PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pengertian kearifan lokal dilihat dari kamus bahasa Inggris Indonesia,terdiri dari dua kata
yaitu Kearifan (Wisdom) dan Lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan
kebijaksanaan. Dengan kata lain maka dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan,nilai-
nilai.pandangan-pandangan setempat yang bersifat bijaksana.
Dalam disiplin Antropologi dikenal istilah lokal genius yang merupakan istilah yang mula
pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para Antropolog membahas secara panjang lebar
pengertian local genius ini.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan bersifat Heterogen. Masyarakatnya
terdiri dari beragam etnik,suku dan agama. Suku bangsa yang mencapai puluhan ribu
jumlahnya menjadi aset yang sangat penting sehingga Indonesia termasuk negara yang kaya
akan dengan budaya.
Kebudayaan juga menjadi sumber nilai dan norma yang berperan penting dalam mengatur
tatanan kehidupan bermasyarakat yang beradab dan beradat bahkan diwariskan secara turun
temurun dari generasi ke generasi .Diantara sekian banyak suku diIndonesia ,satu diantaranya
adalah suku Minangkabau yang mendiami wilayah provinsi Sumatera Barat.
Budaya dan adat istiadat Minangkabau memiliki bentuk dan corak yang beragam
pula,salah satunya adalah kebiasaan menggelar petatah-petitih pada acara-acara tertentu.
Petatah-petitih pada hakikatnya bukan hanya sekedar tradisi atau budaya,lebih dari itu
didalamnya terkandung berbagai jenis nilai-nilai universal,termasuk juga pendidikan
1
B.Tujuan Penelitian.
C.Manfaat Penelitian
1.Manfaat Teoeritis
2.Manfaat Praktis
a.Bagi Guru
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan guru terhadap penerapan kearifan
lokal agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan yang sesuai diharapkan.
b.Bagi Penulis
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan
bangsa tersebut mampu menyerap,bahkan mengelolah kebudayaan yang berasal dari
luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Identitas dan kepribadian tersebut
tentunya menyesuaikan dengan pandangan hidup masyarakat sekitar agar tidak terjadi
pergesaran nilai-nilai. Kearifan lokal adalah salah satu sarana dalam mengelolah kebudayan
dan mempertahankan diri dari kebudayaan asing yang tidak baik.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi
kehidupan yang berwujud aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab
berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dalam bahasa asing sering juga
dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat local wisdom atau pengetahuan setempat “local
knowledge”atau kecerdasan setempat local genius. Berbagai strategi dilakukan oleh
masyarakat setempat untuk menjaga kebudayaanya.
B.Pengertian Petatah-Petitih
Petatah-Petitih merupakan dasar hukum bagi adat minangkabau dalam segala tindakan
yang akan dilakukan,mencakup segala aspek kehidupan dimasyarakat Minangkabau seperti
politik,ekonomi,sosio-budaya,pertahanan dan keamanan. Petatah-Petitih adat tidak mungkin
dijabarkan pengertiannya secara harfiah menurut pengertian logika. Kalau kita artikan secara
harfiah menurut pengertian logika,maka hasilnya akan bertentangan dengan logika itu sendiri.
Untuk dapat memahami dengan benar kita harus mampu membaca pengertian yang tersirat
dalam Petatah-Petitih tersebut selain membaca yang tersurat.
Petatah artinya pahatan kata,dan yang dimaksud dengan pahatan kata itu adalah patokan
hukum adat yang menjadi sumber peraturan yang mengatur segala hubungan dan sangkutan
pergaulan hidup dalam masyarakat minang. Petatah juga bisa disebut orang dengan petatah
tetapi asal katanya besarasal dari tatah yang berarti patokan,pahatan,bukan dari patah.
3
Pepatah-Petitih berarti juga merupakan peribahasa,kata kiasan,atau juga disebut juga
dengan kata-kata halus.
Pada mulanya Petatah-Petitih hanya dikenal sebagai sastra lisan yang banyak
digunakan,karena orang orang minangkabau khususnya para penghulu mahir dalam
menggunakan Petatah-Petitih. Pada tahapan berikutnya barulah Petatah-Petitih ini ditulis
dalam bentuk naskah,dengan huruf Arab Melayu baru kemudian Latin.
Petatah-Petitih yang berbentuk naskah tersimpan di Leiden dan Jakarta. Dan pada tahapan
berikutnya barulah Petatah-Petitih yang berbentuk naskah tersebut dibukukan. Salah satunya
adalah naskah yang tersimpan Museum Nasional ( sekarang Perpustakaan Nasional) Jakarta
telah disunting oleh Edwar Djamaris dan diterbitkan dalam bentuk buku puisi Indonesia lama
berisi nasihat.
