Sustainable Collaboration
Sustainable Agriculture
Disusun oleh
Divisi Studies and Research
Green Economy Youth Organization
2 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengilhami kami
melalui seminar, wawancara, dan diskusi mendalam lainnya: Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Centre for Strategic and International Studies,
dan Climate Unit Foreign Policy Community of Indonesia.
Opini yang ditulis di dalam makalah ini adalah tanggung jawab penuh penulis. Setiap
kelalaian, ketidakakuratan, atau ketidaksesuaian adalah milik kami sendiri. Tidak ada
dukungan secara tersirat maupun tersurat untuk entitas komersial atau produk apa
pun yang disebutkan dalam publikasi ini.
3 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
Daftar Isi
Ucapan Terima Kasih.....................................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................................ 3
Ringkasan Eksekutif......................................................................................................4
Daftar Istilah.................................................................................................................. 5
A. PENDAHULUAN......................................................................................................... 6
B. TANTANGAN DAN PELUANG..................................................................................... 9
I. Tantangan......................................................................................................................10
II. Peluang......................................................................................................................... 11
C. JALAN KE DEPAN.....................................................................................................13
REFERENSI................................................................................................................... 14
4 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
Ringkasan Eksekutif
Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat. Namun
demikian, sektor pertanian masih memainkan peran penting karena selain
berkontribusi dalam menyediakan pasokan makanan, juga berkontribusi pada
pendapatan devisa. Selain itu, kesejahteraan sosial-ekonomi relatif masih menjadi
masalah para petani di Indonesia. Strategi yang efektif untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut diperlukan.
Pertanian berkelanjutan tidak hanya penting bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga
untuk keanekaragaman hayati dan pengurangan limbah. Praktik pertanian
berkelanjutan dapat membantu melestarikan keanekaragaman hayati negara dan
mencegah perusakan habitat alami berbagai organisme. Selain itu, pertanian
berkelanjutan dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan oleh praktik pertanian,
seperti pupuk kimia dan pestisida, yang dapat berdampak negatif bagi lingkungan.
Daftar Istilah
● Value-based: production and ● Social factors: hubungan
marketing and channel that antarpribadi petani.
maintains the identity of the ● Cognitive factors: pembelajaran
farmers and ranchers who grow dan penalaran tentang praktik
or raise a product, and that berkelanjutan tertentu.
preserves the social, ● Gambut: Tanah yang terbentuk
environmental, and community dari penumpukan tumbuhan
values that are incorporated into yang sebagian sudah membusuk
production. dan kaya akan bahan organik
● Environmentally friendly: disebut sebagai jenis tanah
Barang dan jasa, tertentu
undang-undang, pedoman, dan ● Climate-smart agriculture
kebijakan yang menyatakan (CSA): pendekatan terpadu
pengurangan, minimalisasi, atau dalam mengelola lanskap
tidak adanya kerusakan pada pertanian, peternakan,
ekosistem atau lingkungan. kehutanan, dan perikanan untuk
● Dispositional factors: mengatasi tantangan yang saling
kecenderungan internal petani terkait yaitu ketahanan pangan
untuk berperilaku tertentu. dan perubahan iklim yang
semakin cepat.
6 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
A. PENDAHULUAN
1
Introduction to Sustainable Agriculture. (2015, July). Omafra.gov.on.ca.
http://omafra.gov.on.ca/english/busdev/facts/15-023.htm
2
Doval, C. (2018, December 11). What is Sustainable Agriculture? Sustainable Agriculture Research & Education Program.
https://sarep.ucdavis.edu/sustainable-ag
3
Ibid.
7 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
Emisi dari sektor pertanian perlu dikhawatirkan. Pertanian merupakan salah satu
sektor yang memberikan dampak signifikan terhadap emisi gas rumah kaca
yang menyebabkan perubahan iklim. Emisi yang dihasilkan pertanian umumnya
berasal dari penggunaan energi, aktivitas industri, dan pengelolaan limbah.
Meskipun emisi terkait pangan global tumbuh lebih lambat dibandingkan
dengan pertumbuhan populasi, secara regional, beberapa daerah mengalami
peningkatan emisi yang pesat. Sistem pangan dunia bertanggung jawab atas
lebih dari sepertiga emisi gas rumah kaca antropogenik global4.
Pemuda adalah pewaris bumi beserta lingkungannya yang ada saat ini. Tidak
menerapkan sustainable waste management akan memiliki konsekuensi yang
buruk untuk generasi masa depan. Dengan semakin meningkatnya laju populasi
dan urbanisasi, sampah yang dihasilkan akan semakin masif. Jika sampah
tersebut tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan dampak kesehatan dan
4
Crippa, M., Solazzo, E., Guizzardi, D., Monforti-Ferrario, F., Tubiello, F. N., & Leip, A. (2021). Food Systems Are Responsible
for a Third of Global Anthropogenic GHG Emissions. Nature Food, 2(3), 198–209. https://doi.org/10.1038/s43016-021-00225-9
5
The World Bank. (2021). Climate-Smart Agriculture. World Bank. https://www.worldbank.org/en/topic/climate-smart-agriculture
6
Kompas. (2018, November 26). Accuracy of Agricultural Land Data. Kompas.id.
https://www.kompas.id/baca/english/2018/11/26/accuracy-of-agricultural-land-data
7
Rockström, J., Williams, J., Daily, G., Noble, A., Matthews, N., Gordon, L., Wetterstrand, H., DeClerck, F., Shah, M., Steduto,
P., de Fraiture, C., Hatibu, N., Unver, O., Bird, J., Sibanda, L., & Smith, J. (2016). Sustainable intensification of agriculture for
human prosperity and global sustainability. Ambio, 46(1), 4–17. https://doi.org/10.1007/s13280-016-0793-6
8
Barbosa Junior, M., Pinheiro, E., Sokulski, C. C., Ramos Huarachi, D. A., & de Francisco, A. C. (2022). How to Identify
Barriers to the Adoption of Sustainable Agriculture? A Study Based on a Multi-Criteria Model. Sustainability, 14(20), 13277.
https://doi.org/10.3390/su142013277
9
Rockström., Op. Cit.
8 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
Pemuda adalah agen perubahan yang inovatif dan kreatif. Pemuda merupakan
generasi yang semakin menyadari akan pentingnya keberlanjutan lingkungan
hidup dan berpotensi untuk menjadi agen perubahan dalam mendorong
perubahan perilaku dan mengembangkan solusi inovatif untuk sustainable
waste management. Mereka juga merupakan konsumen yang berdaya beli
tinggi dan dapat mempengaruhi keputusan bisnis yang berkelanjutan. Menurut
survei, mayoritas anak muda Indonesia peduli terhadap isu lingkungan,
termasuk isu sampah. Dalam survei Indikator Politik Indonesia, 62% responden
dari kalangan anak muda menganggap masalah sampah sebagai isu lingkungan
yang paling penting. Sehingga, pemuda dapat menjadi katalisator perubahan
yang dapat membantu mengatasi isu sampah di Indonesia.
Pemuda adalah pemimpin di masa depan. Sebagai pemimpin masa depan, isu
sustainable agriculture menjadi sangat penting karena mereka akan menjadi
pengambil keputusan dan pembuat kebijakan. Dengan memahami pentingnya
sustainable agriculture, mereka dapat memperjuangkan dan mempromosikan
praktik-praktik yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dalam pengelolaan
pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan edukasi
dan pemahaman mengenai sustainable agriculture agar pemuda memiliki
pengetahuan yang komprehensif dan dapat menjadi pemimpin masa depan
yang peduli terhadap isu lingkungan terutama masalah sampah di Indonesia.
White paper ini bertujuan untuk membahas beberapa isu terkait sustainable
agriculture yang krusial bagi pemuda, memberikan rincian tantangan yang
dihadapi dalam mengatasi masalah ini, dan mencari kesempatan untuk
perubahan yang lebih baik. White paper ini memiliki dua tujuan utama: Pertama,
sebagai bahan diskusi bagi para delegasi LCOY Indonesia 2023 dalam rangka
membantu menyusun Communique, yang akan disampaikan kepada para
pemimpin lokal dan nasional sebagai bagian dari LCOY. Kedua, sebagai
referensi tambahan bagi pemuda yang tertarik dengan isu sustainable
agriculture, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat dalam
memberikan solusi kreatif dan inovatif untuk sustainable agriculture di
daerahnya sesuai dengan kearifan lokal masing-masing.
9 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
10
The World Bank., Op. Cit.
11
Ibid.
12
Dessart, F. J., Barreiro-Hurlé, J., & van Bavel, R. (2019). Behavioural factors affecting the adoption of sustainable farming
practices: a policy-oriented review. European Review of Agricultural Economics, 46(3), 417–471.
https://doi.org/10.1093/erae/jbz019
13
Ibid.
14
Benyamin Lakitan, Lindi Lindiana, Widuri, L. I., Kartika Kartika, Siaga, E., Meihana, M., & Wijaya, A. (2019). Inclusive and
Ecologically-Sound Food Crop Cultivation at Tropical Non-Tidal Wetlands in Indonesia. AGRIVITA, Journal of Agricultural
Science, 41(1), 23–31. https://agrivita.ub.ac.id/index.php/agrivita/article/view/1717/1034
10 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
I. Tantangan
Potensi trade-offs antara satu aspek dengan aspek lainnya. Untuk memandu
pengembangan pendekatan baru dan transisi keberlanjutan dalam pertanian,
terdapat lima prinsip penting yang harus diikuti15:
Insentif dan kebijakan dari berbagai institusi yang belum optimal. Untuk
mendorong adopsi praktik berkelanjutan, diperlukan kebijakan dan institusi
yang memberikan insentif, mengenakan regulasi dan biaya untuk tindakan
yang merusak sumber daya alam, serta memfasilitasi akses ke pengetahuan
dan sumber daya yang diperlukan16.
15
FAO. (n.d.). Sustainable agriculture | Sustainable Development Goals | Food and Agriculture Organization of the United
Nations. Www.fao.org.
https://www.fao.org/sustainable-development-goals/overview/fao-and-the-2030-agenda-for-sustainable-development/sustainabl
e-agriculture/en/
16
Ibid.
17
Ibid.
18
Ibid.
11 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
II. Peluang
Potensi integrasi dan kerja sama antara pemerintah dan swasta yang besar.
Pembentukan jaringan kerja sama memungkinkan badan publik dan swasta
untuk menciptakan undang-undang dan regulasi yang membantu berbagi
informasi, sehingga petani memahami manfaat pertanian berkelanjutan22.
19
Barbosa Junior, M., Pinheiro, E., Sokulski, C. C., Ramos Huarachi, D. A., & de Francisco, A. C., Op. Cit.
20
Brown, T. (2016). Civil society organizations for sustainable agriculture: negotiating power relations for pro-poor development
in India. Agroecology and Sustainable Food Systems, 40(4), 381–404. https://doi.org/10.1080/21683565.2016.1139648
21
Ibid.
22
Barbosa., Op. Cit.
23
PANDU, P. (2021, October 29). Pertanian di Lahan Gambut Harus Berkelanjutan. Kompas.id.
https://www.kompas.id/baca/ilmu-pengetahuan-teknologi/2021/10/29/pertanian-di-lahan-gambut-harus-berkelanjutan
12 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
24
J, M. P. J. (2021, February 10). Pengurang Pestisida Topang Pertanian Berkelanjutan. Kompas.id.
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/02/10/pengurang-pestisida-topang-pertanian-berkelanjutan
13 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
C. JALAN KE DEPAN
25
FAO., Op. Cit.
26
Mucharam, I., Rustiadi, E., Fauzi, A., & Harianto. (2020). Assessment of Rice Farming Sustainability: Evidence from
Indonesia Provincial Data. International Journal of Sustainable Development and Planning, 15(8), 1323–1332.
https://doi.org/10.18280/ijsdp.150819
27
Ibid.
28
Benyamin Lakitan, Lindi Lindiana, Widuri, L. I., Kartika Kartika, Siaga, E., Meihana, M., & Wijaya, A., Op. Cit.
14 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration
REFERENSI
Barbosa Junior, M., Pinheiro, E., Sokulski, C. affecting the adoption of
C., Ramos Huarachi, D. A., & de sustainable farming practices: a
Francisco, A. C. (2022). How to policy-oriented review. European
Identify Barriers to the Adoption of Review of Agricultural Economics,
Sustainable Agriculture? A Study 46(3), 417–471.
Based on a Multi-Criteria Model. https://doi.org/10.1093/erae/jbz019
Sustainability, 14(20), 13277. Doval, C. (2018, December 11). What is
https://doi.org/10.3390/su14201327 Sustainable Agriculture?
7 Sustainable Agriculture Research &
Benyamin Lakitan, Lindi Lindiana, Widuri, L. Education Program.
I., Kartika Kartika, Siaga, E., https://sarep.ucdavis.edu/sustainab
Meihana, M., & Wijaya, A. (2019). le-ag
Inclusive and Ecologically-Sound FAO. (n.d.). Sustainable agriculture |
Food Crop Cultivation at Tropical Sustainable Development Goals |
Non-Tidal Wetlands in Indonesia. Food and Agriculture Organization
AGRIVITA, Journal of Agricultural of the United Nations. Www.fao.org.
Science, 41(1), 23–31. https://www.fao.org/sustainable-de
https://agrivita.ub.ac.id/index.php/a velopment-goals/overview/fao-and-
grivita/article/view/1717/1034 the-2030-agenda-for-sustainable-d
Brown, T. (2016). Civil society organizations evelopment/sustainable-agriculture/
for sustainable agriculture: en/
negotiating power relations for Introduction to Sustainable Agriculture.
pro-poor development in India. (2015, July). Omafra.gov.on.ca.
Agroecology and Sustainable Food http://omafra.gov.on.ca/english/bus
Systems, 40(4), 381–404. dev/facts/15-023.htm
https://doi.org/10.1080/21683565.2 J, M. P. J. (2021, February 10). Pengurang
016.1139648 Pestisida Topang Pertanian
Crippa, M., Solazzo, E., Guizzardi, D., Berkelanjutan. Kompas.id.
Monforti-Ferrario, F., Tubiello, F. N., https://www.kompas.id/baca/ekono
& Leip, A. (2021). Food Systems Are mi/2021/02/10/pengurang-pestisida
Responsible for a Third of Global -topang-pertanian-berkelanjutan
Anthropogenic GHG Emissions. Kompas. (2018, November 26). Accuracy of
Nature Food, 2(3), 198–209. Agricultural Land Data. Kompas.id.
https://doi.org/10.1038/s43016-021- https://www.kompas.id/baca/englis
00225-9 h/2018/11/26/accuracy-of-agricultur
Dessart, F. J., Barreiro-Hurlé, J., & van al-land-data
Bavel, R. (2019). Behavioural factors
15 LCOY Indonesia 2023 White Paper | Sustainable Collaboration