Anda di halaman 1dari 4

KOMPAS ORIENTEERING

Awalnya orienteering hanya berlaku buat kepentingan militer aja kalau lagi di alam bebas.
Tapi sekarang sudah berkembang jadi cabang olahraga yang bahkan ada
perlombaannya. Buat para pencinta alam pasti sudah nggak asing banget nih sama kata
orienteering.

Ada dua hal utama yang harus kalian perhatikan yaitu, peta dan kompas. Penggunaan
kompas dalam orienteering nggak bisa sembarangan, harus peta topografi yang rinci.
Jadi benar-benar nunjukin sungai, permukaan rendah, permukaan tinggi, jalan setapak,
sampai rumah penduduk.

Kalau kompas untuk orienteering biasanya yang magnetik. Penggunaan GPS, peta
digital, smartphone, hingga pengukuran jarak dilarang keras saat orienteering. Jadi
senggaknya kalian tau cara pakai kompas biar akurat Superfriends.

Paham Tata Letak Kompas

Hal pertama yang harus kalian udah tahu adalah tata letak kompas di atas peta. Kompas
dasar atau baseplate biasanya punya komponen dasar. Seperti dial derajat, rumah
kompas, jarum magnet, panah penunjuk, garis penunjuk, panah arah, dan piringan plastik
jernih tempat kompas.

Letakkan Kompas di Peta atau Tangan

Ada dua pilihan pegang kompas selama orienteering, letakkan kompas diatas peta atau
pegang pakai tangan kalian. Bisa kalian pilih sesuai kenyamanan, tapi kalau pakai tangan
usahain kompas tepat di depan dada. Sedangkan kalau di atas peta biasanya akan lebih
akurat pembacaannya.

Arahkan Sesuai Lokasi Tujuan

Putar dial derajat sampai panah penunjuk sejajar sama ujung utara dari jarum magnetik.
Nanti kompas akan mengarahkan ke lokasi tujuan kalian. Setelah itu, baru bisa bedain
variasi magnetik lokal dengan cara putar dial derajat ke kanan atau kiri.

Perhatiin juga derajat deklinasi yang tepat, nanti akan ketahuan arah mana yang sejajar
sama dial derajat. Pegang kompas dan ubah posisi kalian sampai ujung utara jarum
magnet sejajar sama jarum petunjuk. Tinggal ikuti aja deh arah panahnya, jangan lupa
cek kompas secara rutin!

Lihat Arah dari Peta

Pastikan arah penunjuk selalu ke utara, geser kompas sampai tepi melewati posisi kalian.
Agar tahu arah yang bisa kalian lalui sampai ke tujuan, gunakan tepi kompas sebagai
penggaris untuk captain garis antara posisi dengan lokasi.

Pokoknya kunci keberhasilan adalah cara pegang kompas dan konsentrasi saat baca
peta. Usahakan juga kalau arah pada kompas nggak berubah karena bisa membuat buta
arah sementara serta memecah fokus.
Orienteering adalah olahraga menemukan sejumlah lokasi di medan sebenarnya dengan
menggunakan peta dan kompas, titik – titik lokasi dalam orienteering disebut titik kontrol.
Pelaku atau peserta orienteering disebut orienteer. Seorang orienteer diharuskan memiliki
kemampuan navigasi yang baik untuk menemukan rute terbaik dari lokasi start, menuju
ke titik – titik kontrol, dan berakhir di lokasi finish. Inilah keunikan dari olahraga
orienteering, seorang peserta harus bisa menemukan rute terbaik untuk menuju titik
kontrol dengan cepat.

Kira – kira begini cara mainnya

Peserta diberikan sebuah peta yang yang terdapat simbol titik – titik kontrol, peserta harus
menemukan titik tersebut di medan sebenarnya dengan mencari rute sendiri hingga
sampai finish.

Peserta mulai berlari dari simbol segitiga di peta menuju titik nomor 1, 2 dan 3 selanjutnya
sampai finish. Berikut contoh peta orienteering. Di medan sebenarnya titik kontrol
biasanya ditandai dengan bendera kontrol berbentuk segitiga warna putih jingga seperti
ini:

Peserta wajib memberikan bukti bahwa dia telah mengunjungi titik tersebut, biasanya dari
awal peserta diberikan kartu kontrol tradisional maupun yang mengunakan elektronik.
Pemenang adalah peserta dengan waktu tempuh tercepat tentunya berhasil mengunjungi
titik kontrol dengan benar.

Contoh Peta Orienteering

Menurut Federasi Orienteering Internasional (IOF): “Orienteering adalah sebuah olahraga


yang mana para kompetitornya bernavigasi dengan mandiri melintasi medan sebenarnya.
Para kompetitor harus mengunjungi sejumlah titik-titik kontrol yang ditandai dimedan
sebenarnya dalam waktu secepat mungkin dibantu hanya peta dan kompas. Lintasan,
didefinisikan oleh lokasi kontrol-kontrol, tidak diungkapkan kepada para kompetitor hingga
mereka berangkat.” (Julian Ch. Manoppo,2012).

Sejarah Orienteering

Orienteering dimulai sejak akhir abad ke 19 di Skandinavia (Swedia) sebagai latihan


militer, istilah “Orienteering” digunakan pada tahun 1886 di Akademi Militer Karlberg,
Swedia yang berarti lintas alam dengan menggunakan bantuan peta dan kompas.

International Orienteering Federation (IOF) atau Federasi Orienteering Internasional


berdiri pada tahun 1961 pada pertemuan di Kopenhagen. Dalam tiga tahun sebelas
Negara ikut bergabung dengan IOF. Negara tersebut adalah: Bulgaria, Denmark,
Cekoslovakia, Jerman Timur, Jerman Barat, Finlandia, Norwegia, Hungaria, Austria,
Swiss dan Swedia.

Sejarah Orienteering di Indonesia

Olahraga orienteering di Indonesia pertama kali dikenalkan oleh Wanadri Komisariat ITB
dalam lomba orienteering pada tahun 1988 Tipe kompetisinya Score Event atau Score O
dan bersifat beregu. Pada tahun 1990 Lomba O Brahmahardhika (LOB) pertamakali
digelar oleh Brahmahardhika Mapala FKIP UNS Surakarta. Kelak LOB

Menjadi perlombaan O paling rutin di Indonesia. Federasi Orienteering Indonesia (FONI)


dideklarasikan pada tanggal 4 Agustus 2001. Sampai sekarang perkembangan olahraga
orienteering sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Ditandai dengan banyaknya
kegiatan atau lomba orienteering yang diadakan.

Tipe Orienteering

Cross Country Orienteering

Dalam orienteering tipe ini peserta harus menemukan semua titik kontrol secara
berurutan dalam waktu secepat mungkin. Tipe ini paling sering digunakan dalam
kejuaraan internasional.

Relay Orienteering

Prinsipnya sama degan Cross Country O, tapi dilakukan secara beregu (tim) yang terdiri
atas 2 orang atau lebih. Setiap orang menyelesaikan lintasannya masing-masing. Misal
tim A terdiri dari 3 orang, orang 1 start lebih dulu, ketika sudah memasuki finish orang ke
2 bersiap-siap untuk berlari dengan peta yang berbeda, selanjutnya sampai orang ke 3.
Pemenang adalah tim yang waktu tempuhnya tercepat.

Score Orienteering

Dalam tipe ini, peserta harus mengumpulkan nilai sebanyak mungkin dari titik – titik
kontrol dengan batasan waktu. Setiap titik kontrol biasanya mempunyai nilai berbeda
sesuai dengan tingkat kesulitan.

Anda mungkin juga menyukai