n
pemanfaatan sumber daya yang
Berkela
dapat diperbarui dan
sumber daya yang tidak dapat
diperbaruhi untuk proses produksi
njutan
pertanian dengan menekan
dampak negatif terhadap
lingkungan seminimal mungkin.
Tujuan dari Pertanian Berkelanjutan adalah untuk
meningkatkan kualitas kehidupan (Quality of
life)
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan 7 macam
kegiatan (Manguiat, 1995) yaitu:
Meningkatkan pembangunan ekonomi
Memprioritaskan kecukupan pangan
Meningkatkan pengembangan sumber daya manusia
Meningkatkan harga diri
Memberdayakan dan memerdekakan petani
Menjaga stabilitas lingkungan (aman, bersih, seimbang,
diperbaharui)
Memfokuskan tujuan produktivitas untuk jangka panjang
Pertania
Keberlanjutan meliputi :
penggunaan sumber daya kualitas
n
dan kuantitas produksi,
Berkela
serta lingkungannya.
Proses produksi pertanian
yang berkelanjutan akan
njutan
mengarah kepada pemanfaatan
bahan ramah lingkungan
(Kasumbogo Untung , 1997)
Pertania
Pertanian berkelanjutan merupakan
n
sistem yang menggabungkan
Berkela
kegiatan pertanian, peternakan,
perikanan, kehutanan dan ilmu lain
yang terkait dengan pertanian
dalam satu lahan, yang diharapkan
njutan
sebagai solusi bagi
peningkatan produktivitas lahan,
program pembangunan dan
konservasi lingkungan, serta
pengembangan desa secara terpadu.
Pertania
berusaha menerapkan LEISA
n
(Low External Input Sustainable
Berkela
Agriculture).
Pertanian berkelanjutan
berorientasi pada produktivitas,
njutan
efisiensi, keberlanjutan (ekologi)
dan diterima secara sosial (ilmu
sosial) dan menguntungkan secara
ekonomi (ilmu ekonomi).
CIRI-CIRI PERTANIAN
BERKELANJUTAN
1. Secara ekologi, tidak merusak lingkungan
Artinya:
Kualitas agroekosistem dipelihara atau ditingkatkan, dengan
menjaga keseimbangan ekologi serta konservasi
keanekaragaman hayati. Sistem pertanian yang berwawasan
ekologi adalah sistem yang sehat dan mempunyai ketahanan
yang tinggi terhadap tekanan dan gangguan (stress dan
shock).
Sistem budidaya pertanian tidak boleh menyimpang dari
sistem ekologis yang ada. Keseimbangan adalah indikator
adanya harmonisasi dari sistem ekologis yang mekanismenya
dikendalikan oleh hukum alam.
Misal:
• Perburuan ular sawah akan mengakibatkan terganggunya
keseimbangan dan ketegangan ekologis berupa timbulnya
ledakan populasi tikus sawah, sehingga berubah menjadi
hama yang sangat merugikan
• Pemakaian pupuk dan pestisida an organik pada ekosistem
budidaya pertanian mengakibatkan terganggunya
keseimbangan lingkungan karena terbunuhnya organisme
non hama yang sebenarnya bermanfaat.
Sumberdaya lokal dipergunakan sedemikian rupa sehingga
kehilangan unsur hara, biomas, dan energi bisa ditekan
serendah mungkin serta mampu mencegah pencemaran.
Tekanannya adalah pada penggunaan sumber daya yang
bisa diperbaharui.
2. Secara ekonomi, menguntungkan
Petani mampu menghasilkan keuntungan dalam tingkat
produksi yang cukup dan stabil, pada tingkat resiko yang bisa
ditolerir/diterima.
.
• Dipertahankan nilai kultural dan budaya lokal yang agraris
pada masyarakat.
• Peran serta masyarakat dalam mewujudkan pertanian
berkelanjutan dibina oleh institusi yang mapan.
• Pelaksanaan pertanian berkelanjutan berlangsung secara
demokratis dan transparan bagi semua yang terlibat
5. Luwes
Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang selalu
berubah, seperti pertumbuhan populasi, tantangan
kebijaksanaan pemerintah yang baru dan perubahan
permintaan pasar dll.
Indikator telah tercapainya proses pertanian
berkelanjutan dicirikan oleh:
1. Keberlanjutan secara ekonomi:
Para pemuda mengambil alih usaha tani orang tua mereka dan
melanjutkan usaha taninya.