Oleh:
Firman Nuranis Sidiq (12)
03.01.20.0117
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Dosen Pengampu:
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN POLITEKNIK
PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
Konsep Pertanian Berkelanjutan.
Berbeda dengan pertanian organik, pertanian modern dan pertanian terpadu. Konsep
pertanian berkelanjutan terdiri dari dimensi kehidupan manusia, dimensi sosial dan dimensi
lingkungan alam. Pertanian berkelanjutan memang sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia,
karena banyak aspek yang dibutuhkan tubuh berasal dari hasil pertanian. Konsep pertanian
berkelanjutan juga bisa membuat masyarakat memiliki kesejahteraan sosial yang terlihat atau
tercermin dari kehidupan sosialnya. Pertanian berkelanjutan yang dijalankan dengan baik, akan
membuat kehidupan sosial masyarakat lebih teratur. Pertanian berkelanjutan juga bisa membuat
stabilitas ekosistem yang ada di alam, sehingga lingkungan alam akan lebih subur dan akan
meningkatkan produksi hasil panen. Keanekaragaman hayati juga yang terdiri dari komponen
biotik dan komponen abiotik bisa terpelihara dengan konsep pertanian berkelanjutan.
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pertanian yang berlanjut untuk saat
ini dan saat yang akan datang dan selamanya, Artinya pertanian tetap ada dan bermanfaat bagi
semuanya dan tidak menimbulkan bencana bagi semuanya. Jadi dengan kata lain pertanian yang
bisa dilaksanakan saat ini, saat yang akan datang dan menjadi warisan yang berharga bagi anak
cucu kita.
Sistem pertanian Berkelanjutan juga dapat diartikan sebagai keberhasilan dalam mengelola
sumberdaya untuk kepentingan pertanian dalam memenuhi kebutuhan manusia, sekaligus
mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan serta konservasi sumberdaya alam.
Pertanian berwawasan lingkungan selalu memperhatikan nasabah tanah, air, manusia,
hewan/ternak, makanan, pendapatan dan kesehatan.
Sistem pertanian berkelanjutan juga beisi suatu ajakan moral untuk berbuat kebajikkan pada
lingkungan sumber daya alam dengan memepertimbangkan tiga matra atau aspek sebagai berikut:
1. Mampertahankan fungsi ekologis, artinya tidak merusak ekologi pertanian itu sendiri.
2. Berlanjut secara ekonomis artinya mampu memberikan nilai yang layak bagi pelaksana
pertanian itu dan tidak ada pihak yang diekploitasi. Masing-masing pihak mendapatkan
hak sesuai dengan partisipasinya.
3. Adil berarti setiap pelaku pelaksanan pertanian mendapatkan hak-haknya tanpa dibatasi
dan dibelunggu dan tidak melanggar hal yang lain.
4. Manusiawi artinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dimana harkat dan martabat
manusia dijunjung tinggi termasuk budaya yang telah ada.
5. Luwes yang berarti mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, dengan
demikian pertanian berkelanjutan tidak statis tetapi dinamis bisa mengakomodir keinginan
konsumen maupun produsen.
Konsep sistem pertanian berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi keberlanjutan, yaitu:
keberlanjutan usaha ekonomi (profit), keberlanjutan kehidupan sosial manusia (people), dan
keberlanjutan ekologi alam (planet).
Dimensi ekonomi berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang dapat
diperoleh dengan setidaknya mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam
memperoleh pendapatan tersebut. Indikator utama dimensi ekonomi ini ialah tingat efisiensi dan
daya saing, besaran dan pertumbuhan nilai tambah dan stabilitas ekonomi. Dimensi ekonomi
menekankan aspek pemenuhan kebutuhan ekonomi manusia baik untuk generasi sekarang
ataupun mendatang.
Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam yang
mencakup sistem kehidupan biologis dan materi alam. Termasuk dalam hal ini ialah
terpeliharanya keragaman hayati dan daya tekstur bilogis, sumber daya tanah, air dan agroklimat,
serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Penekanan dilakukan pada preservasi daya lentur
dan dinamika ekosistem untuk beradaptasi terhadap perubahan bukan pada konservasi sustu
kondisi ideal statis yang mustahil dapat diwujudkan. Ketiga dimensi tersebut saling
mempengaruhi sehingga ketiganya harus dipertimbangkan secara berimbang. Sistem sosial yang
stabil dan sehat serta sumberdaya alam dan lingkungan merupakan basis untuk kegiatan ekonomi,
sementara kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk terpeliharanya stabilitas sosial
budaya maupun kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup