Anda di halaman 1dari 44

DOKUMENTASI WORKSHOP PERANCANGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

MERDEKA & PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


KURIKULUM
MERDEKA
OLEH : FITRIANTI, M.KOM
MENGAPA KURIKULUM BERUBAH ???
• Kurikulum menyesuaikan dengan kebutuhan murid dan
perkembangan zaman
• Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan
atau diadaptasi sesuai konteks & karakteristik murid
untuk membangun kompetensi sesuai kebutuhan saat ini
dan masa depan
PENGERTIAN KURIKULUM
MENURUT PP NOMOR 57 TAHUN 2021 PASAL

• Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan


pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu
PERUBAHAN KURIKULUM SMK/MAK

• diawali dengan penataan ulang Spektrum Keahlian SMK/MAK. Spektrum Keahlian adalah
daftar bidang dan program keahlian SMK yang disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja
yang meliputi: dunia usaha, dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik
daerah, instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya. Spektrum Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan
struktur kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program keahlian
pada SMK
Tujuan Pendidikan Nasional

Profil Pelajar Pancasila

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Isi Standar Proses Standar lainnya

Prinsip Pembelajaran
Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran
dan Asesmen
Pemerintah Pusat
Menetapkan Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran,
Kerangka Dasar dan Bahan Ajar, modul ajar mata pelajaran dan projek
Struktur Kurikulum profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan

Fleksibel/Dinamis • Kurikulum operasional di satuan


Satuan pendidikan mengembangkan • Visi & Misi satuan pendidikan pendidikan
kurikulum operasional berdasarkan • Karakteristik peserta didik
• Perangkat Ajar yang dikembangkan
kerangka dan struktur kurikulum, sesuai • Konteks dan kebijakan lokal
karakteristik satuan pendidikan oleh satuan pendidikan
IDE & KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM
8 SMK
Kurikulum lama Kurikulum baru
Semester 1 diawali langsung dengan materi hardskills, tanpa Semester 1, diawali Penguatan (Fondasi) Literasi, Numerasi,Kreatifitas,
penguatan softkskills dan passion yang mencukupi sebagai Softskills, Leadership & Karakter. Semester-semester selanjutnya
fondasi.  Hardskills melalui Project-based Learning(PBL)
Mapel-mapel teori terlalu berisi/bersifatakademik Mapel-mapel Teori kontennya diarahkan menjadi vokasional/ terapan

Belum ada mapel PBL Mapel (baru) – Project-based Learning, Ide Kreatif & Kewirausahaan
(3 Semester) - juga untuk penguatan ‘Teaching Factory’ di SMK

Belum mewajibkan magang/prakerin minimal 1 semester Magang/Praktek Kerja Industi (Prakerin) Minimal 1 semester / bolehlebih
(banyak industri mengeluhkan magang hanya 2-3 bulan saja)
Mapel Kejuruan belum menerapkan PBL, bila ada project Mapel Kejuruan menggunakan PBL (project riil dari konsumen/industri,
 belum rill yang seharusnya berasal dari industry atau menghasilkan produk), kontennya lebih dibebaskan sesuai konteks
konsumen. Serta, kontennya terlalu kaku dan tidak fleksibel Lulusan (selain menerima ijazah dan sertifikasi kompetensi) juga akan menerima
Portofolio PBL (beberapa project yang diakui oleh industri/konsumen)
Belum ada mapel pilihan Mapel Pilihan (baru) selama 3 Semester, sebanyak 2-3 Mapel Pilihanper
semester (misalnya: Digital Marketing, Multimedia, Hospitality, Public
Speaking, Bahasa Asing, dan sebagainya)
Belum ada mapel Informatika (logika & Teknologi Digital) Mapel (baru) yaitu ‘Informatika’ (berisi Logika & pemanfaatan Teknologi Digital)
Masih sporadis dan belum terkoordinasi Disusun bersama ratusan praktisi & pimpinan dari Industri, Asosiasi Profesi,
Pemda, dan mitra, serta para ahli Pendidikan (BSKAP), dan semaksimal
mungkin mengacu pada SKKNI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi
KURIKULUM PROTOTIPE MENDORONG PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN KEMAMPUAN
SISWA, SERTA
MEMBERI RUANG LEBIH LUAS PADA PENGEMBANGAN KARAKTER DAN KOMPETENSI DASAR.

