Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA

“KOLORIMETRI”

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Alif Rachmad Dradjat (26010119130064)
Camila Yunartoinawati (26010119120004)
Clara Kafilla Susanto (26010119130048)
Fauziyah Wulandari (26010119130070)
Ghariza Aufara Nindra (26010119130038)
Hazimah Najla Labibah (26010119140088)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


DEPARTEMEN SUMBERDAYA AKUATIK
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan ...................................................................................................3
Latar Belakang ..................................................................................................3
Rumusan Masalah .............................................................................................3
Tujuan ...............................................................................................................3
Bab II Hasil dan Pembahasan ..................................................................................4
Definisi Kolorimetri..........................................................................................4
Prinsip Kerja dan Metode Kolorimetri .............................................................5
Percobaan Kolorimetri ....................................................................................11
Perhitungan Kolorimetri .................................................................................11
Bab III Kesimpulan ................................................................................................13
Daftar Pustaka ........................................................................................................14

KOLORIMETRI Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kolorimetri adalah suatu metoda analisis kimia yang didasarkan pada


tercapainya kesamaan warna antara larutan sampel dan larutan standar, dengan
menggunakan sumber cahaya polikromatis dengan detektor mata. Metode
kolorimetri merupakan metode yang penting dalam analisa kuantitatif.
Kolorimetri didasarkan pada perubahan warna larutan yang sebanding dengan
perubahan konsentrasi komponen pembentuk larutan. Oleh karena itu aspek
kuantitatif merupakan tujuan pengukuran dengan metoda ini. Metode ini
memberikan cara sederhana untuk menentukan kuantitas yang sangat kecil. Salah
satu pembanding warna yaitu kolometri fotolistrik. Dalam visual kolorimetri
biasanya dipakai cahaya putih dari matahari atau cahaya lampu biasa dan biasanya
dipakai alat-alat pembanding yang sederhana yang disebut dengan color
comparator atau pembanding warna. Bila sebagai pengganti ketajaman mata kita
diganti dengan suatu photoelectric detektor maka alat itu disebut kolorimeter
photoelectric. Kolorimetri juga sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari, misalnya analisis kolorimetri ini dapat digunakan untuk menentukan
kekeruhan air. Alat ini tidak mahal sehingga cabang analisis kimia instrumental
ini dapat dilakukan dalam lembaga pendidikan yang sangat kecil sekalipun.
Menurut Marbun dan Winner (2016), menyatakan bahwa Analisa kolometri ialah
penentuan secara kuantitatif suatu zat berwarna dari kemampuannya untuk
mengabsorbsi cahaya tampak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kolorimetri?
2. Apa saja metode yang dimiliki oleh kolorimetri?
3. Bagaimana contoh percobaan dan perhitungan kolorimetri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kolorimetri.
2. Untuk mengetahui metode-metode dari kolorimetri.
3. Untuk mengetahui contoh percobaan dan perhitungan kolorimetri.

KOLORIMETRI Page 3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Definisi Kolorimetri

Gambar 1. Grafik Kolorimeter


Kolorimetri adalah metode perbandingan menggunakan perbedaan warna.
Metode kolorimetri mengukur warna suatu zat sebagai perbandingan. Biasanya
cahaya putih digunakan sebagai sumber cahaya untuk membandingkan absorpsi
cahaya relatif terhadap suatu zat. Dalam kimia fisik dan analitik, kolorimetri
adalah teknik "yang digunakan untuk menentukan konsentrasi senyawa berwarna
dalam larutan. "Kolorimetri merupakan teknik ilmiah yang digunakan untuk
menentukan konsentrasi senyawa berwarna dalam larutan dengan penerapan
hukum Beer-Lambert, yang menyatakan bahwa konsentrasi zat terlarut sebanding
dengan absorbansi (disebut juga densitas optis). Absorbansi disebut juga
polarisasi cahaya yang terserap oleh bahan (komponen kimia) tertentu pada
panjang gelombang tertentu, sehingga akan memberikan warna tertentu terhadap
bahan. Kolorimetri yaitu metode yang terjadi karena adanya perubahan warna
akibat adanya ion/senyawa (Sari et al, 2017).

