Anda di halaman 1dari 13

JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)

Volume. 01, Nomor 01, (2021)


ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEMBUANGAN


LIMBAH CAIR OLEH USAHA WANTEK TANPA IZIN DI
DESA SAMPALAN KLOD KECAMATAN DAWAN
KABUPATEN KLUNGKUNG
Ni Putu Ririn Aprilia
Fakuktas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email: ririnaprilia928@gmail.com

Abstract
Wantek business is a service of recoloring clothes, dyeing yarn by making
motif colors or without motifs and endek woven fabrics. The increasing
production of endek woven fabrics causes environmental problems due to waste,
waste discharged into rivers can cause water pollution, this study is aimed at
finding out how law enforcement, a factor that causes weak law enforcement
against the disposal of liquid waste by unlicensed businesses in Sampalan Klod
Village. Methode research an empirical approach that is descriptive to provide
exposure or an overview of the subject and object of research. Lawenforcement
is carried out by preventive and repressive law enforcement, as well as factors
that cause weak law enforcement, namely law enforcement factors, facilities and
facilities factors, and public legal awareness factors.
Keywords : Law Enforcement, Liquid Waste, Legal Effectiveness

Abstrak
Usaha wantek merupakan jasa pewarnaan ulang pakaian, pewarnaan
benang dengan membuat warna motif atau tanpa motif dan kain tenun endek.
Meningkatnya produksi kain tenun endek menimbulkan permasalahan
lingkungan hidup akibat limbahnya, limbah yang dibuang ke sungai dapat
membuat pencemaran air, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana
penegakan hukum, faktor yang menyebabkan lemahnya penegakan hukum
terhadap pembuangan limbah cair oleh usaha wantek tanpa izin di Desa
Sampalan Klod. Metode penelitian pendekatan empiris yang bersifat deskriptif
untuk memberikan pemaparan atau gambaran atas subjek dan objek penelitian.
Penegakan hukum dilakukan dengan penegakan hukum preventif dan represif,
serta faktor yang menyebabkan lemahnya penegakan hukum yaitu faktor
penegak hukum, faktor sarana dan fasilitas, dan faktor kesadaran hukum
masyarakat.
Kata Kunci : Penegakan Hukum, Limbah Cair, Efektivitas Hukum
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

A. Pendahuluan untuk mendapatkan penanganan


Indonesia merupakan secara serius oleh semua pihak
negara yang kaya akan sumber agar dapat menanggulangi dampak
daya dan beraneka ragam warisan buruk yang terjadi karna
budaya. Setiap daerah memiliki pencemaran, bahkan sebisa
kain tradisional dengan ciri mungkin untuk mencegah jangan
khasnya masing-masing, hal ini sampai lingkungan menjadi
disebabkan oleh perbedaan letak tercemar.1 Dengan
geografis Indonesia yang terdiri diberlakukannya Undang-Undang
dari beberapa pulau-pulau Nomor 32 Tahun 2009 tentang
mengakibatkan keragaman jenis Perlindungan dan Pengelolaan
kain. Usaha wantek merupakan Lingkungan Hidup yang
jasa pewarnaan ulang pakaian, didalamnya memuat berbagai
pewarnaan benang dengan macam peraturan tentang tentang
membuat warna motif atau tanpa limbah, salah satunya mengatur
motif dan kain tenun endek. tentang pembuangan limbah
Meningkatnya produksi kain tenun pembuangan limbah B3. Limbah
endek menimbulkan permasalahan bahan berbahaya dan beracun,
lingkungan khususnya pencemaran yang selanjutnya disebut Limbah
lingkungan hidup akibat B3, adalah sisa suatu usaha
limbahnya. dan/atau kegiatan yang
Masalah pencemaran mengandung B3.
merupakan suatu masalah yang
Dalam Pasal 10 Peraturan
krusial dan popular dikalangan
Daerah Kabupaten Klungkung
masyarakat yang sangat perlu
Nomor 2 Tahun 2010 tentang