Kurikulum prototipe memiliki beberapa


karakteristik utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan


soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia;
1 gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar
kritis; kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup
2 untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi
dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran
yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right
3 level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan
muatan lokal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


16
IDE DAN KONSEP PERBAIKAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
SMK 1 Mapel teori/akademik, konteks-nnya diubah menjadi vokasional.

2 Mapel - Project based learning, ide kreatif & kewirausahaan -> 3 Semester

3 Magang/Praktek Kerja Industi (Prakerin) Minimal 1 semester / boleh lebih

4 2-3 Mapel Pilihan-> 3 Semester (misalnya: Digital Marketing, Multimedia, Bahasa Asing,
dsb)

5
Mapel - Logika & Teknologi Digital -> INFORMATIKA

6 Co-Kurikuler Wajib -> kontennya bebas dikembangkan oleh Sekolah dan Guru

7 Mata Pelajaran Kejuruan -> Paradigma Baru

Mata Pelajaran Kejuruan → Kelas 10, 11, dan12


149 Spektrum Keahlian → 50 Program Keahlian Adaptif, Fleksibel, Agile

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi
POKOK-POKOK PROSES PEMBELAJARAN
11
DENGAN FONDASI LITERASI, NUMERASI, KREATIVITAS, DAN
BERPIKIR KRITIS

INPUT SISWA SOFTSKILLS HARDSKILLS KOMPETENSI LULUSAN

Memastikan Input Peserta Menguatkan Softskills, Memberikan Mendorong Magang Memastikan terciptanya
Didik dengan Passion, Karakter, dan Leadership pembelajaran Hardskills dan Sertifikasi lulusan dengan Kompetensi.
Potensi Bakat, dan Minat dulu sebelum membangun kontekstual melalui Kompetensi untuk Softskills X Karakter X
masing-masing. daya Literasi, Numerasi, Project Based Learning seluruh peserta didik Hardskills
Kreativitas, dan Berpikir bersama Industri dan
Kritis Dunia Kerja

PROYEKSI LULUSAN SMK


(B-M-W)
Bekerja Melanjutkan Studi Wirausaha
Teknisi Ahli / Manajerial / Studi lanjut ke jenjang yang yang tangguh dan sukses
Pimpinan lebih tinggi (DN/LN)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi
MENGANALISA CP
MENYUSUN TP dan ATP

8
APA YANG BAPAK/IBU
KETAHUI TENTANG CP,TP
DAN ATP

8
APA KAITAN ATARA CP, TP
DAN ATP ?

8
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)

8
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
(PASAL 3 UU NO 20 SISDIKNAS TAHUN 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepadaTuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa KI-1
Sikap Sosial
Pengetahuan KOMPETENSI
berakhlak mulia
berilmu
KI-2
KI-3
Keterampilan cakap dan kreatif KI-4

Tujuan Pendidikan Nasional diterjemahkan


PENGERTIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase).
Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur
untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.
CP didefinisikan sebagai
kompetensi yang harus
19 peserta didik
dicapai Manfaat CP:
pada setiap tahap • Sebagai komponen
perkembangannya untuk
setiap Mapel pada satuan
penentu kompetensi
pendidikan. yang harus dicapai
peserta didik dalam
CP memuat sekumpulan pembelajaran
kompetensi dan lingkup
materi yang disusun • Sebagai bahan dasar
secara komprehensif untuk menyusun
dalam bentuk narasi
tujuan pembelajaran

