Anda di halaman 1dari 8

AUDIT INTERNAL

No. : SOP/A/III/
Dokumen 36/2017

SO No. Revisi : 00
P

Tanggal :
Terbit
UPTD KESEHATAN
PUSKESMAS
dr.Endang Zulmaliana
AMBAL-AMBIL
NIP.196703261993032008
KABUPATEN
PASURUAN

1. Pengertian a. Audit : Suatu pengujian yang sistematik dan


independen untuk menentukan apakah kegiatan mutu
dan hasil-hasil yang sesuai dengan perencanaan
diterapkan secara efektif dan sesuai untuk mencapai
tujuan.

b. Auditor : Personil yang melakukan audit.

c. Lead Auditor : Personil yang memimpin dan bertanggung


jawab terhadap tim audit.

d. Auditee : Personil/Bagian/yang diaudit.

e. Bukti Audit : rekaman/arsip pernyataan fakta atau


informasi lain yang relevan dengan kriteria audit dan
dapat diverifikasi

f. Temuan Audit : hasil penilaian bukti audit terhadap


kriteria audit. Temuan audit dibagi ke dalam
Ketidaksesuaian, Saran Perbaikan, dan Kesesuaian

g. Ketidaksesuaian : adalah suatu kondisi dimana terdapat


penyimpangan antara pelaksanaan dengan kriteria audit.

h. Saran Perbaikan :Adalah suatu kondisi dimana terdapat


peluang untuk sebuah peningkatan.

i. Kesesuaian : Adalah suatu kondisi dimana antara


pelaksanaan dengan kriteria audit sudah sesuai.

j. Kriteria Audit : adalah set kebijakan, prosedur, atau


persyaratan yang dipakai sebagai rujukan atau acuan
dalam proses audit

k. Perbaikan : adalah tindakan yang dilakukan oleh auditee


untuk menutup ketidaksesuaian

l. Tindakan Perbaikan : Tindakan yang dilakukan oleh


auditee untuk memperbaiki ketidaksesuaian untuk
mencegah berulangnya ketidaksesuaian. Tindakan
perbaikan merupakan bagian dari proses peningkatan
berkesinambungan.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat sebagai pedoman dalam menguji dan


menilai kesesuaian dan keefektifan penerapan sistem
manajemen mutu dengan pelaksanaan Audit Internal pada
periode tertentu baik untuk sebagian maupun keseluruhan
proses. Selain itu audit internal dilakukan sebagai bahan
tinjauan manajemen dan tindakan perbaikan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas


Ambal-Ambil Nomor:440 / 23 / 424.072.09 /I/2017

tentang Penetapan Indikator Mutu dan Kinerja

4. Referensi 1. Peraturan Mentri Kesehatan no.75 tahun 2014 tentang


puskesmas.

2. Peraturan Mentri Kesehatan no.46 tahun 2015 tentang


Akreditasi Puskesmas.

3. Peraturan Mentri Kesehatan no. 44 tahun 2016 tentang


Menejemen Puskesmas.

4. Undang –Undang No.36 tahun 2016 tentang tenaga


kesehatan.

5. Alat dan Bahan 1. Alat : ATK


2. Bahan :

6. Prosedur/ 1.
Langkah-langkah
2.

3.

4.

5.

6.

6.1. Rencana Audit

6.1.1. Penanggungjawab Manajemen Mutu (Wakil


Manajemen Mutu) membuat Program Audit
Internal Tahunan yang disetujui oleh Kepala
Puskesmas.

6.1.2. Audit Internal dilaksanakan minimal 1 (satu) kali


dalam setahun

6.1.3. Dalam hal penentuan frekuensi pelaksanaan


audit, maka yang dapat dijadikan pertimbangan
adalah hal-hal sbb:

- Frekuensi atau kecenderungan meningkatnya


ketidaksesuaian untuk hal-hal sejenis

- Keluhan pelanggan

- Permintaan tindakan perbaikan dan


pencegahan

- Hasil audit sebelumnya

6.1.4. Penanggungjawab Manajemen Mutu (Wakil


Manajemen Mutu) menunjuk Lead Auditor beserta
tim audit.

6.1.5. Lead Auditor menyiapkan:

 Rencana Pelaksanaan Audit Internal


 Formulir Temuan Audit Internal

6.1.6. Auditor harus orang independen yang tidak


langsung berkaitan dengan prosedur maupun
proses yang diaudit atau yang menjadi tanggung
jawabnya.

6.1.7. Jika Program Audit Internal Tahunan tidak


terlaksana sesuai dengan yang sudah ditetapkan,
maka Penanggungjawab Manajemen Mutu (Wakil
Manajemen Mutu) harus membuat reschedule
program audit dan pernyataan alasan perubahan
jadwal audit tersebut.

