Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No.

2, Juli 2018 (Hal 1 – 9)

Hasil Penelitian

ANALISIS KANDUNGAN GIZI JENIS-JENIS KERANG YANG BIASA


DIKONSUMSI MASYARAKAT NEMBE DESA OESELI KECAMATAN
ROTE BARAT DAYA KABUPATEN ROTE NDAO NTT

Astrid A. Tari1, Fransiskus Kia Duan2, Djeffry Amalo2


1
Researcher at Faculty of Science and Engineering Undana
2
Lecturer at Faculty of Science and Engineering Undana

ABSTRACT

The research was conducted on August 2014, in Oeseli Village, west Rote district, Rote Ndao.
The aim of this study was to know the content of shellfish which consumed by Nembe
Community in Oeseli village and to determine the highest nutrient content of shellfish. This is
a descriptive quantitative research. The shellfish were analyzed in this study for nutritional
content is Anadara uropygimelana, Codakia puncatata, Telina radiatte, Sunetta trunccata,
Trachycardium subrugosum. Parameters that used in determining the nutritional quality of the
shellfish were water content, ash, protein, fat and carbohydrates. Parameters were analyzed in
Laboratory of Woof Chemical, Faculty of Animal Science University of Nusa Cendana. The
results of laboratory analysis showed that the water content and carbohydrates are the highest
in all types of shellfish followed by protein, ash and fat, while the value of the highest
nutritional content of each shellfish are highly varied so as not obtained the shellfish with the
nutritional value that dominates all the parameters.

Keywords : Oeseli beach, shellfish, nutritional content.

1
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 2, Juli 2018 (Hal 1 – 9)

Hasil Penelitian

Zat gizi merupakan unsur yang penting dalam pembentukan enzim dalam
terkandung dalam makanan yang tubuh, pembentukan sel organ dan otot,
memberikan manfaat bagi kesehatan pembentukan hormon, memperbaiki sel-sel
manusia. Masing-masing bahan makanan yang rusak dalam tubuh, mengatur
yang dikonsumsi memiliki kandungan metabolisme, membentuk sistem kekebalan
gizi yang berbeda. Selain itu jumlah zat tubuh, dan sebagai sumber energi.
gizi tertentu terdapat dalam jumlah yang Karbohidrat pada kerang sebesar 3,6 gram,
banyak pada salah satu jenis makanan, lemak 1,1 gram, kalsium 133 miligram,
namun bisa saja hanya terdapat dalam fosfor 170 miligram, dan zat besi 3
jumlah yang sangat sedikit pada makanan miligram. Selain itu di dalam kerang juga
yang lainnya. Kerang merupakan salah terdapat vitamin A sebanyak 300 IU,
satu biota laut yang kaya akan kandungan vitamin B1 0,01 miligram dan vitamin C 0
gizi. Kandungan gizi yang terkandung miligram. Kerang kaya akan mineral,
dalam kerang sebenarnya hampir sama kandungan mineral yang tertinggi adalah
dengan biota laut yang lain. Beberapa besi (28 mg /100 gr) dan selenium (64
kandungan gizi yang ada di dalam kerang mg/100 gr). Zat besi pada kerang yang
antara lain protein, lemak, karbohidrat berguna bagi pembentukan sel-sel darah
dan lain – lain (Rusyadi, 2006). merah dalam tubuh, sehinggah menurunkan
Kerang sebagai salah satu sumber resiko darah rendah, dan mencegah anemia
protein hewani yang tergolong dalam sedangkan Selenium yang terkandung dalam
Complete Protein, karena kadar asam kerang dapat menangkal radikal bebas yang
amino essensialnya yang tinggi (85% – menyebabkan berbagai penyakit seperti
95%). Asam amino yang jumlahnya kanker dan lain-lain (Pancapalaga. 2005).
paling tinggi tiap 100 gramnya adalah Menurut penelitian terdahulu Wandris
glutamate 3.474 mg, aspartat 2.464 mg, (2014) keanekaragaman yang dimiliki pantai
lysine 1.909 mg, arginin 1.864 mg dan Nembe ada 14 jenis yang terdiri dari Jenis
leusin 1.798. Kerang juga mengandung Andara uropygimelana, Codakia punctata,
vitamin B12 yang tinggi sekitar 98.9 Callista erycina, Donax trunculus, Mitylus
mg/100 mg, vitamin B12 yang sangat edulis, Pitar manila, Pinctada radiate,
berguna untuk menjaga kesehatan Saccostrea echinata, Sunetta truncate,
jantung, menstabilkan suhu tubuh, Sangainolaria cruenta, Tellina scobinata,
menstabilkan pH dalam tubuh, membantu Tellina listeri, Tellina radiate,
pencernaan makanan, menjaga kesehatan Trachycardium subrugosum, namun yang
sistem syaraf dan pembentukan sel tulang sering dikonsumsi masyarakat setempat
(Supriyantini, 2007). tidak semua kerang tetapi hanya sebagian
Pada daging kerang kaya akan dari kerang tersebut. Jenis yang sering
asam lemak omega-3 dan omega-6, dan dikonsumsi antara lain Andara
mengandung energi sebesar 59 kilokalori. uropygimelana, Codakia puncatata, Telina
Protein pada kerang sebesar 8 gram, radiata, Sunetta trunccata dan
kandungan protein tersebut berperan Trachycardium subrugosum.

2
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 2, Juli 2018 (Hal 1 – 9)

Hasil Penelitian

MATERI DAN METODE akan kandungan protein yang


berperan penting dalam pembentukan
Kandungan Bahan Pangan enzim didalam tubuh.
Kandungan gizi atau zat gizi Protein memiliki fungsi vital bagi tubuh
adalah satuan yang menyusun bahan sebagai pembentuk enzim, pembentukan
makanan dan komponen pembangun sel organ dan otot, pembentukan
tubuh manusia. Analisis Kandungan Gizi hormon, memperbaiki sel yang rusak,
mencakup analisis yang meliputi kadar pengatur metabolisme, pembentuk
air, abu, protein, lemak, serat kasar, dan sistem kekebalan tubuh dan beragam
karbohidrat. Zat tersebut dibutuhkan manfaat lain yang meningkat kesehatan
untuk pertumbuhan, mempertahankan (Anonim, 1995).
dan memperbaiki jaringan tubuh, 3. LemaK
mengatur proses dalam tubuh, dan Lemak merupakan sumber energi yang
menyediakan energi bagi fungsi tubuh lebih efektif dibandingkan dengan
(Winarno, 1993). Bahan dasar zat karbohidrat dan protein (Winarno,
makanan menurut ilmu gizi atau nutrient 1993). Fungsi lemak yang sangat
yaitu : penting adalah menyediakan energi
1. Air untuk membantu memenuhi kebutuhan
Air merupakan komponen penting tubuh. Lemak menyediakan energi
dalam bahan pangan, dimana dapat dalam bentuk yang sangat pekat.
mempengaruhi penampakan, tekstur Berdasarkan bobotnya, energi yang
serta cita rasa makanan. Air juga akan diperoleh dari lemak dua kali lebih
mempengaruhi daya tahan bahan banyak daripada karbohidrat atau
pangan terhadap serangan mikroba protein.
(Gafari, 2011). 4. Karbohidrat
2. Protein Karbohidrat merupakan sumber kalori
Kandungan protein sangat berperan utama bagi hampir seluruh penduduk
penting dalam pembentukan enzim dunia. Beberapa golongan karbohidrat
didalam tubuh manusia seperti merupakan serat yang berguna bagi
pembentukan sel organ dan otot, pencernaan. Karbohidrat mempunyai
pembentukan hormon, memperbaiki peranan penting dalam menentukan
sel-sel yang rusak dalam tubuh, karakteristik bahan makanan, misalnya
mengatur metabolisme, membentuk rasa, warna, tekstur, dan lain–lain. Pada
sistem kekebalan tubuh, dan sebagai tubuh karbohidrat berguna untuk
sumber energi. Kandungan asam mencegah timbulnya ketosis, pemecahan
aminonya juga berprofil lengkap. protein tubuh yang berlebihan,
Asam amino yang jumlahnya paling kehilangan mineral, dan berguna untuk
tinggi tiap 100 gramnya adalah membantu metabolisme lemak dan
glutamate 3.474 mg, aspartat 2.464 protein (Antoni, 2010).
mg, lysine 1.909 mg, arginin 1.864
mg dan leusin 1.798 mg. kerang kaya

