Anda di halaman 1dari 17

Nainggolan, Analisis Faktor-faktor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


MINAT BELI KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH
DI KOTA BATAM

Nora Pitri Nainggolan


Universitas Putera Batam

Heryenzus
Universitas Putera Batam
heryenzuss@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine whether the factors that can be used for the
purchase of houses in the city of Batam. This study uses multiple linear regression
analysis with SPSS Version 20 program. Population which is society of Batam City. The
sample used is 399 people with proportional sampling method. The results show that the
quality of products to buy consumers in buying a house in the City of batamuling
significant. The influence of prices on consumers in buying a home in Batam City is
significant. The partial influence of location on consumer interest in buying a house in
Batam City is significant. The effect of partial promotion on consumer interest in buying
a house in Batam City has a significant effect. And requirements have a significant effect
on product quality, price, location, promotion to consumer purchase in buying house in
Batam City.

Keywords:
Product Quality, Price, Location, Promotion, Buying Interest

PENDAHULUAN menamai diri mereka sebagai


Pertumbuhan investasi di Indonesia perusahaan pengembang atau yang
mengalami kemajuan yang sangat disebut dengan developer.
pesat. Aliran investasi asing atau Perkembangan usaha developer juga
foreign direct investment ke Indonesia sangat meningkat tajam di Kota
semakin meningkat. Salah satu Batam.
booming investasi yang terjadi di Berdasarkan data sensus penduduk
Indonesia adalah di sektor properti. dari Badan Pusat Statistik jumlah
Perkembangan sektor properti di penduduk di Kepulauan Riau
Indonesia yang kian melonjak sebanyak 2.028.169 jiwa dan
membuat para investor lokal maupun sebanyak 1.236.399 berada di kota
asing berlomba untuk Batam (Badan Pusat Statistik, 2017).
menginvestasikan dana mereka di Berdasarkan data dari situs resmi
bidang jasa pengembangan ini Persatuan Pengusaha Real Estate
(https://www.indonesia- Indonesia, di Kepulauan Riau sendiri
investments.com). Tidak tepatnya di kota Batam, permintaan
mengherankan jika kemudian banyak akan properti berupa rumah, rumah
bermunculan perusahaan baru yang perkantoran (rukan) dan rumah toko

139
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.2, July 2018, pp. 139-155

(ruko) terus meningkat dari tahun ke kualitas produk yang unggul untuk
tahun(http://www.rei.or.id). Lonjakan memenuhi harapan pelanggan pada
pertumbuhan penduduk di kota Batam semua aspek produk yang dijual ke
terus meningkat mencapai 4.95% pasar. Dengan kualitas yang bagus
setiap tahunnya. Hal ini diakibatkan dan terpercaya, maka produk akan
oleh faktor kelahiran setiap tahun senantiasa tertanam dibenak
ditambah lagi dengan banyaknya konsumen, persepsi konsumen
transmigran yang mencoba terhadap kualitas produk akan
peruntungannya di kota ini, menjadi membentuk preferensi dan sikap yang
salah satu penyebab tingginya pada gilirannya akan mempengaruhi
pertumbuhan penduduk dan berakibat minat beli konsumen tersebut.
pada meningkatnya permintaan (Widyasari & Fifilia, 2009)
masyarakat untuk memiliki rumah. Sebuah perusahaan harus mampu
Konsumen adalah hal yang menjadi mengenal dan mengetahui apa yang
tujuan utama pada sebuah perusahaan menjadi kebutuhan dan keinginan
jasa. Dalam hal ini seperti yang telah konsumen. Perusahaan juga harus
disebutkan diatas jasa yang akan selalu mencari informasi mengenai
dibahas oleh peneliti adalah apa yang diharapkan konsumen dari
developer. Menurut Standar suatu produk. Dengan tujuan agar
Akuntansi Keuangan No.3A, perusahaan dapat selalu menciptakan
perusahaan developer adalah produk yang sesuai dengan keinginan
perusahaan yang melakukan aktivitas calon konsumen. Poin penting bagi
pengembangan real estate. Adapun sebuah perusahaan untuk dapat
aktivitas real estate adalah kegiatan memenangkan suatu persaingan pasar,
untuk kemudian dibangun perumahan yaitu perusahaan tersebut perlu
dan atau bangunan industri. Bangunan memperhatikan apa yang melandasi
tersebut dimaksudkan untuk dijualkan seorang konsumen dalam memilih
atau disewakan sebagai satu kesatuan suatu produk, dalam hal ini adalah
atau secara eceran (retail), produk minat membeli dari seorang
yang ditawarkan adalah rumah dan konsumen yang selalu timbul setelah
ruko (rumah pertokoan). adanya proses evaluasi alternatif.
Perusahaan developer yang ada di Kota Batam dengan tingkat penduduk
kota Batam saat ini sangat yang tinggi memiliki keragaman
berkembang pesat diantaranya Cipta ekonomi penduduk, dimana banyak
Group, PT Batam Riau Bertuah, PT penduduk yang memiliki ekonomi
Adhya Bumi Batam, PKP Developer yang tinggi namun banyak juga yang
& Real Estate, PT Fanindo Cipta memiliki ekonomi menengah
Propertindo, PT Batam Park, Mitra kebawah. Oleh sebab itu dikarenakan
Raya Group, PT Latrade Batam pendapatan sangat mempengaruhi
Indonesia, PT Batam Bumi Sugiraya, daya beli, maka diharapkan para
PT Total Garaha Insani, PT Citra pengusaha developer dapat
Perdana Cemerlang. Bahkan tiga (3) menghadirkan rumah hunian dengan
Developer besar di Indonesia juga harga yang relevan dengan kebutuhan
telah memasuki kota Batam yaitu: penduduk di kota Batam. Dengan
Ciputra Group, Agung Podomoro hadirnya developer yang mampu
Land dan Sinar Mas Land. menawarkan harga yang beragam hal
Saat ini semua produsen memahami ini dapat meningkatkan minat beli
begitu pentingnya peranan dan arti masyarakat di kota Batam untuk

