Anda di halaman 1dari 51

PERTEMUAN 4 & 5

TUJUAN DAN CIRI-CIRI PERTANIAN


BERKELANJUTAN
Pertania
Pertanian berkelanjutan adalah

n
pemanfaatan sumber daya yang

Berkela
dapat diperbarui dan
sumber daya yang tidak dapat
diperbaruhi untuk proses produksi

njutan
pertanian dengan menekan
dampak negatif terhadap
lingkungan seminimal mungkin.
Tujuan dari Pertanian Berkelanjutan adalah untuk
meningkatkan kualitas kehidupan (Quality of
life)
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan 7 macam
kegiatan (Manguiat, 1995) yaitu:
Meningkatkan pembangunan ekonomi
Memprioritaskan kecukupan pangan
Meningkatkan pengembangan sumber daya manusia
Meningkatkan harga diri
Memberdayakan dan memerdekakan petani
Menjaga stabilitas lingkungan (aman, bersih, seimbang,
diperbaharui)
Memfokuskan tujuan produktivitas untuk jangka panjang
Pertania
Keberlanjutan meliputi :
penggunaan sumber daya kualitas

n
dan kuantitas produksi,

Berkela
serta lingkungannya.
Proses produksi pertanian
yang berkelanjutan akan

njutan
mengarah kepada pemanfaatan
bahan ramah lingkungan
(Kasumbogo Untung , 1997)
Pertania
Pertanian berkelanjutan merupakan

n
sistem yang menggabungkan

Berkela
kegiatan pertanian, peternakan,
perikanan, kehutanan dan ilmu lain
yang terkait dengan pertanian
dalam satu lahan, yang diharapkan

njutan
sebagai solusi bagi
peningkatan produktivitas lahan,
program pembangunan dan
konservasi lingkungan, serta
pengembangan desa secara terpadu.
Pertania
berusaha menerapkan LEISA

n
(Low External Input Sustainable

Berkela
Agriculture).
Pertanian berkelanjutan
berorientasi pada produktivitas,

njutan
efisiensi, keberlanjutan (ekologi)
dan diterima secara sosial (ilmu
sosial) dan menguntungkan secara
ekonomi (ilmu ekonomi).
CIRI-CIRI PERTANIAN
BERKELANJUTAN
1. Secara ekologi, tidak merusak lingkungan
Artinya:
Kualitas agroekosistem dipelihara atau ditingkatkan, dengan
menjaga keseimbangan ekologi serta konservasi
keanekaragaman hayati. Sistem pertanian yang berwawasan
ekologi adalah sistem yang sehat dan mempunyai ketahanan
yang tinggi terhadap tekanan dan gangguan (stress dan
shock).
Sistem budidaya pertanian tidak boleh menyimpang dari
sistem ekologis yang ada. Keseimbangan adalah indikator
adanya harmonisasi dari sistem ekologis yang mekanismenya
dikendalikan oleh hukum alam.
Misal:
• Perburuan ular sawah akan mengakibatkan terganggunya
keseimbangan dan ketegangan ekologis berupa timbulnya
ledakan populasi tikus sawah, sehingga berubah menjadi
hama yang sangat merugikan
• Pemakaian pupuk dan pestisida an organik pada ekosistem
budidaya pertanian mengakibatkan terganggunya
keseimbangan lingkungan karena terbunuhnya organisme
non hama yang sebenarnya bermanfaat.
Sumberdaya lokal dipergunakan sedemikian rupa sehingga
kehilangan unsur hara, biomas, dan energi bisa ditekan
serendah mungkin serta mampu mencegah pencemaran.
Tekanannya adalah pada penggunaan sumber daya yang
bisa diperbaharui.
2. Secara ekonomi, menguntungkan
Petani mampu menghasilkan keuntungan dalam tingkat
produksi yang cukup dan stabil, pada tingkat resiko yang bisa
ditolerir/diterima.

Keberlanjutan ekonomis bisa diukur bukan hanya dalam hal


produk usaha tani yang langsung, juga fungsi seperti
melestarikan sumberdaya alam dan meminimalkan resiko dan
menguntungkan untuk jangka panjang

Aktifitas pertanian harus mampu menekan biaya eksternalitas


sehingga tidak merugikan masyarakat dan lingkungan
3. Adil
Sistem pertanian yang menjamin terjadinya keadilan dalam akses
dan kontrol terhadap lahan, modal, informasi, dan pasar, bagi
yang terlibat tanpa membedakan status sosial-ekonomi, gender,
agama atau kelompok etnis.

Artinya bahwa sumber daya dan kekuasaan didistribusikan


sedemikian rupa sehingga kebutuhan dasar semua anggota
masyarakat terpenuhi dan hak-hak mereka dalam penggunaan
lahan, modal yang memadai, bantuan teknis serta peluang
pemasaran terjamin.

Semua orang memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam


pengambilan keputusan, baik di lapanganan maupun dalam
masyarakat. Kerusuhan sosial biasanya mengancam sistem sosial
4. Manusiawi
Menghormati eksistensi dan memperlakukan dengan bijak semua jenis
mahluk yang ada (tanaman, hewan dan manusia).

Nilai kemanusiaan yang mendasar harus ditanamamkan, seperti


kepercayaan diri, kejujuran, harga diri, kerjasama dan rasa sayang.

Sistem sosial juga harus menjamin keberlanjutan pertaian antar


generasi; dengan keyakinan bahwa generasi sekarang menitipkan dan
mewariskan bumi ini kepada generasi yang akan datang

.
• Dipertahankan nilai kultural dan budaya lokal yang agraris
pada masyarakat.
• Peran serta masyarakat dalam mewujudkan pertanian
berkelanjutan dibina oleh institusi yang mapan.
• Pelaksanaan pertanian berkelanjutan berlangsung secara
demokratis dan transparan bagi semua yang terlibat
5. Luwes
Mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi yang selalu
berubah, seperti pertumbuhan populasi, tantangan
kebijaksanaan pemerintah yang baru dan perubahan
permintaan pasar dll.
Indikator telah tercapainya proses pertanian
berkelanjutan dicirikan oleh:
1. Keberlanjutan secara ekonomi:

• Keluarga dapat menyisihkan hasil /keuntungan bersih yang


secara konsisten semakin meningkat.
• Pengeluaran keluarga secara konsisten menurun.
• Usaha tani secara konsisten menguntungkan dari tahun ke
tahun.
• Pembelian bahan pangan di luar pertanian dan pupuk
menurun.
• Ketergantungan terhadap kredit pemerintah menurun.
2. KEBERLANJUTAN SECARA SOSIAL
 Petani mampu akses langsung dengan teknologi spesifik
lokasi yang diintroduksikan oleh berbagai pihak, baik peneliti
maupun instansi lainnya.

 Tumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok tani


mandiri yang selalu menyuarakan konsep ramah lingkungan.
 Aktivitas para petani/kelompok tani berkelanjutan
walaupun dengan binaan yang sangat minimal.

 Para petani mengerti dan menyadari untuk berproduksi


sehat dan berkualitas dengan standard yang telah
ditetapkan untuk menjamin daya saing yang akan
berhadapan dengan perdagangan bebas.

 Para petani mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan


input dan peningkatan produktivitas yang ramah lingkungan
melalui kreativitas kelompok tani.
 Pertanian dapat mendukung usaha lain didalam komunitas
tersebut.

 Terjadi sirkulasi uang di dalam ekonomi lokal.

 Jumlah keluarga petani meningkat atau tetap.

 Para pemuda mengambil alih usaha tani orang tua mereka dan
melanjutkan usaha taninya.

 Para lulusan sarjana pertanian kembali ke komunitasnya di


pedesaan
3. Keberlanjutan Lingkungan:

• Tidak dijumpai lahan bero (kosong). Lahan bero


diperbolehkan bila pemulihan kondisi ekologi lahan perlu
dilakukan hanya melalui ’pemberoan’.

• Air bersih mengalir di saluran-saluran pertanian dan di


perairan lainnya.

• Kehidupan margasatwa melimpah.


• Ikan-ikan dapat berkembang biak di perairan yang mengalir
ke lahan pertanian.

• Bentang lahan pertanian penuh dengan keanekaragaman


vegetasi dan ternak

• Meningkatnya produktivitas lahan serta menurunnya


intensitas serangan OPT dan penyakit.
KEGIATAN YANG MENUNJANG PERTANIAN
BERKEKANJUTAN

Beberapa kegiatan dapat menunjang pertanian berkelanjutan dalam


hal:
 Meningkatkan keuntungan produktivitas
pertanian dalam jangka panjang
 Meningkatkan kualitas lingkungan
 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
pedesaan.
Ada 7 kegiatan yang dapat dilakukan:
1. Pengendalian Hama Terpadu
• Pengendalian hama terpadu merupakan pengendalian hama yang
dilakukan dengan menggunakan unsur-unsur alami yang mampu
mengendalikan hama agar tetap berada pada jumlah di bawah
ambang batas yang merugikan dengan cara-cara yang aman bagi
lingkungan dan makhluk hidup.
Pengendalian Hama Terpadu dapat dilakukan dengan metode-metode
biologi,
fisik
budaya
kimia,
Dengan tujuan untuk:
Meminimalkan: - biaya,
- resiko lingkungan,
- penurunan kesehatan.
Konsep Pengendalian Hama Terpadu

• Konsep Pengendalian Hama Terpadu diperlukan untuk


menjamin proses pembangunan pertanian dengan
mengedepankan kelestrian lingkungan dan menjamin
kesehatan manusia.

• Sistem pengendalian hama terpadu merupakan suatu


teknologi pertanian yang bersahabat dengan alam,
memantapkan taraf produksi yang telah dicapai dan
meningkatkan efisiensi input.
• Prinsip Dasar Pengendalian Hama Terpadu

Prinsip dasar Pengendalian Hama Terpadu mencerminkan


pengendalian hama dan penyakit berwawasan lingkungan serta
mendorong penerapan PHT secara nasional untuk pembangunan
pertanian yang berkelanjutan.
Beberap teknik PHT yang bisa dilakukan:

• Pengendalian secara fisik yaitu upaya mengubah atau memanfaatkan


faktor lingkungan sehingga dapat menurunkan populasi hama dan
penyakit (pemanasan, pembakaran, pendinginan, pembasahan,
pengeringan, lampu perangkap, infra merah, gelombang suara, dan
penghalang/pagar/barier).
• Pengendalian secara mekanik yaitu pengendalian yang dilakukan
secara manual dengan teknologi seperti pengumpulan hama, rogesan,
memangkas cabang, rampasan, gropyokan, pemasangan perangkap
hama dan pembungkusan buah.

• Pengendalian kultur teknik yaitu pengendalian hama dan penyakit


melalui sitem bercocok tanam.
Pengendalian dengan varietas yang tahan:
mengurangi populasi serangan dan tingkat kerusakan
tanaman.

Pengendalian secara hayati:


pengendalian dengn memanfaatkan musuh alami atau
agensi hayati seperti predator, parasitoid dan
pathogen hama.

Pengendalian dengan peraturan/regulasi/karantina:


pencegahan penyebaran hama penyakit melalui perpindahan
dan penularan organisme pengganggu melalui kebijakan
perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah
2. Konservasi Tanah
Tanah adalah ruang dimana akar tumbuh.
Di alam, tanah yang baik atau subur mengandung 5-10% bahan
organik. Mempertahankan kadar bahan organik di dalam tanah
merupakan elemen penting dari produksi pertanian yang
berkelanjutan.
Jenis tanah terbaik untuk produksi pertanian memiliki
ciri-ciri berikut:
1. Berdrainase aerase baik/seimbang
2. Derah perakaran dalam
3. Mudah ditembus oleh udara, air dan akar
4. Kemampuan menahan air baik,
5. Mengandung pasokan hara yang seimbang
6. Tahan erosi.
Jika ciri-ciri tersebut tidak terpenuhi, maka perlu
dilakukan pengelolaan peningkatan kualitas tanah untuk
melakukan pertanian berkelanjutan.
Konservasi tanah dapat diartikan sebagai
penempatan setiap bidang tanah pada cara
penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah
tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan
syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi
kerusakan dan dapat berfungsi secara berkelanjutan.
Serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah
erosi tanah dari permukaan bumi atau terjadi
perubahan secara kimiawi atau biologi akibat
penggunaan yang berlebihan, salinisasi, pengasaman
, atau akibat kontaminasi lainnya.
Kegiatan konservasi tanah diantaranya:
 Membuat sengkedan atau terasering pada lahan
miring untuk mencegah terjadinya erosi
 Melakukan reboisasi atau penanaman kembali lahan
kritis
 Melakukan pergiliran tanaman (crop rotation)
 Menanam tanaman penutup tanah (cover crop).
• Meningkatkan kelestarian organisme tanah yang menguntungkan
• Pencegahan dan remediasi tanah dari kontaminasi
• Pertanian tanpa pengolahan tanah
• Penggunaan pupuk alami
• Mengistirahatkan tanah (lahan bero)
3. Menjaga Kualitas Air

Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, produktivitas dan


daya tampung dari sumberdaya air yang pada akhirnya akan
menurunkan kekayaan sumberdaya air.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas
air antara lain:
 Mengurangi penggunaan senyawa kimia sintetis ke
dalam tanah yang dapat mencemari air tanah,
 Menggunakan irigasi tetes yang menghemat
penggunaan air dan pupuk,
 Melakukan penanaman, pemeliharaan dan kegiatan
konservasi tanah pada kawasan lahan kritis terutama
di hulu daerah aliran sungai.
4. Tanaman Pelindung

Penanaman tanaman pelindug seperti gandum dan semanggi di akhir


musim panen tanaman sayuran atau sereal bermanfaat untuk menekan
pertumbuhan gulma, mencegah erosi dan meningkatkan nutrisi dan
kualitas tanah.
5. Diversifikasi Tanaman
Diversifikasi tanaman merupakan teknik menanam/memelihara lebih
dari satu jenis tanaman dalam satu areal lahan pertanian.
Cara ini adalah salah satu alternatif untuk mengurangi resiko kegagalan
usaha pertanian akibat kondisi cuaca ekstrim, serangan hama
pengganggu tanaman, dan fluktuasi harga pasar.
• Diversifikasi tanaman juga dapat berkontribusi bagi
konservasi lahan, menjaga kelestarian habitat
binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang
bermanfaat.

• Dari segi ekonomi, diversifikasi tanaman dapat


meningkatkan pendapatan petani sepanjang tahun
dan meminimalkan kerugian akibat kemungkinan
kegagalan dari menanam satu jenis tanaman saja.
6. Pengelolaan Nutrisi Tanaman
• Pengelolaan nutrisi tanaman diperlukan untuk
meningkatkan kondisi tanah serta melindungi lingkungan
tanah.
• Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk
kandang dan tanaman kacang-kacangan sebagai penutup
tanah yang tidak hanya menyuburkan tanah tetapi juga
dapat menekan biaya pembelian pupuk anorganik yang
harus dikeluarkan.
• Beberapa jenis pupuk organik yang dapat dimanfaatkan
antara lain pupuk kompos, kascing, dan pupuk hijau
(dedaunan).
7. Agroforestri (wanatani)
• Agroforestri merupakan sistem tata guna lahan (ushatani) yang
mengkombinasikan tanaman semusim maupun tanaman tahunan
untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun
lingkungan.
• Sistem ini membantu terciptanya keanekaragaman tanaman dalan
suatu luasan lahan untuk mengurangi resiko kegagalan dan
melindungi tanah dari erosi serta meminimalisir kebutuhan pupuk
dari luar lahan karena adanya daur-ulang sisa tanaman.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari
pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri
ini antara lain:
• Dapat diperoleh secara berkesinambungan hasil tanaman-
tanaman musiman dan tanaman-tanaman tahunan.
• Dapat dicegah terjadinya serangan hama secara total yang
sering terjadi pada tanaman satu jenis (monokultur).
• Keanekaan jenis tanaman yang terdapat pada sistem
agroforestri memungkinkan terbentuknya stratifikasi
tajuk yang mengisi ruang secara berlapis ke arah
vertikal.

• Adanya struktur stratifikasi tajuk seperti ini dapat


melindungi tanah dari hempasan air hujan, karena
energi kinetik air hujan setelah melalui lapisan tajuk
yang berlapis-lapis menjadi semakin kecil daripada
energi kinetik air hujan yang jatuh bebas.
Tantangan pengembangan sistem pertanian
berkelanjutan

1. Kendala sumberdaya manusia.

Petani memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah dengan berbagai


permasalahan seperti:
Kondisi kesehatan yang kurang
Produktivitas kerja masih rendah
Kurang memiliki motivasi untuk maju.
2. Kendala sumberdaya alam.
Sumberdaya alam menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan
usaha tani seperti:
• Ketersediaan volume air yang tidak menentu
• Kualitas air yang makin menurun,
• Kesuburan tanah yang makin menurun
• Kondisi agroklimat yang berubah-ubah menjadi
kendala dalam usaha tani.
3. Kendala aplikasi teknologi.
Pengadaan sarana dan prasarana pertanian mulai dari kegiatan
produksi sampai pascapanen masih menjadi kendala
4. Ketersediaan biomasa.
Petani mengalami kendala memenuhi kebutuhan biomasa untuk praktik
pertanian berkelanjutan terbatas karena pemilikan lahan, ternak, dan
tenaga kerja.
5. Akses informasi.
Kesadaran petani masih kurang mengenai pentingnya usaha tani yang
berdampak positif untuk kesehatan dan kualitas lingkungan karena
informasi pertanian berkelanjutan yang masih terbatas.
6. Kendala kelembagaan.
Peran kelembagaan (penyuluh) masih kurang, sehingga adopsi dari
praktik pertanian berkelanjutan masih kurang.
7. Kendala politik.
Dukungan pengambil kebijakan yang menentukan arah pembangunan
pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan praktik pertanian
berkelanjutan.
Pertanian Berkelanjutan (PB) berhubungan dengan ilmu lainnya
Maksudnya kegiatan pertanian yang dilakukan tidak
Ekologi
Mengakibatkan kerusakan di lingkungan sekitar.
Sosial

Ekonomi Hubungan ilmu ekologi yang mesti diperhatikan dalam


pertanian berkelanjutan :

• Kualitas sumberdaya alam dipertahankan


• Kemampuan agroekosistem ditingkatkan
• Kesehatan tanah dan kesehatan tanaman dipertahankan
melalui proses biologis.
• Pemanfaatan sumberdaya lokal dan efisiensi energi.
• Mencegah pencemaran.
• Menggunakan sumberdaya yang dapat diperbaruhi.
Pertanian Berkelanjutan (PB) berhubungan dengan ilmu lainnya
Maksudnya kegiatan pertanian yang dilakukan dapat diterima
Ekologi
Masyarakat sekitar.
Sosial

Ekonomi Hubungan ilmu sosiologi yang mesti diperhatikan dalam


pertanian berkelanjutan:

• Dipertahankan nilai kultural dan budaya yang agraris pada


masyarakat.
• Peran serta masyarakat dalam mewujudkan pertanian
berkelanjutan dibina oleh institusi yang mapan.
• Pelaksanaan pertanian berkelanjutan berlangsung secara
demokratis dan transparan bagi semua yang terlibat.
Pertanian Berkelanjutan (PB) berhubungan dengan ilmu lainnya

Maksudnya kegiatan pertanian yang dilakukan


Ekologi
dapat memberi
Sosial
Nilai tambah dalam pendapatan.
Ekonomi

Hubungan ilmu ekonomi yang mesti diperhatikan


dalam pertanianberkelanjutan :

• Ikut menyumbang keseimbangan neraca


perdagangan
nasional
• Kelayakan finansial untuk setiap satuan
manajemen.
Dalam pertanian berkelanjutan, perlu ada pemahaman tentang petani,
• kegiatan
Kesejahteraan petani
usaha tani, dan produksi tani.terpenuhi baik fisik

Anda mungkin juga menyukai