Capaian pembelajaran di SMK-PK merupakan kompetensi yang harus dicapai oleh


peserta didik pada fase E dan F (Fase E kelas X dan Fase F kelas XI dan XII)
CAPAIAN PEMBELAJARAN

• Secara sederhana CP bisa didefinisikan sebagai kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap tahap perkembangan peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
• Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi
• Capaian Pembelajaran dikenal juga dengan istilah learning achievement, achievement
standard atau learning outcomes
• Capaian Pembelajaran berfokus apa yang diharapkan pada siswa di akhir pembelajaran, dengan
pendekatan student centered
• Pendekatan ini biasa disebut sebagai pendekatan berbasis hasil.
FORMAT RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
• 1. Bentuk Penulisan :
• Format Capaian Pembelajaran ditulis dalam bentuk paragraf, sehingga keterkaitan antara
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi umum terlihat jelas dan utuh sebagai satu
kesatuan yang tak terpisahkan dalam pembelajaran dan menggambarkan apa yang akan
dicapai peserta didik di akhir pembelajaran
• 2. Integrasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap :
• Capaian Pembelajaran merupakan hasil peleburan kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Pengintegrasian tersebut juga disesuaikan dengan tujuan untuk mengembangakan dan
menguatkan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila
• 3. Fase Dalam Perumusan Capaian Pembelajaran
• Merupakan penerapan dari prinsip pembelajaran sesuai tahap capaian belajar atau yang
dikenal juga dengan istilah teaching at the right level (mengajar pada tahapan/tingkat yang
sesuai)
KOMPONEN CAPAIAN PEMBELAJARAN :

• Rasional Mata Pelajaran


• Tujuan Mata Pelajaran
• Karakteristik Mata Pelajaran
• Capaian Pembelajaran Setiap Fase
KOMPONEN CAPAIAN PEMBELAJARAN :

• Rasional Mata Pelajaran: Memuat alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut dan
keterkaitan antara mata pelajaran dengan salah satu (atau lebih) Profil Pelajar Pancasila.

• Tujuan Mata Pelajaran: Kemampuan atau kompetensi yang perlu dicapai peserta didik setelah
mempelajari mata pelajaran tersebut.

• Karakteristik Mata Pelajaran: Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata
pelajaran serta elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran dan deskripsinya.

• Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan, keterampilan,


serta kompetensi umum. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian pembelajaran menurut
elemen yang dipetakan menurut perkembangan siswa.
PEMBAGIAN FASE DALAM CAPAIAN
PEMBELAJARAN

• Fase A : SD Kelas 1-2


• Fase B : SD Kelas 3-4
• Fase C : SD Kelas 5-6
• Fase D : SMP Kelas 7-9
• Fase E : SMA/SMK Kelas 10
• Fase F : SMA/SMK Kelas 11-12
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen


atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk
semua fase pada mata pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya
sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman
yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau
berbeda dengan mata pelajaran lainnya.
Contoh:
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran,
Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.
Sumber gambar: https://www.theaa.com/driving-school/driving-
lessons/advice/show-me-tell-me

Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,

CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk


mencapainya (fase).
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi memiliki
kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk
menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan dengan titik
keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan kecepatan masing-masing.

Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi untuk


melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan pada waktu yang
ditentukan. Setiap satuan pendidikan dipersilakan mengatur strategi
efektif untuk mencapai CP, sesuai dengan kemampuan dan
potensinya.
Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk
mencapai garis finish tersebut, pemerintah
membuatnya ke dalam 6 etape yang disebut fase.
Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta
didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar
dalam fase pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi
guru dan siswa untuk menyesuaikan rancangan
pembelajaran dengan tahapan perkembangan,
kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan
belajar siswa (Teaching at The Right Level).
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan
dapat memiliki waktu lebih panjang untuk
memahami dan mendalami konsep-konsep dan sumber gambar: https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di-
keterampilan untuk mencapai sebuah speedometer-mobil/

kompetensi yang dibangun CP.