140
Nainggolan, Analisis Faktor-faktor

membeli dan memiliki hunian dengan mempengaruhi persepsi konumen lain


harga bersaing. (Firdaus, 2017) sebelum membeli rumah dan mampu
Lokasi juga menjadi faktor penting mengurungkan minat belinya terhadap
lainnya yang sangat mempengaruhi rumah yang ditawarkan developer
minat beli seorang konsumen. Lokasi tersebut. (Eri, Aminul Islam, & Ku
rumah yang diinginkan oleh Daud, 2011)
konsumen biasanya terletak di lokasi Permasalahan mengenai harga rumah
yang strategis, dekat dengan tempat juga sering menjadi keresahan
kerja, pusat perbelanjaan, dekat masyarakat. Masih banyaknya rumah
dengan rumah ibadah dan bagi yang berada di lokasi yang tidak
keluarga yang telah memiliki anak strategis dengan harga yang tinggi
jarak antara rumah dan tempat yang sulit terjangkau oleh konsumen.
sekolah anak juga menjadi hal yang Pembangunan rumah juga tidak lagi
perlu dipertimbangkan. Oleh karena memperhatikan letak strategis, masih
itu pihak developer diharapkan banyak letak perumahan yang tidak
mampu memenuhi keinginan- terjangkau oleh transportasi umum,
keinginan konsumen tersebut agar jauh dari tempet kerja dan jauh dari
para konsumen tertarik untuk pusat perbelanjaan. Promosi yang
membeli rumah yang ditawarkan. diberikan pada awal menarik
Kegiatan promosi yang menarik juga konsumen, sering tidak sesuai dengan
tak dapat dipungkiri mampu menarik realisasi, adanya syarat-syarat yang
minat beli konsumen. Banyak para harus dipenuhi sebelum mendapatkan
developer yang menawarkan harga promosi tersebut.
down payment yang rendah dan dapat
dicicil, menawarkan bunga KPR yang TINJAUAN PUSTAKA
rendah, pemberian subsidi, Kualitas Produk
kemudahan bertransaksi, juga Menurut (Kotler & Keller, 2010: 49)
memberikan hadiah doorprize tertentu kualitas didefinisikan sebagai
untuk menarik minat konsumen. (NST keseluruhan ciri serta sifat barang dan
& YASIN, 2014) jasa yang berpengaruh pada
Berdasarkan fenomena yang terjadi kemampuan memenuhi kebutuhan
masih terdapat beberapa kekecewaan yang dinyatakan maupun yang
konsumen terhadap kualitas rumah tersirat.
yang ditawarkan, dimana masih sering Menurut (Kotler & Armstrong, 2008:
terdapat kerusakan bangunan rumah 283) definisi kualitas produk adalah
sebelum ditempati, proses komplain “the ability of a product to perform its
kerusakan yang berkepanjangan, functions, it includes the product’s
pembuatan saluran air yang tidak overall durability, reliability,
benar dapat mengakibatkan banjir precision, ease of operation and
pada saat hujan, atap yang sering repair, and other valued attributes”
bocor karena genteng yang tidak yang artinya kemampuan sebuah
berkualitas. Hal-hal tersebut apabila produk dalam memperagakan
dirasakan oleh konsumen maka akan fungsinya, hal itu termasuk
menurunkan minat beli konsumen keseluruhan durabilitas, reliabilitas,
tersebut terhadap rumah lainnya yang ketepatan, kemudahan pengoperasian
dibuat oleh developer tersebut dan dan reparasi produk juga atribut
apabila kejadian ini diceritakan produk lainnya.
kepada rekan atau saudara maka akan Harga

141
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.2, July 2018, pp. 139-155