Gambar 2. Kolorimeter

KOLORIMETRI Page 4
Kolorimeter adalah perangkat peka cahaya yang digunakan dalam
kolorimetri, yaitu untuk mengukur transmitansi dan absorbansi cahaya yang
melewati sampel cairan. Kolorimeter digunakan untuk menguji konsentrasi suatu
larutan dengan mengukur absorbansi suatu panjang gelombang cahaya tertentu.
Perangkat ini mengukur intensitas atau konsentrasi warna yang berkembang
setelah memasukkan pereaksi spesifik kedalam larutan. Prinsip kerja kolorimeter
didasarkan pada hukum Beer-Lambert yang menyatakan bahwa jumlah cahaya
yang diserap oleh larutan warna berbanding lurus dengan konsentrasi larutan dan
panjang jalur cahaya melalui larutan.

Hukum Beer & Lambert


1. Hukum Beer: menyatakan bahwa intensitas warnanya berbanding lurus
dengan konsentrasi warna partikel dalam larutan.
2. Hukum Lambert: menyatakan bahwa jumlah cahaya yang diserap oleh
larutan berwarna tergantung pada panjang kolom atau kedalaman cairan
melalui mana cahaya lewat.
B. Prinsip Kerja dan Metode Kolorimetri
Pada metoda visual kita dapat menggunakan sumber lampu yang
monokromatis. Karena itu pada fotometri kita menggunakan filter interferensi
untuk membuat hasil yang akurat. Filter digunakan untuk mengisolasi daerah
spektrum yang diinginkan. Filter interferensi ini terdiri dari kaca bewarna ataupun
gelatin yang bewarna dan mempunyai sifat mentransmisikan sinar dari spektrum
daerah tertentu saja.
Metoda kolorimetri terbagi atas 2 bagian yaitu :
1. Metoda kolorimetri visual merupakan metode dengan menggunakan mata
sebagai detektornya. Metoda kolorimetri visual ini ada 4 macam yaitu :
a. Metoda Standar Seri (Metoda Nessler)

Gambar 3. Metode Standar Seri

KOLORIMETRI Page 5
Pada metoda ini dibuat sederetan larutan standar dan larutan
sampel dalam tabung yang berukuran sama dengan jenis yang sama pula.
Kemudian warna larutan sampel dibandingkan dengan salah satu warna
dari larutan standar.
b. Metoda Kesetimbangan
Pada metoda ini dilakukan cara membandingkan larutan sampel
dengan larutan standar yang didasarkan pada ketebalan larutan standar
yang divariasikan.
c. Metoda Pengenceran
Metode ini menggunakan satu zat standar dan sejumlah buret yang
berisi blanko.Larutan standar diencerkan dengan blanko sampai tercapai
kesamaan warna. Prinsip dasarnya adalah pada larutan standar
ditambahkan blanko.
d. Metoda Standar Sintetis
Zat yang diselidiki diperoleh dengan cara penambahan sejumlah
komponen standar terhadap suatu larutan blanko sampai tercapai
kesamaan warna. Prinsip dasarnya adalah pada blanko ditambahkan
larutan standar.
2. Metoda fotometri merupakan suatu metoda analisa kimia yang didasarkan
pada pengukuran besaran relatif serapan sinar monokromatis tertentu oleh
suatu lajur larutan berwarna dengan menggunakan detektor fotosel dimana
besaran ini merupakan fungsi dari kandungan komponen tertentu.
Pada kolorimetri, suatu pengulangan (duplikasi) warna dilakukan dalam
dua larutan yang mengandung sejumlah zat warna yang sama pada kolom dengan
diameter penampang yang sama serta tegak lurus dengan arah sinar. Biasanya
sinar putih digunakan dan kondisi keasaman transmisi antara larutan standard an
larutan sampel diperoleh dengan pengamatan visual.
Persyaratan larutan yang harus dipenuhi untuk absorbsi sinar tampak
adalah larutan harus berwarna. Oleh karena itu metoda spektroskopi sinar tampak
disebut juga dengan metoda kolorimetri dan alatnya disebut dengan kolorimeter.
Larutan sampel yang tidak berwarna atau warnanya lemah dapat dibuat berwarna
dengan mereaksikannya dengan pereaksi yang dapat menghasilkan warna.

