Anda di halaman 1dari 12

RIVALDI FEBRIANSYAH

IF-4

21101152630177

KOMPUTER DAN MASYARAKAT

TUGAS 6

1.SIM(Sistem Informasi Manajemen).

Pengertian Sistem Informasi Manajemen(SIM)

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sekelompok atau sekumpulan proses dimana data dapat
diolah, dianalisis, dan ditampilkan agar data tersebut menjadi berguna untuk kebutuhan pengambilan
suatu keputusan. Sistem ini merupakan alat yang sangat berguna untuk menunjang dan mengendalikan
operasi perusahaan.

Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengumpulkan dan mengatur semua data dari berbagai
tingkat perusahaan, meringkas, kemudian memfasilitasi dan meningkatkan kualitas dari pengambilan
keputusan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas sebuah perusahaan.

Sistem ini berbasis komputer dan dapat berupa lembar excel atau platform yang lebih kompleks. Selain
itu data dapat diakses dan diolah secara internal maupun eksternal. Sehingga, sistem i nformasi yang
digunakan lebih efisien dan produktif.

Para ahli juga berpendapat mengenai apa itu sistem informasi manajemen, diantaranya:

a. Davis

Menurut Davis, management information system adalah sistem terintegrasi yang digunakan dalam
penyajian informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan di
sebuah organisasi.

b. Moekijat

Menurut Moekijat, management information system adalah jaringan pengolah data dari sebuah
organisasi dan diperlukan untuk memberikan data yang bersifat i ntern maupun ekstern sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Contoh Sistem Informasi Manajemen

Berikut merupakan contoh dari sistem informasi manajemen untuk bisnis yang anda kembangkan:

 Enterprise Resource Planning (ERP)

Untuk sistem ini sangat sering digunakan oleh perusahaan besar. Tidak menutup kemungkinan,
perusahaan kecil maupun rintisan juga dapat menggunakan sistem ini. Enterprise Resource Planning
sendiri digunakan untuk proses manajemen dan pengelolaan data yang terintegrasi antar unit dalam
perusahaan.

 Supply Chain Management (SCM)

Sistem Manajemen Rantai Pasokan ( Supply Chain Management) ini sangat bermanfaat bagi pihak
manajemen untuk melakukan integrasi data. Contohnya seperti manajemen suplai bahan baku dimulai
dari pemasok, produsen, pengecer, hingga konsumen.

 Transaction Processing System (TPS)

Sistem yang selanjutnya adalah TPS yang berfungsi untuk melakukan proses data dalam jumlah besar
serta transaksi yang besar dan dilakukan secara rutin. Sistem ini sangat cocok untuk bisnis yang bergerak
dalam hal keuangan seperti inventaris, bank, dll.

 Office Automation System (OAS)

Sistem yang keempat adalah OAS yang digunakan untuk mempermudah dan memperlancar komunikasi
antar departemen dalam satu perusahaan. Kemudian, dapat mengintegrasikan antar server dalam
perusahaan. Contohnya adalah penggunaan email.

 Informatic Management System (IMS)

Dalam sistem ini mendukung proses spektrum tugas dalam organisasi. Yang dimaksud spektrum disini
adalah menggabungkan beberapa tugas menjadi satu dan saling terintegrasi.

Selain itu, IMS juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi seperti
e-procurement. Sistem ini sangat cocok untuk menganalisis sebuah informasi untuk mengambil
keputusan.

 Knowledge Work System (KWS)

Sistem yang satu ini lebih mengarah dalam hal mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam sebuah
organisasi atau entitas. Pengetahuan maksudnya adalah sebuah hal baru yang dapat meningkatkan
produktivitas dalam bisnis yang anda jalankan.
 Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System
(CSCWS)

GDSS sendiri merupakan sistem yang berfungsi untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan yang
diperoleh melalui pengumpulan pengetahuan dalam kelompok dan tidak bersifat individu. Pada
umumnya dapat berupa kuesioner, skenario, maupun konsultasi. Contoh dari sistem tersebut adalah e-
government.

 Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (AI)

Sistem ini sedikit berbeda dengan sistem yang lain karena penerapannya menggunakan kecerdasan
buatan. Fungsi dari sistem ini adalah dapat menganalisis permasalahan dengan bantuan tenaga ahli yang
telah diprogram sebelumnya. Contoh dari penerapan Expert System (Sistem Pakar) dan AI adalah
pembuatan sistem jadwal mekanik.

 Executive Support System (ESS)

Pada sistem ini cenderung menguntungkan pada seorang manajer. Karena ESS (Executive Support
System) mampu membantu manajer dalam membantu berinteraksi dengan lingkungan perusahaan.
Interaksi tersebut dapat berupa bantuan grafik dan alat komunikasi lainnya.

 Decision Support System (DSS)

Untuk sistem terakhir ini sangat membantu seorang manajer dalam mengambil sebuah keputusan
dengan cara mengamati lingkungan di dalam perusahaan. Pengamatan disini sangat penting agar bisnis
yang dijalankan dapat berkembang dan meningkatkan produktivitas.
2.Manajemen Strategis

Pengertian Manajemen Strategis

 Pengertian Secara Umum

Manajemen strategi merupakan serangkaian aktivitas atau proses dalam mengambil keputusan dan
tindakan dasar serta menyeluruh yang disertai dengan penetapan cara pelaksanaannya yang dibuat oleh
pimpinan organisasi dan diaplikasikan ke seluruh anggota organisasi demi mencapai tujuan.

 Pengertian Menurut Para Ahli

Sedangkan menurut beberapa para ahli, manajemenn strategis, yaitu:

 Menurut Husein Umar

Manajemen strategi merupakan suatu seni dan ilmu dalam pembuatan, penerapan dan evaluasi
keputusan strategis yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya.

 Menurut Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech

Manajemen strategi merupakan beberapa keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan
strategi yang efektif agar dapat mencapai sasaran perusahaan.

 Menurut Fred R. David

Manajemen strategi merupakan ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan evaluasi mengenai
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi dalan mencapai tujuannya.

 Menurut Ismail Solihin

Manajemen strategi merupakan proses dari perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan


pengendalian dalam berbagai keputusan serta tindakan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan
yaitu keunggulan kompetitif.
Contoh Penerapan Manajemen Strategis

1. Salah satu contoh penerapan manajemen strategis yaitu pada produk the botol sosro yang
diluncurkan pada tahun 1970 dimana pada kemasan, logo, hingga penampilannya tidak memiliki
perubahan yang signifikan.Hal tersebut juga dapat dilihat ketika perusahaan pesaingnya
membuat produk yang sejenis namun sosro tidak bergeming dan malah melakukan counter
branding.Counter branding yang dilakukan sosro dengan mengeluarkan produk baru dengan
volume yang lebih besar.Strategi tersebut ternyata merupakan langkah yang tepat karena
perusahaan pesaing tersebut tidak berhasil menarik hari konsumen di Indonesia.

2. Xiaomi adalah perusahaan teknologi yang populer berkat produk smartphone yang murah tapi
memiliki spesifikasi yang tinggi.Didirikan tanggal 6 April 2010 di China. Pada awalnya Xiaomi
fokus pada pengembangan software jenis firmware yang berbasis Android dengan nama MIUI,
kemudian baru tahun 2011 produk HP pertama dirilis.Smartphone pertama yang meledak di
Indonesia adalah Redmi 1s pada tahun 2013 / 2014. Pada tahun itu, smartphone masih menjadi
barang yang mahal, karena harganya diatas 2,5 juta untuk mendapatkan yang powerfull.Tapi,
Xiaomi menggebrak pasar dengan harga murah hanya Rp 1.5 juta saja tetapi spesifikasinya
tinggi, tidak kalah dengan merk Samsung atau LG. Karena inilah, produk Xiaomi sangat sukses di
pasaran.Selain itu taktik penjualannya yaitu menggunakan metode flash sale di marketplace.
Jadi, fokus penjualan xiaomi ada di toko online. Sehingga, harga produknya lebih murah
dibanding dengan yang lain.Xiaomi juga hanya mengambil untung 5% saja dari setiap barang
yang mereka jual. Fokus keuntungan sebenarnya Xiaomi bukan pada alat yang mereka jual,
tetapi ekosistem yang mereka ciptakan.Contoh, di dalam HP Xiaomi ada layanan Mi Cloud, yang
terintegrasi dengan segala alat Xiaomi. Layanan yang berfokus pada pengalaman pengguna
inilah yang menjadi fokus keuntungan Xiaomi.Sehingga, tidak heran jika Xiaomi menjual barang
aneh-aneh tapi keren. Contoh: pompa ban dengan baterai, alat pembersih lantai otomatis,
pembersih udara.Basis fansboy Xiaomi juga makin luas, karena semakin beragamnya produk
Xiaomi yang mengarah ke iOT. Sehingga, para fansboy bisa membuat rumah mereka menjadi
modern seperti di film fantasi, tapi dengan budget yang miri ng.Hal ini terbukti sukses dengan
semakin meningkatnya penjualan Xiaomi.
3.Manajemen Taktis

 Pengertian Manajemen Taktis

Manajemen taktis adalah ketika Anda fokus pada langkah-langkah spesifik yang perlu Anda ambil untuk
mencapai tujuan. Proses perencanaan semacam ini berfokus pada tindakan sehari-hari yang perlu Anda
selesaikan. Dengan manajemen taktis, Anda perlu meninjau kembali kemajuan Anda lebih sering.

Manajemen taktis berguna ketika Anda perlu memecah tujuan jangka panjang menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil. Misalnya, jika Anda ingin mencari pekerjaan baru, ada banyak tujuan jangka pendek
yang harus dicapai selama proses berlangsung.

Anda perlu membuat resume, mencari pekerjaan untuk melamar, menulis surat lamaran, wawancara
untuk pekerjaan dan menegosiasikan tawaran pekerjaan. Masing-masing dari tujuan yang lebih kecil ini
membutuhkan rencana terperinci untuk Anda capai.

 Contoh Manajemen Taktis


1. Adorian Corporation merekomendasikan untuk mengembangkan rencana taktis dengan
mempertimbangkan tiga hingga lima tujuan yang kuat. "Meningkatkan penjualan sebesar 20%
dalam dua belas bulan" adalah contoh tujuan yang spesifik dan terukur.Salah satu strategi yang
dapat membantu adalah melatih staf tentang penjualan yang disarankan. Taktik khusus untuk
strategi ini adalah mewajibkan semua karyawan bagian penjualan untuk menyarankan produk
tertentu DAN pelanggan yang membeli produk X.

2. Misalkan sebuah perusahaan menjual asuransi di kota besar. Rencana taktis untuk perusahaan
asuransi harus merinci setiap elemen yang diperlukan untuk memenuhi tujuan dan visi yang
ditetapkan dalam rencana strategis perusahaan.Jika diputuskan bahwa salah satu cara terbaik
untuk mencapai target konsumen adalah melalui iklan televisi, maka rencana taktis harus hati -
hati merinci detail kampanye televisi..Di antara langkah-langkah yang harus diikuti untuk
mengembangkan rencana ini adalah: memutuskan pesan apa yang paling tepat, mengatur
pengembangan iklan, memutuskan saluran mana dan kapan mengirimkan iklan, dan
menindaklanjuti pelanggan yang bereaksi terhadap kampanye.Departemen penjualan
perusahaan mungkin bertanggung jawab untuk mengelola permintaan pelanggan dari iklan
televisi. Oleh karena itu, rencana taktis untuk area penjualan harus dikembangkan bersama
dengan departemen pemasaran.Rencana penjualan taktis harus menguraikan bagaimana jumlah
panggilan akan ditangani, berapa banyak staf akan dibutuhkan dan bagaimana penjualan akan
dilacak.Area pemasaran harus memberikan informasi kepada departemen penjualan tentang
kampanye TV sehingga yang terakhir dapat melaksanakan rencana taktisnya sendiri.
4.Manajemen Operasional

 Pengertian manajemen operasional

Nama Jay H. Heizer dan Barry Render merupakan nama yang cukup berpengaruh di dunia manajemen.
Jika kamu memasukkan kedua nama tersebut di search engine, muncul berbagai buku terkait operation
management.

