NIM : 11000120120079
Liputan6.com, Jakarta - Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru
Lulus Passing Grade (GLPG) seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK) Kabupaten Indramayu, berunjuk rasa dan mengepung Pendopo
Indramayu, Kamis (1/12/2022).
Mereka menuntut hak setelah dinyatakan lulus passing grade P1 sebagai PPPK.
Sebanyak 1.899 guru honorer di Kabupaten Indramayu yang sebelumnya telah
dinyatakan lulus passing grade P1 tahap satu dan dua tahun 2021. Mereka
dinyatakan lulus oleh Panselnas Pengadaan CASN 2021.
Para guru pun dengan sabar menunggu kehadiran bupati. Di sela orasi, mereka
juga terus melantunkan salawat dan menyanyikan lagu Hymne Guru. Tak sedikit
di antara mereka yang menangis dalam doa, berharap Bupati Indramayu
mengakomodasi tuntutan para guru tersebut agar dapat masuk dalam formasi
PPPK untuk penempatan di sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama.
"Kami menuntut agar di SK kan, diangkat, dan digaji sesuai peraturan untuk
semua guru yang lulus passing grade, tanpa terkecuali," tegas Suharjo.
Suharjo menambahkan, para guru honorer yang lulus passing grade P1 PPPK
tahun 2021 rata-rata memiliki masa kerja antara tujuh sampai 25 tahun. Mereka
selama ini tulus mengabdi, meski dengan penghasilan yang minim. Bahkan, ada
yang hanya Rp175 ribu per bulan. Suharjo mengatakan, jika upaya demo kali ini
tak mendapat tanggapan dari Bupati, mereka akan mengadukan nasibnya ke
Jakarta.
"Kami kan sudah lulus passing grade, dari Pusat. Harusnya di daerah tinggal
penempatannya saja,’’ cetus pria yang menjadi guru di SDN Cibereng 2 Terisi itu.
Darta menceritakan, sudah mengajar selama 15 tahun. Selama dua tahun pertama
perjalanannya sebagai guru, statusnya hanya sukarelawan dan tidak digaji sepeser
pun. Dua tahun berikutnya, Darta menjadi honorer dan memperoleh honor sebesar
Rp100 ribu per bulan. Selang dua tahun kemudian, honornya naik menjadi Rp200
ribu per bulan.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina menemui para guru honorer
setelah lebih dari 4 jam mereka berorasi. Di hadapan pendemo, Nina akan
mempertimbangkan matang-matang tuntutan para guru honorer tersebut,
menyesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang harus disiapkan. Selain itu,
Nina juga menyampaikan permohonan maafnya terkait dengan segala
keterbatasan pemerintah saat ini.
"Sebagai kepala daerah, tuntutan para guru ini akan kami rapatkan bersama
instansi terkait, karena proses pengangkatan maupun pengaturan formasi PPPK
untuk guru akan berkaitan dengan anggaran dan payung hukumnya" kata Nina di
hadapan para pengunjuk rasa.
Usai ditemui Bupati Indramayu, para guru honorer langsung membubarkan diri.
Namun, mereka mengancam, jika masih belum ada kepastikan pengkatan dari
pemerintah, mereka akan menggelar aksi lebih besar dan mogok mengajar.
Analisis:
1
Ramadhani, Dwi Aryanti., dan Iwan Erar Joesoef. (2020). Perlindungan Hukum Pegawai
Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Dalam Konsep Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Di
Institusi Perguruan Tinggi. Jurnal Yuridis
ditetapkan ASN sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya, wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan
menerapkan sistem merit dalam pelaksanaan manajemen ASN.
2
Dewi, Ni Luh Putu Marliani., dan I Ketut Rai Setiabudh. (2018). Kepastian Hukum Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) berdasarkan Undang-undang Aparatur Sipil Negara.
Kertha Negara
3
Wulandari, Ida Ayu Putri., dkk. (2019). Kedudukan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
(PPPK) Kerja berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Kertha Negara
4
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Untuk menjadi PPPK harus memenuhi beberapa persyaratan dan tes
terlebih dahulu. Jadi tidak semua honorer dapat menjadi PPPK. Adapun
persyaratan mendaftar menjadi PPPK adalah :