(Gitosudarmo, 2008) mengemukakan Konsumen dalam menentukan produk


bahwa harga adalah sejumlah uang yang akan dibeli, akan
yang dibutuhkan untuk mendapatkan membandingkan harga tersebut harga
sejumlah barang beserta jasa-jasa produk di tempat lain kebanyakan
tertentu atau kombinasi dari perusahaan dalam menawarkan
keduanya. Sebelum harga itu produknya menetapkan harga
ditetapkan, terlebih dahulu manajer berdasarkan suatu kombinasibarang
harus menetapkan tujuan penetapan secara fisik ditambah beberapa jasa
harga tersebut. lain serta keuntungan yang
Adapun tujuan penetapan harga memuaskan.
menurut Gitosudarmo (2008)
sebenarnya ada bermacam-macam Promosi
yaitu: Promosi merupakan salah satu
1. Mencapai target pengembalian kegiatan pemasaran yang penting bagi
investasi atau tingkat penjualan netto perusahaan dalam upaya
suatu perusahaan. mempertahankan kontinuitas serta
2. Memaksimalkan profit meningkatkan kualitas penjualan.
3. Alat persaingan terutama untuk (Swastha, 2009: 222) menyatakan
perusahaan sejenis bahwa promosi dipandang sebagai
4. Menyeimbangkan harga itu sendiri kegiatan komunikasi pembeli dan
5. Sebagai penentu market share, penjual dan merupakan kegiatan yang
karena dengan harga tertentu dapat membantu dalampengambilan
diperkirakan kenaikan atau penurunan keputusan di bidang pemasaran serta
penjualannya. mengarahkan dan menyadarkan
semua pihak untuk berbuat lebih baik.
Indikator Harga (tjiptono, 2008: 229) mendefinisikan
(Rangkuti, 2011) mengemukakan promosi sebagai aktivitas pemasaran
indikator harga adalah: yang berusaha menyebar informasi,
1. Penilaian mengenai harga secara mempengaruhi/ membujuk, dan/atau
keseluruhan mengingatkan pasar sasaran atas
Harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan agar bersedia menerima,
perusahaan dapat dianalisa dengan membeli dan loyal pada model
melihat tanggapan yang diberikan perumahan yang ditawarkan
konsumen terhadap harga tersebut, perusahaan yang bersangkutan.
apakah konsumen telah menerima
harga yang ditetapkan dengan manfaat Indikator Promosi
yang diterima. Menurut (Kotler & Keller,
2. Respons terhadap kenaikan harga 2010: 272) indikator promosi adalah:
Jika terjadi kenaikan harga dari suatu 1. Memberitahu
produk, sebaiknya dilihat bagaimana Tujuan ini bersifat informasi di mana
respon konsumen terhadap kenaikan produsen menggunakan promosi
harga tersebut, apakah akan untuk memberitahukan pasar, apa
mempengaruhi keputusan dalam yang ditawarkan olehnya. Promosi ini
membeli produk tersebut ataukah sering digunakan pada tahap-tahap
sebaliknya. awal siklus kehidupan produk.
3. Harga produk tertentu Informasi ini juga membantu
dibandingkan produk yang sama konsumen dalam menentukan jenis
apabila ditempat lain. perumahan yang akan dibelinya.

142
Nainggolan, Analisis Faktor-faktor

2. Membujuk objek yang menunjukkan keinginan


Tujuan ini bersifat persuasif di mana pelanggan untuk melakukan
perusahaan berusaha memberikan pembelian. Keputusan untuk membeli
kesan positif terhadap pembeli. dipengaruhi oleh nilai produk yang
Maksudnya agar dapat memberi dievaluasi. Bila manfaat yang
pengaruh dalam waktu yang lama dirasakan lebih besar dibandingkan
terhadap perilaku pembeli. Promosi pengorbanan untuk mendapatkannya,
yang bersifat persuasive ini digunakan maka dorongan untuk membelinya
memasuki tahap pertumbuhan dalam semakin tinggi. Sebaliknya bila
siklus kehidupannya. manfaatnya lebih kecil dibandingkan
3. Mengingatkan pengorbanannya maka biasanya
Tujuannya untuk mempertahankan pembeli akan menolak untuk membeli
pembeli dengan terus mengingatkan dan pada umumnya beralih
adanya jenis perumahan tersebut. mengevaluasi produk lain yang
Promosi yang bersifat mengingatkan sejenis.
ini terutama diperlukan untuk jenis Menurut (Kotler & Keller, 2010: 5)
perumahan yang telah memasuki minat beli dapat diidentifikasi melalui
tahap kedewasaan dalam siklus indikator-indikator sebagai berikut :
kehidupan. a) Minat transaksional, yaitu
kecenderungan seseorang untuk
Lokasi membeli produk.
Lokasi menurut (Lupiyoadi, 2013: 42) b) Minat refrensial, yaitu
merupakan suatu tempat dimana hasil kecenderungan seseorang untuk
produk perusahaan berada. Lokasi mereferensikan produk kepada orang
akan ikut berperan dalam menentukan lain.
kesuksesan suatu usaha karena lokasi c) Minat preferensial, yaitu minat
akan berpengaruh terhadap besarnya yang menggambarkan perilaku
pasar potensial yang dapat dicapai seseorang yang memiliki prefrensi
oleh suatu perusahaan. utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat diganti jika
Indikator Lokasi terjadi sesuatu dengan produk
Menurut (Tjiptono, 2008: 68) prefrensinya.
pemilihan tempat atau lokasi ini perlu d) Minat eksploratif, minan ini
mempertimbangkan berbagai faktor menggambarkan perilaku seseorang
berikut, misalnya (a) Akses, misalnya yang selalu mencari informasi
lokasi yang mudah dijangkau soleh mengenai produk yang diminatinya
sarana transportasi umum dan (b) dan mencari informasi untuk
Visibilitas, yaitu lokasi yang dapat mendukung sifat-sifat positif dari
terlihat dengan jelas dan berada di tepi produk tersebut.
jalan.
Kerangka Pemikiran
Minat Beli (Sugiyono, 2010: 60) mengemukakan
Minat beli (willingness to buy) bahwa, kerangka berfikir merupakan
merupakan bagian dari komponen model konseptual tentang bagaimana
perilaku dalam sikap mengkonsumsi. teori berhubungan dengan berbagai
Menurut (Kotler & Keller, 2009: 137) faktor yang telah diidentifikasi
minat beli adalah perilaku konsumen sebagai masalah yang penting.
yang muncul sebagai respon terhadap