KOLORIMETRI Page 6
Contohnya adalah larutan nitrit dibuat berwarna dengan pereaksi sulfanila-mida
dan N-(1-naftil)-etilendiamin.
Lebih jelasnya, kolorimetri didefinisikan sebagai suatu metoda analisa
yang didasarkan pada kesamaan warna antara larutan sampel dengan larutan
standarmenggunakan sumber cahaya polikromatis dan mata sebagai detektor.
Metoda ini didasarkan pada penyerapan cahaya tampak dan energi radiasi lainnya
oleh suatu larutan.
Absorbsi sinar UV atau sinar tampak oleh suatu molekul umumnya
menghasilkan eksitasi elektron bonding, akibatnya panjang gelombang absorbsi
maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada pada molekul yang
sedang diselidiki. Oleh karena itu spektrokopi serapan molekul berharga untuk
mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam suatu molekul.Akan
tetapi yang lebih penting adalah penggunaan spektrokopi serapan ultra violet dan
sinar tampak untuk menentukan analisa kuantitatif senyawa-senyawa yang
mengandung gugus-gugus pengabsorbsi.Kolorimetri didasarkan pada perubahan
warna larutan yang sebanding dengan perubahan konsentrasi komponen
pembentuk larutan.Oleh karena itu aspek kuantitatif merupakan tujuan
pengukuran metoda ini.Kesamaan warna pada metoda kolorimetri tercapai apabila
jumlah molekul penyerap kedua larutan persis sama.(David Harvey : 2000).
Metoda kesetimbangan dapat dilakukan dengan menggunakan sistem
peralatan yang dibagi berdasarkan ketinggian larutan, yaitu :
1. Tinggi Larutan Konstan (Constant Depht Methods)
a. Tabung Nessler

Gambar 4. Tabung Nessler


Pada metoda ini digunakan beberapa tabung reaksi berbentuk
silinder. Masing-masing tabung diisi dengan larutan standar dengan

KOLORIMETRI Page 7
konsentrasi terukur dan bervariasi dengan tinggi larutan yang sama.
Tabung ini disusun pada rak tabung bercat hitam yang tidak mengkilat
agar tidak memantulkan sinar yang datang pada tabung.
Kemudian larutan sampel dengan tinggi yang sama diletakkan di
sela tabung-tabung tersebut dan bandingkan warna larutan standar dan
sampel dengan melihat dari atas tabung (vertikal). Jika ada warna larutan
standar yang sama dengan sampel, berarti konsentrasi sampel sama dengan
larutan standar tersebut. Jika warnanya berada diantara 2 warna larutan
standar yang berdekatan, berarti konsentrasi sampel berada dalam range
dari konsentrasi kedua larutan tersebut.
b. Bajerum Comparator

Gambar 5. Bajerum Comparator


Pada alat ini, untuk mencapai kesamaan warna antara larutan
sampel dengan larutan standar dilakukan dengan cara menggeser larutan
sampel disepanjang skala yang berada di atas bajerum. Bajerum
comparator ini merupakan suatu kotak transparan persegi panjang yang
dibagi dua menurut diagonal bidangnya. Bagian depan dimana skala
tertera diisi dengan larutan standardan bagian lainnya diisi dengan blanko.
2. Tinggi Larutan Berbeda (Variable Depth Methods)
a. Tabung Herner

Gambar 6. Tabung Herner

KOLORIMETRI Page 8
Tabung Herner berupa sepasang silinder dengan keran untuk
mengeluar-kan larutan dari dalam silinder yang warna larutannya lebih
pekat sehingga tingginya berubah, agar didapatkan warna yang sama pada
kedua silinder.
b. Dubous Colorimeter

