Selamat Bekerja.
NIM : 2130604146
Jawaban
1. Menurut ulama Hanafiyyah, rukun ariyah terdiri dari ijab dan qabul. Ijab qabul
tidak diwajibkan untuk diucapkan, namun cukup dengan menyerahkan pemilik
kepada peminjam barang yang dipinjam.
Namun menurut sebagian besar ulama berendapat bahwa terdapat beberapa rukun
ariyah, yakni:
1. Mu’ir atau orang yang memberikan pinjaman dengan syarat:
Inisiatif sendiri bukan paksaan
Dianggap sah amal baiknya, bukan dari golongan anak kecil, orang
gila, budak mukatab tanpa ijin tuannya.
Memiliki manfaat barang yang dipinjamkan
2. Mutsa’ir atau orang yang mendapat pinjaman dengan syarat:
Telah ditentukan, maka tidak sah akad ‘ariyah pada salah satu dari
dua musta’ir yang tidak ditentukan.
Bebas dalam mengalokasikan harta benda, maka tidak sah dari
anak kecil, orang gila.
3. Mu’ar atau barang yang dipinjamlan dengan syarat:
Manfaatnya sesuai dengan yang dimaksud dari benda tersebut.
Maka tidak sah akad ariyah pada koin emas atau perak dengan
maksud untuk dijadikan sebagai hiasan, karena pada dasarnya
manfaat dari koin tersebut bukan untuk hiasan.
Musta’ir dapat mengambil kemanfaatan mu’ar atau sesuatu yang
dihasilkan darinya seperti meminjam kambing untuk diambil susu
dan anaknya atau meminjam pohon untuk diambil buahnya. Maka
tidak sah akad ariyah pada barang yang tidak dapat dimanfaatkan
seperti sapi yang lumpuh.
Mu’ar dimanfaatkan dengan membiarkannya tetap dalam kondisi
utuh, Maka tidak sah akad ariyah pada makanan untuk dikonsumsi
atau pada sabun untuk mandi karena pemanfaat tersebut dapat
menghabiskan barang yang dipinjamkan.
Dasar hukum ariyah bersumber pada:
Al-Qur’an
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah [5]: 2).
Hadis
Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya: “Pinjaman itu wajib dikembalikan dan orang-orang yang menanggung sesuatu
harus membayar dan hutang harus ditunaikan.” (HR. At-Tirmizi).
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanad yang jayyid dari
Shafwan bin Umayyah, dinyatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah meminjam perisai
kepada Shafwan bin Umayyah pada waktu perang Hunain. Shafwan bertanya: “Apakah
Engkau merampasnya wahai Muhammad? Nabi Saw. menjawab:” Cuma meminjam dan
aku yang bertanggung jawab”.
Kepada YTH :
Kepala Kantor :
Di
Kota Medan
Dengan hormat,
“ada juga mas nasabah saya, yang mengalami pembiayaan bermasalah yang mana
mata pencahariannya sebagai petani kebun jeruk. Bapaknya menunggak sehingga
bagian colektor Bms datang kerumahnya dan ternyata hasil panen kali ini gagal,
disebabkan banyak buah jeruk yang diserang hama, jadi gagal panen. Dan tidak
bisa membayar angsuran keBank.”
Jika nasabah sudah benar-benar tidak ada itikad baik untuk menunaikan
kewajibannya pada bank (wanprestasi). Pemberian surat peringatan dari bank
hanya sampai 3 kali penyuratan jika nasabah sudah tidak menyegerakan
pembayaran, maka MEGA Syariah akan segera melakukan tahapanselanjutnya.
Kemudian terdapat jalan lain, yaitu saya dan pihak bank akan melakukan
Eksekusi jaminan. Tahapan ini merupakan tindkan akhir dari MEGA Syariah pada
naabah yang sudah dianalisis tidak kooperatif dalam penyelesaian pembiayaan,
serta nasabah tidak lagi mempunyai itikad baik untuk penyelesaian pembiayaan.
Hormat kami
( ) ( )
5.