143
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.2, July 2018, pp. 139-155

Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kualitas Produk (X1)


Harga (X2) Minat Beli (Y)
Lokasi (X3)
Promosi (X4)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


Sumber: Peneliti, 2017

Hipotesis sebagai perkiraan atas jawaban dari


Sebagai bahan pengkajian untuk kegiatan yang akan dilaksanakan
penelitian ini, dari rumusan masalah (Arikunto, 2010: 90). Metode
dan batasan masalah yang ada maka penelitian yang digunakan dalam
dihasilkan beberapa hipotesis penelitian ini adalah metode
sementara adalah sebagai berikut: penelitian deskriptif. Penelitian
H1: Kualitas Produk berpengaruh deskriptif merupakan penelitian yang
signifikan secara parsial terhadap digunakan untuk menganalisis data
Minat Beli konsumen dalam membeli dengan cara mendiskripsikan atau
rumah di Kota Batam. menggambarkan data yang telah
H2: Harga berpengaruh signifikan terkumpul sebagaimana adanya tanpa
secara parsial terhadap Minat Beli bermaksud membuat kesimpulan yang
konsumen dalam membeli rumah di berlaku untuk umum dan generalisasi
Kota Batam. (Sugiyono, 2010: 147)
H3: Lokasi berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap Minat Beli Lokasi Penelitian
konsumen dalam membeli rumah di Lokasi penelitian berada di Kota
Kota Batam. Batam, dengan menyebarkan
H4: Promosi berpengaruh signifikan kuesioner kepada seluruh masyarakat
secara parsial terhadap Minat Beli yang membeli dan memiliki rumah di
konsumen dalam membeli rumah di Kota Batam.
Kota Batam
H5: Kualitas produk, harga, lokasi Populasi dan Sampel
dan promosi berpengaruh signifikan Dalam penelitian ini yang menjadi
secara simultan terhadap Minat Beli populasi adalah masyarakat kota
konsumen dalam membeli rumah di Batam dengan jumlah populasi
Kota Batam. 1.236.399 penduduk.
Dalam penelitian ini teknik
METODE PENELITIAN pengambilan sampel dari suatu
Desain Penelitian populasi, menggunakan teknik
Desain penelitian adalah rencana atau Probability Sampling yaitu dengan
rancangan yang dibuat oleh peneliti, Simple Random Sampling. Metode

144
Nainggolan, Analisis Faktor-faktor

penarikan sampel yang dilakukan Analisis deskriptif


penulis menggunakan rumus Slovin Dipergunakan untuk menganalisis
(Umar, 2011: 78) dengan tingkat data yang telah terkumpul
kesalahan (5%) maka jumlah sampel sebagaimana adanya tanpa bermaksud
pada penelitian ini sebesar 399 orang. membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi
Teknik Pengumpulan Data (Sugiyono, 2011). Analisis ini
Teknik pengumpulan data merupakan berusaha mengungkapkan fenomena
langkah yang paling strategis dalam sesuai dengan persepsi responden
penelitian, karena tujuan utama dari tentang variabel yang diteliti.
penelitian adalah mendapatkan data.
Teknik pengumpulan data dapat Analisis konfirmatori faktor
dilakukan dengan beberapa teknik (Confirmatory Factor Analysis –
yaitu interview (wawancara), CFA)
kuesioner (angket) dan dokumentasi Digunakan untuk menguji sebuah
konsep yang dibangun dengan
Model Penelitian menggunakan beberapa indikator
Model penelitian dalam penelitian ini terukur (Sarwono J, 2009). Dalam
adalah deskriptif kuantitatif yang penelitian ini, CFA digunakan untuk
menjelaskan suatu gejala atau menguji apakah a) Kualitas Produk, b)
peristiwa pada masa sekarang. Harga, c) Lokasi, d) Promosi, benar-
benar merupakan dimensi atau
Analisis Data indikator dari faktor minat beli dalam
Untuk menjawab permasalahan yang membeli rumah di kota Batam. Untuk
dikemukakan dalam penelitian ini, memperjelas struktur pengujian
maka beberapa cara yang digunakan dimaksud, dapat digambarkan sebagai
adalah: berikut:

1. Kualitas Produk
2. Harga Minat Beli
3. Lokasi
4. Promosi

Gambar 2. Struktur Pengujian Indikator Minat Beli

Untuk mengetahui indikator atau atau nilai probabilitas (signifikansi)


faktor mana yang menetukan lebih kecil dari = 0,05 (Sarwono J,
keputusan pembelian ditentukan oleh 2009). Untuk menghasilkan angka
besarnya angka Kaiser-Meyer-Olkin dari masing-masing indikator yang
Measure of Sampling Adequacy dari diteliti dalam penelitian ini digunakan
masing-masing indikator tersebut. program SPSS versi 20.
Suatu indikator dapat dikatakan
sebagai pengukur yang siginifikan Uji Kualitas Data
dari faktor yang diukurnya apabila Pengujian Validitas Instrumen
memiliki nilai Measure of Sampling Nilai r dibandingkan dengan nilai r
Adequacy (MSA) lebih besar dari 0,4 tabel dengan derajat bebas (n-2).

145
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.2, July 2018, pp. 139-155

Kaidah yang digunakan dalam uji signifikan terhadap absolut residual (α


validitas ini adalah: = 0,05) maka dalam model regresi
1. Jika r hitung > r tabel, maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
instrumen yang digunakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel, maka Uji Pengaruh
instrumen yang digunakan tidak valid. Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini terdapat 2
Pengujian Reliabilitas Instrumen variabel bebas dan 1 variabel terikat.
Apabila nilai koefisien reliabilitas Kedua variabel bebas adalah
Alfa Cronbach lebih besar dari 0,6 penempatan karyawan dan stres kerja.
maka instrumen penelitian dianggap Variabel terikat adalah kinerja
reliabel.. Nilai yang kurang dari 0,6 karyawan.
dianggap memiliki reliabilitas yang Analisis Koefisien Determinasi (R2)
kurang (Wibowo, 2012: 53) R2 menjelaskan proporsi variasi dalam
variabel terikat (Y) yang dijelaskan
Uji Asumsi Klasik oleh variabel bebas (lebih dari 1
Uji Normalitas variabel X) secara bersama-sama.
Pengujian normalitas dengan metode Koefisien r menjelaskan keeratan
Kolmogorov smirnov menggunakan hubungan linear di antara 2 variabel,
nilai Asymp. Sig. Jika nilai nilainya dapat negatif dan positif.
Asymp.Sig lebih besar dari 0,05 maka
distribusi data adalah normal. Jika Uji Hipotesis
nilai Asymp. Sig lebih kecil dari 0,05
maka distribusi data adalah tidak Uji t
normal. Uji t bertujuan untuk membuktikan
hipotesis mengenai rata-rata suatu
Uji Multikolinearitas populasi. Nilai t hitung ini akan
(Sanusi, 2011: 136) menyebutkan dibandingkan dengan nilai t tabel
bahwa pendeteksian terhadap dengan taraf kesalahan tertentu.
multikolinearitas dapat dilakukan Kaidah yang digunakan dalam uji ini
dengan melihat Variance Inflating adalah:
Factor (VIF) dari hasil analisis 1. Ho diterima dan Ha ditolak jika
regresi. Jika nilai VIF besar dari 10, t hitung ≤ t tabel
maka terdapat gejala multikolinearitas 2. Ho ditolak dan Ha diterima jika
yang tinggi. t hitung > t tabel

Uji Heteroskedastisitas Uji F


Menurut (Sanusi, 2011: 135) uji Uji F dilakukan dengan tujuan
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas
menguji apakah keragaman dari secara bersama-sama terhadap
selisih nilai pengamatan dan variabel terikat. Nilai F hitung ini
pendugaan sama untuk semua nilai akan dibandingkan dengan nilai F
pendugaan Y. Uji heteroskedastisitas tabel dengan dk pembilang (m – 1)
dilakukan dengan metode Glejser dan dk penyebut (N – 1). Kaidah yang
dengan cara menyusun regresi antara digunakan dalam uji ini adalah:
nilai absolut residual dengan variabel 1. Ho diterima dan Ha ditolak jika
bebas. Apabila masing-masing F hitung ≤ F tabel
variabel bebas tidak berpengaruh

146
Nainggolan, Analisis Faktor-faktor

2. Ho ditolak dan Ha diterima jika Penelitian ini dilakukan untuk


F hitung > F tabel mengetahui Pengaruh Kualitas
Produk, Harga, Lokasi Dan Promosi
Terhadap Minat Beli konsumen dalam
membeli rumah di Kota Batam.
Deskripsi penelitian dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 1. Deskripsi Penelitian

Sumber : Data primer diolah (2017)

Analisis Konfirmatori Faktor masing indikator tersebut. Suatu


(Confirmatory Factor Analysis – CFA) indikator dapat dikatakan sebagai
Analisis konfirmatori faktor pengukur yang siginifikan dari faktor
digunakan untuk menguji sebuah yang diukurnya apabila memiliki nilai
konsep yang dibangun dengan Measure of Sampling Adequacy
menggunakan beberapa indikator (MSA) lebih besar dari 0,4 atau nilai
terukur (Sarwono J., 2009). Untuk probabilitas (signifikansi) lebih kecil
mengetahui indikator atau faktor dari = 0,05 (Sarwono J., 2009).
mana yang menetukan keputusan Adapun hasil dari pada analisis
pembelian ditentukan oleh besarnya konfirmatori faktor dalam penelitian
angka Kaiser-Meyer-Olkin Measure ini adalah sebagai berikut:
of Sampling Adequacy dari masing-

Tabel 2. Hasil Analisis Konfirmatori Faktor

Loding
No. Indikator MSA KMO Sig
Faktor
1. Kualitas Produk
.711 .524
(X1)
.635 .621 .534
2. Harga (X2) .002
.922 .454
3. Lokasi (X3)
.630 .580
4. Promosi (X4)
Sumber : Data primer diolah (2017)

147
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.2, July 2018, pp. 139-155

