Anda di halaman 1dari 14

Tugas Hari : Selasa

MK. Ilmu Gizi Dasar Tanggal : 22 November 2022

“TKPI”

Penyusun
Kelompok 5/V

Ahza Melisa P032013411007


Fitria Fajarini Tanri P032213411056
Ananta Meyrifah Nur P032213411047
Khansa Muthia Aqilah Putri P032213411060
Amanda Ratu Zhulayka Notom P032213411045

Dosen Pengajar:
Hesti Atasasih, SP. M. K. M.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU


PROGRAM STUDI D-III
JURUSAN GIZI
2022

i
ii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepaa Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberkati kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
laporan ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada laporan
ini.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu pula dengan laporan ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal yang dapat kami
deskripsikan dengan sempurna dalam laporan ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin
dengan kemampuan yang kami miliki.

Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang Budiman.
Kami akan menerima semua kritikan dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki laporan kami dimasa yang akan datang.

Dengan menyelesaikan laporan ini kami mengucapkan dan mengharapkan banyak


manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari laporan ini. Semoga dengan adanya laporan ini
dapat menambah wawasan tentang TKPI.

Pekanbaru, 22 November 2022

Kelompok 5

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Pengertian TKPI...............................................................................................................3
2.2 Fungsi TKPI.....................................................................................................................3
2.3 Manfaat TKPI..................................................................................................................4
2.4 Penggolongan TKPI.........................................................................................................4
2.5 Cara Penggunaan TKPI....................................................................................................5
2.6 Perhitungan BDD pada TKPI..........................................................................................6
2.7 Fungsi BDD pada TKPI...................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................7
PENUTUP.................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7
3.2 Saran.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Food Composition Table (FCT) atau Tabel Komposisi Pangan, merupakan sebuah
pangkalan data pangan yang dimiliki oleh sebuah negara.[1] Tabel komposisi pangan
negara dapat menjadi salah satu tolok ukur kemajuan ilmu gizi negara tersebut.Indonesia
memiliki Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) bahkan lebih dari satu,namun belum
satupun ditetapkan secara resmi sebagai FCT rujukan resmi yang diakui negara. FCT
terbitan terakhiryaitutahun 2009, yang disusun Persatuan Ahli gizi Indonesia (PERSAGI)
dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama denganjudul Tabel Komposisi Pangan
Indonesia (TKPI).[2] TKPI (2009) masih banyak kekurangan. Upaya perbaikan dan
penyempurnaan telah dilakukan oleh Tim Reviu terus dilakukan hingga Januari 2017
melalui metode “Borrowing” yaitupenambahan jenis bahan makanandan pemberian
nama makanan disertai deskripsinya dengan meminjam dari berbagai sumber data.

Tabel Komposisi Pangan Indonesia ini memuat kadar gizi berbagai pangan yang
diguanakan di Indonesia. Ilmu gizi telah menentukan angka kecukupan gizi bagi manusia
guna mempertahankan tingkat kesehatan yang baik. TKPI berguna untuk merencanakan
hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi. Juga dapat digunakan
untuk menilai apakah konsumsi makanan sehari-hari telah memenuhi kecukupan zat
gizi.

Kadar gizi suatu bahan makanan tergantung pada jenis derajat kematangan, iklim,
keadaan tanah dan sebagainya. Angka yang terdapat dalam TKPI mempunyai nilai besar
dan praktis sebab merupakan pedoman untuk mengetahui tinggi rendahnya kadar gizi
suatu bahan makanan.

1
Dalam TKPI bahan makanan dikelompokkan. Pengelompokkan makanan tersebut
dimaksudkan untuk keselarasan penyajian data komposisi zat gizi makanan. Prinsip
pengelompokkan makanan tersebut ialah menempatkan suatu makanan menurut
penggunaannya. TKPI memuat makanan mentah, makanan terolah/setengah jadi, dan
masakan.

