BANDUNG BARAT
2023
ABSTRAK
i
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
3054296534
Disetujui oleh:
Disahkan oleh:
6935751654200002
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puja serta puji senantiasa dipanjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, yang
mana ia telah memberikan nikmat sehat, nikmat memperoleh ilmu pengetahuan
dengan menurunkan al Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dengan
segala bentuk kekuasaannya.
iii
4. Bapak H.Nursyalim Irsyad S.Pd.I selaku kepala sekolah di lembaga
pendidikan SMA Muslimin Rongga.
5. Umi Wilu Salam S.Pd.I yang selalu memberi arahan dan motivasi yang
tidak henti-hentinya kepada saya dan rekan-rekan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
1.4. Manfaat Hasil Penelitian .............................................................................. 3
1.5. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 4
1.6. Struktur Kerangka Pemikiran........................................................................ 5
vi
4.3. Dampak Kecanduan Rokok ......................................................................... 19
4.3.1. Merokok Waktu Istirahat ................................................................ 19
4.3.2. Terlambat Datang Kesekolah……………………………..…19
4.3.3. Tercium Bau Rokok Saat Masuk Kelas ……………….……20
4.4. Kondisi Pendidikan di Sekolah Terkait ....................................................... 20
4.5. Faktor-Faktor yang Mendorong Untuk Menjadi Perokok ........................... 20
4.6. Dampak Dari Kecanduan Terhadap Kedisiplinan Siswa ............................ 21
4.7. Cara Meminimalisir Kecanduan Rokok ...................................................... 22
4.8. Kesimpulan ................................................................................................ 22
4.9. Saran............................................................................................................ 23
4.9.1. Saran Bagi Siswa ……………………………………..……. 23
4.9.2. Bagi Orang Tua …………………………………...………… 23
4.9.3. Bagi Sekolah ………………………………………………… 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
1
dari remaja. Intensi diartikan sebagai niat seseorang untuk melakukan perilaku
yang didasari oleh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi terhadap
kontrol perilaku. Dipertegas oleh Ajzen (2005) juga menambahkan bahwa intensi
merupakan prediktor tunggal terbaik bagi perilaku yang akan dilakukan
seseorang. Kecenderungan remaja atau niat untuk mencoba merokok inilah yang
disebut sebagai intensi merokok.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap intensi merokok pada
remaja adalah konformitas teman sebaya dan ketidakdisiplinan terhadap siswa.
Berdasarkan paparan di atas, perilaku merokok pada remaja menjadi
permasalahan yang serius. Oleh karena itu, peneliti menganggap penelitian sangat
penting dan sejauh ini belum ada penelitian yang sama dengan judul “DAMPAK
DARI KECANDUAN ROKOK PADA ANAK SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA KELAS IX YANG BERAKIBAT TERHADAP KEDISIPLINAN
SISWA”.
2
2. Bagaimana Cara Meminimalisir Kecanduan Rokok Pada Anak
Sekolah Menengah Pertama?
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat manfaat bagi dunia pendidikan dan ilmu
pengetahuan baik itu dalam pengembangan teori akademis maupun sebagai
khazanah intelektual keilmuan.
2. Kegunaan praktis
3
1.5. Kerangka Pemikiran
Salah satu dampak dari kecanduan rokok pada anak sekolah menengah
pertama ini mengakibatkan pada ketidakdisiplinan siswa terhadap peraturan,
kehadiran, perilaku dan moral pada kehidupan sehari-hari. Hal tersebut berakibat
pada pelanggaran nya pada norma sehari-hari seiring dengan ketidakdisiplinan
siswa yang di lakukan di lingkungan sekolah. Seperti mulai hilang nya norma dan
sopan santun di lingkungan keluarga di karena kan oleh kecanduan merokok.
Seperti halnya kecanduan rokok pada anak sekolah menengah pertama yang
banyak menimbulkan dampak. Akibatnya ketidakdisiplinan tersebut akan menjadi
karakter terhadap remaja tersebut seiring dengan tumbuh nya menjadi dewasa.
4
1.5.1. Struktur Kerangka Pemikiran
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok
(perokok aktif) sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang beresiko
masuk ketubuh orang di sekelilingnya (perokok pasif). Konsentrasi zat berbahaya
di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap
rokok perokok aktif tidak terfilter sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok
aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap.Namun konsentrasi racun yang
perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok
yang dihembuskan. Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul
dari ujung rokok yang sedang tak dihisap sebab asap yang dihasilkan berasal dari
pembakaran tembakau yang tidak sempurna.
7
Nikotin memiliki efek menyebabkan kecanduan karena dapat berikatan
dengan reseptor asetilkolin nikotik yang terdapat pada saraf di otak. Aktivasi
terhadap saraf ini akan mengakibatkan pengeluaran dopamin. Dopamin dalam
otak meningkat sehingga memperkuat stimulasi otak dan mengaktifkan rewards
pathway, yaitu pengaturan perasaan dan perilaku yang disebabkan karena adanya
mekanisme tertentu di otak. Hal inilah yang menimbulkan keinginan untuk
menggunakan nikotin kembali dan memicu ketergantungan fisik terhadap nikotin
terjadi cepat dan hebat. Selain itu, dopamin sendiri merupakan senyawa kimia
yang diproduksi oleh tubuh yang bertanggung jawab terhadap rasa senang,
gembira, motivasi dan percaya diri pada manusia. Efek inilah yang diinginkan
oleh perokok yang menyebabkan ketagihan. Sehingga apabila seseorang
mengkonsumsi rokok secara terus-menerus maka akan meningkatkan kadar
dopamin pada tubuh yang berakibat pada rasa kecanduan.
2.2. Kedisiplinan
8
- Semiawan (2002: 89) menyatakan, bahwa kedisiplinan adalah segala macam
pengaruh yang memiliki pengaruh dan bertujuan untuk membantu menghadapi
tuntutan dari lingkungan. Disiplin juga diartikan sebagai sebuah pengaruh yang
dirancang untuk dapat membantu seseorang menghadapi tuntutan dari tempatnya
berada maupun lingkungannya.
- Menurut Flippo, “Dalam Atmodiwirjo, 2000” Disiplin adalah segala upaya untuk
mengkoordinasikan perilaku masa depan dengan menggunakan hukum dan
penghargaan. Definisi di atas menitikberatkan pada konsep disiplin sebagai upaya
menata perilaku seseorang dengan cara yang terbiasa melakukan sesuatu yang
seharusnya dirangsang dengan hukuman dan penghargaan.
9
2.2.2. Macam-Macam Disiplin
-Disiplin waktu
-Disiplin Ilmu
Contoh, seorang Ahli nuklir, jika tidak memiliki disiplin ilmu, keahliannya
digunakan untuk menghancurkan negara, bukan untuk kepentingan umat manusia.
Seorang ilmuwan sejati tidak bertindak melawan pengetahuannya melainkan
menggunakannya untuk bermanfaat bagi orang
-Disiplin Pribadi
-Disiplin Sosial
10
Disiplin sosial merupakan manifestasi dari adanya disiplin pribadi yang
berkembang melalui komitmen pribadi dalam diri individu. Kehidupan
bermasyarakat adalah hakikat manusia. Orang-orang memiliki latar belakang yang
berbeda, diukur dalam konteks budaya.
Oleh karena itu, setiap orang memiliki kepribadian dan perilaku yang
berbeda. Jadi, setiap orang harus bisa menghargai orang lain dengan disiplin
mengikuti aturan masyarakat. Disiplin sosial dimulai dengan kemampuan dan
kemauan untuk mengatur diri sendiri dalam pelaksanaan nilai-nilai, aturan-aturan,
aturan-aturan, dan peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah, masyarakat, dan
negara.
