A. PENDAHULUAN
Pengaturan sistem dokumentasi dalam suatu proses implementasi
akreditasi FKTP sangat penting karena dokumen merupakan acuan
kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan
kegiatan. Dengan adanya system dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personel maupun
bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
dalam mewujudkan kinerja yang optimal. Dokumen secara garis besar
dibagi atas dua bagian yaitu dokumen eksternal dan dokumen internal.
Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan
system manajemen mutu dan system manajemen pelayanan. Regulasi
internal berupa kebijakan/SK, Pedoman, Standar Prosedur Operasional
(SPO) dan dokumen lain yang disusun berdasarkan peraturan
perundangan dan pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku. Agar FKTP
memiliki acuan dan memudahkan dalam melakukan dokumentasi maka
perlu disusun Pedoman Tata Naskah Akreditasi Puskesmas Ciluluk.
D. KETENTUAN UMUM
1. Penggunaan kertas;
a. Kertas yang digunakan untuk naskah dinas adalah HVS 80 gram;
b. Ukuran kertas yang digunakan untuk surat menyurat adalah
Folio/F4 (215 mm x 330 mm);
c. Ukuran kertas untuk makalah/paper/laporan adalah A4 (210 mm
x 297 mm);
d. Ukuran kertas yang digunakan untuk pidato adalah A5 (165 mm x
125 mm)
e. Margins kertas selain naskah pidato;
1) Top : 2,54 cm
2) Bottom : 2,54 cm
3) Left : 2,54 cm
4) Right : 2,54 cm
f. Margins kertas untuk naskah pidato menyesuikan ukuran kertas
dan ukuran huruf.
2. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran;
a. Pengetikan naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk
hukum yaitu Surat Keputusan/SK, menggunakan jenis huruf
bookman old style dengan ukuran 12 dan spasi 1 atau 1,5 sesuai
kebutuhan;
b. Pengetikan naskah dinas sarana adminsitrasi dan komunikasi
perkantoran menggunakan jenis huruf arial ukuran 12 atau
disesuaikan kebutuhan dan spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan.
3. Penetapan warna dan kualitas kertas;
a. Warna kertas naskah dinas adalah warna putih;
b. Kualitas kertas untuk naskah dinas asli adalah HVS 80 gram,
sedangkan untuk naskah dinas yang digandakan adalah HVS 70
gram.
4. Kop surat;
a. Kop naskah dinas unit pelaksana teknis menggunakan lambang
daerah berwarna ditempatkan pada bagian atas kiri kertas,
memuat sebutan “PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG” dengan
huruf 14 dengan huruf kapital, sebutan “DINAS KESEHATAN”
dengan ukuran huruf 14 dengan huruf capital dan dicetak tebal,
sebutan “PUSKESMAS CILULUK” dengan ukuran huruf 14 dengan
huruf capital dan dicetak tebal.
b. Alamat, nomor telepon, nomor faksimile, website, email dan kode
pos menggunakan ukuran huruf 10.
c. Seluruh tulisan pada kop surat menggunakan huruf Bookman Old
Style dengan spasi 1.
5. Penulisan Nama;
a. Penulisan nama pejabat untuk naskah dinas dalam bentuk dan
susunan produk hukum tidak menggunakan gelar, pangkat dan
Nomor Induk Pegawai (NIP).
b. Penulisan nama pejabat untuk naskah dinas sarana adminsitrasi
dan komunikasi perkantoran menggunakan gelar, pangkat dan
Nomor Induk Pegawai (NIP).
6. Penggunaan tinta naskah dinas.
a. Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwarna hitam;
b. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah
dinas berwarna biru tua;
c. Tinta yang digunakan untuk keperluan keamanan naskah dinas
berwarna merah.