Contohnya:ma lai datuak sungguah pun datuak nan surang nan taimbau ambo
sarapek kaji mandatang,walaupun rundiang nan akan ambo sampaikan,tentang jodah nan
katongah,lah bairik urang tongah,lah apo urang topi,aia nan tatuang mintak diminum,nasi
nan katangah mintak dimakan.
E.Macam-Macam Petatah-Petitih
4
b.Pameo adalah kalimat yang artinya bertentangan atau tidak mungkin terjadi. Misalnya:
bak menanti urang dahulu,bak mangaja urang kudian, Artinya bagai menunggu orang yang
sudah dahulu,bagai mengejar orang yang terlambat.
F.Bentuk Petatah-Petitih
a.Pakaian
Contohnya: adat dipakai baru,jikok kain dipakai usang. Artinya adat digunakan
baru,kalau kain digunakan lama.
b.Sumbang Pergaulan
Sumbang bagi perempuan bergaul dengan laki laki baik dengan family sekalipun.
Pergaulan yang dimaksud oleh adat juga diukur dengan mungkin dan patut atau melampaui
batas. Bagi perempuan yang masih gadis,sangat sumbang bergaul
duduk,berbicara,ketawa ,berpergian bersama dengan laki laki yang bukan familynya. Begitu
juga dengan perempuan yang sudah bersuami.
Seperti kata pituah adat: jan dibauakan antimun jo durian,jan dipadakekkan api jo
rabuak. Artinya:Selalu hati-hati terhadap pergaulan muda-mudi,karena pergaulan bebas akan
mengakibatkan rusaknya moral antara keduanya.
c.Sumbang Tanyo.
d.Sumbang Jawek
Sumbang jawab ini tidak kurang pula mengundang perbuatan-perbuatan yang amoral bagi
laki-laki yang tidak sopan. Karenanya,diminangkabau,berkata-kata itu merupakan sesuatu
yang perlu didikan dan pelajaran,yang akhirnya dapat dipergunakan untuk berhubungan
secara baik dengan orang lain. Contohnya:”baguno lidah tak batulang,Kato Gadang
5
timbangan kurang”. Artinya:Pembicaraan yang dikeluarkan secara angkuh dan
sombong,tidak memikirkan orang lain akan tersinggung.
e.Sumbang Makan
Dalam acara makan basamo kaum perempuan dan kaum laki-laki menikmati hidangan
secara berkelompok. Kaum laki-laki duduk bersama laki-laki,kaum perempuan duduk
bersama kaum perempuan duduk dilantai beralaskan tikar.
Pada saat mengambil makanan disarankan untuk mengambil makanan yang terhidang
didepan saja,tidak dibenarkan untuk menjangkau makanan yang jauh dari hadapan. Saat
sedang mengunyah makanan tidak dibenarkan mengeluarkan suara bunyi mancapak. Begitu
juga pada saat minum,sebaiknya meneguk tampa suara dan tidak langsung dihabisknan dalam
sekali waktu.
f.Musyawarah
Ada beberapa petatah petitih orang minang tentang musyawarah yang menjadi
nasihat,serta arahan bagi semua orang,terutama mengenai betapa pentingnya memecahkan
masalah secara bersama-sama.Diantaranya:
“ Bulek aia dek pambulua,bulek kato dek mufakaik”. Artinya kesepakatan yang dicapai
melalui musyawarah dan mufakat.
6
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa kearifan lokal merupakan
suatu kepribadian atau identitas dari sebuah daerah. Di Sumatera Barat tepatnya di
Minangkabau terdapat sebuah kearifan local yang biasa disebut dengan Petatah-petitih,yang
mana petatah-petitih ini mempunyai banyak makna,diantaranya petatah-petitih dapat kita
artikan sebagai peribahasa atau kalimat-kalimat halus. Petatah-petitih ini sering digunakan
ketika acara adat seperti:Batagak Penghulu,Perkawinan,Sunatan,dan berbagai upacara adat
lainnya. Petatah-petitih ini mempunyai dua kegunaan,diantaranya adalah sebagai filsafat,dan
juga digunakan sebagai pembicaraan.
B.Saran
Berdasarkan penelitian yang telah kami laksanakan ada beberap saran yang ingin penulis
sampaikan,Diantaranya:
2.Mengembalikan minat para generasi sekarang untuk bersemangat dalam belajar Petatah-
petitih.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ajisman, Efrianto, & Undri. (2018). Sejarah dan Diaspora Masyarakat Minangkabau.
Sumatera Barat: Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat.
8
DOKUMENTASI