-Disiplin Kebangsaan
11
Disiplin adalah praktik batin yang tercermin dalam tindakan yang
bertujuan untuk menjaga orang dalam ketaatan pada aturan. Disiplin ini
diharapkan dapat melatih siswa untuk mematuhi peraturan sekolah, memperlancar
proses belajar mengajar, dan memperlancar pencapaian tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, siswa perlu mengajar atau menunjukkan perilaku mana
yang melanggar aturan dan perilaku mana yang secara tepat mendukung
pelaksanaan proses belajar mengajar (Gordon, 1996). Dari beberapa pendapat di
atas, tujuan dari disiplin ini adalah untuk memberikan lingkungan yang
memberikan kenyamanan kepada seseorang dan membantu mereka belajar dan
mengembangkan pengembangan diri dan pengendalian diri tanpa pengaruh
eksternal.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penulis memilih lokasi ini guna untuk mengetahui dampak dari kecanduan
rokok pada anak sekolah menengah pertama kelas IX terhadap kedisiplinan siswa
di Sekolah Menengah Pertama tahun ajaran 2022/2023. Penulis sengaja tidak
mencantumkan nama sekolah/lembaga yang diteliti di karena kan privasi dari
pihak terkait dengan penelitian yang dilakukan.
13
3.3. Jenis dan Sumber Data
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data informasi yang berupa simbol angka atau
bilangan. Berdasarkan simbol-simbol angka tersebut, perhitungan secara
kuantitatif dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku
umum di dalam suatu parameter. Nilai data bisa berubah-ubah atau bersifat
variatif. Proses pengumpulan data kuantitatif tidak membutuhkan banyak waktu
dan sangat mudah dilakukan.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan
berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif didapat melalui suatu proses
menggunakan teknik analisis mendalam dan tidak bisa diperoleh secara langsung.
Dengan kata lain untuk mendapatkan data kualitatif lebih banyak membutuhkan
waktu dan sulit dikerjakan karena harus melakukan wawancara, observasi, diskusi
atau pengamatan.
Sumber Data Primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli yang dalam hal ini diperoleh atau dikumpulkan dari lapangan
yang didapat dari penelitian atau yang bersangkutan. Data diperoleh langsung dari
informan atau narasumber yang dianggap mengetahui serta dapat dipercaya untuk
menjadi sumber data melalui wawancara. Dalam hal ini yaitu guru dan siswa.
14
2. Sumber Data Sekunder
Sumber Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari
sumber-sumber yang telah ada. Data tersebut diperoleh dari perpustakaan,
dokumen, buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, dan
sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan Dampak dari Kecanduan Rokok
pada Anak Sekolah Menengah Pertama Kelas XI Terhadap Kedisiplinan Siswa.
1. Observasi
15
2. Wawancara
3. Dokumentasi
16
kualitatif dengan eksplanasi bersifat deskriptif. Dipilihnya teknik analisis
deskriptif kualitatif karena permasalahan atau sasaran penelitian ini adalah
berkaitan dengan kedisiplinan siswa dari dampak kecanduan rokok pada anak
kelas IX salah satu sekolah menengah pertama di Bandung barat. Langkah yang
ditempuh pertama kali dalam analisis ini adalah wawancara terhadap guru serta
mengorganisir data berupa gambar, foto, dokumen, laporan, dan sebagainya.
17
BAB IV
HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN KESIMPULAN
Tempat penelitian adalah salah satu sekolah menengah pertama yang ada
di bandung barat, sekolah tersebut termasuk ke dalam sepuluh besar sekolah
terfavorit yang ada di Bandung Barat. Kondisi sosial dari tempat penelitian sangat
baik bahkan pihak terkait menyambut baik peneliti yang akan melakukan
penelitian untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah[KTI] nya.
Anak usia sekolah atau remaja yang merokok biasanya akan mengalami
gejala kurang fokus belajar, sulit memahami pelajaran karena mengalami
penurunan daya tangkap, kurang aktif, mengalami gangguan kecemasan, hingga
menyebabkan anak tersebut mengalami depresi.
Oleh karena itu, saat ini setiap sekolah menengah pertama menekankan
dilarangnya merokok untuk siswa di lingkungan sekolah, begitu juga di sekolah
menengah yang diteliti menerapkan hal tersebut, tercantum dalam peraturan
sekolah tertulis dan peraturan tak tertulis bahwa siswa dilarang merokok di
lingkungan sekolah.
Peraturan tersebut ada dari awal sekolah tersebut didirikan sampai saat ini
peraturan tersebut masih berlaku, tetapi ada juga siswa yang melanggar peraturan
tersebut dan berdampak pada kedisiplinan siswa.