7. Penomoran naskah dinas.
a. Penomoran naskah dinas surat yang ditandatangani oleh kepala
SKPD dilakukan oleh sekretaris pada SKPD masing-masing
menggunakan nomor , kode klasifikasi dan nama bidang SKPD
terkait sesuai dengan substansi naskah dinas surat;
b. Penomoran naskah dinas surat yang ditandatangani oleh kepala
UPT dilakukan kepala UPT masing-masing menggunakan nomor ,
kode klasifikasi dan nama bidang/kelompok kerja UPT terkait
sesuai dengan substansi naskah dinas surat;
8. Stempel.
Ukuran stempel SKPD dan UPT di lingkungan Dinas Kesehatan
adalah sebagai berikut:
a. Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel jabatan dan stempel
perangkat daerah adalah 4 cm;
b. Ukuran garis tengah lingkaran tengah stempel jabatan dan
stempel perangkat daerah adalah 3,8 cm;
c. Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel jabatan dan
perangkat daerah adalah 2,7 cm;
d. Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam
maksimal 1 cm.
e. Stempel untuk SKPD berisi nama pemerintah kabupaten
Bandung, nama SKPD yang bersangkutan;
f. Stempel untuk UPT berisi nama pemerintah kabupaten Bandung,
nama SKPD dan nama UPT yang bersangkutan.
9. Metodologi Pengendalian
a. Kode klasifikasi Surat
i. Kesehatan : 440, 441
ii. Kepegawaian : 800
iii. Keuangan : 900
b. Pengkodean dokumen
i. Administrasi Manajemen dengan kode : ADM
a. Bab I, (ADM.I)
b. Bab II, (ADM.II)
c. Bab III, (ADM.III)
Contoh
SPO : 001/ADM/SPO.01/X/2017
Keterangan : 001: Kode Surat, ADM: Admen, Bab 1
SPO.01: Jenis dokumen dan nomor urut
dokumen, X: bulan, 2017
SK : 440/001/ADM/SK.01/X/2017
Keterangan : 440: Kesehatan. 001: Kode Surat,
ADM: Admen, SK.01: Jenis dokumen dan
nomer urut dokumen, X: bulan, 2017
ii. Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kode : UKM
a. Bab IV, (UKM.IV)
b. Bab V, (UKM.V)
c. Bab VI, (UKM.VI)
d. Apabila dari upaya Puskesmas dengan ditambahkan nama
upayanya.
e. Untuk urutan penomoran dokumen Upaya, dimulai dari Upaya
Promkes dilanjutkan Upaya Kesling, Upaya KIA, Upaya Gizi
dan Upaya P2P.
Contoh
SPO Upaya KIA : 001/UKM/SPO.01/II/2015
SK Upaya Gizi : 440/001/UKM/SK.01/II/2015
iii. Pelayanan Klinis dengan kode : UKP
a. Bab VII, (UKP.VII)
b. Bab VIII, (UKP.VIII)
c. Bab IX, (UKP.IX)
Contoh
SPO : 002/UKP/SPO.02/III/2015
SK : 440/001/UKP/SK.02/III/2016
d. Standar Prosedur Operasional, disingkat SPO.
e. Daftar tilik disingkat DT. Penomeran seperti SPO hanya
mengganti SPO menjadi DT
f. Surat Keputusan disingkat SK
E. KETENTUAN TATA NASKAH DINAS AKREDITASI UPT PUSKESMAS
I KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat
mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun
pelaksana. Format Peraturan/ Surat Keputusan adalah sebagai
berikut:
1. Memakai Kertas dengan Kop Surat Puskesmas dengan
menggunakan kertas ukuran Folio/F4 (21,5 cm x 33 cm) dengan
penulisan menggunakan margin atas bawah kanan dan kiri 2,54
cm.
2. Font yang digunakan adalah Bookman Oldstyle
3. Nomor ditulis sesuai system penomoran kendali dokumen
Puskesmas
4. Judul
a. Ditulis dengan huruf Kapital
b. Ditulis simetris, diletakkan di tengah margins
c. Kebijakan : diawali dengan kata Keputusan, tanpa diawali kata
surat
d. Jabatan : jabatan pembuat keputusan ditulis simetris,
diletakkan di tengah margins dan diakhiri dengan tanda koma
(,)
5. Konsideran meliputi
a. Menimbang
1) Memuat uraian singkat tentang pokok pikiran/landasan
filosofis, sosiologis dan konklusi.
2) Huruf awal kata “Menimbang” diawali dengan huruf kapital
dengan tanda baca titik dua ( : ) dan diletakkan dibagian
kiri.
3) Konsideran Menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dengan kata “ bahwa” dengan a
huruf kecil dan diakhiri dengan tanda baca titik koma ( ; )
4) Jumlah konsideran menimbang ada 3 yang meliputi a
(landasan filosofis), b (landasan sosiologis) dan c (konklusi).
b. Mengingat
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuatan kebijakan tersebut.
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya lebih tinggi.
3) Kata “Mengingat” diletakkan dibagian kiri sejajar dengan
kata menimbang dengan diawali huruf kapital.
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang
awal disebut terlebih dahulu diawali dengan nomor 1,2,3 dst
dan diakhiri dengan tanda baca ( ; ).
c. Hierarki perundangan
1) Undang-Undang
2) Perpu
3) PP
4) Perpres
5) Kepres
6) Permenkes
7) Kepmenkes
8) Perda
9) Perbup
d. Diktum
1) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis dengan huruf kapital
seluruhnya dan diletakkan ditengah.
2) Diktum “Menetapkan” diletakkan dibawah diktum
“MEMUTUSKAN” dengan posisi sejajar dengan kata
“Menimbang” dan “Menngingat”, huruf awal kata dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:).
3) Nama keputusan ditulis dengan huruf kapital seluruhnya
sesuai judul keputusan.
e. Batang Tubuh
1) Memuat seluruh substansi surat keputusan yang
dirumuskan dalam diktum kesatu, kedua dan seterusnya
dan diawali dengan huruf kapital.
2) Dicantumkan saat berlakunya surat keputusan, perubahan,
pembatalan dan sebagainya.
3) Materi teknis kebijakan dapat dicantumkan dalam lampiran
surat keputusan yang dilengkapi dengan tandatangan
pejabat yang menetapkan surat keputusan.
f. Kaki
Merupakan bagian akhir substansi yang memuat tanda tangan
pejabat yang mengesahkan keputusan yang terdiri dari :
1) Tempat dan tanggal penetapan
2) Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma
3) Tanda tangan pejabat
4) Nama lengkap pejabat yang menandatangani tanpa gelar
dan tanpa NIP.
5) Jika surat keputusan lebih dari satu halaman, halaman
kedua, ketiga dan seterusnya ditulis tanpa menggunakan
kop surat, dan penandatanganan kepala FKTP diletakkan di
halaman terakhir.
g. Lampiran
1) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul
surat keputusan yang diletakkan di pojok kanan atas
dengan huruf Kapital.
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas tanpa gelar dan tanpa NIP.
Halaman :
CILULUK NIP
2. Komponen SPO
a) Pengertian
Berisi definisi judul SPO, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik, dengan diawali
dengan kalimat aktif dengan komposisi kalimat antara lain:
Menetapkan acuan/pedoman/langkah-langkah dan
seterusnya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dan seterusnya
c) Kebijakan
Berisi kebijakan (SK) pimpinan / kepala FKTP yang memuat
dasar dibuatnya SPO tersebut.
d) Referensi
Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SPO, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka.
e) Prosedur/langkah-langkah
Merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
f) Diagram Alir/bagan alir (Flow Chart)
Diagram alir/bagan alir digunakan untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkah dalam SPO.
Diagram alir dalam SPO wajib digunakan untuk kegiatan
yang sudah dibakukan dalam pedoman antara lain
penyelenggaraan program dan penyelenggaraan
pelayanan/tindakan klinis. sedangkan untuk tindakan yang
berkaitan dengan fungsi manajemen tidak wajib dibuat.
Diagram alir disusun dalam SPO berdasarkan urutan
langkah-langkah proses kegiatan dan tidak boleh diacak.
Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan
dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai
berikut:
Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara
garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya
ada satu simbol balok.
g)
Langkah Bentuk simbol
Unit
kegiatan
Awal kegiatan
Akhir
Kegiatan
Simbol
Keputusan
Penghubung
Dokumen
Arsip
Terkait
Berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
h) Rekaman Historis Perubahan
Berisi catatan perubahan atau revisi yang terjadi pada SPO.
3. Evaluasi Isi SPO
Evaluasi SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua
tahun sekali yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja. Hasil
evaluasi SPO menghasilkan rekomendasi antara lain :
a) SPO masih tetap bisa dipergunakan
b) SPO tersebut perlu diperbaiki/direvisi
c) Perbaikan/revisi isi SPO bisa dilakukan sebagian atau
seluruhnya
4. Perbaikan/revisi perlu dilakukan apabila :
a) Alur SPO sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
b) Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
pelayanan kesehatan
c) Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
d) Adanya perubahan fasilitas
e) Peraturan kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian kepala FKTP.
5. Evaluasi Penerapan SPO
a) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SPO dapat dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah
dalam SPO. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan
menggunakan daftar tilik/check list.
b) Daftar tilik tidak wajib ada di setiap SPO
c) Daftar tilik digunakan untuk SPO yang berpotensi terjadi
penyimpangan/tidak patuh dalam pelaksanaannya.
d) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SPO yang kompleks
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………
SURAT EDARAN
NOMOR ........................................................................
TENTANG
...............................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
........................................................................................
...............................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
........................................................................................
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Pangkat
VI. Surat biasa
a. Pengertian
Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
b. Susunan
1) Susunan Surat Biasa terdiri atas :
a) Nama tempat ditetapkan;
b) Tanggal, bulan, tahun;
c) Pejabat alamat yang dituju;
d) Nomor Surat;
e) Sifat surat;
f) Hal Surat.
2) Isi surat biasa dirumuskan dalam bentuk uraian
3) Bagian akhir surat biasa terdiri atas:
a) Nama jabatan;
b) Tanda tangan pejabat;
c) Nama pejabat, pangkat dan NIP bagi PNS;
d) Stempel jabatan/instansi;
e) Tembusan.
c. Penandatanganan.
Surat Keterangan yang ditandatangani oleh Daerah atas
wewenang jabatannya
d. Bentuk / model naskah dinas Surat Keterangan, sebagaimana
tertera pada halaman berikut.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CILULUK
Jl. Raya Cijapati No. 78. Tlp. 022-7948722 Kec. Cikancung, Kab Bandung. 40396
email:pkmciluluk.bandungkab@yahoo.com
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
Tembusan:
1. Yth…………………………
2. Yth. ……………………….
VII. Surat keterangan;
1. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan
tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan
atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
2. Susunan
Surat Keterangan terdiri atas :
a) Kepala Surat Keterangan terdiri atas :
1) Kata “ Surat Keterangan “ ditempatkan di bagian tengah
lembar naskah;
2) Nomor dan Tahun atau dapat menggunakan Nomor
panjang menurut kebutuhan.
b) Isi Surat Keterangan terdiri atas :
1) Nama dan Jabatan yang menerangkan;
2) NIP, Pangkat / Golongan, Jabatan;
3) Maksud Keterangan.
c) Bagian Akhir Surat Keterangan terdiri atas
1) Nama tempat;
2) Tanggal, Bulan dan Tahun;
3) Tanda tangan Pejabat;
4) Nama Jabatan;
5) Nama Jelas Pejabat;
6) Pangkat dan NIP;
7) Stempel Jabatan / Instansi.
3. Penandatanganan.
Surat Keterangan yang ditandatangani oleh Daerah atas
wewenang jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan
menggunakan kop naskah dinas /FKTP yang bersangkutan
dengan lambang daerah warna hitam ditempatkan dibagian kiri
atas.
4. Bentuk / model naskah dinas Surat Keterangan, sebagaimana
tertera pada halaman berikut.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CILULUK
Jl. Raya Cijapati No. 78. Tlp. 022-7948722 Kec. Cikancung, Kab Bandung. 40396
email:pkmciluluk.bandungkab@yahoo.com
SURAT KETERANGAN
NOMOR …………………………………………..
a. Nama : ……..…………………………………………………………………
b. Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Bandung/Kepala UPT
Puskesmas
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. Yth…………………………………………………………
2. Yth………………………………………………………….
VIII. Surat Perintah;
a. Pengertian
Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu.
b. Susunan
Susunan surat perintah terdiri atas:
1) Kepala Surat Perintah terdiri atas:
a) Tulisan “Surat Perintah”;
b) Nomor.
2) Isi Surat Perintah terdiri atas:
a) Nama pejabat dan jabatan yang memberikan perintah;
b) Nama pejabat yang di berikan perintah, jenis perintah
khusus yang harus dilaksanakan dan waktu yang harus
dilaksanakandan waktu pelaksanaan.