3
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 2, Juli 2018 (Hal 1 – 9)

Hasil Penelitian

Prosedur Kerja ditimbang. Pada masing – masing sampel


1. Pengambilan Sampel diuji dengan pengulangan sebanyak tiga kali
Preparasi Sampel ulangan untuk diuji kandungan gizi
2. Analisis kandungan gizi (Anonim, berupa kadar air, kadar abu, protein lemak
1995): dan karbohidrat.
a. Penetapan Kadar Air
b. Penetapan Kadar Abu Kadar Air
c. Penetapan Kadar Lemak Tabel 2. Nilai Rata-rata Presentase (%)
d. Penetapan karbohidrat Kadar Air 100 g Sampel Kerang
e. Penetapan Kadar Protein
Total K. Rata-
Jenis kerang
HASIL DAN PEMBAHASAN Air (%) rata
82.28
Anadara
Gambaran Umum Pelaksanaan uropygimelana
81.33 81.51
Penelitian 80.92
Pada penelitian ini, kegiatan awal 88.24
yang dilakukan adalah pengambilan Codakia puncatata 87.92 88.08
kerang dengan jalan menyusuri area 88.09
pantai Nembe. Kerang yang digunakan 87.28
sebagai bahan dasar sampel dalam Telina radiate 87.08 87.35
menguji kandungan gizi adalah jenis 87.7
kerang Andara uropygimelana, Codakia 80.07
puncatata, Telina radiata, Sunetta Sunetta trunccata 79.56 79.91
trunccata dan Trachycardium 80.1
subrugosum. Pada jenis – jenis kerang 86.38
inilah yang biasa dikonsumsi masyarakat Trachycardium
85.38 86.72
desa oeseli, Kecamatan Rote Barat Daya. subrugosum
88.39
Kerang yang diambil dari desa oeseli
dibawa ke Laboratorium Pengujian
Perbedaan kadar air pada masing-
Kimia Pakan, Fakultas Peternakan,
masing kerang dikarenakan pada saat
Universitas Nusa Cendana untuk di uji
sampling, kerang sedang mengalami proses
kandungan gizinya. Proses pengujian
reproduksi sebagian nutrisi dalam tubuhnya
kandungan gizi pada kerang dilakukan
akan hilang karena digunakan untuk proses
dengan cara yang pertama memisahkan
reproduksi sehingga terjadinya peningkatan
daging dari cangkangnya dengan
kadar air dalam tubuhnya, sebagaimana yang
menggunakan benda keras seperti
dikatakan sikorski (1990). Sudarmadji
lumpang, kemudian daging kerang
(2003) juga mengatakan bahwa kandungan
tersebut dibersihkan lalu kemudian
air dalam gonad pada umumnya rendah pada
dikeringkan di dalam oven selama 3 hari,
saat sebelum pemijahan tetapi naik setelah
setelah sampel daging kerang benar –
pemijahan karena masuknya air ke dalam
benar kering barulah dihaluskan dan
lumen gonad

4
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 2, Juli 2018 (Hal 1 – 9)