18
4.3. Dampak dari Kecanduan Rokok pada Anak Sekolah Menengah Pertama
Kelas IX yang Berakibat Terhadap Kedisiplinan Siswa
19
4.3.3. Tercium Bau Rokok Pada Saat Masuk Ke Kelas
20
Ada beberapa faktor yang mendorong siswa sekolah menengah pertama
untuk menjadi perokok yaitu sebagai berikut:
1. Faktor dari circle nya yang perokok sehingga membuat siswa yang tidak
merokok menjadi ikut merokok karena diajak oleh temannya untuk
merokok
2. Faktor lingkungan sekitar yang membuat si anak mempunyai rasa
penasaran terhadap rokok dan membuat si anak merokok
3. Faktor keluarga juga bisa menjadi faktor pendorong si anak untuk
merokok karena ada keluarga yang membiarkan bahkan mengizinkan
anaknya untuk merokok
21
4.7. Cara Meminimalisir Kecanduan Rokok Pada Anak Sekolah Menengah
Pertama
Data tersebut diambil dari data yang didapat oleh penulis saat penelitian
berlangsung serta keterangan dari informan wawancara tentang cara
meminimalisir kecanduan rokok pada anak sekolah menengah pertama.
4.8. Kesimpulan
22
merokok di lingkungan sekolah dan ada nya ketidakdisiplinan kehadiran dan
waktu seperti terlambat datang ke sekolah dan terlambat masuk ke kelas
dikarenakan merokok di jam istirahat.
4.9. Saran
Anak usia sekolah atau remaja yang merokok biasanya akan mengalami
gejala kurang fokus belajar, sulit memahami pelajaran karena mengalami
penurunan daya tangkap, kurang aktif, mengalami gangguan kecemasan, hingga
menyebabkan anak tersebut mengalami depresi. Untuk menghindari kebiasaan
merokok, maka harus dialihkan dengan mengkonsumsi makanan yang lain, seperti
mengkonsumsi permen.
23
4.8.3. Bagi Sekolah
Sekolah adalah tempat untuk mencari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
berilah anak-anak pengetahuan tentang merokok, agar anak-anak memiliki pilihan
dalam bertindak. Jika hanya sekedar peraturan, maka siapapun, sekalipun anak-
anak, dapat melanggar peraturan tersebut. Oleh sebab itu, sekolah sebagai tempat
mencari ilmu harus memberikan bekal bagi anak-anak untuk memilih dalam
bertindak.
24
DAFTAR PUSTAKA
Gramediablok.2021."contoh-
contohlandasanteori".https://www.gramedia.com/literasi/contoh-landasan-teori-
karya-ilmiah/. diakses pada 13/1/2023
Gramedia."SikapDisiplin:Pengertian,Macam,Contoh,Manfaat".https://www.grame
dia.com/best-seller/sika-disiplin/. diakses pada tanggal 13/1/2023
http://repository.unimus.ac.id/791/8/BAB%20II.pdf
http://eprints.uny.ac.id/22375/7/BAB%20V.pdf
Jaririndublog.2023.https://jaririndu.blogspot.com/2012/09/pengertian-pendekatan-
metode-teknik.html?m=1. Diakses pada:12/1/2023
PTMediaDokterInvestamahalodoc.2022."kecanduan".https://www.halodoc.com/k
esehatan/kecanduan. Diakses pada 13/1/2023
25
LAMPIRAN
Gambar 1.1. Peneliti mengisi daftar tamu saat meminta izin penelitian
26
Gambar 1.3. Wawancara terhadap wali kelas(kelas IX)
27
Gambar 2.1. Surat bimbingan dan surat rekomendasi dari pembimbing
28
Gambar 2 2. Surat keterangan sudah menyelesaikan penelitian
29
PEDOMAN WAWANCARA
30
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT PENDIDIKAN
MI Muslimin Cinengah [2011-2016]
SMP Muslimin Rongga [2017-2020]
SMA Muslimin Rongga [2020-2023]
PENGALAMAN ORGANISASI
Anggota OSIS Smp Muslimin Rongga [2017-2018]
Anggota OSIS Sma Muslimin Rongga [2021-2022]
Sekum IPNU Rongga [2021-2024]
31