Gambar 7. Dubous Calorimeter


Pada alat ini kesamaan warna didapatkan dengan cara mengatur
tinggi rendahnya pemberat (plunger) agar tinggi larutan dalam bejana
berubah sehingga didapatkan intensitas warna yang sama pada spiltfield.
Kriteria untuk analisis kolorimetri berdasarkan syarat pewarnaan antara
lain :
1. Kespesifikan Reaksi Warna
Sangat sedikit reaksi yang khas untuk suatu zat tertentu, tetapi banyak
reaksi yang menghasilkan warna untuk sekolompok kecil zat yang
sehubungan saja, artinya reaksi-reaksi itu selektif. Dengan memanfaatkan
peranti seperti memasukkan senyawa pembentuk komplek lain, mengubah
kondisi dan pengendalian pH, seringkali dapat dicapai pendekatan
kespesifikan.
2. Kesebandingan Antara Warna dan Konsentrasi.
Untuk kolorimetri visual, intensitas warna hendaknya meningkatkan
secara linear dengan naiknya konsentrasi zat yang akan ditetapkan. Ini tidak

KOLORIMETRI Page 9
penting untuk instrument fotolistrik karena kurva kalibrasi dapat dibentuk
dengan menghubungkan pembacaan instrumental warna dengan konsentrasi
larutan, sistem ini harus memenuhi hukum Lambert-Berr.
3. Kestabilan Warna
Warna yang dihasilkan hendaknya cukup stabil untuk memungkinkan
pengambilan pembacaan yang tepat.Ini berlaku juga untuk reaksi dimana
warna itu cenderung mencapai maksimum setelah suatu saat periode warna
maksimum harus cukup panjang untuk membuat pengukuran yang
cermat.Dalam hubungan ini pengaruh zat-zat lain dan kondisi eksperimen
(temperatur, pH, kestabilan dalam udara dan lain-lain) harus diperhatikan.
4. Ketepatan Ulang (Reprodusbilitas)
Prosedur kolorimetri harus memberi hasil yang dapat diulang pada kondisi
eksperimen yang khas.Reaksi itu tidak perlu mewakili perubahan kimia yang
kuantitatif secara stoikiometri.
5. Kejernihan Larutan
Larutan haruslah bebas dari endapan jika harus dibandingkan dengan
standar yang jernih. Kekeruhan akan menghamburkan maupun menyerap
cahaya.
6. Kepekaan Tinggi
Kepekaan larutan harus tinggi terutama bila yang harus yang ditetapkan
zat berkuantitas sangat kecil.Produk reaksi yang diinginkan menyerap dengan
kuat dalam daerah tampak, bukan dalam daerah ultraviolet.Efek gangguan
oleh zat-zat lain dalam daerah ultraviolet biasanya lebih parah. (A.L
Underwood dan R.A. Day: 1999)
Keuntungan utama metode kolorimetri adalah bahwa metoda ini
memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil.
Kendala-kendala yang dihadapi pada metoda ini :
1. Reagen pewarna sulit didapat dan harganya mahal.
2. Untuk mendapatkan warna spesifik dibutuhkan kondisi tertentu.
3. Kepekaan detektor mata berbeda-beda. (Vogel: 1989)