Kedua ahli tersebut memang mendalami topik manajemen operasional. Nah, menurut Heizer dan
Render, manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan menyeluruh serta optimal pada aspek
tenaga kerja, barang-barang (mesin, peralatan, dan bahan mentah), atau faktor produksi lain yang bisa
dijadikan produk barang dan jasa yang lazim diperdagangkan.

Dalam pendekatan lain, operation management juga diartikan sebagai pengelolaan, meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengendalian semua kegiatan yang terkait
dengan barang serta jasa secara langsung.

Pengertian manajemen operasional lainnya, aplikasi ilmu manajemen untuk mengatur semua kegiatan
produksi agar berjalan efektif dan efisien.

Tidak hanya itu, operation management juga didefinisikan sebagai sebuah proses berkesinambungan
dan efektif dalam menggunakan semua fungsi manajemen untuk mengintegrasikan beragam sumber
daya secara efisien demi terwujudnya tujuan perusahaan.

Jika dirangkum, seluruh definisi di atas merujuk pada pengelolaan sumber daya bisnis yang terkait
produk dan jasa agar aktivitas bisnis berjalan efisien.

Karena itu, dalam operation management, ada struktur kepengurusan yang perlu dibentuk dan
dilaksanakan sesuai fungsi masing-masing. Biasanya, pimpinan tertinggi dalam struktur tersebut adalah
manajer operasional.
 Contoh manajemen operasional serta ruang lingkupnya

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, operation management dapat berlaku di perusahaan yang
menawarkan produk ataupun jasa. Berdasarkan sektor barang dan jasa contoh manajemen operasional
bisa dilihat di bawah ini.

Contoh operasional perusahaan penghasil barang, antara lain pertanian, manufaktur, perkebunan,
perikanan, pertambangan, konstruksi, otomotif, perumahan, pabrik pembuatan produk barang, serta
industri berat atau ringan.

Sementara itu, contoh kegiatan operation management dalam perusahaan jasa, misalnya pendidikan,
hukum, perbankan, asuransi, kesehatan, layanan masyarakat, transportasi, perdagangan, hiburan,
administrasi, real estate, jasa profesional, dan jasa reparasi.

Di samping contoh tersebut, terdapat 3 ruang lingkup manajemen operasional yaitu perencanaan sistem
produksi, pengendalian produksi, dan sistem informasi produksi.

1. Perencanaan sistem produksi

Pada ruang lingkup ini, perencanaan sistem produksi dimulai dari proses perencanaan produk si yang
bertujuan untuk menghasilkan barang atau jasa.

Barang atau jasa yang diproduksi pasti berdasarkan permintaan atau kebutuhan para konsumen.
Umumnya, sistem ini mencakup kuantitas, harga, kualitas dan waktu. Dalam ruang lingkup ini, ada
empat hal yang harus diperhatikan:

 Penentuan tata letak fasilitas pabrik


 Penentuan lokasi pabrik
 Perencanaan lingkungan kerja
 Permasalahan yang standar
2. Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya. Di dalam
perencanaan produksi biasanya terdapat berbagai kebijakan dan standar yang harus dipenuhi.

Perencanaan tersebut juga sering kali melibatkan prosedur pengawasan terhadap proses produksi yang
sedang berjalan. Tujuannya agar proses produksi terkendali serta sesuai perencanaan yang telah
ditentukan.

Dengan adanya pengendalian produksi, potensi keuntungan suatu perusahaan dapat dimaksimalkan.
Caranya dengan meminimalisasi berbagai kesalahan yang dapat merugikan.
Umumnya, pengendalian produksi dibagi menjadi ke dalam lima bagian sebagai berikut:

 Pengendalian bahan baku: mengatur tentang pemindahan, pengemasan, dan penyimpanan


berbagai bentuk dan jenis bahan baku.
 Pengendalian biaya produksi: analisis biaya produksi yang digunakan untuk mendapatkan
keuntungan secara optimal.

Sebagai informasi, terdapat dua jenis biaya produksi yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel
terdiri dari biaya bahan baku serta biaya tenaga kerja langsung.

Sementara itu, ada juga biaya overhead yang meliputi biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semi
variabel. Jenis-jenis biaya tersebut harus diketahui dengan jelas karena mempunyai pengaruh yang
besar terhadap keuntungan atau laba perusahaan.

 Pengendalian tenaga kerja: pengendalian yang dimaksud merujuk pada kuantitas dan kualitas
tenaga kerja sehingga proses produksi dapat berjalan optimal.
 Pengendalian kualitas: alat bagi operation management yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas produksi barang atau jasa, mengurangi kuantitas barang gagal diproduksi, serta
memeriksa kesesuaian proses produksi dengan standar mutu yang sudah ditetapkan.

Pengawasan terhadap kualitas juga diperlukan dalam menentukan ukuran, cara, atau persyaratan
fungsional dari suatu produk dan spesifikasinya.

 Pemeliharaan alat produksi: mencegah terjadinya kerusakan produk yang atau produk yang
dihasilkan tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan akibat kerusakan pada alat produksi.
Pergantian alat produksi juga diperlukan apabila suatu produk yang dihasilkan masih ada cacat.
3. Sistem informasi produksi

Pada umumnya, sistem informasi produksi terdiri dari tiga bagian, yaitu struktur organisasi, produksi
atas dasar pemesanan, dan produksi untuk pasar.

Struktur organisasi di sini adalah pengorganisasian dalam membangun hubungan antara komponen
organisasi. Misalnya, pembagian tugas dan jabatan dengan tujuan semua kegiatan dapat mencapai
sasaran.

Adapun keputusan produksinya dilakukan atas dasar permintaan konsumen secara spesifik ataupun
memproduksi untuk pasar. Kegiatan produksi untuk pasar umumnya didasarkan pada demand atau
permintaan konsumen, baik konsumen lama maupun konsumen baru.

Perusahaan yang sudah memiliki basis pasar yang baik akan melakukan aktivitas produksi secara regular.
 5.Operasional
 Pengertian Operasional

Operasional merupakan suatu konsep yang bersifat abstrak untuk memudahkan pengukuran suatu
variabel. atau dapat diartikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan
penelitian. Serta menjabarkan variabel-variabel yang timbul dari suatu penelitian ke dalam indicator-
indikator yang lebih terperinci.

 Pengertian Operasional menurut para ahli

Adapun beberapa pengertian operasional menurut para ahli antara lain sebagai berikut:

1. Nani Darmayanti

Menurut Nani Darmayanti operasional merupakan rumusan tentang ruang lingkup dan juga ciri -ciri
suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan serta penelitian suatu karya ilmiah.2. Husein Umar

Menurut Husein Umar operasional merupakan suatu penentuan dalam suatu construct sehingga dapat
menjadi variable (variabel-variabel yang dapat diukur)

2. Asep Hermawan

Menurut Asep Hermawan operasional adalah penjelasan bagaimana dapat mengukur variable. Dalam
Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan angka – angka ataupun atribut – atribut tertentu.

3. Budi Pranata

Menurut Budi Pranata operasional merupakan kuantitas ataupun jumlah yang tidak cocok.

4. Walizer & Wienir

Menurut Walizer & Wienir operasional merupakan seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang
harus diamati(observasi) dan bagaimana juga mengukur suatu variabel ataupun konsep definisi
operasional tersebut dan dapat membantu kita untuk mengklasifikasi gejala di sekitar ke dalam kategori
khusus dari suatu variable.

5. Hoover

Menurut Hoover operasional merupakan identifikasi tentang sesuatu hal yang bersifat (variabel)
sehingga dapat digunakan untuk diamati (observasi).

