak.
6. Seni dan Budaya Tradisional: Seni dan budaya tradisional juga memainkan peran
penting dalam identitas setiap negara. Tari tradisional, seni ukir, arsitektur, dan
festival-festival budaya menjadi aspek yang mencerminkan kekayaan budaya di setiap
negara.
Meskipun ada perbedaan dalam bahasa, agama, dan tradisi budaya antara Indonesia dan
negara-negara di Asia Tenggara, terdapat juga banyak persamaan dan pertukaran pengaruh
budaya yang saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan ini memperkaya keragaman
budaya di kawasan ini dan menciptakan ikatan yang erat antara negara-negara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulloh, & Ahmad. (2014). Metode Penelitian Ekonomi Islam Muamalah. CV Pustaka
Setia.
Bastiar, Y., & Bahri, E. S. (2019). Model Pengkuran Kinerja Lembaga Zakat di Indonesia.
ZISWAF : Jurnal Zakat Dan Wakaf, 6(1), 43. https://doi.org/10.21043/ziswaf.v1i1.5609
Danu. (2015). Memahami Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Calpulis.
Djami, M. M. (2014). Pencarian Identitas Diri dan Pertumbuhan Iman Remaja. STAKN
Kupang, 1–20. http://www.staknkupang.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/TULISAN-
ILMIAH-Ibu-Marla.pdf
Husinaffan, M., & Maksum, H. (2016). Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa
Indonesia Dalam Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi. Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) JURNAL PESONA DASAR Universitas Syiah Kuala, 3(4), 65–
72. http://jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/view/7542
Kusherdyana, R. (2020). Pengertian Budaya, Lintas Budaya, dan Teori yang Melandasi
Lintas Budaya. Pemahaman Lintas Budaya, 1–63. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/SPAR4103-M1.pdf
Nafila, O. (2013). Peran Komunitas Kreatif dalam Pengembangan Pariwisata Budaya di Situs
Megalitikum Gunung Padang. Journal of Regional and City Planning, 24(1), 65.
https://doi.org/10.5614/jpwk.2013.24.1.5
Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai
Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
Humanika, 23(1), 61. https://doi.org/10.14710/humanika.23.1.61-79
Surahman, S. (2013). Dampak Globalisasi Media Terhadap Seni dan Budaya Indonesia.
Jurnal Komunikasi, 2(1), 29–38.
Wahyuni, A., Tias, A. A. W., & Sani, B. (2013). PERAN ETNOMATEMATIKA DALAM
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA. Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 1(1), 113–118.