KOLORIMETRI Page 10
C. Percobaan Kolorimetri
1. Peralatan dan Zat
a. Alat
 Buret 50 mL  Selang
 Standar  Labu Ukur 50 mL
 Klem  Pipet gondok 25 mL
 Bajerum Komparator  Pipet Tetes
 Gelas Ukur 100 mL  Labu semprot
 Pipa U  Bulb / Karet Hisap
b. Zat
 CuSO4 1000 ppm  NH4OH 1 : 1
 Aquades  H2SO4 0,1 N
2. Langkah Kerja
a. Pembuatan Larutan Standar
 Buat larutan standar Cu2+ 100 ppm dengan memipet 25 mL larutan
standar induk 1000 ppm ke dalam labu 250 mL, lalu tambahkan 25 mL
NH4OH 1:1 dan encerkan sampai tanda batas dengan aquades. Siapkan
untuk 2 buah.
 Larutan tugas diisikan sebanyak 50 mL ke dalam gelas ukur kemudian
ditambahkan 5 ml larutan pewarna NH4OH 1:1 dan dihomogenkan.
Perhitungan :
Ppm Standar a × Volume a
𝑃𝑝𝑚 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑏 =
Volume b
b. Kolorimetris Metoda Hehner
 Disiapkan pipa kaca berbentuk U yang disambungkan dengan slang
plastic, dimasukan ujung slangnya kedalam latutan standar.
 Diisap bagian pipa U nya dan dijadikan membentuk system bejana
berhubungan antara gelas ukur I dengan labu standar.
 Diisikan larutan sampel 25 ml kedalam gelas ukur II ditempatkan diatas
benda berwarna putih. Bersama sampel diamati secara vertikal, dengan
hanya satu satu mata secara bergantian.

KOLORIMETRI Page 11
 Diatur posisi labu ukur berisi standar dengan menaikan atau
menurunkan samapai mencapai kesamaan warnanya terhadap sampel.
 Setelah didapatkan kesamaan warna, bacalah posisi skalanya dan
konsentrasi tugas dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
Nilai Skala Standar
𝐶𝑥 = × 𝐶 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
c. Untuk Bajerum Comparator
 Masukkan larutan standar ke dalam sisi Bajerum bagian depan, pada
sisi belakangnya diisikan larutan balnko pada ketinggian yang sama.
 Masukkan larutan sampel ke dalam wadahnya dengan isi lebih kurang
2/3 bagian.
 Tempatkan wadah sampel pada bagian atas alat bajerum comperator.
 Lakukan pengamatan secara horizontal lalu geser kedudukan larutan
sampel sedemikian rupa sampai didapatkan tepat kesamaan pengamatan
warna pada kedua sisi atas / bawah dengan latar belakang warna putih.
 Setelah didapatkan kesamaan warna, bacalah posisi skalanya dan
konsentrasi tugas dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

Nilai Skala Standar


𝐶𝑥 = × 𝐶 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
20

KOLORIMETRI Page 12
BAB III
KESIMPULAN
1. Kolorimetri adalah suatu metoda analisis kimia yang didasarkan pada
tercapainya kesamaan warna antara larutan sampel dan larutan standar, dengan
menggunakan sumber cahaya polikromatis dengan detektor mata. Metode
kolorimetri merupakan metode yang penting dalam analisa kuantitatif.

2. Metode kolorimetri terbagi atas 2 bagian, yaitu :


 Metode kolorimetri visual merupakan metode dengan menggunakan mata
sebagai detektornya. Metode kolorimetri visual ini ada 4 macam yaitu :
 Metode standar seri (metoda Nessler)
 Metode kesetimbangan
 Metode pengenceran
 Metode standar sintetis
 Metode fotometri merupakan suatu metoda analisa kimia yang didasarkan
pada pengukuran besaran relative serapan sinar monokromatis tertentu
oleh suatu lajur larutan berwarna dengan menggunakan detector foto sel
dimana besaran ini merupakan fungsi dari kandungan komponen tertentu.

KOLORIMETRI Page 13
DAFTAR PUSTAKA
Sari, N., Rachma dan Santi. 2017. Potensi Zat Warna dari Ekstrak Etanol Kayu
Sappang sebagai Kalorimetri Anion. Al-Kimia, 5(2):136-144.
Firdaus, M. dan Luthfi. 2014. Determination of Chromium and Iron Using Digital
Image-based Colorimetry. 298-304.
Marbun, Y. M. 2016. Analisis Perbandingan Kadar Mangan pada Air Baku dan
Air Reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Deli Tua dengan Metode
Kolorimetri. [Repositori]. Fakultas Farmasi. Universitas Sumatera Utara.
Medan, 46 hlm.

KOLORIMETRI Page 14

Anda mungkin juga menyukai