Sebagai ahli gizi, kita harus memahami TKPI, baik cara membacanya,
penggunaannya, penyusunannya, sejarahnya, serta manfaatnya. Karena TKPI berfungsi
sebagai pedoman untuk menghitung berapa zat gizi yang dibutuhkan seseorang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari TKPI ?
2. Apa sajakah fungsi dari TKPI?
3. Apa sajakah manfaat dari TKPI ?
4. Bagaimanakah penggolongan TKPI ?
5. Bagaimanakah cara penggunaan TKPI ?
6. Bagaimanakah perhitungan BDD pada TKPI ?
7. Apa sajakah fungsi BDD pada TKPI ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari TKPI.
2. Untuk mengetahui fungsi dari TKPI.
3. Untuk mengetahui manfaat dari TKPI.
4. Untuk mengetahui penggolongan TKPI.
5. Untuk mengetahui cara penggunaan TKPI.
6. Untuk mengetahui perhitungan BDD pada TKPI.
7. Untuk mengetahui fungsi BDD pada TKPI.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian TKPI

Tabel Komposisi Pangan Indonesia (2017) merupakan pengembangan dari Tabel


Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) tahun 2009, merupakan kumpulandata komposisizat
gizi pangan yang ada di Indonesia, yang berasal dari laporan atau makalah hasil
penelitian mengenai komposisi zat gizi pangan yang dilakukan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gizi dan Pangan, Departemen Kesehatan RI dan sumber lain.

Tabel komposisi pangan merupakan tabel yang berisi informasi tentang bahan
makanan- minuman dan komponen yang dikandungnya, seperti zat gizi, kadar air, kadar
abu, dan lainnya. Informasi pada tabel komposisi pangan dapat digunakan untuk
mengetahui konsumsi makanan atau asupan zat gizi yang diperlukan dalam penentuan label
gizi, penelitian gizi dan kesehatan, praktek klinis seperti konsultasi gizi/diet dan
ketahanan pangan. Dengan demikian tabel komposisi pangan sangat diperlukan oleh
sektor kesehatan, pertanian, dan perdagangan atau industri.

Informasi pada tabel komposisi pangan harus valid agar benar-benar dapat
mengukur asupan gizi. Nilai gizipada tabel komposisi pangan atau database gizi dari setiap
bahan makanan yang ada harus lengkap, serta memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku.
Nilai gizi dapat berasal dari hasil analisis laboratorium secara langsung (direct methods)
dan hasil estimasi nilai gizi yang berasal dari literatur yang sudah dipublikasi atau
belum dipublikasi (indirect methods). Disarankan data yang berasal dari indirect
method jumlahnya seminimal mungkin dan diperuntukan pada makananyang sedikit
dikonsumsi oleh penduduk.

2.2 Fungsi TKPI


Adapun beberapa fungsi TKPI adalah :

1. mempermudah dalam perencanaan menu yang baik.


2. Dapat menilai konsumsi makanan sehari-hari, baik untuk perorangan, keluarga maupun
kelompok.
3
3. Mempermudah proses Pendidikan gizi.
4. Dapat lebih banyak mengenal bahan pangan lainnya.
5. Dapat menganalisis zat gizi pada bahan pangan.
6. Mempermudah perencanaan pangan yang baik untuk Lembaga, daerah, provinsi, dan
negara.

2.3 Manfaat TKPI

1. Sebagai referensi kandungan zat gizi dalam bahan makanan


2. Sebagai bahan penilaian konsumsi makanan.
3. Sebagai penterjemah untuk mewujudkan kecukupan gizi.
4. Sebagai bahan perencanaan diet.
5. Sebagai bahan Pendidikan gizi.

2.4 Penggolongan TKPI


a. Pangan tunggal/single

Adalah bahan pangan yang tidak mengalami pengolahan dan tidak memiliki
campuran bahan pangan lainnya (termasuk garam dan minyak),bisanya dalam
bentuk mentah atau segar atau masih dalam bentuk alaminya.

b. Pangan olahan

Adalah bahan pangan yang telah mengalamiproses pengolahan sehingga merubah


bentukalami bahan pangan. Bahan pangan olahan tersebut dapat berupa bahan
pangan single/tunggal yang telah mengalami pengolahan atau pangan
komposit/campuran. Contoh bahan pangan tunggal terolah adalah tepung terigu dan
tepung beras. Pangan
komposit/campuran contohnya adalahmasakan, kue-kue, dan pangan pabrikan.

Pengelompokan Pangan pada TKPI ini merujuk pada pengelompokan


panganyang dilakukan oleh Harmonisasi ASEAN. Pengelompokan pangan
berdasarkan jenis, karakteristik,bagian, dan fungsipangan padatabel berikut :

4
Kadar zat gizi disajikan per- 100 gbagian yang dapat dimakan (edible portion).
Contoh, kandungan protein ikan layang adalah 20 g/100 g berat ikan yang dapat
dimakan. Berat ikan layang yang dapat dimakan adalah sebesar 80%, berarti dari 100 g
ikan layang, yang dapat dimakan hanya sebesar 80 g, yaitu daging ikannya, tidak
termasuk tulang, duri/sirip, kepala, dan ekor.

2.5 Cara Penggunaan TKPI


a. Untuk bahan mental

- Tetapkan berat bahan mentah

- Hilang BDD dari BDD (unek BDD<100%)

- Hitung nilai gizi yang bisa dilihat dan dicuti di TKPI

b. Untuk bulan masak tunggal (missal digoreng)

- Tetapkan berat bahan mutung

- Hitung BDD dari BDD (unk BDD 100%)

- Hitung berat bahan mentali bersih (Faktor Konversi mental- musak Berat
matung "edible portion")

- Hitang nilai gizi yang bisa dilihat dan dicari di TKPI

5
- Untuk bahan masak goreng dihitung jumlah MT (Minyak Terserup = %
minyak terserap x berat matang)

2.6 Perhitungan BDD pada TKPI

Tidak semua bagian sayuran dan buah-buahan dapat dimakan untuk


memperhitungkan jumlah bagianyang termakandanyang terbuang dari sayurandan buah-
buahan perlu diketahui jumlah bagianyang biasa dimakan (edible portion) dari sayurandan
buah-buahan tersebut. Hal ini penting diketahui dalam perhitungan rendemen produksi
hasil olahan sayuran dan buah- buahan (Anonim, 2009). Berat dapat dimakan dihitung
dengan rumus Edible Portion (BDD)
W bagian yang dapat dimakan x 100 % W utuh sayuran.

Buah-buahandan sayuran, jika merekatidak akan dimasak, harusdibuang jika


merekatelah menyentuhdaging mentah, unggas,makanan laut atau telur Semuanyadipotong,
dikupas,atau buah-buahan dan sayuranyang dimasakharus didinginkan dalamwaktu 2 jam.
Setelah waktu tertentu, bakteri berbahaya dapat tumbuh pada mereka dan meningkatkan
risiko keracunan
makanan

2.7 Fungsi BDD pada TKPI


Daftar BDD diperlukan untuk membantu perhitungan kadarzat gizimakanan karena
kadar zat gizi dalam daftar komposisi bahan makanan yang digunakan adalah dalam 100
gram bagian yang dapat dimakan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
TKPI adalah sebuah buku yang memuat kadar zat gizi dalam pangan. Ada
12 pengelompokkan pangandalam TKPI. TKPIdapat digunakan untuk pedoman
menyusunkadar zat gizi suatu makanan. Untuk menyusun TKPI yang memuat kadar zat
gizi dalam bahan makanan diperlukan ilmu kimia pangan. Karena dengan ilmu kimia
pangan tersebut kita bisa
menghitung kadarzat gizi dalambahan makanan.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat diterima dan dapat memberikan informasi untuk para
pembacanya. Dengan penuh harapan dari penulis bahwa makalah ini masih begitujauh dari
kesempurnaan sebagai suatu karya ilmiah. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan dan
masukanyang sifatnya membangun demikesempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya kami
Ucapkan terimakasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Izwardy, D. (2017). Table Komposisi Pangan Indonesia 2017. Jakarta: Kemeterian Kesehatan RI.

Sulistiyono, P., Heriyanto, Y., Priyadi, I., Putri, L. F., & Rilkiyanti, O. (2020). Analisis dan
Sinkronisasi Tabel Komposisi Pangan Aplikasi Nutrisurvey Versi Indonesia. Jurnal Nutrisia,
39-45.

Mahmud, dkk. (2018). Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 1-6.

Anda mungkin juga menyukai