6. Nursalam

Menurut Nursalam operasional merupakan definisi berdasarkan karakteristik yang dapat diamati dari
suatu yang yang dikerjakan tersebut.
 Contoh Operasional

Ulasan artikel ini akan memberikan berbagai contoh kasus operasional. Tujuan utama agar pembaca
lebih mengerti, memahami lagi maksud operasional lewat ragam peristiwa atau contoh pengaplikasian
yang akan tersaji sebagai berikut:

1. Operasional dalam Penelitian

Misalnya studi penelitian ingin mengukur apakah usia berelasi dengan tingkat kecanduan.

Hipotesis “kecanduan akan meningkat seiring bertambahnya usia” berarti variabel penelitian
menggunakan usia dan kecanduan.

Tahapan selanjutnya peneliti menentukan bagaimana cara, strategi dalam mengukur usia seseorang dan
mengukur kecanduan. Berikut penjelasan untuk mengetahui variabel-variabel tersebut yakni:

 Variabel satu/bebas

Bagi orang awam hanya sekadar mengetahui usia seseorang mungkin terbilang cukup mudah, namun
mengapa peneliti perlu mendefinisikan “usia” dalam penelitiannya.

Jika semua orang tahu apa itu usia, lalu kenapa peneliti tetap menggunakan itu sebagai variabel
penelitian.

Ada bahkan peneliti yang mengukur usia dalam bulan hanya untuk mendapatkan data usia orang secara
tepat. Mungkin bagi peneliti lain mengukur usia seseorang menggunakan dalam tahun.

Dari contoh tersebut untuk memahami hasil penelitian dengan melihat bagaimana peneliti ini
mengoperasikan usia. Katakanlah misalnya peneliti mendefinisikan usia sebagai berapa lama hidup
seseorang dalam hitungan tahun.

 Variabel dua/terikat

Untuk mengukur variabel kecanduang mungkin sedikit lebih rumit ketimbang mengukur usia. Karena
dalam mengoperasikan variabel kecanduan peneliti harus memutuskan metode secara tepat mengukur
kecanduan.

Mungkin peneliti akan mempersempit definisi variabelnya dan mengatakan bahwa kecanduan apabila
seseorang memenuhi kriteria diagnostik DSM-5 yakni The Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders untuk gangguan penggunaan zat apapun.

Kesimpulan contoh studi penelitian ini, penggunaan variabel usia didefinisikan sebagai usia partisipan
yang diukur dalam tahun.
Sementara variabel kecanduan menggambarkan apakah partisipan dengan kondisi saat ini dapat
memenuhi kriteria diagnostik DSM-5 tanpa adanya pengecualian atau untuk gangguan penggunaan zat
apapun.

Menurut pandangan Yunanto menjelaskan beberapa contoh operasional serta definisi konseptual dalam
berbagai peristiwa. Berikut penjelasan mengenai contoh-contohnya adalah:

2. Motivasi Berprestasi

Definisi konseptual motivasi berprestasi sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu yang lebih baik
daripada orang lain. Tujuannya mencapai atau bahkan melebihi standar nilai mata pelajaran, lewat
usaha belajar sangat keras agar berhasil.

Motivasi berprestasi terjadi karena adanya dorongan kuat yang berasal dari diri manusia serta faktor
luar dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Bertujuan agar mencapai hasil di atas target rata-rata orang
lain dalam mencapai suatu tujuan organisasi.

Operasional motivasi berprestasi merupakan indikator, kegigihan dalam berusaha dan memiliki tingkat
keahlian dalam bekerja.

Mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai bentuk prestasi tinggi tanpa tergantung pada siapapun,
pandangan tajam terhadap berbagai masalah yang sedang dihadapi, akomodatif dalam menerima
berbagai informasi dan masukan.

Upaya Operasional terkait motivasi berprestasi sebagai bertanggungjawab atas segala tindakan serta
perbuatan, meminimalisir risiko sekecil mungkin, selalu menggunakan umpan balik dalam penilaian
hingga memiliki semangat ingin tampil unggul.

Penilaian skor motivasi belajar meliputi (5) sangat tinggi, (4) tinggi, (3) cukup, (2) rendah, (1) sangat
rendah. Untuk skala pengukuran menggunakan interval.

Anda mungkin juga menyukai