KIMIA AKUATIK
KOLORIMETRI
Oleh:
Kelompok II
COVER..............................................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
I. LATAR BELAKANG............................................................................................3
II. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................3
III. TUJUAN................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................4
I. DEFINISI...............................................................................................................4
II. PERCOBAAN......................................................................................................11
KESIMPULAN................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
III. TUJUAN
1. Mengetahui kolorimetri secara umum
2. Mengetahui cara kerja dari suatu percobaan dengan metode yang
menggunakan kolorimetri dan menganalisis secara singkat
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. DEFINISI
b. Metode Duplikasi
Larutan contoh dan standar diamati dalam dua tabung kaca yang sama, dan
diamati secara horizontal menembus tabung – tabung itu. Larutan yang lebih
pekat diencerkan terus sampai warnanya menjadi sama intensitasnya, maka
konsentrasi relative larutan – larutan semula akan sebanding lurus dengan
tinggi larutan yang telah standing dalam tabung – tabung itu.
c. Metode Perimbangan
Metode ini membentuk dasar semua kolorimeter bertipe pengisap,
misalnya dalam kolorimeter Duboscq. Pembandingan dilakukan dalam dua
tabung, dan tinggi cairan dalam satu tabung disesuaikan sedemikian
sehingga bila kedua tabung itu diamati secara vertical intensitas warna
dalam kedua tabung itu sama. Dengan diketahuinya konsentrasi larutan
dalam satu tabung, maka konsentrasi larutan yang lain dapat dihitung.
e. Metode Spektrofotometer
Metode inilah metode yang oaling tepat untuk menetapkan konsentrasi
suatu zat, namun biayanya lebih mahal.sebuah spektofotometer dianggap
sebagai sebuah fotometer fotolistrik yang diperhalus yang memungkinkan
penggunaan pita - pita cahaya yang sinambung variabelnya dan lebih
mendekati monokromatik.
g. Metode Duplikasi
Metode ini terutama diterapkan dalam apa yang disebut titrasi kolorimetri
dengan volume yang diketahui.
2. Hukum Beer
Dikatakan bahwa Hukum Beer menyelidiki hubungan antara konsentrasi
spesies penyerap dan tingkat adsorpsi. Hukum Beer dapat diterapkan benar-benar
hanya untuk radiasi monokromatik dan dimana sifat dasar spesies penyerap tak
berubah sepanjang jangka konsentrasi yang diselidiki
Persyaratan larutan yang harus dipenuhi untuk absorbsi sinar tampak adalah
larutan harus berwarna. Oleh karena itu metoda spektroskopi sinar tampak disebut
juga dengan metoda kolorimetri dan alatnya disebut dengan kolorimeter. Larutan
sampel yang tidak berwarna atau warnanya lemah dapat dibuat berwarna dengan
mereaksikannya dengan pereaksi yang dapat menghasilkan warna.
Absorbsi sinar UV atau sinar tampak oleh suatu molekul umumnya
menghasilkan eksitasi elektron bonding, akibatnya panjang gelombang absorbsi
maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada pada molekul yang
sedang diselidiki. Oleh karena itu spektrokopi serapan molekul berharga untuk
mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu molekul. Akan
tetapi yang lebih penting adalah penggunaan spektrokopi serapan ultra violet dan
sinar tampak untuk menentukan analisa kuantitatif senyawa-senyawa yang
mengandung gugus-gugus pengabsorbsi. Kolorimetri didasarkan pada perubahan
warna larutan yang sebanding dengan perubahan konsentrasi komponen
pembentuk larutan. Oleh karena itu aspek kuantitatif merupakan tujuan
pengukuran metode ini. Menurut Harvey (2000), kesamaan warna pada metode
kolorimetri tercapai apabila jumlah molekul penyerap kedua larutan persis sama.
Metoda kesetimbangan dapat dilakukan dengan menggunakan sistem peralatan
yang dibagi berdasarkan ketinggian larutan, yaitu:
II. PERCOBAAN
I. PENDAHULUAN
Metode Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Metode deskriptif
digunakan untuk membandingkan kedua metode (Gravimetri, dan
Kolorimetri) menggunakan sampel berupa Konjak Glucomannan (KGM)
komersial dengan merk “Konjak Glucomannan Powder” produksi Konjac
Foods China yang dilakukan 10 kali ulangan untuk masing-masing
metode.
4. Gumpalan disaring dengan kertas saring dan dikeringkan pada suhu 60oC
selama 24 jam lalu ditimbang.
Pengujian Metode Kolorimetri
Prosedur Analisis
Data pertama berupa perbandingan metode akan dideskripsikan berdasarkan rata-
rata dan variasi data yang terbentuk. Dari data tersebut akan ditentukan metode
manakah yang memiliki akurasi dan presisi yang lebih tinggi.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
Terdapat banyak cara untuk menentukan akurasi suatu metode. Salah satu
diantaranya adalah dengan membandingkan hasil analisis dengan hasil yang telah
dipublikasikan [8]. Kemasan KGM komersial telah mempublikasikan bahwa
kandungan glukomanan dalam sampel adalah sebesar 90%. Rata-rata hasil
kandungan glukomanan yang didapat dari metode gravimetri adalah 63.49%,
sangat jauh selisihnya (26.51%) dibandingkan dengan metode kolorimetri yang
rata-rata mendeteksi terdapat 93.21% glukomanan dalam sampel (selisih 3.21%) .
Hal ini menunjukkan bahwa metode kolorimetri lebih akurat jika dibandingkan
dengan metode gravimetri.
DAFTAR PUSTAKA
Bassett, J., Denney, R.C., Jeffery, G.H., dan Mendham, J. 1994. Kimia Analisis
Kuantitatif Anorgnik. Kedokteran EGC, Jakarta.
Day, R.A., dan Underwood, A.L. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga,
Jakarta.
Situmorang, M., Silitonga, F.M., Nurwahyuni, I., Siregar, L.S., dan Purba, R.
2012. Pengembangan Metode Analisis Spektrofotometri Untuk Penentuan
Kolesterol Di Dalam Makanan Tradisional. Jurnal Saintika Vol 12 (2) : 90
– 97.
Harris, D.C. 2003. Quantitative Chemical Analysis, 6 th ed. W.H. Freeman and
Co : New York, page 680-690.
CIPAC. 2003. Guidelines on Method Validation to be Performed in Support of
Analytical Methods for Agrochemical Formulations. Document No. 3807.