1
Masrudi Mochtar, Abdul Khair dan Perkembangan Pemikiran), Pustaka Baru
Noraida, 2016, Hukum Kesehatan Press, Yogyakarta, hlm. 97.
Lingkungan (Kajian Teoritis dan
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

Pengendalian Kerusakan dan tidak dikelola terlebih dahulu dan


Pencemaran Lingkungan Hidup langsung dibuang ke saluran air
dijelaskan bahwa: atau selokan dimana selanjutnya
akan berdampak pada sumber air.
“(1) Setiap usaha dan/atau
Banyaknya usaha yang tidak
kegiatan yang berpotensi
memberi perhatian khusus
menimbulkan dan
terhadap pembuangan limbah yang
pencemaran lingkungan
mereka timbulkan.
hidup wajib melengkapi
izin kegiatannya dengan B. Metode Penelitian
dokumen pengelolaan Jenis penelitian yang
lingkungan sesuai digunakan dalam, penelitian ini
peraturan yang berlaku. adalah Penelitian Empiris.
(2) Setiap usaha dan/atau Penelitian empiris adalah
kegiatan yang berpotensi penelitian hukum menyangkut
menimbulkan kerusakan pemberlakuan atau implementasi
dan pencemaran hukum Normatif (kodifikasi
lingkungan hidup wajib undang-undang atau kontrak) pada
dilengkapi dengan setiap hukum tertentu. Dengan
perizinan sesuai peraturan menggunakan Pendekatan fakta,
perundang-undangan yaitu pendekatan yang mengamati
yang berlaku.” dan melihat kenyataan-kenyataan
Jasa wantek merupakan yang terjadi dalam pelaksanaan,
usaha yang sering ditemukan di Pendekatan konsep (conseptual
Desa Sampalan Klod, pengadaan approach), yaitu pendekatan yang
jasa wantek di desa sampalan klod dilakukan dengan asas-asas,
memberikan efek terhadap doktrin-doktrin dan atau teori-teori
lingkungan akibat dari hukum yang berhubungan dengan
pembuangan limbah wantek yang permasalahan yang akan dibahas,
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

Pendekatan undang-undang (statue Cair Tanpa Izin di Desa


approach), yaitu pendekatan yang Sampalan Klod
dilakukan dengan menelaah semua
Desa Sampalan Klod merupakan
undang-undang dan regulasi yang
salah satu desa yang ada di
bersangkutan dengan isi hukum
Kecamatan Dawan yang terkenal
yang sedang ditangani. Sumber
dengan kain tenun endeknya. Karena
data yang digunakan berasal dari
terkenal dengan kain tenun endeknya
Data Primer, Data Sekunder, dan
banyak masyarakat membuka usaha
Data Tersier. Teknik pengumpulan
wantek (pewarnaan) yang dimana
data melalui observasi dan
wantek ini merupakan proses awal
wawancara dengan informan dan
sebelum benang-benang ditenun
responden yaitu, Dinas
sehingga menghasilkan kain tenun
Lingkungan Hidup dan Pertahanan
endek yang biasa kita lihat. Namun,
Kabupaten Klungkung dan Pelaku
banyaknya usaha wantek yang
Usaha Wantek, serta melakukan
muncul menimbulkan permasalahan
studi kepustakaan yang berkaitan
salah satunya, yaitu tentang izin
dengan permasalahan yang
pembuangan limbah cair. Limbah
dianalisa. Teknik analisa data
usaha wantek mengandung bahan-
dengan cara mengumpulkan data
bahan kimia yang jika tidak diolah
primer dan data sekunder
terlebih dahulu dapat menimbulkan
kemudian diolah secara kualitatif
dampak negatif, baik terhadap
dan digambarkan secara deskriptif
lingkungan maupun Kesehatan bagi
kualitatif.
masyarakat sekitar.
C. Pembahasan
1. Penegakan Hukum Penegakan hukum merupakan

Terhadap Usaha Wantek proses atau upaya dalam tegaknya

yang Membuang Limbah suatu hukum atau norma-norma yang


hidup di masyarakat untuk
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

kelangsungan kehidupan penanggulangan, dan


bermasyarakat dan bernegara. Aparat pemulihan kualitas
penegak hukum merupakan bagian lingkungan akibat kerusakan
instrumen penting untuk menjaga dan pencemaran lingkungan
kedaulatan. Di Desa Sampalan Klod hidup.
seiring berjalannya waktu banyak (2) Setiap orang yang melakukan
ditemukan usaha wantek, hal ini usaha dan/atau kegiatan yang
terjadi karena Desa Sampalan Klod berpotensi meimbulkan
terkenal dengan kain tenun endeknya dampak kerusakan dan
dan juga banyaknya minat pencemaran lingkungan hidup
masyarakat yang memilih melakukan wajib memberikan informasi
wantek pakaian-pakaian yang yang benar dan akurat
warnanya sudah memudar daripada mengenai penyebab
membeli pakaian baru. Peluang kerusakan dan pencemaran
seperti ini digunakan oleh oknum- lingkungan hidup.
oknum yang tidak paham dengan (3) Informasi yang benar dan
peraturan yang ada dan tidak paham akurat sebagaimana dimaksud
jika limbah yang dihasilkan pada ayat (2) dilakukan
menimbulkan dampak negatif untuk dengan penyusunan dokumen
lingkungan hidup. Dalam Peraturan lingkungan sesuai dengan
Daerah Kabupaten Klungkung perundang-undangan yang
Nomor 2 Tahun 2010 Pasal 5 berlaku.”
dijelaskan bahwa :

“(1) Setiap orang harus


memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup dengan
upaya pencegahan,
pengawasan,
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

Tabel 1. Daftar Usaha Wantek sesuai dengan peraturan dari


yang Memiliki/Tidak Memiliki Izin pemerintah Kabupaten Klungkung,
Pembuangan Limbah Cair yaitu Peraturan Daerah Kabupaten
Klungkung Nomor 2 Tahun 2010
Jumlah Instalasi
Tentang Pengendalian Kerusakan dan
No Wilayah Usaha Pengelolaan
Pencemaran Lingkungan Hidup.
Wantek Air Limbah
Dalam penyelesaian sengketa
Br. Satu (1) lingkungan hidup dengan melakukan
1. 5
Tagtag Memiliki pendekatan instrument hukum

Br. Tidak administratif lingkungan juga


2. - berpatokan pada beberapa peraturan
Ulunsui Memiliki
yang berkaitan dengan masalah
Br. Tidak
3. - lingkungan hidup.
Bokong Memiliki
Dari hasil penelitian penulis dapat
Br.
Tidak menganalisa serta berpendapat bahwa
4. Bokong -
Memiliki penegakan hukum terhadap
Kaja
pembuangan limbah cair oleh usaha
Br. Tidak wantek di Desa Sampalan Klod tidak
5. -
Lekok Memiliki sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dengan teori
(Sumber data: Dinas Lingkungan
Hidup dan Pertahanan Kabupaten Penegakan hukum yang mana tidak
Klungkung) hanya aparat penegak hukum saja
Pada kenyataannya pelaku usaha yang dapat menegakkan hukum,
wantek tidak memiliki izin masyarakat juga memiliki hak untuk
pembuangan limbah cair, di Desa turut serta dalam penegakan hukum
Sampalan Klod hal seperti ini sudah agar hukum dipatuhi dan ditaati oleh
tidak asing lagi karena pelanggaran masyarakat. Hal yang terjadi karena
pembuangan limbah cair yang tidak tidak ditegakannya hukum yang
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

terdapat dalam peraturan perundang- apabila telah terjadi pelanggaran


undangan yang telah ada, hukum, sebagaimana yang telah
mengakibatkan tidak adanya efek jera diatur dalam Pasal 76 ayat (2)
dari pelaku usaha wantek yang UUPPLH:
membuang limbah dan menyebabkan
a. teguran tertulis;
pencemaran lingkungan hidup.
b. paksaan pemerintah;
Kurangnya kesadaran dari pelaku
c. pembekuan izin lingkungan;
usaha-pelaku usaha tersebut terus
atau
membuang limbah tanpa di proses
d. pencabutan izin lingkungan.
terlebih dahulu. Hal tersebut yang
Hasil dari data penulis diatas,
dapat menimbulkan pencemaran
bahwa penegakan hukum yang
lingkungan hidup.
dilakukan Dinas Lingkungan Hidup
Dalam penegakan hukum dan Pertahanan Kabupaten
lingkungan administratif terdapat dua Klungkung setiap enam (6) bulan
upaya, yaitu upaya preventif dan Dinas Lingkungan Hidup dan
upaya represif. Upaya Preventif Pertahanan melakukan pengecekan
adalah upaya pengendalian dampak terhadap izin pembuangan limbah
lingkungan dengan mendayagunakan apakah sudah sesuai ketentuan saat
secara maksimal instrument ini, dan melakukan pengawasan,
pengawasan dan perizinan. melakukan pemantauan, melakukan
Penegakan hukum lingkungan evalusai dan menetapkan status
melalui upaya preventif dalam ketaatan penanggung jawab
pengendalian dampak lingkungan usaha/kegiatan terhadap peraturan
yaitu, melakukan penyuluhan atau perundang-undangan di bidang
sosialisasi dan melakukan Perlindungan dan Pengelolaan
pengawasan secara maksimal. Lingkungan Hidup (PPLH), perizinan
Penegakan hukum lingkungan lingkungan, serta pengelolaan dan
melalui upaya represif dilakukan
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

pemantauan lingkungan dalam faktor pendukung dalam penegakan


dokumen lingkungan hidup. hukum. Banyak peraturan-peraturan
yang telah dikeluarkan oleh
2. Faktor-Faktor Penyebab
Pemerintah Kabupaten Klungkung,
Lemahnya Penegakan
namun pelaksanaannya di lapangan
Hukum Terhadap Usaha
masih ada kendala yang ditemui.2
Wantek yang Membuang
Limbah Cair Tanpa Izin di 1. Faktor Internal
Desa Sampalan Klod a. Faktor Penegak Hukum
Penegak hukum
Adapun masalah dari penegakan
didasarkan pada faktor
hukum adalah terletak faktor-faktor
penegak hukum, karena
yang mempengaruhinya. Faktor yang
penegak hukum ini
mempengaruhi kegagalan dalam
diibaratkan sebagai pintu
pelaksanaan adalah karena norma
awal, sehingga apabila aparat
hukum yang kabur atau tidak jelas
penegak hukumnya bersikap
aparatur hukum yang korup atau
atau bertindak secara
masyarakat yang tidak sadar atau taat
profesional dan proposional,
kepada norma hukum tersebut.
pintu akan terbuka lebar
Fasilitas yang mendukung norma
sedangkan apabila aparat
hukum tersebut sangat minim
penegak hukumnya bertindak
sehingga sulit untuk terciptanya
tidak profesional dan
keefektifan hukum tersebut.
proposional maka pintu
Ditemukan halangan yang
tersebut hanya akan terbuka
menimbulkan tidak efektivitasnya
sedikit. Tentunya hal ini akan

2
Gede Krisna Adi Putra, I Putu Gede Hukum, Fakultas Hukum Universitas
Saputra, dan Luh Putu Suryani, 2020, Warmadewa, Denpasar, Volume 1 Nomor 1,
Penegakan Hukum Terhadap Pembuangan hlm. 118.
Limbah Cair Oleh Usaha Garmen di
Kabupaten Gianyar, Jurnal Konstruksi
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

berpengaruh pada proses lingkungan akibat limbah


penegakan hukum tersebut.3 wantek, Dinas Lingkungan
Dalam melakukan Hidup dan Pertahanan
pengawasan terhadap Kabupaten Klungkung
pelanggaran kegiatan industri seharusnya menyediakan alat
dan/atau kegiatan usaha tidak untuk mengelola limbah cair
dilakukan secara maksimal hasil kegiatan usaha wantek.
dapat dimungkinkan Instalasi Pengelolaan Air
pelanggaran tersebut masih Limbah (IPAL) diberikan
dapat terjadi dan kepada pelaku usaha yang
mengakibatkan dampak yang sudah memiliki izin usaha dan
buruk bagi lingkungan sekitar. izin lingkungan. Pada
Hal tersebut dikarenakan kenyataannya karena
kurangnya efek jera para kurangnya sarana dan fasilitas
pelaku pelanggaran limbah yang mendukung
oleh pelaku usaha wantek mencangkup jumlah aparatur
karena kurangnya penegak hukum yang
pengawasan dan sanksi yang mumpuni dan berkualitas
di berikan oleh penegk hukum yaitu mampu atau dapat
yang berwenang. melayani dan mengayomi
b. Faktor Sarana atau masyarakat serta peralatan
Fasilitas yang memadai, hal ini yang
mengakibatkan lemahnya
Untuk meminimalisir
penegakan hukum
pencemaran yang terjadi di

3
Nyimas Arfa, 2019, Penegakan Jurnal Sains Sosio Huaniora, Fakultas
Hukum Pidana Terhadap Pelaku Tindak Hukum Universitas Jambi, Volume 3 Nomor
Pidana Dumping Limbah ke Media 1, hlm. 118.
Lingkungan Hidup Tanpa Izin di Wilayah
Hukum Pengadilan Negeri Muara Bulian,
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

dikarenakan tanpa adanya hukum masyarakat sangat


atau dukungan sarana atau berpengaruh terhadap
fasilitas yang memadai maka, penegakan hukum. Pelaku
tidaklah mudah penegakan usaha wantek kurang begitu
hukum berlangsung dengan memperhatikan adanya
baik. peraturan yang diterapkan
oleh pemerintah daerah
2. Faktor Eksternal
Kabupaten Klungkung
a. Faktor Kesadaran
sehingga masih minimnya
Masyarakat
kesadaran hukum
Peran serta masyarakat, masyarakat. Kesadaran
menurut undang-undang hukum dari masyarakat yang
pengelolaan lingkungan sangat rendah karena
hidup merupakan komponen sebagian besar masyarakat
utama, disamping yang memandang pelaku
keberadaan penegak hukum, pembuangan limbah cair ke
untuk tercapainya tujuan dalam sungai sebagai sebuah
hukum melalui sarana kewajaran.4
penegakan hukum, dengan
Dari hasil Analisa penulis kelima
cara melakukan penegakan
faktor yang mempengaruhi suatu
hukum lingkungan hidup.
keefektifan hukum, efektivitas
Penegakan hukum berasal
penegakan hukum terhadap
dari masyarakat dan
pembuangan limbah cair tanpa izin
bertujuan untuk mencapai
oleh usaha wantek di Desa Sampalan
kedamaian dimasyarakat,
Klod dinilai tidak efektif. Dari kelima
maka dari itu kesadaran

4
M.W. Tamami, 2020, Penegakan Universitas Tulungagung, Volume 11 Nomor
Hukum Terhadap Pencemaran Limbah Cair 2, hlm. 158.
di Kota Surakarta, Jurnal Dinamika Hukum,
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

faktor hanya dua faktor yang tidak mengetahui adanya


terpenuhi yaitu, faktor hukum, dan peraturan yang mengatur
faktor kebudayaan. Faktor hukum tentang pengelolaan limbah,
dinyatakan terpenuhi karena ada masih banyak pelaku usaha
peraturan yang mengatur mengenai wantek belum memiliki izin
pengelolaan limbah B3 yaitu, dan tidak ada tindakan dari
Undang-Undang Nomor 32 Tahun aparat penegak hukum yang
2009 tentang Perlindungan dan berwenang.
Pengelolaan Lingkungan Hidup. b. Faktor penyebab lemahnya
Faktor kebudayaan, budaya penegakan hukum terhadap
merupakah nilai-nilai yang tumbuh di pembuangan limbah cair oleh
dalam pergaulan hidup masyarakat usaha wantek tanpa izin di
yang mencangkup nilai-nilai yang Desa Sampalan Klod di
dianggap baik dan buruk untuk sebabkan oleh beberapa
dilakukan. faktor, yaitu:
a. Faktor penegak hukum
D Simpulan dan Saran
b. Faktor sarana dan fasilitas
1. Simpulan
c. Faktor kesadaran hukum
a. Penegakan hukum yang
masyarakat
dilakukan oleh Dinas
2. Saran
Lingkungan Hidup dan
a. Untuk mengoptimalkan
Pertahanan Kabupaten
penegakan hukum mengenai
Klungkung dalam menangani
pembuangan limbah cair oleh
pembuangan limbah cair oleh
usaha wantek tanpa izin,
usaha wantek tanpa izin dalam
hendaknya pemerintah
pelaksanaannya masih belum
setempat Kabupaten
diterapkan dengan baik.
Klungkung melalui badan-
Sebagai bukti masih banyak
badan yang tekait lebih tegas
pelaku usaha wantek yang
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

lagi dalam melakukan pembuangan limbah cair


pengawasan dan pembinaan dengan membuatkan Instalasi
serta penyuluhan terhadap Pengelolaan Air Limbah
para pelaku usaha wantek (IPAL) sederhana, sehingga
khusunya pada pelaku usaha penegakan hukum terhadap
wantek yang tidak memiliki pembuangan limbah cair oleh
izin pembuangan limbah cair. usaha wantek di Desa
Pengawasan dan pembinaan Sampalan Klod berjalan
agar para pelaku usaha wantek dengan baik.
dapat mematuhi ketentuan
Daftar Pustaka
yang ada dalam Undang-
Buku
Undang Nomor 39 Tahun
Masrudi Mochtar, Abdul Khair dan
2009 serta Peraturan Daerah
Noraida, 2016, Hukum Kesehatan
Kabupaten Klungkung Nomor
Lingkungan
2 Tahun 2010 serta dapat
(Kajian Teoritis dan
melakukan penyuluhan
Perkembangan Pemikiran),
mengenai bahaya
Pustaka Baru Press, Yogyakarta,
pembuangan limbah cair
hlm. 97.
sembarangan terhadap para
Jurnal
pelaku usaha wantek.
Gede Krisna Adi Putra, I Putu Gede
b. Untuk mengatasi lemahnya
Saputra, dan Luh Putu Suryani,
faktor penegakan hukum
2020, Penegakan Hukum
lingkungan sebaiknya Dinas
Terhadap Pembuangan Limbah
Lingkungan Hidup dan
Cair Oleh Usaha Garmen di
Pertahanan Kabupaten
Kabupaten Gianyar, Jurnal
Klungkung memberikan
Konstruksi Hukum, Fakultas
bantuan kepada pelaku usaha
Hukum Universitas Warmadewa,
wantek untuk mengatasi
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
ISSN (Cetak) : ...................... ISSN (Online): ............................
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Doi:https://doi........................... https://...................................................

Denpasar, Volume 1 Nomor 1,


hlm. 118.
M.W. Tamami, 2020, Penegakan
Hukum Terhadap Pencemaran
Limbah Cair di
Kota Surakarta, Jurnal Dinamika
Hukum, Universitas
Tulungagung, Volume 11 Nomor
2, hlm. 158.
Nyimas Arfa, 2019, Penegakan
Hukum Pidana Terhadap Pelaku
Tindak Pidana
Dumping Limbah ke Media
Lingkungan Hidup Tanpa Izin di
Wilayah Hukum Pengadilan
Negeri Muara Bulian, Jurnal
Sains Sosio Huaniora, Fakultas
Hukum Universitas Jambi,
Volume 3 Nomor 1, hlm. 118.
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Daerah Kabupaten
Klungkung Nomor 2 Tahun 2010
Tentang Pengendalian
Kerusakan dan Pencemaran
Lingkungan Hidup.

Anda mungkin juga menyukai