6.2. Pelaksanaan Audit

Tim audit melakukan Audit Internal dengan agenda:

6.2.1. Opening Meeting

Lead Auditor memimpin opening meeting untuk


memperkenalkan anggota timnya beserta tugas-
tugas yang akan dilaksanakan, menjelaskan
lingkup audit, serta standar dan metode dalam
melakukan audit.

6.2.2. Kegiatan Audit

6.2.2.1. Audit dilaksanakan oleh tim audit yang


sedikitnya berjumlah 2 (dua) orang.

6.2.2.2. Auditor menggunakan checklist untuk


menuliskan hasil yang diperoleh selama
audit.

6.2.2.3. Auditor harus meninjau implementasi


sistem mutu dan mencocokkannya
dengan kriteria audit.

6.2.2.4. Hasil temuan audit dicatat dalam Formulir


Temuan Audit Internal dengan
ketentuan 1 (satu) temuan menggunakan
1 (satu) lembar Formulir Temuan Audit
Internal.

6.2.2.5. Lead Auditor harus mendiskusikan seluruh


temuan dengan auditor sebelum
mengumumkan temuan pada closing
meeting.

6.2.3. Closing Meeting

6.2.3.1. Lead Auditor memimpin closing meeting


untuk menyampaikan hasil temuan
selama audit yang telah dituliskan dalam
Formulir Temuan Audit Internal.

6.2.3.2. Lead Auditor bersama Kepala Puskesmas


dan auditee menyepakati ulang tanggal
rencana penyelesaian tindakan
perbaikan

6.2.3.3. Lead Auditor menyerahkan Formulir


Temuan Audit Internal kepada
Penanggungjawab Manajemen Mutu
(Wakil Manajemen Mutu)

6.2.3.4. Selanjutnya, Formulir Temuan Audit


Internal dicopy dan disimpan sementara
oleh Penanggungjawab Manajemen
Mutu (Wakil Manajemen Mutu),
sedangkan yang asli diserahkan kembali
kepada auditee untuk ditindaklanjuti.

6.3. Tindak Lanjut

6.3.1. Auditee menyelesaikan temuan dengan


melengkapi Formulir Temuan Audit Internal
sebelum tanggal jatuh tempo.

6.3.2. Formulir Temuan Audit Internal yang telah


dilengkapi dan ditandatangani oleh auditee
diserahkan kepada Penanggungjawab
Manajemen Mutu (Wakil Manajemen Mutu).

6.3.3. Penanggungjawab Manajemen Mutu (Wakil


Manajemen Mutu) mengirimkan Formulir
Temuan Audit Internal yang telah dilengkapi dan
ditandatangani oleh auditee kepada Lead Auditor
untuk diverifikasi.

6.3.4. Bila penyelesaian tindakan perbaikan belum


dilaksanakan hingga melewati target rencana
penyelesaian tindakan perbaikan tersebut, maka
Penanggungjawab Manajemen Mutu (Wakil
Manajemen Mutu) akan mengeluarkan Surat
Peringatan kepada auditee dengan tembusan
kepada Kepala Puskesmas.

6.3.5. Temuan audit internal dinyatakan ditutup apabila


verifikasi telah dilakukan oleh auditor dan
diketahui Penanggungjawab Manajemen Mutu
(Wakil Manajemen Mutu)

6.3.6. Penanggungjawab Manajemen Mutu (Wakil


Manajemen Mutu) melakukan pemantauan hasil
audit dengan menggunakan Monitoring Hasil
Audit Internal dan memperbaharuinya sesuai
dengan perkembangannya.
7. Diagram Alir Kepala Puskesmas dan wakil managemen Pertemuan tinjauan yg
mutu melakukan pertemuan lalu

Diskusi tinjauan hasil


Kepala Puskesmas dan wakil managemen audit
mutu membuat perencanaan pelaksanaan
rekomondasi tindak lanjut Audit Internal
Rekomendasi

Tim manejemen mutu, melaksanakan dan


melaporkan pelaksanaan rekom TL hasil
audit internal.

Melakukan dan
Wakil menejemen mutu dan kepala mendokumentasikan,melaporka
puskesmas . n,evaluasi dan analisis rekom
TL hasil audit internal

Wakil menejemen mutu dan


kepala puskesmas
bekerjasama dengan tata
usaha untuk membuat dan
mengirimkan. Surat
permohonan rujukan tindak
lanjut hasil audit internal.
8. Hal yg perlu 9.
perhatikan
9. Unit Terkait  Kepala Puskesmas

 Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan

 Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat


 Perwakilan masing-masing Sub Unit

10. Dokumen  Program Audit Internal Tahunan


terkait
 Rencana Pelaksanaan Audit Internal

 Temuan Audit Internal

 Monitoring Hasil Audit Internal

 Surat Peringatan

 SPK

11. Rekaman
History
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai