“Laut Dangkal” Laut dangkal atau laut pesisir merupakan laut yang mengelilingi daratan mencapai kurang dari sepersepuluh samudera dunia. Pada ekosistem ini, matahari masih dapat terserap dengan baik sehingga dapat menyediakan cukup makanan bagi makhluk laut di dalamnya. Karena hal tersebut, berbagai jenis makhluk laut hidup di dalam wilayah ini sehingga menyebabkan banyak interaksi yang terjadi di ekosistem ini seperti simbiosis, predasi, dll. Salah satu contoh interaksi yang terjadi adalah interaksi predasi antara ikan teri dengan ikan kuwe dan ikan pari yang saling bekerja sama untuk memangsanya. Salah satu contoh ekosistem laut pesisir adalah Taman Nasional Everglades di sebelah selatan Florida. Pada taman nasional tersebut terdapat hamparan lamun yang berfungsi sebagai penopang kehidupan makhluk laut, seperti sebagai tempat bersembunyi dan berlindung hewan laut dari pemangsa, lahan berburu bagi makhluk laut seperti ikan pari yang mencari mangsa yang bersembunyi di antara lamun, dll. Salah satu interaksi yang dapat dilihat di ekosistem ini adalah kawanan lumba-lumba hidung botol yang mencari mangsa ikan belanak denga kemampuan ekolokasinya. Laut dangkal tidak hanya berguna bagi makhluk di dalamnya, namun juga berperan penting dalam perjuangan melawan perubahan iklim. Lamun yang berada padda ekosistem tersebut menyerap 35 kali lebih banyak karbon dioksida dari hutan hujan dengan luas yang sama, hal tersebut mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh memanasnya laut. Selain padang lamun, pada laut dangkal juga terdapat ekosistem bakau. Bakau biasanya membatasi hamparan rumput laut. Pohon-pohon ini merupakan satu-satunya yang bisa mengurangi keasinan air pesisir yang berubah-ubah. Mereka tak hanya melindungi pantai dari angin topan yang merusak tapi juga, seperti lamun, menyerap karbon dioksida. Akarnya yang bergantung menciptakan tempat perawatan aman bagi ikan muda, yang akhirnya akan meninggalkan bakau dan membuat rumah mereka di laut tropis, yaitu batu karang. Batu karang menutupi kurang dari satu persen dasar laut, namun berfungsi sebagai rumah bagi seperempat dari semua spesies laut. Batu karang menciptakan struktur yang menyediakan makanan dan rumah yang diandalkan oleh seluruh komunitas. Setiap penghuninya berperan untuk menjaga kesehatan batu karang. Sayangnya, saat ini hanya sedikit batu karang yang murni dan menyebabkannya berkurang dalam komunitas. Penangkapan ikan berlebihan telah mengurangi populasi hiu di seluruh dunia hingga lebih 90%. Hari ini hiu hanya bisa berkembang biak dengan banyyak di batu karang yang sangat terpencil. Pada laut Polinesia Prancis, di tengah Samudera Pasifik keberadaan hiu terlindungi sepenuhnya. Pada tempat tersebut, lagi-lagi terjadi interaksi berupa simbiosis dan predasi. Salah satu simbiosis yang terjadi adalah interaksi antara ikan wrasse yang mendapatkan makanan dari membersihkan gigi hiu, sedangkan hiu diuntungkan untuk persiapan memangsa saat malam hari. Sedangkan interaksi predasi terjadi antara hiu karang abu-abu dan hiu karang sirip putih dengan ikan-ikan kecil. Selain simbiosis yang terjadi antara hiu dengan ikan wrasse, terdapat interaksi simbiosis lain, yaitu simbiosis antara hiu dengan batu karang. Hal ini terjadi karena hiu memangsa predator yang memakan ikan kecil yang merumput. Hal ini dapat membantu menjaga kesehatan batu karang dan menjaga keseimbangan komunitas, karena sebagai gantinya para ikan kecil perumput membersihkan batu karang dari rumput laut dan parasit yang bisa tumbuh berlebihan di batu karang. Sehingga daya tahan hidupnya lebih besar dalam hadapi kerusakan dan bencana. Tanaman mikroskopik yang hidup di dalam jaringan batu karang memberi mereka warna dan terutama makanan. Namun jika suhu laut naik satu atau dua derajat saja, batu karang melepaskan tanaman yang menempel sehingga mereka kehilangan sumber utama makanan mereka, dan berubah menjadi putih. Di Great Barrier Reef, Australia, laut hangat yang tak biasa telah menyebabkan banyak batu karang memutih. Hal ini mungkin terlihat sangat indah, namun jika suhu tetap tinggi untuk beberapa minggu, batu karang akan kelaparan dan akhirnya mati. Karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan global juga membuat laut lebih asam. Tak ada batu karang yang tahan terhadap kedua perubahan itu. Tanpa batu karang yang hidup, banyak penghuni batu karang yang juga akan punah. Selama 2016 dan 2017, lebih dari seribu kilometer Great Barrier Reef memutih. Enam bulan kemudian, banyak batu karang yang mati. Komunitasnya hancur. Di seluruh dunia, setengah dari seluruh batu karang laut dangkal sudah mati. Sisanya bisa lenyap dalam beberapa dekade berikutnya. Jauh dari daerah tropis, di area dekat kutub, lautannya lebih dingin. Perairan yang terkena badai membawa nutrisi penting ke permukaan. Perairan yang kaya, dipadu dengan musim panas panjang menjadikan area ini lautan paling produktif. Anjing laut berbulu berkembang, bahkan memiliki waktu bermain ombak. Musim semi di lepas pantai California dan dedaunan dari alga emas mengambang di permukaan tanda dari kekayaan terpendam di bawahnya. Keberadaan alga raksasa ini bagi samudera sama pentingnya seperti pohon bagi daratan. Seperti hutan hujan, kanopi lebat ini menyediakan makanan dan naungan bagi komunitas berlimpah. Di dalam lautan yang dingin dan kaya, alga raksasa tumbuh setinggi 50 meter. Mengapung terisi udara mengangkat dedaunan menuju permukaan yang diterangi sinar matahari. Pada wilayah ini berang-berang laut. Bulu babi adalah makanan favoritnya. Berang-berang laut berperan penting bagi kesehatan hutan alga karena mereka menekan jumlah bulu babi yang memakan alga dan mengunyah batangnya yang keras. Selain berang- berang laut, ikan wrasse sheephead juga mampu menekan pertumbuhan bulu babi dengan cara memakannya. Di Alaska, musim semi tiba terlambat tahun ini. Setelah musim dingin yang berat, sinar matahari pertama memicu kejadian tahunan yang besar. Kawanan besar ikan haring muncul dari kedalaman pindah ke perairan yang lebih dangkal untuk selanjutnya berkembang biak. Namun interaksi predasi tidak dapat terelakkan antara ikan haring dengan para pemangsanya, yaitu singa laut steller, elang bondol, dan paus bungkuk. Hal ini menyebabkan tidak sedikit ikan haring tidak dapat melanjutkan proses perkembang biakannya. Karena penangkapan ikan secara besar-besaran dengan tidak memikirkan populasi ikan menyebabkan persediaan ikan dunia saat ini merosot tajam dan membuat sepertiga dari mereka telah hancur bersamaan. Di laut pesisir, ubur-ubur mengambil alih perairan yang dulu didominasi ikan. Ubur- ubur kompas memiliki kecantikan yang mengagumkan, tapi mereka membuat persedian makanan bagi satwa lain berkurang. Kawanan besar ini berubah semakin banyak yang menjadikannya tanda mencemaskan dari parahnya ketidakseimbangan di laut dangkal. Di pesisir Pasifik di Amerika Selatan, kita bisa lihat bagaimana samudera bisa pulih. Atacama, gurun terkering di dunia yang daratannya nyaris tak bisa menopang kehidupan jenis apa pun, demikian juga pesisirnya tak jauh berbeda. Selama berabad-abad jutaan burung laut berkumpul di pesisir pantai gurun ini. Namun 50 tahun yang lalu koloni besar itu telah punah karena hilangnya makanan bagi mereka karena penangkapan ikan yang dilakukan secara besar-besaran di perairan lokal. Pengendalian diberlakukan dan kini persediaan ikan pulih kembali. Saat ini tiga juta burung dandang Guanay berkumpul setiap tahun untuk membesarkan anak mereka. Setiap pagi burung-burung terbang menuju ke laut. Selain burung dandang guanay, terdapat burung lain seperti burung Incatern dan angsa batu yang juga terbang ke laut untukmencari makan, berupa ikan teri yang kini banyak jumlahnya dan dapat mendukung kehidupan berbagai jenis burung. Kepulauan Raja Ampat di Asia Tenggara. Hiu dan ikan besar lain di lautan ini dahulu diburu secara besar-besaran oleh penangkapan ikan yang tak diatur bertahun-tahun. Laguna ini dulu ditempati oleh kelompok penangkap hiu. Namun sekarang menjadi tempat pemeliharaan bayi hiu. Saat ini ada 25 kali lebih banyak hiu dibanding satu dekade lalu. Kura-kura yang dahulu diburu kini merumput dengan damai di padang lamun. Hiu-hiu kembali ke batu karang setempat, membantu menjaga komunitas yang seimbang, memberi mereka ketahanan lebih besar terhadap efek pemutihan batu karang. Ikan pari manta lintas samudera yang terancam punah di kawasan suaka tersebyt kini kembali membaik dan menjadi tempat menempel bagi ikan pembersih wrasse. Sejak dilindungi, ada tiga kali lebih banyak ikan dibanding 10 tahun lalu. Nelayan melaut di perairan terdekat mendapat keuntungan dari limpahan ikan. Sekarang mereka menangkap ikan lebih banyak karena adanya pemulihan tersebut.