•Apakah CP bisa dirubah ?
CONTOH CAPAIAN PEMBELAJARAN: MATEMATIKA
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat
(eksponen), serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri) dalam bunga
tunggal dan bunga majemuk. Mereka dapat menggunakan sistem persamaan linier tiga
variabel, sistem pertidaksamaan linier dua variabel, persamaan dan fungsi kuadrat dan
persamaan dan fungsi eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Mereka dapat menentukan
perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku.
Mereka juga dapat menginterpretasi dan membandingkan himpunan data berdasarkan
distribusi data, menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data numerik, dan
mengevaluasi laporan berbasis statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan menentukan
frekuensi harapan dari kejadian majemuk, dan konsep dari kejadian saling bebas dan saling
lepas.
CONTOH: ELEMEN CP MAPEL MATEMATIKA
Elemen Fase E Fase F

Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat Di akhir fase F, peserta didik dapat memodelkan pinjaman
bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka dan investasi dengan bunga majemuk dan anuitas, serta
dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan geometri, menyelidiki (secara numerik atau grafis) pengaruh masing-
termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk. masing parameter (suku bunga, periode pembayaran)
dalam model tersebut.

Aljabar dan Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang Di akhir fase F, peserta didik dapat menyatakan data dalam
Fungsi berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem bentuk matriks. Mereka dapat menentukan fungsi invers,
pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan komposisi fungsi, dan transformasi fungsi untuk
masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat memodelkan situasi dunia nyata menggunakan fungsi yang
(termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sesuai (linear, kuadrat, eksponensial).
sama) dan fungsi eksponensial.

Geometri Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan Di akhir fase F, peserta didik dapat menerapkan teorema
segitiga siku-siku yang melibatkan perbandingan trigonometri dan tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas
aplikasinya. juring lingkaran untuk menyelesaikan masalah (termasuk
menentukan lokasi posisi pada permukaan Bumi dan jarak
antara dua tempat di Bumi).
CONTOH: ELEMEN CP MAPEL MATEMATIKA
Elemen Fase E Fase F

Analisis Data Di akhir fase E, peserta didik dapat merepresentasikan dan Di akhir fase F, peserta didik dapat melakukan proses
dan Peluang menginterpretasi data dengan cara menentukan jangkauan penyelidikan statistika untuk data bivariat. Mereka dapat
kuartil dan interkuartil. Mereka dapat membuat dan mengidentifikasi dan menjelaskan asosiasi antara dua variabel
menginterpretasi box plot (box-and- whisker plot) dan kategorikal dan antara dua variabel numerikal. Mereka dapat
menggunakannya untuk membandingkan himpunan data. memperkirakan model linear terbaik (best fit) pada data
Mereka dapat menggunakan dari box plot, histogram dan dot numerikal. Mereka dapat membedakan hubungan asosiasi dan
plot sesuai dengan natur data dan kebutuhan. Mereka dapat sebab-akibat.
menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki dan
Peserta didik memahami konsep peluang bersyarat dan kejadian
menjelaskan hubungan antara dua variabel numerik (termasuk
yang saling bebas menggunakan konsep permutasi dan
salah satunya variabel bebas berupa waktu). Mereka dapat
kombinasi.
mengevaluasi laporan statistika di media berdasarkan tampilan,
statistika dan representasi data.

Peserta didik dapat menjelaskan peluang dan menentukan


frekuensi harapan dari kejadian majemuk. Mereka menyelidiki
konsep dari kejadian saling bebas dan saling lepas, dan
menentukan peluangnya.
BENTUK PEMAHAMAN DALAM CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori
belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah
kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.

Konsep “Memahami” pada Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah


proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak
bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa
mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman
sebelumnya
Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling
tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan
memahami di level C2.
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis

Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.

Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses
Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman
siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan merupakan
siklus.
Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini
(mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri),
berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.

6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan


Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, dan instruksi yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai