Anda di halaman 1dari 13

e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH TANGGA


DOMESTIK DI KELURAHAN DANUKUSUMAN KOTA SURAKARTA

Mahendra Paksi Panji Tetuko, Rahayu Subekti

Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret

e-mail : mahendrapaksi28@gmail.com, rahayusubekti0211@staff.uns.ac.id

abstrak
Dengan semakin besarnya laju perkembangan penduduk dan industrialisasi di wilayah kelurahan
Danuksuman kota Surakarta menjadikan penurunan kwalitas lingkungan . Limbah hasil buangan dari
aktivitas penduduk jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan p encemaran lingkungan yang
berdampak balik pada kesehatan lingkungan penduduk . Jurnal ini berusaha menjawab bagaimana
program dari pemerintah terkait pengelolaan limbah domestik di kelurahan Danukusuman guna untuk
mendukung kebijakan yang telah di buat pemerinta melalui Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015.
Jurnal ini menggunakan metode pendekatan empiris atau Sosiologis. Metode pengumpulan data di peroleh
langsung dari masyarakat melalui observasi, wawancara, ataupun kuesioner. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian hukum empiris atau pendekatan sosio-legal. Hambatan implementasi Perda Nomor 10
Tahun 2015 yaitu adanya kurangnya kesadaran masyarakat untuk peduli akan lingkungan dengan
membuang sampah di jaringan/saluran rumah tangga dan masuknya limbah non domestik, serta kurangnya
pengawasan dari aparat penegak perdaturan daerah. Untuk itu pemerintah kota Surakarta perlu
menerapkan sanksi-sanksi menggunakan Pengelolaan Lingkungan (Perda Nomor 10. Tahun 2015.) dan
memberi tugas sebagaimana mestinya kepada petugas penegak peraturan daerah.

Kata Kunci: Implementasi Peraturan Daerah, Perlindungan Dan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga

abstract
With the increasing rate of population development and industrialization in the Danuksuman sub -district,
Surakarta, the environmental quality has decreased. Waste generated from the activities of the population if
not managed properly can cause environmental pollution which has a reverse impact on the environmental
health of the population. This journal tries to answer how the program from the government related to
domestic waste management in the Danukusuman village is in order to support the policies that have been
made by the government through Regional Regulation Number 10 of 2015. This journal uses an empirical
or sociological approach. Data collection methods were obtained directly from the community through
observation, interviews, or questionnaires. The approach used in empirical legal research or socio-legal
approach. Barriers to the implementation of Regional Regulation Number 10 of 2015 are the lack of public
awareness to care about the environment by disposing of waste in household networks/channels and the
entry of non-domestic waste, as well as the lack of supervision from regional regulations enforcement
officers. For this reason, the Surakarta city government needs to implement sanctions using Environmental
Management (Perda Number 10. 2015) and give proper duties to local law enforcement officers.

Keywords: Implementation of Regional Regulations, Protection and Management of Household Waste

330
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini, mempertimbangkan lingkungan.
tingkat kesadaran masyrakat Mayoritas kerusakan dan
mengenai akan pentingnya pencemaran lingkungan saat ini
kebersihan lingkungan hidup justru adalah akibat dari kegagalan untuk
berkurang sangat drastis, karena mempertimbangkan pencemaran
banyak limbah-limbah yang di buat selama kegiatan perencanaan..
oleh masyarakat, akan tetapi Berdasarkan UU No 32.
masyarakat sendiri tidak bisa Tahun 2009 Dalam Pasal 1 ayat 20
mengolah limbah tersebut. “Sampah ialah suatu barang yang
Pemerintah kota Surakarta tidak di gunakan”. Kecuali barang
sebenarnya telah menggagas yang dapat dikonsumsi oleh
permasalahan yang mengancam manusia, hewan, atau keduanya,
keselamatan lingkungan di maksud dari sampah ialah suatu
wilayahnya dengan membuat barang yang sudah tidak dapat
peraturan perundang-undangan, dipergunakan lagi dan di buang.”.
pemerintah berharap agar Sesuai dengan namanya, Undang-
masyarakat sadar akan menjaga Undang Pengelolaan Lingkungan
lingkungan setempat. Untuk Hidup (UUPLH), yang juga dikenal
menjaga kwalitas lingkungan ada sebagai Ketentuan Pokok
beberapa peraturan yang di buat Pengelolaan Lingkungan, hanya
oleh pemerintah yaitu Peraturan mengatur aspek dipengelolaan
Wilayah Surakarta untuk lingkungan. UUPLH hanya mengatur
pengelolaan dan perlindungan perihal lingkungan hidup secara
lingkungan pada thun 2015.dan garis akbar atau pokok-pokoknya,
bebeapa undang-undang yang dengan rincian diatur dalam
lainnya. Di era ini ada beberapa berbagai peraturan pelaksanaan.
warga yang tidak taat peraturan yang UUPLH mengamanatkan
ada. pengelolaan lingkungan hidup
dari UU NKRI Tahun 1945, berdasarkan kelestarian
“Lingkungan hayati yang baik dan kemampuan lingkungan hidup yang
sehat merupakan hak dasar setiap serasi dan seimbang untuk
masyarakat negara Indonesia, serta mendukung pembangunan
untuk mencapai kehidupan yang berkelanjutan dan kesejahteraan
bahagia sesuai Pancasila”, sehingga manusia.
pembangunan ekonomi nasional Fenomena ini mengharuskan
didasarkan pada prinsip-prinsip pemerintah untuk segera menyikapi
pembangunan berkelanjutan dan dengan kebijakan yang mampu
wawasan lingkungan. Sementara mengatasi permasalahan limbah
pembangunan ekonomi memiliki rumah tangga. Hal ini tertuang dalam
keuntungan seperti meningkatkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
taraf hidup masyarakat, tetapi juga 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi
dapat mengakibatkan kerugian Berbasis Masyarakat. Dalam
ekonomi akibat penurunan kualitas peraturan diatas disebutkan bahwa
lingkungan, pencemaran, dan cara terbaik untuk melindungi limbah
perusakan lingkungan jika tidak cair rumah tangga adalah dengan
dilakukan dengan

331
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

melakukan kegiatan pengolahan tatanan hukum nasional. Karena


sisa sisa hal tersebut. landasan konstitusional yang
Kota Surakarta, pencemaran jelas yang diberikan oleh Pasal
air sungai oleh sampah rumah 18 ayat 6UUD NKRI Tahun 1945,
tangga bukanlah masalah baru-baru peraturan daerah saat ini berada
ini, serta pemerintah sudah pada posisi yang sangat
memutuskan kebijakan wacana strategis. Untuk
pembuatan instalasi pengolahan air menyelenggarakan daerah
limbah.(IPAL) artinya keliru satu cara otonom dan fungsi penunjang
buat memasak limbah sinkron sesuai dengan ketentuan Pasal
menggunakan baku mutu air yang 18 UUD NKRI Tahun 1945, dapat
ditetapkan buat memperbaiki dibentuk peraturan daerah dan
lingkungan sebagaimana tertuang undang-undang lainnya oleh
pada Keputusan Menteri Lingkungan pemerintah daerah
hayati angka 112 Tahun 2003 perihal 2. Lingkungan
Persyaratan denda Air Limbah lingkungan adalah Apapun
rumah Tangga. . sebagai akibatnya juga yg mengelilingi suatu
kelestarian sungai bisa terjaga dan organisme dan yang
udara yang dimuntahkan di saat menimbulkan sesuatu
pembuangan dapat segera dibuang . perkembangan serta dipengaruhi
sang karena itu, Surakarta olehnya . Lingkungan hidup, di
mengeluarkan perda nomor 10 sisi lain, didefinisikan dalam
tahun 2015 yg berkaitan dengan UUNomor 32 Tahun 2009
keamanan dan pengendalian sebagai kesatuan wilayah
lingkungan. Tujuan peraturan ini. dengan segala sesuatu, benda,
A. METODE kekuatan, keadaan, dan makhluk
Metode penelitian dalam hidup, termasuk manusia dan
penulisan jurnal ini adalah metode tingkah lakunya, yang
pendekatan empiris atau Sosiologis. mempengaruhi kelangsungan
Penelitian hukum empiris didasarkan hidup dan kesejahteraan orang
pada data yang diperoleh langsung dan makhluk hidup lainnya, serta
dari masyarakat melalui observasi, makhluk hidup lain dan
wawancara, ataupun kuesioner. lingkungannya. diri. Karena
Pendekatan yang digunakan dalam manusia selalu sangat
penelitian hukum empiris atau bergantung pada alam, masalah
pendekatan sosio-legal. Teknik lingkungan bukanlah hal baru.
analisis data dilakukan dengan Akibatnya, lingkungan mendapat
metode kualitatif yaitu dengan cara manfaat dari sikap dan perilaku
mengamati dan mengambil intisari mereka.
sumber referensi dari aslinya 3. Pengelolaan Limbah Rumah
B. Tinjauan Pustaka Tangga
1. Peraturan Daerah a. Devinisi Sampah
Berdasarkan Pancasila, Menurut Pasal 1 angka
peraturan daerah adalah sejenis 20 Undang-Undang Nomor 32
peraturan perundang-undangan Tahun 2009, “Sampah adalah
yang merupakan komponen sisa suatu usaha dan/atau

332
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

kegiatan”. Penjelasan tentang cairan kegiatan


sampah sampah adalah perusahaan atau
"limbah atau barang bekas lingkungan. Sumber air di
yang sudah tidak di rumah dapat
pergunakan lagi oleh orang" menghasilkan limbah
dalam Pasal I yang mengatur industri (industri). Limbah
tentang tata cara pemasukan cair domestik dihasilkan
sampah. prosedur yang sebagai akibat
tujuannya berbeda dari pembuangan dari tempat
aslinya, kecuali yang dapat tinggal , bangunan
dikonsumsi oleh manusia, komersial, tempat kerja,
hewan, atau keduanya.” serta fasilitas serupa
Menurut definisi lainnya. menurut Hammer
Kristanto dari tahun 2004, (1977), volume air limbah
sampah didefinisikan sebagai yang dihasilkan oleh
bahan yang tidak memiliki kawasan pemukiman
nilai ekonomis dan berkisar antara 200 hingga
keberadaannya pada waktu 400 liter per orang per hari,
dan tempat tertentu tidak tergantung pada jenis
disukai oleh lingkungan. rumahnya.
Kualitas limbah adalah istilah Menurut Asmadi
yang digunakan untuk dan Suharno (2012),
menggambarkan karakteristik rumah keluarga tunggal
limbah yang ditentukan oleh dengan banyak
jumlah polutan yang ada. pemakaian barang barang
Kandungan pencemar limbah dan tidak di gunakan.
ditentukan oleh beberapa Volume limbah cair yang
faktor. Kecil kemungkinannya dihasilkan oleh rumah
mencemari lingkungan tangga, termasuk sampah
dengan karakteristik yang perdagangan dan
lebih sedikit dan konsentrasi pemukiman serta
yang lebih rendah. Sampah, rembesan dari dalam
dengan demikian, adalah tanah (infiltrasi). Kamar
produk sampingan dari mandi, dapur, cucian, dan
operasi produksi rumah dan air limbah merupakan
industri, atau yang tidak contoh mungkin menjadi
dimanfaatkan (digunakan). rumah bagi mikroba
Limbah dapat merusak berbahaya
lingkungan, khususnya biota Air limbah rumah
perairan, pada konsentrasi tangga dapat dibuang
dan jumlah tertentu. dengan salah satu dari
b. Limbah Cair Domestik lima cara: (Budiman
1) Definisi Lmbah Cair Chandra 2007))
Domestk 1) Yaitu masuk melalui
Air limba gorong gorong
didefinisikan sebagai sisa

333
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

2) Dimanfaatkan untuk (rumah tangga) maupun


tanaman sebagai hasil samping dari
3) Dialirkan suatu proses industri.
kepenyerapan Sampah perumahan
4) Mengalir ke tepat mum umumnya adalah Sampah
5) Melalui jln organik yang mudah rusak
pembuangan (sampah), seperti sisa
2) Kerusakan lingkungan sayuran, bekas sabun cuci
akibat limbah cair rumah yang digunakan untuk
tangga mencuci, feses, dan urin.
Seharusnya Selanjutnya menurut UU
kawasan tersebut menjadi tentang memanfaatan barang
kawasan daya dukung bekas, ialah sisa sisa dari
pengelolaan sampah alam aktivitas warga yang sudah
tanpa pengelolaan DAS, tidak terpakai
namun bantaran sungai Salah satu jenis
justru menjadi kawasan sampah yang terdapat di
pemukiman sehingga lingkungan adalah sampah
membuat sungai tidak padat. Tak jarang, orang
berfungsi dengan baik. hanya menyebutnya sebagai
Pemerintah daerah sampah. Perkembangan
memperkuat bantaran budaya masyarakat dan
sungai dengan struktur kondisi lingkungannya sangat
beton. Pada berpengaruh terhadap
kenyataannya, bangunan bentuk, sifat, dan komposisi
beton hanya Membantu sampah. Sampah adalah
mencegah perkembangan sesuatu yang “kurang
pemukiman di cekungan. dimanfaatkan, tidak terpakai,
Namun, struktur beton tidak diinginkan, atau
mempengaruhi ditinggalkan sebagai akibat
kemampuannya untuk dari aktivitas manusia dan
menangani limbah cair belum tentu timbul” menurut
yang terjadi secara alami. American Public Health
Vegetasi di tepi sungai Association (Sumantri, 2017).
tersapu oleh struktur beton Akibatnya, limbah
sungai, sehingga sampah didefinisikan sebagai semua
mengalir ke laut tanpa benda atau bahan penting
diolah. Tidak Ada yang, karena aktivitas
Perawatan Laut Terpadu manusia tanpa pengawasan
yang Terjadi Secara Alami yang tepat, tidak dapat
c. Limbah Padat Domestik digunakan atau dibuang oleh
(Sampah) pemiliknya.
Sampah didefinisikan
sebagai zat atau benda yang C. HASIL DAN PEMBAHASAN
sudah tidak terpakai lagi, baik 1. Implementasi Program
sebagai limbah domestik Pengelolaan Limbah Rumah

334
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

Tangga Domestik di Kelurahan salah satunya adalah


Danukusuman “membuang Barang bekas bukan
Setiap orang diperbolehkan pada tempat yang disediakan.”
membuang sampah ke media Menurut Pasal 1 Ayat 20
lingkungan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32
pedoman yang diatur dalam Tahun 2009 Tentang
Pasal 20 Undang-Undang Nomor Perlindungan dan Pengelolaan
32 Tahun 2009 Tentang Lingkungan Hidup, sampah
Perlindungan dan Pengelolaan adalah sisa-sisa dari suatu usaha
Lingkungan Hidup. Memperoleh atau kegiatan. Yang dimaksud
persetujuan dari Menteri, dengan sampah adalah “barang
Gubernur, Bupati, atau Walikota bekas” atau “bahan/limbah” dari
sesuai dengan kewenangannya suatu proses produksi, padahal
masing-masing. kekuasaan. “Limbah adalah bahan/sisa atau
Memenuhi kriteria kualitas barang bekas dari suatu kegiatan
lingkungan. Menurut pasal dan/atau proses produksi yang
tersebut setiap warga telah mengalami perubahan sifat
harusmenjaga kebersihan dari aslinya, selain yang dapat
disekitar serta Kita harus dimakan atau diminum oleh
melindungi alam karena alam manusia dan/atau hewan”
adalah anugerah yang luar biasa menurut keputusan Republik
dari Tuhan, beserta Indonesia. 231/MPP/Kep/7/1997
keanekaragaman hayatinya, dan tentang pemborosan dalam taktik
merupakan tanggung jawab kita impor.”.
untuk melakukannya. Bagi masyarakat di Kota
melestarikan lingkungan di Surakarta khususnya kelurahan
dalamnya dan baku mutu air Danukusuman bahwa
limbah. Pertimbangan huruf (a) Perlindungan dan Pengelolaan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun Lingkungan Hidup dalam
2004 tentang Sumber Daya Air, ketentuan pengelolaan limbah
yang menyatakan bahwa sumber rumah tangga (domestik) di
daya air adalah karunia Tuhan kelurahan Danukusuman
Yang Maha Esa dan bermanfaat berdasarkan Perda Nomor 10
untuk semua masyarakat Tahun 2015.
Sebagai alternatif, Berdasarkan hasil
Peraturan Kota Surakarta Nomor wawancara dengan Ketua Komisi
10 Tahun 2015 tentang III DPRD Kota Surakarta YF
Perlindungan dan Pengelolaan Sukasno, SH menyatakan bahwa :
Lingkungan Hidup ditetapkan Penerbitan Perda Nomor 10
oleh pemerintah kota. Pasal 62 Tahun 2015 yang diterapkan
Huruf G Ketentuan Peraturan sudah sesuai, karena sudah
Daerah Kota Surakarta tentang melalui berbagai tahapan dari
pengelolaan sampah rumah usulan raperda hingga
tangga (domestik) mengatur penetapan yang telah dievaluasi
sejumlah larangan pengelolaan dan sebagainya”
dan perlindungan lingkungan,

335
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

Dari pendapat tersebut Sukasno, SH menunjukkan


dapat disimpulkan tersebut adanya peran dari dewan
tujuan penerbitan Nomor 10 legislatif dalam
Tahun 2015 Artinya, karena mensosialikasikan perda yang
dampak negatif yang signifikan dibuat dan fungsi kontrol dalam
terhadap lingkungan, sangat penerapan perda tersebut
penting untuk menerapkan Cara bertujuan masyarakat memahami
dan keputusan dalam mengelola dan mengikuti peraturan yang
barang yang sudah tidak terpakai dibuat agar terciptanya
setiap warga mempunyai keamanandan pengkordiniran
kewajiban menjaga lingkungan. sesuai dengan UUPLH
Begitu juga ditekan YF Penerapan peraturan tersebut
Sukasno, SH menyatakan bahwa mencegah dampak air limbah
“Kami sudah mengingatkan dinas Pada kesehatan masyarakat dan
terkait, pada saat sosialisasi atau kotornya pemukiman warga.
penyuluhan agar kami anggota Berdasarkan hasil
legistlatif di undang sebagai wawancara dengan Ekya Sih
narasumber, karena kami paham Hananto, SH.,MH selaku Ketua
betul sebab perda tersebut kami BAPEMPERDA DPRD Kota
yang membuatnya selalu Surakarta tentang penerbitan
legislatif yang dibahas bersama perda No 10 Tahun 2015 bahwa
eksekutif, jadi harusnya dinas “Perda tersebut diterbitkan pada
terkait mengajak anggota tahun 2015 dengan terbitnya
legislatif untuk menjadi Undang-Undang Cipta Kerja
narasumber saat sosialiasi di beberapa waktu lalu, maka
masyarakat, disisi lain kami juga seluruh Perda yang tidak sesuai
memiliki fungsi kontrol dan itu dengan Undang-Undang Cipta
kami lakukan melalui aspirasi Kerja harus dilakukan
masyarakat, apakah terjadi penyempurnaan, pergantian atau
persoalan lingkungan di sungai dihapuas, menanggapi hal
atau tidak, peran serta tersebut masih sesuai atau
masyarakat menyampaikan tidaknya undang-undang
aspirasi kepada kami ini sangat tersebut mestinya harus dikaji
penting. Dengan aspirasi ulang agar sesuai dengan
tersebut kami komisi III DPRD Undang-undang Cipta kerja,
Kota Surakarta melakukan sidak karena banyak perubahan
di wilayah yang menjadi keluhan setelah beberapa tahun entang
masyarakat terkait IPAL yang dari petugas PPLH atau OPD
tdaik berfungsi dengan baik atau nya, maka harus disesuaikan.
tidak pernah dibersihkan yang Apabila itu melebihi dari 50%
akhirnya kotoran tersebut meluap maka harus diganti perdanya,
ke sungai dan menyebabkan tetapi bila kurang dari 50%
sungai tersebut tercemar oleh penyempurnaan tidak perlu
limbah rumah tangga tersebut”. diganti tetapi hanya direvisi
Berdasarkan pendapat peraturan daerah”. Pendapat
tersebut yang disampaikan YF tersebut berhubungan UU

336
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan peraturan yang


(UUPLH), juga dikenal sebagai diberlakukan di Surakarta.
Ketentuan Pokok Pengelolaan Berdaskan hasil
Lingkungan Hidup, mengatur wawancara bersama Sony
aspek-aspek tertentu dari Styawan Ketua Ngrekso Lepen
pengelolaan lingkungan yang Danukusuman yang terkait perda
bertentangan dengan tersebut pernah disosialisasikan
keseluruhan lingkungan, atau bahwa “Di kelurahan pernah
pada intinya, dengan rinciannya diadakan sosialisasi mengenai
diatur dalam berbagai peraturan PHBS khususnya mengenai
pelaksanaan. UUPLH limbah rumah tangga yang
mengamanatkan pengelolaan dibuang ke sungai tanpa melalui
lingkungan hidup berdasarkan sanitasi atau yang lainnya”.
kelestarian kemampuan Dari pendapat tersebut
lingkungan hidup yang serasi dan dapat disimpulkan bahwa pernah
seimbang untuk mendukung perda tersebut pernah
pembangunan berkelanjutan dan disosialisasikan oleh dinas
kesejahteraan manusia. terhadap terkait, dari Dinas Lingkungan
penegakan hukum agar tercipta hidup, PDAM, hingga dari
kontrol dan tekanan. Puskesmas setempat yang di
Hasil wawancara dengan laksanakan di kelurahan
PDAM yang terkait tentang Danukusuman dengan
pengelolaan Limbah Domestik pembuangan limbah ruang
yang di kelola PDAM sudah tangga ke sungai tanpa sanitasi.
sesuai standar dan peraturan Dari pernyataan ini bahwa
yang berlaku yaitu perda No 10 sebelumnya terjadi pembuangan
Tahun 2015 tentang limbah cair rumah tangga tanpa
perlindungan dan pengelolaan melalui sanitasi sebelumnya.
lingkungan hidup menyatakan Implementasi Peraturan
bahwa “Pengelolaan Limbah Daerah angka 10 Tahun 2015
yang dilakukan PDAM sudah ihwal proteksi serta Pengelolaan
sesuai dengan aturan yang Lingkungan hayatidalam
berlaku di kota Surakarta”. ketentuan ketentuan pengelolaan
Dari pendapat yang Sampah-sampah (domestik) di
disampaikan Ratih selaku Wilayah tersebut menunjukkan
Asisten Manager Instalasi bahwa Penerapan perda No 10
Pengolahan Air Limbah PDAM Di Kota Surakarta, pencemaran
kota Surakarta dapat disimpulkan air sungai oleh sampah rumah
bahwa penerapan pengelolaan tangga bukanlah masalah baru-
Limbah Domestik yang di kelola baru ini, serta pemerintah sudah
PDAM sudah sesuai standar dan memutuskan kebijakan perihal
peraturan yang berlaku yaitu pembuatan instalasi pengolahan
perda No 10 Tahun 2015 tentang air limbah. upaya buat
perlindungan dan pengelolaan mengurangi dampak sampah
lingkungan hidup sudah sesuai tempat tinggal tangga yg pribadi
dibuang ke sungai tanpa melalui

337
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

mekanisme terlebih dahulu kota Surakarta, akan tetapi


supaya tidak menyebabkan masih ada beberapa hambatan
kerusakan lingkungan. dan untuk mengatasi hambatan
menggunakan disahkannya tersebut bahwa “Dinas terkait
undang-undang wilayah yang agar selalu rutin melakukan
mengatur duduk perkara tinjauan ke lapangan minimal 3
lingkungan hayati. Pelaksanaan bulan sekali dan bilamana di
Peraturan Daerah Nomor 10 wilayah tersebut perlu bantuan
Tahun 2015 yang melindungi yang dibantu untuk revitalisasi
limbah cair rumah tangga, IPAL agar berfungsi dengan
mewajibkan dilakukannya tata baik”. Begitu Juga pendapat dari
cara pengolahan air limbah di YF. Sukasno, SH untuk solusi
rumah yang berasal dari kegiatan hambatan bahwa “Kami selaku
mencuci, kamar mandi, dan pengurus RT sudah menerapkan
dapur lainnya serta memenuhi sanksi bagi yang membuang
baku mutu kesehatan lingkungan sampah di sungai dengan
dan syarat kesehatan untuk membayar denda jika kedapatan
memutus mata rantai dari membuang sampah di sungai,
Wabah. tetapi kami tidak menindak warga
yang membuang limbah rumah
2. Hambatan dalam tangganya di sungai karena kita
implementasi Program sebagai pengurus R T tidak dapat
Pengelolaan Limbah Rumah melakukannya lebih dengan
Tangga Domestik di warga yang selalu beralasan
Kelurahan Danukusuman tidak mampu untuk membuat
Menanggulangi dampak limbah sanitasi sendiri“.
rumah tangga di Kota Surakarta 2. Berdasarkan Aparat
yang berasal dari aktifitas Dalam implementasi peraturan
rumah tangga yang daerah tersebut pengawasan
mengakibatkan rusaknya seharusnya dijalankan oleh
lingkungan dapat dilakukan Pemerintah yang dianalogikan
dengan upaya pengelolaan dan sebagai nahkoda kapal yang
pemantauan terhadap mempunyai arti menatap
lingkungan hidup dalam kedepan untuk
pengelolaan limbah rumah mepemperkirakan bagaimanan
tangga. Hal tersebut dapat kebijakan yang telah dibuat oleh
diklasifikasikan sebagai berikut : Pemerintah untuk dilaksanakan
1. Berdasarkan Peraturan demi mencapai tujuan bersama.
Daerah Pemerintah merupakan suatu
Menurut Ketua Komisi III lembaga yang menghubungkan
DPRD Kota Surakarta Peraturan antara instansi / lembaga satu
Daerah Kota Surakarta Nomor 10 dan yang lainnya. Lembaga yang
Tahun 2015 tentang dimaksud adalah Satpol PP.
Perlindungan dan pengelolaan Satpol PP bertugas untuk
lingkungan hidup telah sesuai menegakan perda,
dengan kebutuhan masyarakat menyelenggarakan ketertiban

338
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

umum dan pelindung bagi wawancara dengan Ratih selaku


masyarakat. Tetapi pada Asisten Manager Instalasi
kenyatannya hal tersebut tidak Pengolahan Air Limbah PDAM
dilaksanakan dengan benar. kota Surakarta yang terkait
Seperti yang dikemukakan oleh tentang hambatan yang terjadi
Joko Santosa selaku seksi dalam pelaksanaan pengelolaan
penegakan peraturan daerah limbah domestik yang dilakukan
Satuan Polisi Pamong Praja oleh PDAM kota Surakarta
“kami akan melaksanakan tugas bahwa “Kurangnya kesadaran
untuk meninjau limbah rumah masyarakat untuk peduli akan
tangga yang masih dibuang di lingkungan dengan membuang
kali bilamana ada surat perintah sampah di jaringan/saluran
dari atasan saja kalau tidak ada rumah tangga dan Masuknya
surat perintah ya kami tidak limbah non domestik (Pewarna,
berani berbuat apa - apa” Minyak Goreng,dll) di saluran
3. Berdasarkan Masyarakat perpipaan rumah tangga”. Dari
Di kelurahan pendapat tersebut menyatakan
Danukusuman masyarakat bahwa kurang sadarnya dari
mempunyai paguyuban yang masyarkat dalam pembuangan
sering disebut Paguyuban sampah di saluran air dan
Ngrekso Lepen. Paguyuban pembuangan limbah non
tersebut terdiri dari unsur domestik misalnya pewarna,
lembaga dan masyarakat yang minyak goreng yang
ada diwilayah Danukusuman. mengakibatkan penyumbatan
Adapun pendapat Ketua Ngrekso dan menyebabkan bau yang
Lepen Danukusuman bahwa tidak sedap (polusi udara).
“Masyarakat sebenarnya Kondisi penyumbatan air dan bau
menerima dengan baik yang tidak sedap akan
penjelasan dari dinas saat berpengaruh terhadap
sosialisasi berlangsung, hanya lingkungan sekitarnya sehingga
ada beberapa masyarakat yang mengakibatkan timbulnya
kurangnya sadar akan penyakit misalnya sarang
pentingnya Pola Hidup Bersih nyamuk. PDAM untuk mengatasi
dan Sehat” hambatan tersebut bahwa
4. Sarana dan Prasarana “Dalam upaya melakukan
Dalam penerapan perda penyuluhan PDAM mengajak
tersebut, kendala yang di alami kerjasama dengan instansi yang
PDAM atas implementasi bersangkutan misalnya Dinas
Perlindungan dan Pengelolaan Kesehatan dengan bahasan
Lingkungan Hidup dalam bahayanya dampak pencemaran
ketentuan pengelolaan limbah air dan penurunan kualitas
rumah tangga (domestik) di lingkungan yang menyebabkan
Kota Surakarta ya itu kurangnya munculnya berbagai penyakit
kesadaran dari masyarakat (yang di timbulkan dari Tikus,
dalam pengelolan limbah rumah Kecoa, dan lain-lain)”
tangga. Berdasarkan hasil

339
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

Dari pendapat tersebut Untuk mengatasi hambatan


dapat diambil kesimpulan bahwa tersebut pemerintah kota
untuk mengatasi hambatan Surakarta perlu menerapkan
tersebut yang dilakukan sanksi-sanksi yang sangat jelas
mengadakan penyuluhan dari tentang larangan pembuangan
pihak PDAM mengajak kerjasama limbah, jika unsur-unsurnya
dengan instansi Dinas Kesehatan termasuk pelanggaran, ada sanksi
dengan bahasan bahayanya denda dan pidana."
dampak pencemaran air dan Pasal 80 Peraturan daerah
penurunan kualitas lingkungan juga mengatur tentang sanksi
yang menyebabkan munculnya pidana, yaitu sebagai berikut:
berbagai penyakit (yang di a. sebuah. Barang siapa
timbulkan dari Tikus, Kecoa, dan melanggar ketentuan
lain-lain. Dan adanya kerjasama sebagaimana dimaksud dalam
dengan dinas terkait agar Pasal 16, 46 ayat (1), 48 ayat
melakukan rutinitas tinjauan ke (1), 52 ayat (1), 60, dan 62
lapangan minimal 3 bulan sekali diancam dengan hukuman
dan revitalisasi IPAL agar sebanyak 3 bln dan membayar
berfungsi dengan baik. ganti rugi Rp.50.000.000,00
Apabila kondisi yang tidak (lima puluh juta rupiah).
memungkinkan adanya b. Apabila melanggar sesuai
penumpukan limbah rumah dengan ketentuan pada poin
tangga sehingga pihak PDAM sebelumnya maka , terkena
melakukan penyedotan tinja undang-undang berdasarkan
terjadwal (LLTT) dan pemasangan Undang-Undang Perlindungan
sambungan pipa air limbah. dan Pengelolaan Lingkungan
peraturan tersebut, serta Hidup Nomor 32 Tahun 2009.
bagaimana sistem yang telah Upaya peraturan ini agar
dilakukan agar dapat masyarakat kedepannya bisa lebih
meminimalisir terjadinya baik dan menciptakan kedisiplinan
pencemaran lingkungan hidup di masyarakat dalam perlindungan
Kelurahan Danukusuman dan pengelolaan lingkungan
kecamatan Serengan. hidup yang tidak tercemar.
Hambatan dalam Peraturan Kota Surakarta
implementasi Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015 didasarkan
nomor 10 Tahun 2015 ihwal pada Undang-Undang
proteksi serta ketentuan Perlindungan dan Pengelolaan
pengelolaan Sampah-sampah Lingkungan Hidup Nomor 32
(domestik) di Wilayah tersebut Tahun 2009. sanksi bagi
adanya kurangnya kesadaran pelanggar pembuangan sampah
masyarakat untuk peduli akan rumah tangga (domestik).dinilai
lingkungan dengan membuang tidak begitu tepat sehingga akan
sampah di jaringan/saluran rumah menjaga perlindungan dan
tangga dan Masuknya limbah non pengelolaan lingkungan hidup
domestik. dalam ketentuan pengelolaan
limbah rumah tangga (domestik)

340
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

di Kota Surakarta dengan baik terciptanya perlindungan dan


dan tepat sehingga tidak pengelolaan lingkungan hidup
mengganggu lingkungan di dalam ketentuan pengelolaan
sekitarnya. limbah rumah tangga (domestik)
di Kota Surakarta dengan baik
D. KESIMPULAN dan tepat sehingga tidak
Implementasi PERDA mengganggu lingkungan di
angka 10 Tahun 2015 ihwal sekitarnya.
proteksi serta Pengelolaan
Lingkungan hayatidalam E. SARAN
ketentuan ketentuan pengelolaan 1. Adanya penyuluhan bagi
Sampah-sampah (domestik) di masyarakat tentang perlunya cara
Wilayah tersebut menunjukkan hidup yang sehat dan bersih demi
bahwa Penerapan perda No 10 menjaga kesehatan lingkungan
Tahun 2015 sudah sesuai atau dengan menjaga pengelolaan
relevan dalam penerapannya. Lingkungan Hidup dalam
Implementasi Perda tersebut ketentuan pengelolaan limbah
tidak lain hanya untuk bertujuan rumah tangga dengan
Untuk mencegah kerusakan pembuatan air yang tepat tidak
lingkungan dan mengendalikan membuang di sembarang.
masalah lingkungan, mengurangi 2. Upaya mengatasi faktor
dampak limbah rumah tangga penghambat penerapan sanksi
yang langsung dibuang ke sungai Peraturan Daerah angka 10
tanpa melalui proses terlebih Tahun 2015 ihwal proteksi serta
dahulu. Pengelolaan Lingkungan
Hambatan dalam hayatidalam penyelenggaraan
implementasi Peraturan Daerah pengelolaan sampah rumah
angka 10 Tahun 2015 ihwal tangga (domestik) di Kota
proteksi serta ketentuan Surakarta dengan
pengelolaan Sampah-sampah memaksimalkan pengawasan
(domestik) di Wilayah tersebut oleh aparat yang berkewajiban
adanya kurangnya kesadaran sehingga masyarakat bisa
masyarakat untuk peduli akan mematuhi peraturan yang
lingkungan dengan membuang ditetapkan dan menambah
sampah di jaringan/saluran rumah jumlah petugas.
tangga dan Masuknya limbah non
domestik. Untuk mengatasi DAFTAR PUSTAKA
hambatan tersebut pemerintah
kota Surakarta perlu menerapkan Buku
sanksi-sanksi Unsur-unsurnya Abdul Wahab, Solichin. 1997. Analisis
termasuk dalam pelanggaran, dan Kebijaksanaan : Dari Formulasi
sanksi denda dan pidana sama- ke Penerapan Kebijaksanaan
sama ada, sesuai dengan undang- Negara. Jakarta : Penerbit PT
undang yang berkaitan sangat Bumi Aksara.
jelas tentang larangan membuang
sampah. dengan tujuan Asmadi dan Suharno, 2012, Dasar-
dasar Teknologi Pengolahan Air

341
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 3 November 2022)

Limbah, Yogyakarta: Gosyen Undang-undang dan Peraturan


Publishing. Terkait :
Undang-Undang Dasar Negara
Bintarto dan Surastopo Hadikusumo, Republik Indonesia tahun 1945
1987, Metode Analisa Geografi,
(Jakarta: LP3ES, 1987), Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlidungan dan
Budiman Chandra, 2007, Pengantar Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Pemerintahan Daerah

Gaffar, Afan. 2009. Politik Indonesia: Peraturan Daerah Kota Surakarta


Transisi Menuju Demokrasi, Nomor 10 Tahun 2015 Tentang
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
I Gusti Bagus Arjana, M. S, 2013, dalam ketentuan pengelolaan
Geografi Lingkungan: Sebuah limbah rumah tangga (domestik)
Introduksi, Jakarta: Rajawali
Pres.
Jurnal
Mulyadi, Deddy, 2015, Study Kebijakan Henri Yokom, 2015, Kerusakan
Publik Dan Pelayanan Lingkungan Akibat
Publik,Bandung : Alfabeta. Pembangunan Perumahan
Rakyat”, Jurnal Lingkungan,
R.D.H. Koesomahatmadja. 2009.
Pengantar Ke Arah Sistem Jessy Adack, 2013, Dampak
Pemerintahan Daerah di Pencemaran Limbah Pabrik
Indonesia, Bandung, Penerbit Tahu Terhadap Lingkungan
Bina Cipta, Hidup, Lex Administratum,
Vol.I/No.3.
R.D.H.
Koesomahatmadja2009Pengant Suciati Alfi Rokhani, 2015,
ar Ke Arah Sistem Pemerintahan Pengendalian Pencemaran
Daerah di Indonesia Bandung : Lingkungan Akibat Limbah
Bina Cipta Industri Pengelolahan Mie Soun
Di Kecamatan Tulung
Rian Nugroho D. 2004. Kebijakan Kabupaten Klaten, Jurnal
Publik, Formulasi, Penerapan Hukum Universitas Atma Jaya
dan Evaluasi. Jakarta : Gramedia Yogyakarta.
Soerjono Soekanto. 2014. Pengantar
Penelitian Hukum. Jakarta :
Universitas Indonesia Press

Sukanda. Husin. 2009 Penegakan


Hukum Lingkungan Indonesia,
Jakarta : Sinar Grafika

342

Anda mungkin juga menyukai