Anda di halaman 1dari 7

Nama :SALSABILA HUMAIRAH NURAULIA ARIEF

Npm :102123061
Tugas : STATUS NEUROLOGI
dr. Helda, Sp.S

ANAMNESA TRAKTUS
Traktus Sirkulatorius : (tractus) daerah, terutama daerah yang agak Panjang. (sirkulatorius)
Berkenaan dengan sirkulasi
Traktus Respiratorius : (tractus) daerah, terutama daerah yang agak Panjang. (respiratorius)
berkenaan dengan respirasi
Traktus Digestivus : (tractus) daerah, terutama daerah yang agak Panjang. (digestifus)
perbuatan atau proses mwngubah makanan menjadi subtansi kimia yang dapat diabsorbsi dan
diasimilasi
Traktus Urogenitalis : (tractus) daerah, terutama daerah yang agak Panjang. (urogenitalis)
genitourinari
Penyakit Terdahulu dan Kecelakaan : penderita pernah sakit serupa sebelumnya, bila dan
kapan terjadinya dan sudah berapa kali dan telah ciberi obat apa saja, serta mencari penyakit
yang relevan dengan keadaan sekarang dan penyakit kronik (hipertensi, diabetes mellitus,
dll), perawatan lama, rawat inap, imunisasi, Riwayat pengobatan dan Riwayat menstruasi
(untuk Wanita)
Intoksikasi & Obat2an : (intoksikasi) suatu kejadian apabila substansi yang berasal dari alam
ataupun buatan yang pada dosis tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan hidup
yang bisa menyebabkan cedera atau kematian

ANAMNESA KELUARGA
Factor herediter : (herediter) diwariskan secara genetic karakteristik atau ciri tertentu
dari orangtua ke anak
Factor familier : (familier) terjadi pada atau mengenai lebih banyak anggota keluarga
daripada yang diharapkan secara kebetulan
Lain-lain :-

PEMERIKSAAN JASMANI
PEMERIKSAAN UMUM
Tekanan darah: tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri
Nadi: aliran darah yang menonjol dan dapat diraba diberbagai tempat pada tubuh
Frekuensi nafas: (frekuensi) jumlah kejadian suatu proses periodik dalam satuan waktu.
(nafas) udara yang dihirup dan dihembuskan selama ventilasi
Temperature: pernyataan tingkat panas atau dingin dengan menggunakan skala khusus,
pengukuran energi kinetic rata-rata akibat agitasi termal partikel-partikel didalam sebuah
sistem
Kulit dan selaput lender: (kulit) lapisan pelindung luar tubuh, terdiri dari dermis dan
epidermis. (selaput lender) membrane; lapisan tipis jaringan yang menutupi permukaan,
melapisi rongga, membagi ruang atau organ. Mucus; lender bebas pada membrane mukosa,
terdiri dari sekresi kelenjar, berbagai garam, sel yang berdeskuamasi, dan leukosit
Kelenjar dan getah bening: (kelenjar) agregasi sel-sel yang khusus menyekresi atau
mengekresi zat-zat yang tidak berhubungan dengan kebutuhan metabolismenya yang biasa.
(getah bening) cairan bening yang sering kali opalesens, biasanya sedikit kekuningan, dan
dijumpai didalam pembuluh limfe, dikumpulkan dari jaringan-jaringan seluruh bagian tubuh
dan kembali ke darah melalui system limfatik
Persendian:

KEPALA DAN LEHER


Kita dapat melihat pada bentuk posisi pergerakan, kelainan panca indera, rongga mulut dan
gigi, kelenjar parotis

RONGGA DADA DAN ABDOMEN


Pada rongga abdomen dapat dilakukan Inspeksi, Perkusi, Palpasi, Auskultasi

GENITALIA
Toucher: indera yang saat berkontak dengan objek tersebut, palpasi dengan jari (Dorland
29:786)

STATUS NEUROLOGI
SENSORIUM
PERANGSANGAN MENINGEAL
Kaku kuduk: gejala yang timbul akibat peradangan pada selaput otak (mengitis) atau adanya
benda asing pada ruang suarachnoid (darah), zat kimia (kontras) dan invasi neoplasma
(meningitis carcinoma) (bahar & wuysang; 2017)
Tanda kerniq: salah satu tanda klinis meningitis yang eponymous (Karl, dkk;2022)
Tanda brudzinki I: salah satu tanda gejala meningitis
Tanda brudzinki II: salah satu tanda gejala meningitis

PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL


Muntah: pengeluaran isi lambung melalui mulut (dorlan 29;846)
Sakit kepala: nyeri pada kepala (Dorland 29;352)
Kejang: serangan mendadak atau kekambuhan suatu penyakit (Dorland 29;687)

SARAF OTAK/NERVUS KRANIALIS


NERVUS I
Olfaktorius (test: tutup mata dan tutup satu hidung => zat pen yang digunakan sebaiknya zat
yang dikenal sehari-hari seperti kopi, the, dan tembakau)
Normosmia: -
Anosmia: gangguan penciuman dengan kehilangan indra penciuman
Parosmia: gangguan penciuman dengan kurangnya kemampuan dalam mendeteksi aroma
sekitar
Hyposmia: gangguan penciuman dengan kurang sensitivitas membau
NERVUS II
Visus: untuk mengenali benda yang letaknya jauh, membaca huruf dari koran atau buku
(pemeriksaan kasar). Menggunakan pengetesan Snellen cart (pemeriksaan teliti).
lapang pandang: kampimeter dan perimeter
normal/menyempit/hemianopsia/scotoma/refleks ancaman

fundus okuli: posterior pada mata


Warna/batas:/Eksavasio/arteri/vena

NERVUS III, IV, VI


3 saraf yang berfungsi untuk menggerakan kesatuan muskulus mata, baik ekstrinsik maupun
ekstrinsik
Gerakan bola mata:
Nystagmus:
Pupil: lubang ditengah iris, berfungsi sebagai pengatur jumlah cahaya yang masuk kedalam
bolamata dengan cara miosis (kontraksi/pengecilan <2mm) dan midriasis (dilatasi/pelebaran
>6mm)
Rima Palpebra/Deviasi Konjugate : /Fenomena Doll’s Eye/Strabismus
NERVUS V
Motoric: menghasilkan atau membantu Gerakan (dorlan 29;488)
Mintalah pasien untuk membuka tutup mulut, mengunyah

NERVUS VII
Pemeriksaan motoric:
Pasien untuk mengangkat alis dan dahi
Pasien diminta untuk memenjam mata
Pasien diminta untuk menggembungkan pipi dan menunjukan gigi (dengan menggunakan
lidah)

Pemeriksaan sensorik:
Mintalah pasien untuk mengecap suatu rasa
Cek apakah kelenjar air ludah masih berproduksi
Cek apakah kelenjar air mata masih berproduksi

NERVUS VIII
Secara kasar (rutin) ketajaman pendengaran ditentukan dengan jalan menyuruh klien
mendengarkan suara bisikan pada jarak tertentu dan membandingkannya dengan orang
normal. Perhatikan pula apa ada perbedaan antara ketajaman pendengaran telinga kanan dan
kiri. Beda ini penting artinya ditinjau dari sudut patologis
Auditorius: berkenaan dengan pendengaran (dorlan 29;84)
Adapun berbagai macam test pada pendengaran yaitu
Test Rinne : direkomendasikan pada pasien yang diduga mengalami tuli konduktif
( gangguan pengantaran getaran pada telinga dalam)
Test Weber : merupakan tes untuk mengevaluasi gangguan pendengaran konduktif (gangguan
pengantaran getaran pada telinga dalam) dan sensorineural (gangguan pada saraf kranial)
Test Schwabach : untuk membandingkan daya transport melalui tulang mastoid antara
pemeriksa (normal) dengan pasien (profandus)
Vestibularis: ruangan atau rongga pada pintu masuk ruangan (Dorland 29;838)
Nistagmus : dtandai dengan bola mata yang bergerak dengan cepat
Vertigo : perasaan berputar
Tinnitus: perasaan saat merasa telinga berdenging

NERVUS IX, X
Mintalah pasien untuk membuka mulut, perhatikan uvula apakah terangkat ketika dilakukan
stimulusu
Uvula akan bergerak ke salah satu sisi: jika terdapat kelumpuhan UMN atau LMN pada sisi
yang lain.)
Perhatikan palatum mole dan faring arkus faring juga uvula, apakah dalam keadaan istirahat?
(suruh pasien untuk menyebut “AAAA”)

Bila terdapat paresis otot-otot faring dan falatum molle, maka palatum molle, uvula, dan
arkus faring sisi yang lumpuh letaknya lebih rendah daripada yang sehat dan bila bergerak,
uvula dan arkus seolah-olah tertarik ke bagian yang sehat. Bila terdapat parese di kedua belah
pihak, maka tidak didapatkan gerakan dan posisi uvula dan arkus faring lebih rendah.

NERVUS XI
Pada nervus ini, pemeriksa dapat melakukan pemeriksaan pada bagian kepala hingga leher
Pundak pasien, dapat dilakukan dengan penekanan pijitan secara gentle
Pemeriksa dapat mengecek pada indera pengecap pasien (lidah), pemeriksa juga perlu
memeriksa pada bagian dalam kerongkongan yaitu faring dan laring, afakah deformitas dan
lainnya
Perhatikan keadaan otot sternokleidomastoideus dalam keadaan istirahat dan bergerak. Dalam
keadaan istrirahat, pemeriksa dapat melihat kontur otot ini
Perhatikan keadaan otot sternokleidomastoideus dalam keadaan istirahat dan bergerak. Dalam
keadaan istrirahat, pemeriksa dapat melihat kontur otot ini
Nilai kekuatan otot dengan:
1. Klien diminta untuk menggerakkan bagian badan (persendian) yang digerakkan oleh otot
yang ingin diperiksa, pemeriksa menahan gerakan ini.
2. Gerakkan bagian badan klien dan suruh untuk menahannya. Dengan demikian dapat
diperoleh kesan mengenai kekuatan otot. Di klinik biasanya cara (1) yang sering dilakukan
untuk megukur tenaga otot sternokleidomastoideus dapat dilakukan dengan: Meminta klien
menoleh misalnya ke kanan, kemudian pemeriksa menahan dengan tangan yang ditempatkan
pada dagu. Dengan demikian dapat dinilai kekuatan otot sternokleidomastoideus kiri.
NERVUS XII

Pada nervus ini saraf pasien diminta untuk menjulurkan lidah, dan perhatikan Gerakan lidah
pasien
Mintalah pasien untuk menyebut huruf R atau kata yang mengandung huruf R
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan apakah pasien cadel/pelo.

Anda mungkin juga menyukai