Hasil Penelitian

Selain itu dapat dikatakan bahwa kerang


Kadar Abu
dengan ukuran lebih besar, umumnya lebih
Tabel 2. Nilai Rata-rata Presentase (%) tua sehingga kerang tersebut lebih banyak
Kadar Abu per 100 g Sampel menyimpan mineral daripada kerang yang
Kerang. berukuran kecil sebagaimana sifat kerang
yang mengakumulasi mineral dari
Total K. Abu Rata- lingkungan (Sjafaraenan, 2001).
Jeniskerang
(%) rata
3.66 Kandungan Lemak
Anadara
3.8 3.74
uropygimelana Tabel 4. Nilai Rata-Rata Presentase (%)
3.77
3.14
Kadar Lemak per 100 g Daging
Kerang.
Codakia puncatata 3.08 3.17
3.28
3.01 Total K. Rata-
Jeniskerang
Telina radiata 3.09 3.03 Lemak (%) rata
2.99 0.88
Anadara
4.71 0.79 0.83
uropygimelana
Sunetta trunccata 4.3 4.44 0.82
4.3 0.6
3.67 Codakia puncatata 0.52 0.56
Trachycardium 0.56
3.67 3.48
subrugosum 0.52
3.09
Telina radiate 0.58 0.54
Dari kelima kerang tersebut didapat 0.51
kadar abu yang berbeda, kadar abu yang 2.31
paling tertinggi terdapat pada kerang Sunetta trunccata 2.18 2.17
sunetta trunccata dengan rata-rata kadar 2.02
abu sebesar 4,44%. Hal ini dikarenakan 1.17
Trachycardium 1.10
pada masing-masing kerang berbeda 1.31
subrugosum
kemampuannya dalam menyimpan 0.81
mineral-mineral yang berasal dari
sekitarnya. Secara umum kadar abu pada
kerang berukuran besar relatif lebih tinggi Hasil analisis membuktikan bahwa
dari pada kerang berukuran kecil, hal ini kelima kerang tersebut memiliki kadar lemak
berarti kerang dengan ukuran lebih besar yang berbeda antara satu dengan yang lain,
memiliki kemampuan lebih tinggi dalam hasil yang didapat dari uji kadar lemak yang
menyimpan atau menyerap mineral dari paling tertinggi terdapat pada kerang Sunetta
lingkungan, dimana kerang memiliki trunccata dengan rata-rata kadar lemak
kebiasaan makan sebagai filter feeder dan 2,17%.
deposit feeder (Sjafaraenan, 2001).

5
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 2, Juli 2018 (Hal 1 – 9)

Hasil Penelitian

Kadar lemak yang cukup tinggi Kandungan Karbohidrat


dikarenakan aktivitas yang
Tabel 6. Nilai rata-rata presentase (%)
membutuhkan energi, misalnya untuk
kandungan karbohidrat per 100 g
mengambil makanan maupun untuk
daging kerang.
pergerakan tubuhnya sebagaimana yang
telah dikatakan oleh (Mathlubi, 2006). Total K.
Rata-
Perbedaan kadar lemak ini juga Jeniskerang Karbohidrat
rata
disebabkan karena umur panen dan laju (%)
metabolisme organisme. Lemak akan 15.25
Anadara
17.1 16.43
semakin meningkat dengan uropygimelana
16.95
bertambahnya usia, karena sifat
13.17
fisiologis hewan yang akan menuju fase Codakia
15.94
puncatata 14.5
perkembangbiakan. Hewan akan 14.39
membutuhkan lebih banyak energi yang 16.71
disimpan dalam bentuk lemak untuk Telina radiata 16.15
berkembangbiak. Adanya variasi 16.11 16.32
komposisi kandungan gizi pada kerang 14.14
Sunetta
dapat terjadi antar spesies dan antar trunccata
17.45 16.29
individu dalam satu spesies (Gafari, 17.28
2011). 9.86
Trachycardium
12.34 11.12
subrugosum
11.16

Kandungan Protein
Tabel 3. Nilai Rata-Rata Presentase (%) Kadar Protein 100 gSampel Kerang
Jenis kerang Kode sampel Total K. Protein (%) Rata-rata
A1 10.47
Anadara uropygimelana A2 10.89 10.87
A3 11.26
B1 6.48
Codakia puncatata B2 6.55 6.46
B3 6.36
C1 7.07
Telina radiata C2 7.16 6.84
C3 6.28
D1 10.1
Sunetta trunccata D2 10.47 10.24
D3 10.14
E1 7.45
Trachycardium subrugosum E2 7.85 7.24
E3 6.41

6
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 2, Juli 2018 (Hal 1 – 9)

Hasil Penelitian

Hasil analisis membuktikan bahwa PENUTUP


kelima kerang tersebut memiliki
kandungan protein yang berbeda-beda. Simpulan
Kandungan protein yang paling tertinggi 1. Kandungan gizi pada kerang Anadara
terdapat pada keran anadara uropigymelana yaitu dengan kadar air
uropygimelana dengan rata-rata 10,87%. 81,51%, kadar abu 3,74%, protein
Hampir sama dengan (Gafari, 2011) sebesar 10,87%, lemak sebesar 0,83%
mengatakan bahwa kadar protein pada dan karbohidrat sebesar 16,43%. Pada
hewan laut berkisar antara 6–24%, kerang Codakia punctata memiliki kadar
dimana protein ini merupakan protein air sebesar 88,08%, kadar abu 3,17%,
kasar yang besarnya tergantung dari protein 6,46%, lemak 0,56% dan
spesiesnya, kondisi nutrisi dan tipe karbohidrat 14,5%. Tellina radiate
ototnya. memiliki kadar air sebesar 87,35%,
kadar abu 3,03%, protein 6,84%, lemak
Dari kelima kerang tersebut kadar 0,54% dan karbohidrat 16,32%. Sunetta
karbohidrat yang didapat berbeda pada trunccata memiliki kadar air sebesar
masing-masing kerang yang telag diuji, 79,91%, kadar abu 4,44%, protein
hasil yang didapat dari uji kadar 10,24%, lemak 2,71% dan karbohidrat
karbohidrat yang paling tertinggi terdapat 16,29%. Sedangkan Trachycardium
pada kerang Anadara uropigymelana subrugosum memiliki kadar air sebesar
dengan rata-rata 16,43%. Hal ini 86,72%, kadar abu sebesar 3,48%,
dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu protein 7,24%, lemak 1,1% dan
umur, makanan yang dicerna, laju karbohidrat 11,12%
metabolisme, laju pergerakan dan tingkat 2. Hasil analisis kandungan gizi pada
kematangan gonad berbeda antara kerang semua jenis kerang yang tertinggi adalah
yang satu dengan kerang yang lain kadar air, karbohidrat, protein, kadar abu
sehingga terdapat perbedaan (Riyanto, dan lemak. Kadar air tertinggi terdapat
2006). Pigott dan Tucke, 1990 dalam pada kerang codakia punctata dengan
Wandris, 2014 juga menyatakan bahwa nilai 88,08%, kandungan karbohidrat
beberapa hewan moluska memiiliki dan protein yang tertinggi terdapat pada
kandungan karbohidrat atara 4-35%. kerang anadara uropigymelana dengan
Kandungan gizi lengkap untuk nilai 16,43%, dan 10,87%, kadar abu
masing-masing kerang dapat dilihat pada tertinggi terdapat pada Sunetta trunccata
gambar 11 dibawah ini. Pada diagram dengan nilai 4,44% sedangkan
tersebut terlihat kandungan air kandungan lemak tertinggi terdapat pada
merupakan komponen yang paling kerang Trachycardium subrugosum
dominan pada semua kerang, di ikuti oleh dengan nilai 1,1%.
karbohidrat, protein, kadar abu dan
lemak. Kandungan gizi tertinggi ada pada
kerang Anadara uropigymelana.

7
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 2, Juli 2018 (Hal 1 – 9)

Hasil Penelitian

DAFTAR PUSTAKA Kurniawan, A. 2012. Analisis Kandungan


Gizi pada Berbagai Jenis Hasil Laut di
Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Perairan Sepuluh. Skripsi. Jurusan
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Kelautan-Universitas Trunojoyo.
Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Semarang.
Umum. Garamedia Pustaka Utama. Mathlubi, W. 2006.Struktur Karakteristik
Jakarta. Kerupuk Kijing Taiwan(Anadonta
Anonim. 1995. Official Methods of woodianaLea). Skripsi.Fakultas
Analysis of the Assosiation of Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB.
Official Analytical Chemist. AOAC Bogor.
Inc. Virginia Muchtadi, D. 1993. Metabolisme Zat Gizi
Antoni. 2010. Fluktuasi Kandungan Untuk Sumber, Fungsi dan Kebutuhan
Proksimat Kerang Bulu (Anadara bagi Manusia. Jakarta: Pustaka
inflata R.). IPB. Bogor SinarHarapan.
Buckle, KA., Edwars R.A, Fleet HA, Pancapalapa, W. 2005. Pengaruh Pemberian
Wootton M. 1985. Ilmu Pangan. Kaldu Kupang Terhadap Kualitas Gizi
(Terjemahan H. Purnomo dan Dan Sensori Kerupuk Kupang. Skripsi.
Adiono).UI-Press. Jakarta Jurusan Teknologi Industri
Budi, B. 2007. Kandungan Gizi Beberapa Peternakan-Fakultas Peternakan
Ikan Laut Dalam Diperairan Barat Perikanan-Universitas Muhamadiyah
Sumatra dan Selatan Jawa. Skripsi. Malang.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Purbasari, Dian. 2008. Produksi Dan
Kelautan-IPB. Bogor. Karakterisasi Hidrolisat Protein Dari
Chairunisah, R. 2003. Karakteristik Kerang Mas Ngur (Atactodea striata).
Asam Amino Daging Kerang Tahu Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu
(Meretrix meretrix), Kerang Salju Kelautan-IPB. Bogor.
(Pholas dactylus), Dan Keong Ridwan, A.A. 2006. Perubahan-perubahan
Macan (Babylonia spirata). Skripsi. protein yang diakibatkan oleh
Departemen Teknologi Hasil prosespengolahan pada daging domba.
Perairan-Fakultas Perikanan dan Skripsi.Fakultas Peternakan-IPB.
Ilmu Kelautan-IPB. Bogor. Bogor.
Dalilah, E. 2006. Evaluasi Nilai Gizi dan Riyanto, I. 2006. Analisis kadar daya cerna
Karakteristik Protein Daging Sapi dan karakteristik protein daging ayam
dan Hasil Olahannya. Skripsi. kampung dan hasil olahannya. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Fakultas Peternakan-IPB. Bogor.
Kelautan-IPB. Bogor. Rusyadi, S. 2006. Karakter Gizi Dan Potensi
Gafari, Achmad. 2011. Karakteristik Pengembangan Kerang Pisau (Solen
Asam Lemak dan Daging Keong sp). Skripsi. Fakultas Perikanan dan
Macan (Babylonia spirata), Kerang Ilmu Kelautan-Universitas
Tahu (Meretrix meretrix). Dan Muhamadiyah. Malang.
Kerang Salju (Pholas dactylus).
Skripsi. FPIK IPB. Bogor.

8
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 2, Juli 2018 (Hal 1 – 9)

Hasil Penelitian

Sjafaraenan. 2001. Kandungan Zat Gizi


Kerang Semele sp. Skripsi. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan-
Universitas Muhamadiyah Malang.
Sudarmadji, S., Bambang H., dan
Suhardi. 2003. Prosedur Analisa
untuk Bahan Makanan dan
Pertanian. Penerbit Liberty.
Yogyakarta.
Supriyantini, E. 2007. Kandungan Asam
Lemak Omega 3 (Asam Linolenat)
Pada Kerang Totok Polimesoda
yang Diberi Pakan Tetraselmis Chui
dan Skeletonema. Skripsi. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB.
Bogor.
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi,
Teknologi dan Konsumen.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wandris. 2014. Identifikasi Jenis-jenis
Bivalvia Di Daerah Intertidal Pantai
Nembe Oeseli Kecamatan Rote
Ndao. Skripsi. Jurusan Biologi-
Fakultas Sains dan Teknik- Undana
Kupang.

Anda mungkin juga menyukai