Berdasarkan hasil analsis dari bahwa kualitas produk, harga, lokasi


konfirmatori faktor bahwa Kualitas dan promosi dapat dikatakan sebagai
Produk (X1), Harga (X2), Lokasi faktor yang mempengaruhi minat beli
(X3) dan Promosi (X4) dalam dalam membeli rumah di kota Batam.
penelitian ini menujukan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Minat Uji Asumsi Klasik
Beli (Y) Rumah di kota Batam dengan Uji Normalitas
nilai probabilitas signifikan 0,002 Uji normalitas dapat dilakukan
maka ini memenuhi syarat dari nilai dengan menggunakan Histogram
signifikan lebih kecil dari α = 0,005 Regression Residual yang sudah
dengan nilai MSA lebih besar dari distandarkan, analisis Chi Square dan
0,4. Hal ini dapat dilihat pada tabel juga menggunakan nilai Kolmogorov-
4.2 bahwa nilai MSA Kualitas Produk Smirnov. Kurva nilai residual
(X1) menujukan angka 0,524, niai terstandarisasi dikatakan normal jika;
MSA Harga (X2) menujukan angka Nilai kolmogorov-Smirnov Z < tabel
0,621, nilai MSA Lokasi (X3) atau menggunakan nilai probability
menujukan angka 0,454 dan nilai sig (2 tailed) > α; sig > 0,05. Hasil uji
MSA dari Promosi (X4) menujukan normalitas dapat dilihat pada
angka 0,580. Hal ini dapat diartikan histogram berikut ini :

Gambar 3. Histogram
Dari histogram di atas, dapat Hasil uji normalitas juga dapat dilihat
dilihat bahwa data telah terdistribusi pada normal plot berikut ini:
secara normal. Hal ini dapat dilihat
dari kurva telah berbentuk lonceng.

148
Nainggolan, Analisis Faktor-faktor

Gambar 4. Normal P-lot

Dari gambar di atas, dapat diagonal dan mengikuti garis


dilihat bahwa data telah terdistribusi diagonal. Hasil uji normalitas juga
scara normal. Hal ini dapat dilihat dari dapat dilihat pada tabel kolmogorov
titik-titik menyebar disekitar garis smirnov berikut ini:

Tabel 3. Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 399
a,b Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 3,00395955
Absolute ,049
Most Extreme Differences Positive ,029
Negative -,049
Kolmogorov-Smirnov Z ,982
Asymp. Sig. (2-tailed) ,290
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer diolah (2017)

Dari tabel di atas, dapat dilihat disimpulkan bahwa data telah


bahwa data telah terdistribusi secara terdistribusi secara normal.
normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi kolmogorov smirnov Analisis Regresi Berganda
sebesar 0,290 > 0,05. Sehingga Hasil uji analisis berganda
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

149
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.2, July 2018, pp. 139-155

Tabel 4. Analisis Regresi Berganda

Dari tabel di atas, dapat Uji Hipotesis


dirumuskan regresi berganda sebagai Analisis Koefisien Determinasi
berikut: Hasil analisis koefisien
Y = 14,053 – 0,091 + 0,175 + 0,147 + determinasi dapat dilihat pada tabel
0,393 berikut:

Tabel 5. Analisis Koefisien Determinasi

Sumber: Data primer diolah (2017)

Uji T (Uji Parsial) Hasil uji t pada penelitian ini


dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Hasil Uji T (Parsial)

Sumber: Data primer diolah (2017)

150
Nainggolan, Analisis Faktor-faktor

Uji F (Uji Simultan) Hasil uji f (uji simultan) pada


penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 7. Hasil Uji F (Simultan)

Sumber: Data primer diolah (2017)

PEMBAHASAN sebesar 0,000. Nilai signifikansi 0,000


Setelah dilakukan pengolahan < 0,05, sehingga disimpulkan bahwa
terhadap data penelitian, maka dapat hipotesis yang menyatakan bahwa
diketahui bahwa: harga berpengaruh signifikan terhadap
1. Kualitas produk berpengaruh minat beli diterima (H2 diterima).
signifikan terhadap minat beli Hasil penelitian ini sejalan dengan
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan penelitian (Maoludyo & Aprianingsih,
bahwa Kualitas produk berpengaruh 2015) yang menyatakan bahwa harga
signifikan terhadap minat beli. Hal ini merupakan yag paling berpengaruh
dapat dilihat dari nilai signifikansi signifikan terhadap minat beli.
penempatan kerja sebesar 0,031. Nilai Artinya harga rumah yang tinggi
signifikansi 0,019 < 0,05, sehingga sangat bepengaruh bagi minat beli
disimpulkan bahwa hipotesis yang masyarakat. Harga berpengaruh
menyatakan bahwa kualitas produk positif terhadap minat beli. Hal ini
berpengaruh signifikan terhadap berarti jika harga mengalami
minat beli diterima (H1 diterima). kenaikan, maka minat beli juga akan
Hasil penelitian ini sejalan dengan naik.
penelitian (Widyasari & Fifilia, 2009) 3. Lokasi berpengaruh signifikan
yang menyatakan bahwa kualitas terhadap minat beli.
poduk berpengaruh signifikan Dari tabel di atas, dapat disimpulkan
terhadap keputusan pembelian. bahwa lokasi berpengaruh signifikan
Artinya bahwa semakin baik kualitas terhadap minat beli. Hal ini dapat
produk yang ditawarkan oleh dilihat dari nilai signifikansi lokasi
perusahaan, maka akan semakin sebesar 0,018. Nilai signifikansi 0,018
meningkatkan minat beli konsumen < 0,05, sehingga disimpulkan bahwa
atas produk rumah yang ditawarkan. hipotesis yang menyatakan bahwa
2. Harga berpengaruh signifikan lokasi berpengaruh signifikan
terhadap minat beli. terhadap minat beli diterima (H3
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan diterima).
bahwa harga berpengaruh signifikan Hasil penelitian ini sejalan dengan
terhadap minat beli. Hal ini dapat penelitian (Mahardini & Woyanti,
dilihat dari nilai signifikansi harga 2012) yang menyatakan bahwa lokasi

151
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.2, July 2018, pp. 139-155

berpengaruh signifikan terhadap terhadap minat beli diterima (H5


keputusan pembelian. diterima).
Artinya lokasi rumah yang strategis Hal ini berarti kualitas produk, harga,
mempengaruhi bagi minat beli lokasi dan promosi dapat dijadikan
dikarenakan jarak yang dekat dengan indikator dalam minat beli konsumen.
pusat kota. lokasi berpengaruh positif
terhadap minat beli. Hal ini berarti SIMPULAN
jika lokasi mengalami kenaikan, maka Simpulan dalam penelitian ini adalah
minat beli juga akan naik. sebagai berikut:
4. Promosi berpengaruh 1. Kualitas produk berpengaruh
signifikan terhadap minat beli. signifikan terhadap minat beli. Hal ini
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan dapat dilihat dari nilai signifikansi
bahwa promosi berpengaruh kualitas produk sebesar 0,019. Nilai
signifikan terhadap minat beli. Hal ini signifikansi 0,019 < 0,05, sehingga
dapat dilihat dari nilai signifikansi disimpulkan bahwa hipotesis yang
promosi sebesar 0,000. Nilai menyatakan bahwa kualitas produk
signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga berpengaruh signifikan terhadap
disimpulkan bahwa hipotesis yang minat beli diterima (H1 diterima).
menyatakan bahwa promosi 2. Harga berpengaruh signifikan
berpengaruh signifikan terhadap terhadap minat beli. Hal ini dapat
minat beli diterima (H4 diterima). dilihat dari nilai signifikansi harga
Hasil penelitian ini sejalan dengan sebesar 0,000. Nilai signifikansi 0,000
penelitian (NST & YASIN, 2014) < 0,05, sehingga disimpulkan bahwa
yang menyatakan bahwa lokasi hipotesis yang menyatakan bahwa
berpengaruh signifikan terhadap harga berpengaruh signifikan terhadap
minat beli. minat beli diterima (H2 diterima).
Artinya promosi yang sering 3. Lokasi berpengaruh signifikan
dilakukan akan menarik minat beli terhadap minat beli. Hal ini dapat
masyarakat untuk membeli rumah. dilihat dari nilai signifikansi harga
Promosi berpengaruh positif terhadap sebesar 0,018. Nilai signifikansi 0,018
minat beli. Hal ini berarti jika < 0,05, sehingga disimpulkan bahwa
promosi mengalami kenaikan, maka hipotesis yang menyatakan bahwa
minat beli juga akan naik. lokasi berpengaruh signifikan
5. Kualitas produk, harga, lokasi terhadap minat beli diterima (H3
dan promosi secara bersama-sama diterima).
berpengaruh signifikan terhadap 4. Promosi berpengaruh
minat beli. signifikan terhadap minat beli. Hal ini
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan dapat dilihat dari nilai signifikansi
bahwa kualitas produk, harga, lokasi harga sebesar 0,000. Nilai signifikansi
dan promosi secara bersama-sama 0,000 < 0,05, sehingga disimpulkan
berpengaruh signifikan terhadap bahwa hipotesis yang menyatakan
minat beli. Hal ini dapat dilihat dari bahwa promosi berpengaruh
nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikan terhadap minat beli
signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga diterima (H4 diterima).
disimpulkan bahwa hipotesis yang 5. Kualitas produk, lokasi, harga
menyatakan bahwa kualitas produk, dan promosi secara bersama-sama
harga, lokasi dan promosi secara berpengaruh signifikan terhadap
bersama-sama berpengaruh signifikan minat beli. Hal ini dapat dilihat dari

152
Nainggolan, Analisis Faktor-faktor

nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai


signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga Fahrizal, L. (2014). MARKETING
disimpulkan bahwa hipotesis yang STRATEGY OF THE MIDDLE
menyatakan bahwa kualitas produk, CLASS HOUSING IN CIMAHI
lokasi, harga dan promosi secara AND BANDUNG ; THE CASE OF
bersama-sama berpengaruh signifikan LUTHFAN PROPERTINDO'S
terhadap minat beli diterima (H5 PROJECT : PESONA KAMARUNG
diterima). AND THE CIPAGERAN HARVEST
6. Nilai R square sebesar 0,152 CLUSTER. School of Business and
atau 15,2%. Nilai ini menunjukkan Management Bandung Institute of
bahwa kualitas produk, harga, lokasi Technology, 8.
dan promosi dapat menjelaskan minat
beli sebesar 15,2%. Sedangkan Firdaus, A. (2017) ‘PENGARUH
sisanya sebesar 84,8% dijelaskan oleh STRATEGI PEMASARAN
faktor lain yang tidak dimasukkan TERHADAP MINAT KONSUMEN
dalam penelitian ini. MEMBELI PRODUK
PERUMAHAN (KASUS PADA
PERUMAHAN SURYA MANDIRI
DAFTAR PUSTAKA TEROPONG PT. EFA ARTHA
UTAMA)’, JOM FISIP, 4(1), pp. 1–
AL-Nahdi, T. S., Habib, S. A. and 12.
Abbaas Albdour, A. (2015) ‘Factors
Influencing the Intention to Purchase Gitosudarmo, I. (2008) Pengantar
Real Estate in Saudi Arabia: Bisnis. 2nd edn. Yogyakarta: BPFE
Moderating Effect of Demographic Yogyakarta.
Citizenship’, International Journal of
Business and Management, 10(4), pp. Halim, D. C., Wibowo, A. and
35–48. doi: 10.5539/ijbm.v10n4p35. Purbowo, A. N. (2014) ‘Analisis
Strategi Customer Relationship
Arikunto, S. (2010) Prosedur Management Di Pt. Xyz’, Jurnal
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Informatika, 12(1), pp. 1–6. doi:
Rineka Cipta. 10.9744/informatika.12.1.1-6.

Chia, J., Harun, A., Wahid, A., https://kepri.bps.go.id/


Kassim, M., Martin, D. and Kepal, N.
(2016) ‘Understanding Factors That https://www.indonesia-
Influence House Purchase Intention investments.com
Among Consumers in Kota Kinabalu :
an Application of Buyer Behavior Kok San, C. (2016) ‘Attributes
Model Theory’, 3(2). Influencing Home Buyers’ Purchase
Decision: a Study of Residential
Eri, Y., Aminul Islam, M. and Ku Property in Setia Alam’, (April).
Daud, K. A. (2011) ‘Factors that Available at:
Influence Customers’ Buying http://eprints.utar.edu.my/2078/1/FYP
Intention on Shopping Online’, _2nd_submission.pdf.
International Journal of Marketing
Studies, 3(1), pp. 128–139. doi: KOMOWAL, B. F. O. (1992)
10.5539/ijms.v3n1p128. ‘PENGARUH MARKETING MIX

153
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.2, July 2018, pp. 139-155

TERHADAP KEPUTUSAN ‘PENGARUH PROMOSI DAN


KONSUMEN (Studi Kasus Di Citra HARGA TERHADAP MINAT BELI
Land Manado)’. PERUMAHAN OBAMA PT.
NAILAH ADI KURNIA SEI
Kotler, P. and Armstrong, G. (2008) MENCIRIM MEDAN’, JURNAL
Prinsip-Prinsip Manajemen. 12th edn. MANAJEMEN DAN BISNIS, 14(2),
Erlangga. pp. 135–143.

Kotler, P. and Keller, K. (2009) Rangkuti, F. (2011) Riset Pemasaran.


Manajemen Pemasaran. 13th edn. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Erlangga.
Sanusi, A. (2011) Metodologi
Kotler, P. and Keller, K. (2010) Penelitian Bisnis: Disertai Contoh
Manajemen Pemasaran. 13th edn. Proposal Penelitian Bidang Ekonomi
Erlangga. Dan Manajemen. Salemba Empat.

Lianghin, L. (2010). Housing Choice Sarwono, Jonathan 2008, Riset Bisnis,


in an Affluent Shanghai – Decision Andi, Yogyakarta. Sekaran, Uma
Process of Middle Class Shanghai 2006, Metodologi Penelitian untuk
Residents. Department of Real Estate Bisnis Buku 2, Salemba
and Construction, 9-17. Empat,Jakarta.

Lupiyoadi, R. (2013) Manajemen Sugiyono (2010) Metode Penelitian


Pemasaran Jasa. 13th edn. Salemba Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Empat. Alfabeta.

Mahardini, I. and Woyanti, N. (2012) Swastha, B. (2009) Azas-Azas


‘ANALISIS PENGARUH HARGA, Marketing. Liberty.
PENDAPATAN, LOKASI, DAN
FASILITAS TERHADAP tjiptono, fandy (2008) Prinsip-prinsip
PERMINTAAN RUMAH total quality service. andi.
SEDERHANA (Studi Kasus
Perumahan Puri Dinar Mas Umar, H. (2011) Metode Penelitian
Semarang)’, 1(2012), pp. 1–11. untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Rajawali Pers.
Maoludyo, F. T. and Aprianingsih, A.
(2015) ‘Factors Influencing Consumer Wibowo, agung edi (2012) Aplikasi
Buying Intention for’, 4(4), pp. 484– Praktis SPSS Dalam Penelitian. Gava
493. Media.

Melnikas, B. (2014) ‘SCIENCE – Widiastuti, E. and Handayani, S.


FUTURE OF LITHUANIA / (2013) ‘ANALISIS FAKTOR-
MOKSLAS – Influence of Price and FAKTOR YANG
Quality to Customer Satisfaction : MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
Neuromarketing Approach’, 1(3), pp. PEMBELIAN RUMAH
1–2. doi: 10.3846/144. BERSUBSIDI DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISIS
NST, M. F. R. and YASIN, H. (2014) REGRESI’, in, pp. 1048–1050.

154
Nainggolan, Analisis Faktor-faktor

Widyasari, S. and Fifilia, T. (2009)


‘ANALISIS PENGARUH PRODUK,
HARGA, PROMOSI DAN LOKASI
TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN RUMAH ( Studi pada
Perumahan Graha Estetika Semarang
)’, Telaah Manajemen, 6(2).
Available at:
http://www.ccsenet.org/journal/index.
php/ijms/article/view/9279.

155

Anda mungkin juga menyukai