Anda di halaman 1dari 82

LAPORAN MAGANG

SEMESTER III DI FARM TEGALSARI


BALAI BESAR PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL
DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK BATURRADEN

Oleh :
Nifa Kans Graha Satria
NIRM : 03.07.22.167

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PAKAN TERNAK


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA
MAGELANG
2023

1
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Magang Semester III


di Farm Tegalsari Balai Besar
Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan
Pakan Ternak Baturraden
Nama : Nifa Kans Graha Satria
NIRM : 03.07.22.167
Program Studi :
Jurusan : Peternakan

Disetujui:
Pada Tanggal : Oktober 2023

Menyetujui
Pembimbing Internal

Abu Zaenal Zakariya, S.Pt., M.Sc


NIP. 198212282008011008

Mengetahui :

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Ir. Sumaryanto, M.M. Ir. Andang Andiani Listyowati, M.Si.


NIP. 196011171986031002 NIP. 196711041993032001

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………... 1


HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… 3
DAFTAR TABEL …………………………………………………………… 5
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….. 4
I. PENDAHULUAN ………………………………………………….. 9
A. Latar Belakang ………………………………………………… 9
B. Tujuan Magang ………………………………………………… 10
C. Manfaat Magang ………………………………………………. 11
II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………. 12
III. METODE PELAKSANAAN ………………………………………. 17
A. Waktu dan Tempat Magang …………………………………. 17
B. Materi ……………………………………………………………. 17
IV. HASIL KEGIATAN MAGANG ……………………………………. 19
A. Gambaran Umum BBPTU-HPT Baturraden ………………. 19
B. Hasil dan Pembahasan ………………………………………. 23
C. Aktivitas Selama Magang ……………………………………. 39
V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………….. 45
A, Kesimpulan …………………………………………………….. 46
B. Saran ……………………………………………………………. 47
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 48
LAMPIRAN ………………………………………………………………… 49
A. Tabel …………………………………………………………….. 50
B. Gambar/Foto …………………………………………………… 72
C. Video dalam bentuk file ……………………………………… 77

3
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lahan hijauan di farm Tegalsari ……………………………………… 29
2. Pengukuran produktifitas lahan ……………………………………… 30
3. Penimbangan hijauan ………………………………………………… 30
4. Gudang hijauan di farm Tegalsari …………………………………… 31
5. Penchooperan hijauan ……………………………………………….. 32
6. Pengambilan hijauan di lahan ……………………………………….. 32
7. Penimbangan hijauan ………………………………………………… 36
8. Pelayuan hijauan di gudang farm Tegalsari ………………….......... 36
9. Penchooperan hijauan ……………………………………………….. 37
10. Pendistribusian hijauan …………………………………………….. 37
11. Hasil cacahan hijauan setelah di chooper ………………….......... 38
12. Sanitasi kandang frestall …………………………………………… 40
13. Sanitasi kandang pedet …………………………………………….. 40
14. Pemberian susu pedet ………………………………………........... 41
15. Pemberian konsentrat ………………………………………………. 42
16. Proses penchooperan ………………………………………………. 43
17. Pemerahan di kandang a …………………………………………… 44
18. melakukan insaminasi buatan di kandang frestall ……………….. 45

4
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman

1. Identifikasi Jenis-Jenis Rumput HIjauan ……………………………….. 24


2. Identifikasi Jenis-Jenis Leguminase ……………………………………. 27
3. Takaran Pemberian Susu Pada Pedet …………………………………. 41

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Jurnal Harian Magang ……………………………………………………49
2. Daftar Hadir Magang …………………………………………................ 63
3. Lembar Konsultasi Eksternal …………………..……………................ 70
4. Lembar konsultasi Internal ……………………………………………… 71
5. Gambar ……………………………………………………………………. 72
6. Video dalam bentuk link Google Drive ………………………………… 77

6
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga laporan

kegiatan magang semester III Program Studi Teknologi Pakan Ternak di

Farm Tegalsari BBPTU-HPT Baturaden pada tanggal 9 Oktober sampai

dengan 23 Oktober 2023 ini dapat diselesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam penulis sanjungkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya kelak

Kelancaran kegiatan magang di Balai Besar Pembibitan Ternak

Unggul dan Hijauan Pakan Ternak tidak terlepas dari berbagai pihak, Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt., M. P., selaku Direktur Politeknik

Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang.

2. Ir.Sumaryanto,M.M.,selaku Ketua Jurusan Peternakan Politeknik

Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang.

3. Ir. Andang Andiani L, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Teknologi Pakan Ternak.

4. Retno Sri Kinanti,S.ST. selaku Ketua Pelaksana magang

Teknologi Pakan Ternak.

5. Abu Zainal Zakariya. S.Pt, M.Si. selaku Pembimbing Internal.

6. drh. Imawan Daru Prasetyo selaku Pembimbing Eksternal

7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan

ini

7
Demikian laporan ini dibuat, penulis menyadari Laporan ini masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun guna menyempurnakan penyusunan laporan ini.

Magelang, 23 Oktober 2023

Penulis

8
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Magang merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh

mahasiswa dengan terjun langsung ke dunia kerja atau praktik kerja

langsung untuk mengusai softskill di lapangan. Magang dilakukan sebagai

bagian dari persyaratan kelulusan mahasiswa. Magang juga menjadi

kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan keilmuan dan

kompetensi yang didapat selama menjalani masa pendidikan teori di

kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang jurusan

Peternakan yang notabenenya merupakan perguruan tinggi vokasi yaitu

pendidikan tinggi dengan program studi D4 sehingga penekanan pada

kegiatan praktikum sangatlah penting yaitu 70% dan 30% untuk teori,

yang selanjutnya dipraktikkan di dunia kerja secara langsung agar dapat

memahami sistem kerja profesional di industri sebenarnya. Seperti yang

diketahui bahwa mahasiswa yang telah lulus nantinya akan bekerja di

suatu instansi atau perusahaan, selain itu juga bisa berwirausaha.

Kegiatan ini sangat menunjang dan mengasah wawasan serta

mengetahui secara langsung yang ada dilapangan. Dari hal tersebut juga

akan mencapai dua capaian dari mata kuliah yang sudah di kaji di kampus

antara lain: teknologi hijauan makanan ternak, dan budidaya hijauan

makanan ternak, yang sudah dipelajari pada saat kegiatan perkuliahan.

Program pengayaan kopetensi yang dilakukan dengan pemagangan

tersebut merupakan wujud pembelajaran out campus berbasis teaching

9
factory (TEFA). Pemagangan mahasiswa semester 3 (tiga) ini untuk

mendukung pencapaian pembelajaran mata kuliah semester 3 (tiga)

antara lain, a). Mata kuliah Teknologi Hijauan Makanan Ternak dan b).

Mata Kuliah Budidaya Hijauan Makanan Ternak. mahasiswa harus benar-

benar mengikuti kegiatan magang ini dengah sebaik mungkin agar ilmu

praktikum yang sudah didapatkan dapat diserap dan diaplikasikan dengan

baik dari tiga mata kuliah tersebut.

Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak

(BBPTU-HPT) Baturraden menjadi tempat magang yang cocok karena

BBPTU-HPT sesuai dengan pencapaian pembelajaran dua mata kuliah

tersebut. Selain itu, Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan

Pakan Ternak ini merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat

Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian yang

di mana balai ini menjadi pusat pembibitan di bidang pemeliharaan,

pemuliaan, produksi susu, dan pemasaran bibit unggul sapi perah dan

kambing perah serta menjadi pusat hijauan pakan ternak.

B. Tujuan Magang

Tujuan program magang ini bagi mahasiswa semester 3 (tiga)

Program Studi Teknologi Pakan Ternak ini antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menambah wawasan di bidang Teknologi

Hijauan Makanan Ternak.

2. Untuk mengetahui dan menambah wawasan di bidang Budidaya

hijauan dan makanan ternak.

10
3. Untuk membentuk komunikasi bersosial dengan baik terhadap

masyarakat yang ada di lokasi magang.

4. Untuk membentuk karakter mahasiswa khususnya kedisiplinan,

kerajinan, keterampilan professional, kerja sama, kreativitas, dan

kehadiran di lokasi magang.

C. Manfaat magang

Manfaat dari kegiatan magang ini bagi mahasiswa semester 3 (tiga)

Program Studi Teknologi Pakan Ternak antara lain sebagai berikut.

1. Mahasiswa mampu mengetahui dan menambah wawasan di bidang

Teknologi Hijauan Pakan Ternak

2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menambah wawasan di bidang

Budidaya Hijauan dan Makanan Ternak

3. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan baik terhadap masyarakat

di lokasi magang

4. Mahasiswa mampu membentuk karakter mahasiswa khususnya

kedisiplinan, kerajinan, keterampilan professional, kerja sama,

kreativitas, dan kehadiran di lokasi magang

11
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bahan Pakan dan Pakan

Pakan merupakan salah satu faktor yang penting untuk

menunjang berhasilnya suatu usaha peternakan, karena

tanpa memperhatikan faktor ini perkembangan

peternakan tidak dapat memuaskan. Salah satu faktor

penghambat perkembangan peternakan Indonesia

adalah kurangnya penyediaan bibit unggul hijuan pakan.

Bahan pakan adalah setiap bahan yang dapat dimakan,

disukai, dapat dicerna sebagian atau seluruhnya, dapat

diabsorpsi dan bermanfaat bagi ternak. Oleh karena itu

agar dapat disebut sebagai bahan pakan maka harus

memenuhi semua persyaratan tersebut, sedang yang

dimaksud dengan pakan adalah bahan yang dapat

dimakan, dicerna dan diserap baik secara keseluruhan

atau sebagian dan tidak menimbulkan keracunan atau

tidak mengganggu kesehatan ternak yang

mengkonsumsinya (Kamal, 1998)

Pakan yang digunakan untuk pemberian ternak juga

harus diperhatikan kadar nutriennya agar dapat

memaksimalkan produktifitas dan perkembangan ternak

tersebut. Perkembangan dan produktifitas ternak dapat

dilihat dari pemberian pakannya karena jika faktor gen

12
ternak bagus namun pemberian pakannya kurang juga

tidak dapat memaksimalkan pertumbuhan ternak. limbah

tanaman pertanian pasca panen adalah bagian tanaman

di atas tanah atau pucuknya yang tersisa setelah dipanen

atau diambil hasil utamanya, sedangkan yang dimaksud

limbah pertanian sisa industri pengolahan hasil pertanian

adalah sisa dari pengolahan bermacam-macam hasil

utama pertanian (Soejono, 1995).

B. Hijauan

Hijauan merupakan salah satu unsur utama pada pakan

ruminansia yang mempengaruhi perkembangan dan

pertumbuhannya. Besar atau kecilnya konsumsi hijauan

makanan ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor,

misalnya disukai atau tidaknya oleh ternak (palatability),

jumlah hijauan yang tersedia, gerak lajunya sebagai

makanan (passage) dan pengaruh langsung lingkungan.

Di lain pihak besar atau kecilnya konsumsi dapat

mempengaruhi naik atau turunnya produksi ternak. Hal

ini tergantung pula pada nilai gizi hijauan makanan ternak

tersebut, yaitu yang mengenai susunan kimianya yang

mencerminkan kandungan zat-zat gizinya dan seberapa

besar daya cerna masing-masing zat tersebut (Soetrisno

et al., 2008).

13
Penyediaan hijauan pakan ternak yang berkualitas

baik dari segi mutu, kuantitas atau jumlah dan tentunya

harus tersedia berkesinambungan (Bakce et al., 2020).

Hijauan yang memiliki pertumbuhan yang baik akan

memberikan nutrient yang maksimal kepada ternak

karena hijauan juga harus diberikan perhatian yang

khusus agar factor bertumbuhan yang baik tidak

terganggu. Faktor pengganggu pada pertumbuhan

hijauan seperti kurangnya kesuburan tanah, tumbuhnya

gulma disekitar hijauan, dan ada beberapa solusi yang

bisa digunakan seperti memberian urea pada

hijauan,pemberian pupuk pada tanah dan mencabuti

gulma yang ada di sekitar tanah. Setiap wilayah yang ada

memiliki potensi sumberdaya hijauan pakan yang perlu

dikaji lebih lanjut sebagai sumber-sumber pakan yang

potensial (Sawen et al., 2022)

C. Teknologi hijauan

Teknologi hijauan merupakan suatu usaha untuk

mempermudah pengolahan hijauan agar bisa

beradaptasi oleh keadaan dan situasi sekarang yang

dapat berubah-ubah kapanpun. Pada farm Tegalsari

penerapan teknologi untuk membuat silase, namun

sekarang pembuatan silase sudah tidak di terapkan lagi

14
karena faktor hijauan pakan yang tidak bertambah dan

ternak yang setiap harinya bertambah. Oleh sebab itu

keteresidaan pakan hijauan semakin banyak. Ensilase

merupakan metode untuk pengawetan hijauan pakan

ternak yang telah digunakan secara luas melalui proses

fermentasi secara alamiah (Weinberg et al., 2004; Chen

and Weinberg, 2009).

Silase merupakan jalan alternative pakan yang dapat

digunakan pada jangka waktu yang panjang dan juga

mengefisiensikan penyimpanan pakan yang dapat di

gunakan secara langsung dan dengan difermentasi untuk

dijadikan silase. Silase berkualitas baik akan dihasilkan

ketika fermentasi didominasi oleh bakteri yang

menghasilkan asam laktat, sedangkan aktivitas bakteri

clostridia rendah (Santoso et al., 2009).

D. Budidaya hijauan

Budidaya hijauan makanan ternak merupakan suatu

kegiatan yang bertujuan untuk memelihara hijauan yang

ditanam ai area lahan tertentu dan nantinya digunakan

sebagai pakan ternak ruminansia. Namun, banyak

15
kendala yang ditemui pada pembudidayaan hijauan

makanan ternak seperti pada saat musim kemarau

pertumbuhan hijauan lebih lambat dan banyak hijauan

yang berwarna kuning, hal ini dikarenakan hijauan

kekurangan air sehingga perlu pupuk yang lebih banyak.

Perlu diketahui bahwa sebenarnya pemupukan akan

lebih optimal dilakukan ketika musim hujan, karena

kondisi tanahnya lembab sehingga pupuk akan lebih

cepat meresap ke dalam tanah. Lahan untuk budidaya

dapat dilakukan di lahan tertentu seperti kebun, lahan

pekarangan, lahan kosong, lahan padang rumput

ataupun sekitar pemukiman, bahkan saat ini dikenal

budidaya dengan aqua ponik dan hidroponik, secara

khusus untuk lahan yang sempit atau terbatas (Maricar et

al., 2022).

Budidaya hijauan makanan ternak dapat dimulai dengan

melakukan pengolahan tanah atau penggemburan tanah, kemudian diberi

pupuk dasar berupa pupuk kandang, setalah itu didiamkan selama kurang

lebih satu minggu baru setelahnya ditanami hijauan makanan ternak.

Setelah ditanami tentunya hijauan makanan ternak memerlukan

perawatan dan perlu dipupuk agar bertumbuh dengan baik, setalah

hijauan tumbuh besar dan sesuai masa panennya akan dilakukan

pemangkasan. Leguminosa adalah jenis tumbuhan yang termasuk famili

16
kacang-kacangan atau polong-polongan yang sangat baik digunakan

sebagai pakan ternak karena kandungan proteinnya tinggi (Kaca et al.,

2017).

E. Ternak Ruminansia

Ruminansia berasal dari kata latin “ruminate” yang berarti

“mengunyah berulang-ulang”. Proses ini disebut proses

ruminansi yaitu suatu proses pencernaan pakan yang

dimulai dari pakan dimasukkan ke dalam rongga mulut

dan masuk ke rumen setelah menjadi bolus-bolus

dimuntahkan kembali (regurgitasi), dikunyah kembali

(remastikasi), penelanan kembali (redeglutasi) dan

dilanjutkan proses fermentasi di rumen dan ke saluran

berikutnya. Proses ruminansi berjalan kira – kira 15 kali

sehari, dimana setiap ruminansi berlangsung 1 menit

sampai 2 jam (Prawirokusumo, 1994).

Ruminansia tergolong hewan herbivora, berdasarkan

ukuran tubuh ruminansia terbagi menjadi dua,yaitu

ruminansia kecil (domba,kambing) dan ruminansia besar

(sapi dan kerbau), Ruminansia memiliki system

pencernaan yang kompleks sehingga ruminansia mampu

memanfaatkan bahan pakan yang berkualitas rendah

dengan serat kasar tinggi dan mampu merombaknya

menjadi pakan yang berkualitas.Ruminansia memiliki

17
mekanisme konservasi nitrogen dengan menghambat

nitrogen yang hilang akibat eksresi dan sekresi nitrogen

dari tubuh, dan memacu daur ulang (recycling). Populasi

Ternak Ruminansia (KPPTR) sebagai penentu prioritas

pengembangan berdasarkan ketersediaan lahan hijauan

makanan ternak dan tenaga kerja (Dirjen Peternakan,

1998).

III. METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Magang

1. Waktu

Kegiatan magang ini dilaksanakan selama 2 (dua)

minggu mulai dari tanggal 9 Oktober sampai dengan 26

Oktober 2023

2. Tempat Magang.

Kegiatan magang dilaksanakan di Farm Tegalsari, Balai

Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan

Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden yang beralamat di

Dusun III Berubahan, Kemutung Lor, Kecamatan

Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

B. Materi

1. Teknologi Hijauan Makanan Ternak

Teknologi hijauan makanan ternak adalah mata kuliah

yang membahas mengenai beberapa teknologi dalam

18
mengolah hijauan sebagai pakan ternak. Hijauan

makanan ternak secara umum dapat dibagi menjadi 3

golongan yaitu rumput (Gramineae), leguminosa/legum

(Leguminoseae) dan golongan non rumput dan non

leguminosa. Hijauan berfungsi sebagai sumber serat,

energi, dan protein bagi tubuh ternak. Namun, hijauan

makanan ternak sering menjadi kendala karena

ketersediaannya yang belum tentu mencukupi

konsumen . Karena itu, peran tekologi sangatlah penting

untuk menunjang keberhasilan dan mempermudah untuk

penyediaan bahan pakan maupun hijauan.

Hijauan merupakan bahan pakan ternak yang dapat

diberikan secara langsung. Hijauan dapat diberikan

dalam kondisi utuh segar dan bisa juga dengan dipotong

kecil untuk mempermudah ternak dalam mengunnyah.

Pemotongan hijauan dapat dilakukan secara manual

dengan tenaga manusia atau dengan teknologi mesin

yaitu chooper. Kemudian penggunaan teknologi hijauan

makanan ternak ini juga bisa diterapkan dalam

pembuatan pakan ternak lainnya, misalnya dalam

pembuatan silase. Pembuatan silase dapat dilakukan

secara manual atau menggunakan mesin silase agar

lebih hemat secara tenaga manusia dan waktu.

19
2. Budidaya Hijauan Makanan Ternak

Budidaya Hijauan Makanan Ternak menjadi mata kuliah yang

ada di semester tiga dan menjadi capaian mata kuliah

pada saat magang di BBPTU-HPT Baturraden. Budidaya

sendiri merupakan hal penting yang sangat

mempengaruhi produktifitas hijauan pakan ternak,

dengan adanya budidaya sangat membantu dalam siklus

pertumbuhan dan perkembangan hijauan untuk stok

pakan ternak. Budidaya merupakan kegiatan terencana

pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada

suatu area lahan untuk diambil manfaat hasil panennya.

Kegiatan budidaya dapat dianggap sebagai inti dari

usaha tani untuk kelangsungan ternak. Mata kuliah ini

mempelajari tentang beberapa cara untuk

membudidayakan hijauan makanan ternak meliputi

penanaman, pemupukan, pengairan, pemanenan, hingga

disitribusi ke ternak.

IV. HASIL KEGIATAN MAGANG

A. Gambaran Umum BBPTU – HTP Baturraden

1. Sejarah BBPTU – HTP Baturraden

Pada tahun 1953 Pemerintah Daerah RI membangun

peternakan di Baturraden dan diresmikan oleh P.J.M

20
Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta pada tanggal 22

Juli 1953 dengan nama induk Taman Ternak Baturraden.

Kemudian pada tahun 1978 tepatnya pada tanggal 25

Mei 1978, dengan SK Mentan RI No.313/Kpts/Org/5/78,

tentang susunan organisasi dan tata kerja Balai

Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak

Baturraden (BPTHMT), sebagai Unit Pelaksana Teknis

Direktorat Jendral Peternakan. Kemudian berlanjut pada

tahun 2002, tepatnya pada tanggal 24 Juli 2002, sesuai

SK Mentan RI No.290 Tahun 2002, berubah menjadi

Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah (BPTU Sapi

Perah). Pada tahun 2013 tepatnya di tanggal 24 Mei

2013, sesuai SK Mentan RI No.

55/Permentan/OT.140/5/2013, BBPTU Sapi Perah

berubah menjadi Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul

Hijauan Pakan Ternak Baturraden (BPPTU-HPT)

Baturraden.

2. Tugas pokok dan fungsi BBPTU-HTP Baturraden

a. Tugas Pokok

Tugas pokok Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan

Makanan Ternak Baturraden berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 55/Permentan/OT. 140/5/2013 pada tanggal 23 Mei 2013 antara

lain:

21
1) Produksi

Produksi yang dilakukan adalah memproduksi sapi perah yang

berkualitas dan kambing perah berkualitas yang produksinya susunya

akan diperjualbelikan di masyarakat umum. Selain produksi susu sapi dan

kambing, di BBPTU-HPT ini juga memproduksi hijauan pakan pakan

ternak, namun tidak untuk diperjualbelkan melainkan digunakan untuk

pakan ternak sendiri untuk pakan ternak yang ada di BBPTU-HPT.

2) Penyebaran

Penyebaran budidaya ternak ini berada di Kawasan Baturraden, di

mana memiliki empat farm antara lain farm Tegalsari, farm Manggala, farm

Limpakuwus (sapi perah), dan farm Limpakuwus (kambing perah). Tidak

hanya fokus kepada ternak namun disana juga fokus pembudidayaan

hijauan pakan ternak.

3) Pemasaran

Pemasaran atau distribusi bibit sapi perah sesuai data yang

dilihatkan dengan total 2.164 ekor di tahun 2015 hingga 2021 dengan

rincian di Sumatera Barat 21 ekor, Riau 12 ekor, Sumatra Utara 2 ekor,

DKI Jakarta 12 ekor, Jawa Barat 242 ekor, Bengkulu 20 ekor, Jawa

Tengah 1.467 ekor, Banten 2 ekor, D.I Yogyakarta 111 ekor, Jawa Timur

236 ekor, NTB 12 ekor, dan Sulawesi Selatan 27 ekor. Untuk pemasaran

susu sapi perah dan kambing perah berada di masyarakat umum dan

pedagang. Kemudian untuk distribusi kambing perah dengan total 796

ekor dengan rincian Sumatera Utara 13 ekor, Jawa Barat 304 ekor,

22
Banten 6 ekor, Jawa Tengah 283 ekor, DKI Jakarta 22 ekor, D.I

Yogyakarta 107 ekor, Sulawesi Utara 4 ekor, Jawa Timur 39 ekor, dan Bali

8 ekor.

4) Pemuliaan

Pemuliaan bertujuan untuk meningkatkan produksi sapi perah dan

kambing perah agar lebih bermutu, selain itu juga meningkatkan kualitas

susu sapi perah dan susu kambing perah, agar pelanggan merasa puas

terhadap hasil produksinya.

5) Pemeliharaan

Pemeliharaan di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan

Hijauan Pakan Ternak ini adalah pemeliharaan sapi perah, kambing perah,

dan melakukan pemeliharaan hijauan pakan ternak. BBPTU-HPT

Baturraden juga sebagai penghasil bibit unggul sapi perah, kambing perah

peranakan etawa dan saanen, serta sebagai penghasil hijauan pakan

ternak. Pemeliharaan ternak di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan

hijauan pakan ternak tentunya sudah menggunakan teknologi yang cukup

baik dan didukung oleh tenaga kerja yang berpendidikan serta lingkungan

yang cocok sehingga dapat dihasilkan bibit yang unggul dan berkualitas.

3. Lokasi

Balai Besar Pembibitan Ternak unggul dan Hijauan Pakan Ternak

(BBPTU-HPT) Baturraden memiliki lokasi lahan seluas 241,06 Ha, dengan

rincian Kantor Pusat BBPTU-HPT Baturraden terletak di Desa Kemutung

Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dengan

23
lahan seluas 34,18 Ha, termasuk dengan darm Tegalsari. Kemudian farm

Limpakuwus, di farm ini terdapat budidaya sapi perah dan kambing perah,

namun di lokasi yang cukup berjarak antar farmnya, farm Limpakuwus

terletak di Desa Limpakuwus, kecamatan Baturraden, Kabupaten

Banyumas, dengan luas lahan 96,79 Ha, lokasi selanjutnya ada di farm

Manggala (Realing Unit) yang berada di Desa Tumiyang, Kecamatan

Cilengok, Kabupaten Banyumas dengan luas lahan 100 Ha, dan terakhir

terdapat Homestay dan Training Center “Taurus” di Desa Manggangsari,

Baturraden seluas 10.09 Ha.

Di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Makanan

Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden berada pada ketinggian tempat (a) farm

Tegalsari berada di ketinggian sekitar ± 600 mdpl; (b) farm Limpakuwus

dan farm Kambing Perah berada di sekitar ± 725 mdpl. Kemudian jenis

tanahnya yaitu tanah andosol dengan warna cokelat dengan tekstur tanah

lempung berpasir.

Di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan

Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden memiliki keadaan iklim yang cenderung

dingin atau lembab dan memiliki curah hujan berkisar 3.000 – 3.500

mm/th. Temperatur suhunya bisa berkisar 18º-30º C C, dengan

kelembapan berkisar 70-80%.

24
B. Hasil dan Pembahasan

1. Budidaya Hijauan dan Makanan Ternak

Budidaya Hijauan dan Makanan Ternak merupakan

sebuah metode atau cara untuk melestarikan hijauan

agar tidak kekurangan sumber pakan utama untuk

penunjang kehidupan hewan. Hijauan merupakan

sumber makanan utama ternak ruminansia untuk dapat

memenuhi kebutuhan hidup pokok, berproduksi, dan

berkembang biak. Rumput merupakan sumber serat

kasar yang berperan dalam menjaga kesehatan dan funsi

rumen. Hijauan sendiri adalah bahan pakan ternak harus

tersedia secara berkelanjutan baik kualitas maupun

kuantitas. Ketersediaan hijauan juga bervariasi

tergantung pada lokasi, cuaca, musim, kualitas tanah dan

lain sebagainya.

Pada BBPTU-HTP Baturraden terkhusus di farm

Tegalsari memiliki lahan yang luas untuk

membudidayakan hijauan untuk kelangsungan pakan

ternak. Pada farm Tegalsari sendiri memiliki beberapa

macam rumput hijauan yang dibudidayakan antara lain

Star grass, rumput odot, king grass, rumput mexico,

rumput gajah merah, dan rumput staria splandida,

25
adapun legum yang dibudidayan antara lain kacang

arasis, gamal, kaliandra, turi, dan indigovera. Rumput

hijauan yang sering dan hampir digunakan setiap hari

yaitu rumput kinggrass

Nutrien yang digunakan dari rumput hijauan tersebut juga

sudah diperkirakan dan dihitung oleh wastukan, dari king

grass sendiri memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik

yaitu kandungan BK 12,18%; PK 11,68; SK 32,49; LK

1,70; ABU 18,15; dan TDN; 66,04. Jejak pertumbuhan

king grass sendiri yaitu bibit penanaman king grass

pertama akan dipangkas 90 hari untuk membentuk

dapuran rumput agar perkembangan berikutnya baik,

setelah masa panen pertama , masa panen berikutnya

hanya memakan waktu 55-60 hari sudah siap dipanen

dan digunakan, jika king grass ketuaan atau telat panen

akan memiliki serat kasar yang tinggi dan akan

mengurangi nutriennya.

Rumput / Hijauan
Tabel 1. Identifikasi jenis-jenis rumput hijauan
No Nama Keterangan Dokumentasi

26
1. Star grass 32% bahan kering; 3,4%
(Cynodon abu; 0,6% lemak kasar;
plectostachyus) 9,6% serat kasar; 15,4%
BETN; dan 2,8% protein
kasar.

2. Od BK : 13,55 %, protein
o kasar 14,35 %, lemak
t kasar 2,72 %, serat
(Pe kasar 28,1 %, abu 14,45
n % dan TDN 63,98 %.
n
i
s
e
t
u
m

p
u
r
p
u
r
e
u
m

c
v
.
M
o
t
t
)

27
3. King Grass BK 12,18%; PK 11,68;
(Megathyrsus SK 32,49; LK; 1,70;
maximus) ABU 18,15 dan TDN;
66,04

4. Rumput Mexico PK 9,16%; LK 2,43%;


(Euchlaena BETN 47,33%
Mexicana
schrad)

5. Gajah Merah 19,9% bahan kering;


(Pennisetum 10,2 % protein kasar;
purpureum) 1,6% lemak; 34%,2
serat kasar; 11,7% abu.

28
6. BD serat kasar 30-35%, dan
(Brachiaria protein kasar 6-10%.
Decumben)

7. Setaria protein kasar dengan


(Setaria kadar 13,09 persen,
sphacelata) serat kasar (SK) 32,5
persen, Ekstra Eter (EE)
2,8 persen, Bahan
ekstra tampa Nitrogen
(BETN) 44,8 persen.

29
Legum
Tabel 2. Identifikasi jenis-jenis leguminase
No Nama Keterangan Dokumentasi
1. Arasis

2. Gamal Protein Kasar (PK)


(Gliricidia daun Gamal berkisar
sepium) 20,28% – 25,52%
dan TDN (nutrisi
tercerna) sebesar
58,45% – 69,73%

3. Kaliandra protein kasar


(Calliandra (25,08%), serat kasar
calothyrsus) (10,02), lemak kasar
(6,86%), kalsium
(1,84%), dan fosfor
(0,03%)

30
4. Turi 36% protein kasar
(Sesbania dan 9600 IU vitamin A
grandiflora)

5. Indigofera protein kasar 27,9%,


(Indigofera serat kasar 15,25%,
tinctoria) kalsium 0,22%, dan
fosfor 0,18%.

Produktifitas lahan hijauan yang ada di BBPTU-HTP

Baturraden beragam, dari berbagai farm seperti farm

Tegalsari, farm Limpakuwus, dan farm Manggala memiliki

tingkat kesuburan yang berbeda-beda dan akan

mempengaruhi hasil produksi panen. Farm Tegalsari

sendiri memiliki 375 gawang dengan luas pergawangnya

yaitu 400 m/segi dengan total lahan hijauan yaitu 15

hektar.

31
Gambar 1. lahan hijauan yang ada di farm Tegalsari

Mahasiswa yang mendapatkan pembagian di farm

Tegalsari yang berjumlah 12 orang sudah menghitung

produktifitas yang ada di lahan farm Tegalsari, dengan

mengukur, menghitung , memanen dan menimbang

dengan luasan 10m² .

Pemeliharaan lahan yang dilakukan di farm Tegalsari

diberikan perlakuan agar lahan yang digunakan tetap

subur dan terjaga. Pengaliran irigasi dari kotoran ternak

adalah cara yang dilakukan untuk menyuburkan lahan

dengan di aliri disetiap gawangnya, selain itu memberian

urea cair juga menjadi salah satu cara agar lahan tetap

subur dan terhindar dari gulma yang merugikan. Lahan di

tegalsari akan dibajak manual setahun 2 kali agar

kesuburan tanah tetap terjaga.

32
Gambar 2.mahasiswa mengukur dan memanen di lahan

Setelah pengukuran dan pemanenan dari lahan seluas 1m²

hijauan akan ditimbang untuk mengetahui produktifiasnya

Gambar 3. penimbangan hijauan

33
Dengan hasil penimbangan yang sudah dilakukan

produktifitas lahan dengan luas 1m² akan menghasilkan 6

kg hijauan yang bisa dipanen, dengan perhitungan total

luas lahan 15 hektar dan 375 gawang untuk pemutaran

hijauan agar tetap berkelanjutan pak Aziz selaku

wastukan yang ada di farm Tegalsari menghitung dengan

rumus 375/60 = 6,25 gawang. Jadi, pemutaran

pemanenan hijauan agar tetap berkelanjutan setiap

harinya dipanen sebanyak 6,25 gawang yang akan

disimpan di gudang hijauan.

Gambar 4. gudang hijauan yang ada di farm Tegalsari

Untuk mengolah suatu lahan tentu membutuhkan

manajemen budidayanya terkhusus seperti king grass

34
yang digunakan sehari-hari memiliki perlakuan khusus

agar pertumbuhannya tetap terjaga seperti pengholahan

tanah, pengairan, pemupukan dan pemotongan. Pada

farm Tegalsari sendiri memanfaatkan sumber pupuk dari

kotoran hewan dan limbah air sanitasi yang dialirkan di

irigasi lahan agar memiliki performa yang bagus untuk

menyuburkan tanah. Pada luas 15 hektar sendiri

pemaculan untuk penyuburan tanah dilakukan 1 tahun 2

(dua) kali karena pada dasarnya pemanenan yang

dilakukan secara rutin juga dapat menghilangkan gulma

yang mengganggu pertumbuhan hijauan. Selain itu,

pemeliharaan yang dilakukan di farm Tegalsari adalah

penyemprotan urea agar hijauan terlindung dari hama,

penggunaan urea adalah 1 kantung urea digunakan

untuk 5 gawang. Hijauan yang sudah dipanen akan

dimasukan dalam gudang pakan dan akan didiamkan

selama satu malam terlebuh dahulu, hari berikutnya

hijauan akan mulai dichooper dan mulai didistribusikan

untuk pakan sapi

35
Gambar 5. mahasiswa membantu penchooperan hijauan

Tidak hanya pemberian pakan secara hijauan segar saja

tetapi di farm Tegalsari pernah menggunakan metode

silase/haylase/hijauan fermentasi, tetapi karena faktor

lahan hijauan yang tidak bertambah tetapi hewan ternak

yang semakin banyak sangat mempengaruhi simpanan

hijauan, akibat dari hal tesebut simpanan hijauan yang

seharusnya bisa difermentasikan akan habis untuk

pendistribusian pakannya. Bahan yang sering digunakan

di farm Tegalsari yaitu rumput gajah dan jagung , pada

farm Limpakuwus sendiri memiliki mesin press fermentasi

yang biasanya digunakan untuk tempat fermentasi yang

benama impelektor yang dapat menampung hijauan ber

ton-ton. Langkah-langkah yang digunakan pun tidak jauh

36
berbeda dengan fermentasi lain, hijauan yang akan

dimasukan di imepelktor akan di chooper terlebih dahulu

lalu akan dimasukkan ke mesin tersebut, setelah itu

ditambahkan molases lalu difermentasi sekitar 2-3

minggu kemudian siap digunakan.

2. Teknologi Hijauan Makanan ternak

Perkembangan Teknologi hijauan pada saat ini

berkembang sangat pesat. Banyak teknologi yang dapat

diaplikasikan dan digunakan dari cakupan yang kecil

hingga besar.

Teknologi hijauan pakan ternak bertujuan untuk

mempermudah pengolahan bahan pakan dengan mudah.

Pada farm Tegalsari sendiri memiliki sarana prasana

teknologi yang bertujuan untuk menunjang tingkat

produktifitas pakan agar meningkatkan angka

keuntungan. Pada pengolahan HMT ada beberapa dapat

dilakukan antara lain melakukan pengolahan secara fisik,

kimia dan biologi. Di farm Tegalsari menggunakan

pengolahan HMT secara fisik dengan cara di cacah atau

dipotong-potong menggunakan mesin chooper lalu akan

di campur dengan legum di tempat jumbo yaitu Jay-lor.

Pengolahan secara kimia juga dilakukan dengan cara

37
melayukan hijauan sebelum digunakan untuk mengurangi

kadar air pada hijauan.

Teknologi HMT sendiri harus memiliki beberapa

komponen untuk menunjangannya salah satunya yaitu

bahan. Pada farm Tegalsari sendiri memiliki beberapa

koleksi bahan-bahan hijauan yang dapat diolah seperti

rumput hijauan dan legum/kacang-kacangan. Rumput

hijauan yang tersedia di farm Tegalsari juga bervariasi

antara lain star grass, Odot, kinggrass, rumput mexico,

gajah merah, nevalensi, staria splandida, dan BD.

Legum/kacang-kacangan yang tersedia juga terdapat

beberapa jenis antara lain kacang arasis, gamal,

kaliandra, indigovera, dan turi. Dari bahan-bahan hijauan

tersebut bisa diolah menjadi beberapa macan ada yang

hanya dicacah dan ada yang dijadikan silase melalui

fermentasi.

Pengolahan bahan baku pakan tersebut memiliki tujuan

masing-masing. Pelayuan dilakukan agar kadar air yang

terkandung dalam hijauan dapat menurun karena jika

kadar air tinggi dapat menyebabkan ternak menjadi

kembung. Sedangkan pencoperan hijauan yaitu proses

pencacahan hijauan menggunakan mesin Chooper yang

bertujuan untuk meningkatkan palatabilitas karena semua

38
bagian hijauan (batang) dapat dimakan oleh ternak.

Mesin chooper yang digunakan berkapasitas produksi 1-

1,8 ton/jam. Alat yang digunakan dalam pengolahan

tersebut antara lain mesin chooper, sabit, dan kendaraan

truk seperti jay-lor untuk mendistribusikan. truk jay-lor

sendiri sekali pengangkutan yaitu 2,5-3,5 ton. Prosedur

kerja yang dilakukan dalam pengolahan bahan pakan

antara lain sebagai berikut :

a. Pemangkasan rumput dilahan BBPTU-HTP Baturraden

farm Tegalsari

Gambar 6. pengambilan dan pemasukkan hijauan di lahan

b. Setelah dipangkas dan dimasukkan ke truk hijauan akan

ditimbang terlebih dahulu untuk direecording dan

pembagian hasil tenaga kerja

39
Gambar 7. penimbangan hijauan
c. Hijauan akan dilayukan selama 1 hari dan disimpan di

gudang hijauan untuk menurunkan kadar air.

Gambar 8. pelayuan hijauan digudang hijauan

40
d. setelah 1 hari hijauan akan di chooper dan siap untuk

didistribusikan ke kandang-kandang.

Gambar 9. Penchooperan hijauan

Gambar 10. (b) : pendistribusian hijauan

Cara kerja mesin chooper ini yaitu pertama menghidupkan

saklar penggerak mesin chooper, selanjutkan

memasukkan bahan baku hijauan pakan ternak yang

akan diolah ke dalam chooper atau corong input mesin

41
chooper, kemudian rumput dijajah dengan pisau yang

terdapat dalam tabung mesin chooper

Gambar 11. hasil cacah hijauan setelah di chooper


Parameter keberhasilan pengolahan hijauan makanan

ternak dengan penchooperan lebih besar daripada

rumput yang belum diolah dan diberikan kepada ternak

karena dengan dilakukannya pen chooperan rumput yang

diberikan dapat termakan dengan maksimal, karena

bagian rumput yang sudah di chooper akan lebih lembut

dari pada diberikan langsung apalagi dibagian batang.

Pengaruh yang terjadi setelah diolah terhadap

produktivitas ternak apabila dibandingkan dengan hijauan

makanan ternak segar yaitu peningkatan palatabilitas

ternak. Hijauan yang belum di chooper dapat membuat

ternak menjadi kesulitan untuk memakannya dan

42
biasanya sisa yang ada di tempat pakan sapi adalah

batang rumput hijauan yang terlalu keras dan cukup

besar, sedangkan hijauan segar yang belum dilayukan

mempunya kandungan air yang banyak dan mengurangi

tingkat nutrien yang dibutuhkan dan akibatnya ternak

akan kembung sebelum kenyang.

Proses pengolahan silase atau fermentasi sangat

membantu petani-petani untuk membuat dan menyimpan

pakan tanpa merusak kadar nutriennya. Namun

sebenernya ketika melihat potensi yang ada diwilayah

Baturraden sendiri pengolahan dengan menggunakan

metode Hay sangat cocok di daerah tersebut. Dengan

letak daerah yang cukup lembab dan memiliki tingakt

curah tinggi metode Hay dapat menjadi solusi untuk

mengolah bahan pakan. Hay sendiri meruoakan metode

yang sengaja ditanam dan dipotong pada waktu kadar

zat – zat makanannya maximal, untuk selanjutnya

dikeringkan agar dapat disimpan lama sehingga nantinya

dapat digunakan pada musin kekurangan makanan

(Wibowo, 2015)

C. Aktifitas Selama Magang (hari 1-15)

1. Sanitasi

43
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingak produksi dan

mengurangi tingkat angka penyakit yaitu sanitasi. Kebersihan lingkungan

terutama dikandang akan sangat berdampak ke kesehatan ternak.

Sanitasi adalah upaya yang dilakukan untuk menghindari penyakit yang

menyerang ternak dan juga untuk memenuhi standart SOP yang ada di

perusahaan. Sanitasi juga bertujuan untuk memotong penyakit yang dapat

menular kepada ternak lain dengan cara membersihkan ternak dan juga

kandangnya. Sanitasi sendiri dilakukan setiap hari pada pagi hari sebelum

diberikan pakan dan sebelum di perah susunya (bagi sapi laktasi).

Gambar 12. Sanitasi kandang frestall

44
Gambar 13. Sanitasi kandang pedet

2. Pemberian Susu

Sapi pedet yang masih berusia dibawah 6 bulan

(Betina) dan 5 bulan (jantan) akan masih diberikan susu

untuk meningkatkan pertumbuhan sapi pedet tersebut.

Bagi sapi yang baru saja lahir akan diberikan colostrum

yang biasanya dikeluarkan oleh indukan yang akan

diberikan selama 7-8 hari setelah lahiran. Colostrum

merupakan cairan berwarna kuning pekat, banyak

mengandung antibodi yang dibutuhkan oleh pedet yang

baru dilahirkan.

Tabel 3. takaran pemeberian susu pedet


Umur pedet Pemberian Susu Keterangan
1 hari 2L Pemberian kolostrum 3x sehari
2-7 hari 3L Pemberian kolostrum 3x sehari

45
7 hari-7 bln Fleksibel Pemberian susu yang diambil dari
mesin cooling (pedet jantan 6
bulan, betina 7 bulan)

Gambar 14. pemberian susu di kandang E yang berumur 2 bulan keatas

3. Pemberian Konsentrat

Pakan Konsetrat pada sapi dan pedet merupakan

jenias pakan yang mengandung nutrisi penting yang

dibutuhkan oleh tubuh sapi tersebut yang terdiri dari

protein, vitamin, mineral dan sumber energi lainnya

dengan bentuk fisik pellet. Konsentrat yang digunakan

perharinya bisa mencapai 800 kg.

46
Gambar 15. pemberian konsentrat

4. Proses Penchooperan

Proses chooper dilakukan menggunakan mesin chooper.

Pemangkasan hijauan segar yang kemudian diolah dengan dilakukannya

pencacah dengan menggunakan mesin chooper untuk mengubah dari

ukuran besar menjadi ukuran lebih kecil yang bertujuan untuk

mempermudah dikonsumsi oleh ternak dan meningkatkan palatabilitas

ternak. Alat yang digunakan dalam proses chooper meliputi mesin

chooper, garpu dan keranjang bambu dan jaylor. Kapasitas produksi

chooper yang ada di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan

Pakan Ternak terkhusus di farm Tegalsari sekitar 1-1,8 ton/jam.

47
Gambar 16. proses pen chooper an

5. Pemerahan Susu

Pemerahan susu pada sapi laktasi bertujuan agar dapat

memproduksi susu yang dapat didistribusikan kepada masyarakat melalui

koperasi yang ada disana dan juga untuk pedet sapi yang masih

membutuhkan susu untuk dikonsumsi. Pemerahan susu dilakukan dua

kali sehari pada pagi hari dan sore hari, jadwal yang dilakukan pun harus

tetap konsisten agar sapi terbiasa dengan pola tersebut. Sebelum sapi

diperah biasanya kandang harus disanitasi terlebih dahulu agar

kebersihannya tetap terjaga. Di farm Tegalsari sendiri ada dua tempat

yang biasanya digunakan yaitu di kandang A dan juga milking parlour

yang berada di selatan kandang A. Pemerahan yang dilakukan sudah

menggunakan mesin pemerah, yang satu menggunakan mesin pemerah

portable dan yang satunya sudah menggunakan mesin yang otomatis.

Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk memerah susu yaitu

48
biasanya sebelum diperah sapi dan puting dibersihkan terlebih dahulu

dengan air biasa atau air hangat kemudian baru dimasukkan alat pemerah

tersebut, setelah ditunggu beberapa waktu alat dicabut dan tak lupa puting

yang telah diperah diberikan cairan bratasem untuk membersihkan dari

bakteri yang menyebabkan iritasi.

Gambar 17. Pemerahan di kandang A

6. Melakukan Insaminasi Buatan/ IB

Insaminasi Buatan yaitu mengkawinkan tanpa membutuhkan

pejantan untuk bertujuan memperkembangbiakkan secara manual yang

dibantu oleh manusia. Pada farm Tegalsari sendiri perkawinan dilakukan

hanya dengan menggunakan insaminasi buatan. Pada insaminasi buatan

49
ada beberapa alat yang perlu disiapkan yaitu dengan pastik sheet, jarum

IB, tissue, gunting, pinset, dan gloves.

Gambar 18. peng IB an pada sapi betina di kandang frestall oleh pak

Ponco.

50
V. PENUTUP
1. Kesimpulan

BBPTU-HPT Baturraden merupakan Balai Besar Pembibitan

Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak yang berfokus pada pembibitan

ternak unggul, HMT, serta produksi susu.

Manajemen perkandangan di BBPTU-HPT tergolong baik, hal ini

didukung dengan adanya jenis atau tipe kandang dan manajemen

kebersihan kandang dan perlakuan sesua kebutuhan ternak. Tipe

kandang yang digunakan adalah kandang pedet, laktasi tinggi, dan

melahirkan. Manajemen kebersihan kandang secara teratur dengan

sanitasi dapat menjaga kesehatan ternak

Pengolahan pakan yang dilakukan meliputi pelayuan dan

pencacahan rumput agar meningkatkan palatabilitas ternak sapi perah. Di

BBPTU-HPT Baturraden melakukan beberapa teknologi yang mengolah

hijauan makanan ternak sebagai cadangan makanan ternak untuk

mengantisipasi terjadinya situasi buruk, teknologi yang diterapkan di

BBPTU-HPT Baturraden yaitu pembuatan silase jika persediaan pakan

sedang melimpah.

Kegiatan yang telak dilaksanakan penulis mendapatkan beberapa

hal, diantarannya : meningkatkan kemampuan dan keterampilan diri

dalam mempraktikkan secara langsung ilmu yang telah didapatkan di

kampus ke dunia kerja, serta mendapatkan banyak ilmu baru yang tidak

51
didapatkan dikampus, dan dapat membangun relasi yang lebih luas

dibidang sektor ruminansia besar yaitu sapi perah.

2. Saran

Setelah terselesaikannya kegiatan magang yang dilakukan dari

tanggal 9 Oktober – 23 Oktober 2023 yang dilaksanakan di Balai Besar

Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT)

Baturraden yang dilakukan oleh penulis, berikut ada beberapa saran dari

penulis yang mungkin lebih bisa di perhatikan di magang-magang

berikutnya :

1. Mahasiswa magang lebih diperhatikan lagi jobdesc ketika

melaksanakan pembagian tugasnya.

2. Mahasiswa magang masih kesulitan dalam pencarian transportasi dan

akomodasi biaya transportasi

3. Pencapaian yang diperikan oleh mahasiswa magang masih terpusat di

produksi ternak bukan hijauan pakant ternak.

52
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, E. (2012). Proses Produksi Konsentrat Ruminansia dengan


Memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di “Berkah Andini
Feed”, Koperasi Andini Luhur ….
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/28398/NTk5ODI=/Proses-
Produksi-Konsentrat-Ruminansia-dengan-Memperhatikan-Kesehatan-
dan-Keselamatan-Kerja-di-Berkah-Andini-Feed-Koperasi-Andini-
Luhur-Kabupaten-Semarang-Jawa-Tengah-abstrak.pdf

Helwig, N. E., Hong, S., & Hsiao-wecksler, E. T. (n.d.). No Analisis struktur


kovarians indikator terkait kesehatan pada lansia yang tinggal di
rumah, dengan fokus pada rasa subjektif terhadap kesehatan
Title. 1–120.

Subekti, E. (2009). Ketahanan Pakan Ternak Indonesia. Jurnal Mediagro,


5(2), 63–71.
https://www.publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/Mediagro/article/
download/562/683

Suryaningsih, Y. (2022). Penerapan Teknologi Silase Untuk Mengatasi


Keterbatasan Hijauan Pakan Ternak Pada Musim Kemarau Di Desa
Arjasa Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo. 1(2), 279–289.
Wikipedia. 2021, Februari 11. Budidaya. https://id.wikipedia.org:
diakses tanggal 15 Desember 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Budi_daya

Agustono, B., Ma’ruf, A., Lamid, M., & Purnama, M. T. E. (2017).


Identification of Agricultural and Plantation Byproducts as
Inconventional Feed Nutrition in Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner,
1(1), 12–22. https://www.researchgate.net/publication/322095385

Nurdin, A. S., Fariani, A., & . S. (2014). Pengembangan Populasi Ternak


Ruminansia Berdasarkan Ketersediaan Lahan Hijauan dan Tenaga
Kerja di Kota Palembang Sumatera Selatan. Jurnal Peternakan
Sriwijaya, 3(2), 35–42. https://doi.org/10.33230/jps.3.2.2014.1765
Sawen, D., Nuhuyanan, L. E., Hariadi, B. T., Yoku, O., Rifai, B., Soe, L.,
Kafiar, Y., Kendy, E. F., & Iha, J. M. R. M. (2023). PENERAPAN
BUDIDAYA HIJAUAN PAKAN MELALUI. 4(3), 126–136.

53
LAMPIRAN

Lampiran 1. Jurnal Harian Magang


JURNAL HARIAN MAGANG
SEMESTER III PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PAKAN TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
YOGYAKARTA MAGELANG
TAHUN 2023
Nama : Nifa Kans Graha Satria
NIRM : 03.07.22.167
Lokasi Magang/ Farm : BBPTU-HPT Baturraden/ Tegalsari

No. Hari/ Tanggal Kegiatan Dokumentasi (foto open Paraf


camera) Pembimb
ing
Eksternal
1. Senin , 9 Oktober  Pembagian Mess
2023 yang akan
digunakan untuk
menginap selama
14 hari kedepan
dimulai dari
tanggal 9-23
Oktober 2023
 Berkumpul di
ruang pertemuan
Homestay Taurus
untuk melakukan
presentasi
orientasi dari pihak
BBPTUHPT dan
sedikit sambutan
serta pelepasan
mahasiswa
polbangtan

54
2. Selasa, 10  Pengarahan dan
Oktober 2023 sedikit penjelasan
jobdesc dari bapak
drh. Irmawan
 Membantu di
kandang E untuk
melakukan sanitasi
 Membantu
penyemprotan
desinfektan di
kandang karantina
(g,i)
 Membantu
mapping sapi dan
handling
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat

3. Rabu, 11 Oktober  Melakukan sanitasi


2023 di kandang
karantina (g,i)
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat
 Membantu
menginput data
pkb di kandang
Pristall
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat di
kandang-kandang

55
4. Kamis, 12  Melakukan sanitasi
Oktober 2023 di kandang pedet
(E,E1,E2)
 Memandikan sapi
yang berada di
kandang E1
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat
 Memindahkan 6
pedet dari
kandang E2
menuju kandang
E1
 Menaburi jerami di
kandang yang
akan digunakan
pedet
Membantu
mensterilisasi
kandang pedet
yang akan
digunakan dengan
mengecat cairan
gamping
 Membantu
melakukan
recording
(BB,TB,lingkar
dada, lingkar
skrotum, panjang
tubuh)
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat di
kandang -kandang

56
5. Jumat, 13 Oktober  Melakukan sanitasi
2023 dan memandikan
ternak di kandang
E dan E1
 Memberi pakan
dan konsentrat di
kandang E
 Melihat produksi
HMT yang ada di
Tegalsari
 Sharing dengan
pak Aziz mengenai
produksi yang ada
di Tegalsari
 Ikut mengambil
hijauan di lahan
serta
penimbangan
hijauan sebelum
masuk gudang
hijauan
 Memberi pakan
hijauan dan
konsentrat di
kandang-kandang
 Melaksanakan
kegiatan monev
bersama beberapa
dosen dan pihak
Tegalsari
 Ikut menemani
lembaga untuk
mengecek
keadaan kandang
dan kegiatan yang
dilakukan di
kandang
 Melakukan diskusi
santai dengan
beberapa dosen
yang terkait di
ruang D

57
6. Sabtu, 14 Oktober  Membantu
2023 menchooper
hijauan serta
mengamati
pemberian hijauan
dengan alat berat
jaylor
 Membantu
mendistribusikan
konsentrat di
semua kandang
dari kandang
(A,B,C,D,E,F,G,H,I
, dan Frestall)
 Mengantar
penimbangan
hijauan sebelum
masuk gudang
hijauan
 Membantu
memisahkan sapi
jantan dan betina
di kandang g,i
 Membantu
mengecek birahi
sapi di kandang
frestall dan meng
IB satu sapi yang
ada di Frestall oleh
pak Ponco
 Membantu
membersihkan

58
gulma serta
menanam rumbut
BD di padang
rumput gembala

59
7. Senin, 16 Oktober  Melakukan sanitasi
2023 dan memandikan
sapi di kandang A
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat
 Membantu Pak
Slamet untuk
memeras sapi di
kandang A
menggunakan
pemeras portable
 Membantu
menimbang dan
mendata hasil
susu sapi hasil
perahan
 Membantu
mapping sapi
perpindahan
antara kandang
A,B,C dan frestall
dengan
menghandling
 Memberi pakan
hijauan dan
konsentrat serta
sanitasi kandang
siang hari

60
8. Selasa, 17  Melakukan saniasi
Oktober 2023 dikandang fristall
 Membantu
recording
pengukuran sapi
dikandang E1 dan
I
 Membantu
pengambilan
plasma darah,
pengalmbilan
fases, dan
mengswipe sapi
untuk pengecekan
PMK
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat untuk
siang hari

61
9. Rabu, 18 Oktober  Membantu
2023 penchooperan
hijauan
 Membantu
mendistribusikan
pakan hijauan dan
konsentrat
 Melakukan
pengamatan di
ladang
greenhouse
 Melakukan
pengukuran dan
pengaritan lahan
 Menimbang
hijauan
 Membantu
penyuntinkan di

62
kandang karantina
G,I
 Membantu
memandikan sapi
dikandang
karantina
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat

63
10. Kamis, 19  Menuju kandang
Oktober 2023 E,E1,E2 (sapi
pedet) untuk
melaksanakan
sanitasi dan
memandikan pedet
 Memberikan susu
untuk pedet di
kandang E1
 Memberikan
hijauan dan
konsentrat di
kandang E,E1
 Membantu
memberikan
pengarahan dan
penjelasan untuk
siswi dari MA Al
Falah
Banjarnegara
dalam kunjungan
di farm Tegalsari
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat

64
11 Jumat, 20 Oktober  Membantu
2023 memerah sapi di
tempat pemerahan
 Membantu
mempacking
produk susu
 Membantu
memberikan susu
di kandang pedet
E dan E1
 Memberikan
hijauan dan
konsentrat di
kandang pedet
 Melakukan zoom
untuk
mematangkan ppt
presentasi
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsetrat

65
12. Sabtu, 21 Oktober  Membantu
2023 penchooperan
hijauan
 Membantu
mendistribusikan
hijauan di
kandang-kandang
 Membantu sanitasi
di kandang pedet
E,E1
 Membantu
memandikan pedet
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat

66
13. Senin, 23 Oktober  Presentasi dan
2023 perjalanan pulang

67
Lampiran 2. Daftar Hadir Magang

DAFTAR HADIR MAHASISWA MAGANG


SEMESTER III PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PAKAN TERNAK JURUSAN
PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA
MAGELANG TAHUN 2023

Nama : Nifa Kans Graha Satria


NIRM : 03.07.22.167
Lokasi Magang/ Farm : BBPTU-HPT / Farm Tegalsari
Pembimbing Eksternal : drh. Imawan Daru Prasetyo

No. Hari/Tanggal Jam Jam Kegiatan yang dilakukan Paraf


datang pulang Pembim
bing
1. Senin, 9  Pembagian Mess
Oktober 2023 yang akan digunakan
untuk menginap
selama 14 hari
kedepan dimulai dari
tanggal 9-23 Oktober
2023
 Berkumpul di ruang
pertemuan Homestay
Taurus untuk
melakukan presentasi
orientasi dari pihak
BBPTUHPT dan
sedikit sambutan
serta pelepasan
mahasiswa
polbangtan
2. Selasa, 10  Pengarahan dan
Oktober 2023 sedikit penjelasan
jobdesc dari bapak
drh. Irmawan
 Membantu di kandang
E untuk melakukan
sanitasi
 Membantu
penyemprotan
desinfektan di

68
kandang karantina
(g,i)
 Membantu mapping
sapi dan handling
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat
3. Rabu, 11  Melakukan sanitasi di
Oktober 2023 kandang karantina
(g,i)
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat
 Membantu menginput
data pkb di kandang
Pristall
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat di
kandang-kandang
4. Kamis, 12  Melakukan sanitasi di
Oktober 2023 kandang pedet
(E,E1,E2)
 Memandikan sapi
yang berada di
kandang E1
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat
 Memindahkan 6 pedet
dari kandang E2
menuju kandang E1
 Menaburi jerami di
kandang yang akan
digunakan pedet
Membantu
mensterilisasi
kandang pedet yang
akan digunakan
dengan mengecat
cairan gamping
 Membantu melakukan
recording
(BB,TB,lingkar dada,
lingkar skrotum,

69
panjang tubuh)
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat di kandang
-kandang
5. Jumat, 13  Melakukan sanitasi
Oktober 2023 dan memandikan
ternak di kandang E
dan E1
 Memberi pakan dan
konsentrat di kandang
E
 Melihat produksi HMT
yang ada di Tegalsari
 Sharing dengan pak
Aziz mengenai
produksi yang ada di
Tegalsari
 Ikut mengambil
hijauan di lahan serta
penimbangan hijauan
sebelum masuk
gudang hijauan
 Memberi pakan
hijauan dan
konsentrat di
kandang-kandang
 Melaksanakan
kegiatan monev
bersama beberapa
dosen dan pihak
Tegalsari
 Ikut menemani
lembaga untuk
mengecek keadaan
kandang dan kegiatan
yang dilakukan di
kandang
 Melakukan diskusi
santai dengan
beberapa dosen yang
terkait di ruang D

70
6. Sabtu, 14  Membantu
Oktober 2023 menchooper hijauan
serta mengamati
pemberian hijauan
dengan alat berat
jaylor
 Membantu
mendistribusikan
konsentrat di semua
kandang dari kandang
(A,B,C,D,E,F,G,H,I,
dan Frestall)
 Mengantar
penimbangan hijauan
sebelum masuk
gudang hijauan
 Membantu
memisahkan sapi
jantan dan betina di
kandang g,i
 Membantu mengecek
birahi sapi di kandang
frestall dan meng IB
satu sapi yang ada di
Frestall oleh pak
Ponco
 Membantu
membersihkan gulma
serta menanam
rumbut BD di padang
rumput gembala
7. Senin, 16  Melakukan sanitasi
Oktober 2023 dan memandikan sapi
di kandang A
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat
 Membantu Pak
Slamet untuk
memeras sapi di
kandang A
menggunakan
pemeras portable
 Membantu
menimbang dan

71
mendata hasil susu
sapi hasil perahan
 Membantu mapping
sapi perpindahan
antara kandang A,B,C
dan frestall dengan
menghandling
 Memberi pakan
hijauan dan
konsentrat serta
sanitasi kandang
siang hari
8. Selasa, 17  Melakukan saniasi
Oktober 2023 dikandang fristall
 Membantu recording
pengukuran sapi
dikandang E1 dan I
 Membantu
pengambilan plasma
darah, pengalmbilan
fases, dan
mengswipe sapi untuk
pengecekan PMK
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat untuk
siang hari
9. Rabu, 18  Membantu
Oktober 2023 penchooperan hijauan
 Membantu
mendistribusikan
pakan hijauan dan
konsentrat
 Melakukan
pengamatan di ladang
greenhouse
 Melakukan
pengukuran dan
pengaritan lahan
 Menimbang hijauan
 Membantu
penyuntinkan di
kandang karantina G,I
 Membantu
memandikan sapi

72
dikandang karantina
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat
10. Kamis, 19  Menuju kandang
Oktober 2023 E,E1,E2 (sapi pedet)
untuk melaksanakan
sanitasi dan
memandikan pedet
 Memberikan susu
untuk pedet di
kandang E1
 Memberikan hijauan
dan konsentrat di
kandang E,E1
 Membantu
memberikan
pengarahan dan
penjelasan untuk
siswi dari MA Al Falah
Banjarnegara dalam
kunjungan di farm
Tegalsari
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat
11. Jumat, 20  Membantu memerah
Oktober 2023 sapi di tempat
pemerahan
 Membantu
mempacking produk
susu
 Membantu
memberikan susu di
kandang pedet E dan
E1
 Memberikan hijauan
dan konsentrat di
kandang pedet
 Melakukan zoom
untuk mematangkan
ppt presentasi
 Memberikan pakan
hijauan dan konsetrat

73
12. Sabtu, 21  Membantu
Oktober 2023 penchooperan hijauan
 Membantu
mendistribusikan
hijauan di kandang-
kandang
 Membantu sanitasi di
kandang pedet E,E1
 Membantu
memandikan pedet
 Memberikan pakan
hijauan dan
konsentrat
13. Senin, 23  Presentasi hasil
Oktober 2023 magang dan
perjalanan pulang

Lampiran 3. Lembar Konsultasi

LEMBAR KONSULTASI DENGAN PEMBIMBING


EKSTERNAL PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PAKAN
TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
YOGYAKARTA MAGELANG
TAHUN 2023

Nama : Nifa Kans Graha Satria


NIM : 03.07.22.167
Lokasi Magang/ Farm : BBPTU-HPT / Farm Tegalsari
Pembimbing Eksternal : drh. Imawan Daru Prasetyo

No. Hari/Tanggal Materi Bimbingan Saran Paraf


Pembimbing Pembimbing

74
1. Jumat/ 20 Konfirmasi Memperbaiki
Oktober 2023 mengenai materi beberapa materi
yang akan yang kurang
disampaikan di ppt tepat serta
maupun laporan menambahkan
magang materi agar lebih
lengkap

Lampiran 4. Lembar Konsultasi

LEMBAR KONSULTASI DENGAN PEMBIMBING


INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PAKAN
TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
YOGYAKARTA MAGELANG
TAHUN 2023

Nama : Nifa Kans Graha Satria


NIM : 03.07.22.167
Lokasi Magang/ Farm : BBPTU-HPT / Farm Tegalsari
Pembimbing Eksternal : Abu Zaenal Zakariya, S.Pt, M.Sc

75
No. Hari/Tanggal Materi Bimbingan Saran Paraf
Pembimbing Pembimb
ing
1. Senin/ 30 Perbaikan laporan Penyempurnaan
Oktober 2023 magang margin dan
penulisan

2. Kamis/ 9 Perbaikan laporan Penyempurnaan


November magang paragraf
2023

3. Jumat/ 10 Perbaikan laporan Penympurnaan


November magang paragraf
2023

76
Lampiran 5. Gambar

Gambar 1. Pengecekan Surveillance PHMS

77
Gambar 2. Melakukan Insaminasi Buatan

Gambar 3. Sterilisasi kandang dengan dicat

78
Gambar 4. Pemerahan susu di kandang A

Gambar 5. Pengukuran produktifitas lahan

79
Gambar 6. Melakukan penchooperan

Gambar 7. Menghilangkan gulma dan membajak di ladang rumput

80
Gambar 8. Membantu pengencekan kebuntingan (PKB)

Gambar 9. Melakukan recording pengukuran pedet

81
Lampiran 6. Video kelompok farm Tegalsari

1. link video pendek mengenai kegiatan kelompok farm Tegalsari selama


magang 15 hari
https://drive.google.com/file/d/1gBEGTqdJF3mrWo5nlgIQhOc8fbKgysht/
view?usp=drivesdk

82

Anda mungkin juga menyukai