Recording process menjadi sangat penting dilakukan karena memuat semua
unsur unsur pencatatan akun seperti harta, utang, maupun modal seperti keuangan debit dan kredit yang dapat dijadikan sebagai bukti adanya transaksi dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya serta berguna untuk mempermudah dalam pengambilan keputusaan setelahnya misalnya saja recana untuk membangun sebuah tempat makan apakah keuangan memadai dalam pembayaran bangunan, peralatan, maupun gaji karyawan. Proses recording dilakukan oleh akuntan atau seseorang yang mampu membuat pencatatan keuangan dengan ketentuan yang baik dan benar ke dalam laporan buku besar, laporannya terperinci dan sistematis sesuai kaidah yang ditentukan, paham akan akun-akunnya serta dapat mempertanggungjawabkan apa yang dilaporkannya. Recording dilakukan dengan beberapa proses seperti menganalisis catatan setiap transaksi yang masuk maupun keluar dalam bentuk dokumen, lalu memasukkan transaksi ke dalam jurnal dengan cara mengklasifikasi (mengelompokkan) akun-akunnya, setelah itu memindahkan informasi dari jurnal ke akun buku besar kemudian dicatat sebagai ringkasan. Proses recording dilakukan setelah identification yakni dengan cara mengidentifikasi peristiwa ekonomi dengan mengetahui akun yang ada yaitu termasuk dalam transaksi yang mempengaruhi perubahan jumlah keuangan atau tidak, kalau pun ada perlu dicatat dengan keterangan akun. Setelah proses recording selesai maka yang dilakukan adalah communication yakni mengomunikasikan catatan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau pun butuh terkait dengan transaksi tersebut, agar tidak adanya kesalahpahaman.