Anda di halaman 1dari 5

SURAT - KEPUTUSAN

QM/KBJ/KOM-ETIK/01/VIII/2017

Tentang :
KEBIJAKAN KODE ETIK SYARIAH
RS.
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
DIREKTUR UTAMA RS.
MENIMBANG :
1. Bahwa dalam upaya meningkatkan etik dalam pelayanan RS, maka perlu kendali dalam
meningkatkan keselamatan pasien dengan meningkatkan kepedulian, kewajiban dan
tanggung jawab moral dokter tentang hidup dan kesehatan manusia serta terhadap kelainan
dan gangguan sejak sebelum lahir sampai akhir masa hidupnya bahkan sampai masa
sesudahnya.
2. Bahwa untuk memberikan rasa aman bagi petugas / profesi dalam menjalankan tugas dan
bagi pasien dalam menjalani pengobatan dan perawatan maka perlu adanya kebijakan
Direktur RS. Islam Klaten tentang Komite Etik.

MENGINGAT :
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 920/Menkes/Per/XII/1986 tentang Upaya Pelayanan
Kesehatan Swasta di Bidang Medik.
6. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
8. Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit, Depkes. Th. 1994.
9. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety), Depkes. Th. 2008
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1045/MenKes/PER/XI/2016 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan
Departemen Kesehatan
10. Surat Keputusan Kongres PERSI VI, tentang pengesahan berlakunya Kode Etik Rumah
Sakit Indonesia, 1993
11. Surat Keputusan Kongres PERSI VIII, tentang perbaikan dan penyempurnaan KODERSI,
2000
12. Peraturan Yayasan Jamaah Haji Klaten Nomor 080/sk/YJH/XII/2016 tentang Pola Tata Kelola
Korporasi RS. Islam Klaten (corporate bylaws).
13. Peraturan Yayasan Jamaah Haji Klaten Nomor 081/sk/YJH/XII/2017 tentang Pola Tata Kelola
Staf Medis RS.Islam Klaten (medical staf by laws)
14. Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No 107/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan RS berdasarkan prinsip syariah.

MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN : Keputusan Direktur Utama RS. Islam Klaten tentang Kode Etik Syariah

QM/KBJ/KOM-ETIK/01/VIII/2017 Tgl Terbit. : 2 Agustus 2017 Rev. 0 Hal :1/5


Pertama : Kebijakan Komite Etik memuat tentang penyelesaian masalah etik,
pendidikan dan pelatihan, serta pemberian anjuran pada petugas
pelayanan pada kasus yang sulit sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Direktur rumah sakit berpartisipasi dalam perencanaan, monitoring dan
evaluasi program komite etik yang memuat tentang implementasi etik,
penyelesaian masalah etik, peningkatan skill melalui pendidikan dan
pelatihan, serta pemberian anjuran pada petugas pelayanan pada kasus
yang sulit
Ketiga : Program komite etik mengacu pada Kode Etik Rumah Sakit Indonesia
(KODERSI) dan Kode Etik Rumah Sakit Syariah.
Keempat : Implementasi dan monitoring Kode Etik Rumah Sakit Syariah menjadi tugas
Komite Etik RS
Kelima : RS. Islam Klaten menetapkan bahwa dokter yang bekerja di RS. Islam Klaten
perlu adanya ketentuan etik yang didasarkan kepada Al-Qur’an dan al-Hadis
disamping apa yang telah tertulis di dalam Kode etik Kedokteran Indonesia.
Keenam : RS. Islam Klaten dalam upaya meningkatkan etik dalam pelayanan RS,
maka perlu kendali dalam meningkatkan keselamatan pasien dengan
meningkatkan kepedulian, kewajiban dan tanggung jawab moral dokter
tentang hidup dan kesehatan manusia serta terhadap kelainan dan
gangguan sejak sebelum lahir sampai akhir masa hidupnya bahkan sampai
masa sesudahnya.
Ketujuh : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Klaten
Pada tanggal : 09 Dzulqaidah 1438 H
02 Agustus 2017 M
-----------------------------------------------------
Direktur Utama

QM/KBJ/KOM-ETIK/01/VIII/2017 Tgl Terbit. : 2 Agustus 2017 Rev. 0 Hal :2/5


Lampiran SK No : QM/KBJ/KOM-ETIK/01/VIII/2017
Tentang : Kebijakan Kode Etik Syariah RS.
Islam Klaten
Tgl. Terbit : 2 Agustus 2017
Revisi :0
-----------------------------------------------------

A. Kebijakan Umum
1. Program Komite Etik memuat tentang penyelesaian masalah etik , pendidikan dan
pelatihan, serta pemberian anjuran pada petugas pelayanan pada kasus yang sulit.
2. Pelaksanaan program Komite Etik wajib dilaporkan, dianalisis, ditindak lanjuti dan
dievaluasi bersama unit terkait di rumah sakit.
B. Kebijakan Khusus
1. Meningkatkan skill dan kemampuan anggota komite, dengan memberikan
Pelatihan dan Pendidikan untuk anggota komite. Pendidikan bagi anggota komite
dapat dilakukan dengan belajar sendiri, belajar berkelompok, dan mengundang pakar
dalam bidang agama, hukum, sosial, psikologi, atau etika yang mendalami bidang
etika kedokteran.
2. Memberikan pelatihan dan penyuluhan secara berkala kepada petugas
kesehatan perihal Etika di Rumah Sakit guna meningkatkan pemahaman perihal
Etiko-legal di Rumah Sakit agar dapat terhindar masalah yang tidak di inginkan.
3. Melakukan koordinasi dengan semua pihak yang terkait dalam menangani masalah
etik di rumah sakit serta pengaturan penyampaian informasi kepada pihak luar
seperti perkumpulan profesi, dan pihak lain non profesi seperti kepolisian dan jajaran
hukum.
4. Menjalin kerja sama dan sinergi dengan Sub Komite Etik Profesi yaitu Komite Etik
Profesi Medik, Komite Etik Profesi Keperawatan dan Komite Etik Profesi lainnya
dalam mengatasi masalah baik yang kemungkinan akan terjadi maupun yang telah
terjadi.
5. Menangani dan menindak lanjuti masalah etik profesi yang terjadi di dalam
rumah sakit, secara khusus berhubungan dengan ruang lingkup tujuan Etik.
6. Perihal kondisi extraordinary dibahas secara mendetil bersama antara dokter
atau pihak yang terkait melibatkan peer group dan Ketua Komite Medis dengan
tujuan :
a. Mendapatkan informasi yang tepat dan akurat mengenai permasalahan yang
terjadi.

QM/KBJ/KOM-ETIK/01/VIII/2017 Tgl Terbit. : 2 Agustus 2017 Rev. 0 Hal :3/5


b. Menentukan rencana terapi selanjutnya untuk mengatasi masalah yang
dihadapi pasien dan mencegah terjadinya perburukan kondisi pasien.
c. Menentukan rencana proses selanjutnya untuk mengatasi masalah etik
yang menimpa Staf Rumah Sakit (Dokter, Perawat dan petugas paramedis)
serta membantu mencarikan penyelesaian terbaik.
d. Menjaga norma-norma, dalam menjalankan operasional rumah sakit, baik
cara berpromosi, keuangan dan lain-lain, dengan memperhatikan hak-
hak dan kepercayaan pelanggan serta peraturan yang berlaku.
7. Penyelesaian masalah etikolegal senantiasa diupayakan secara musyawarah dan
mufakat secara internal ataupun melalui jalur mediasi dengan bantuan pihak lain,
sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh korporasi. Sesuai dengan
perkembangan permasalahan, bila diperlukan dan disetujui oleh Manajemen
korporasi:
a. Hubungi Konsultan Hukum
b. Hubungi Konsultan medikolegal
8. Pemberitaan media cetak/elektronik atas suatu masalah etikolegal harus ditangani
dengan hati-hati dengan mempertimbangkan :
a. Reputasi media cetak/elektronik
b. Pokok permasalahan dan dampaknya bagi organisasi
9. Selalu berupaya menjalin komunikasi dengan staf rumah sakit (perawat dan petugas
paramedis) agar tetap menjalin komunikasi dengan baik namun tetap berhati-hati
dalam memberikan informasi yang berhubungan dengan kondisi klinis yang dialami
oleh pasien sehingga tidak merugikan pasien.
10. Susunan keanggotaan Komite Etik Rumah Sakit dinyatakan dalam struktur organisasi
rumah sakit dan keanggotaan komite diangkat oleh pimpinan rumah sakit.
11. Dalam hal kebijakan Komite Etik juga mempertimbangkan norma-norma nasional
maupun internasional yang berkaitan kepada hak asasi manusia dan etika profesi.

QM/KBJ/KOM-ETIK/01/VIII/2017 Tgl Terbit. : 2 Agustus 2017 Rev. 0 Hal :4/5


Ditetapkan di : Klaten
Pada tanggal : 09 Dzulqaidah 1438 H
02 Agustus 2017 M
-----------------------------------------------------
Direktur Utama

QM/KBJ/KOM-ETIK/01/VIII/2017 Tgl Terbit. : 2 Agustus 2017 Rev. 0 Hal :5/5

Anda mungkin juga menyukai