3) Bagian akhir Surat Perintah terdiri atas:
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan dan tahun;
c) Nama jabatan;
d) Tanda tangan pejabat;
e) Nama jelas pejabat berikut pangkat dan NIP bagi PNS;
f) Stempel jabatan/instansi.
c. Penandatanganan
Surat perintah ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan
atau kepala Puskesmas sesuai dengan kewenangannya.
d. Bentuk/model naskah dinas Surat Perintah adalah sebagai
berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CILULUK
Jl. Raya Cijapati No. 78. Tlp. 022-7948722 Kec. Cikancung, Kab Bandung. 40396
email:pkmciluluk.bandungkab@yahoo.com
SURAT PERINTAH
NOMOR ........................................
Dasar : ...................................................................................
...................................................................................
MEMERINTAHKAN :
Kepada : …………………………………………………………………………..
Jabatan : Kepala Puskesmas
MEMERINTAHKAN
Kepada :
Nama : ………………………………………………………………………..
Jabatan : ……………………………………………………………………..…
Untuk …………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………....
Ditetapkan di .........................
pada tanggal ..........................
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
SURAT IZIN
NOMOR …………………………………………..
TENTANG
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………….
Dasar : a. …………………………………………………………………
b. …………………………………………………………………
MEMBERIKAN IZIN
Kepada :
Nama : ………………………………………………………………………
Jabatan : ………………………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………………………
Untuk : ………………………………………………………………………
Ditetapkan di ……………………………………….
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
-3-
NOMOR ........................................
Dasar : ...................................................................................
...................................................................................
MEMERINTAHKAN :
2. Nama : .............................................
Pangkat/Gol : .............................................
NIP : .............................................
Jabatan : .............................................
Untuk : 1. .............................................................................
2. .............................................................................
3. .............................................................................
Ditetapkan di .........................
pada tanggal ..........................
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
-5-
1. Pengertian
Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pajabat yang berwenang
kepada bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas
namanya untuk melakukan sesuatu tindakan tertentu dalam
rangka kedinasan.
2. Susunan
Susunan surat kuasa terdiri atas:
a) Kepala Surat Kuasa terdiri atas:
1) Tulisan “Surat Kuasa” ditempatkan di tengah lembar
naskah dinas;
2) Tulisan “Nomor” Surat Kuasa ditempatkan di bawah
tulisan “Surat Kuasa”
b) Isi Surat Kuasa terdiri atas:
1) Nama pejabat, pangkat, NIP dan jabatan yang memberi
kuasa;
2) Tulisan “Kepada”;
3) Nama pejabat, pangkat, NIP dan jabatan yang diberi kuasa;
4) Tulisan “Untuk”;
5) Hal-hal yang menyangkut jenis tugas dan tindakan yang
dikuasakan.
c) Bagian akhir Surat kuasa terdiri atas:
1) Nama tempat dikeluarkan;
2) Tanggal, bulan dan tahun pembuatan;
3) Nama jabatan pemberi kuasa;
4) Tanda tangan pejabat pemberi kuasa;
5) Nama jelas pemberi pemberi kuasa (pangkat dan NIP bagi
PNS)
6) Stempel jabatan/instansi;
7) Tulisan “Yang memberi kuasa”;
8) Nama jabatan yang diberi kuasa;
9) Nama jelas, pangkat dan NIP yang diberi kuasa;
-6-
SURAT KUASA
NOMOR …………………………………………..
MEMBERIKAN KUASA
Kepada
d. Nama :……………………………………………………………………...
e. Jabatan :……………………………………………………………………....
f. NIP : …………………………………………………………………......
Untuk :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………..
Demikian Surat Kuasa/Surat Kuasa Khusus ini di buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Hari : ................................................................................
Tanggal : .................................................................................
Waktu : ................................................................................
Tempat : ...............................................................................
Acara : ...............................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
Catatan :
1. …………………………
2. …………………………
-11-
NAMA JABATAN
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
Catatan :
1. …………………………
2. …………………………
-15-
NOTA DINAS
Kepada :……………………………………………………………………………
Dari : ……………………………………………………………………………
Tanggal : ……………………………………………………………………………
Nomor : ……………………………………………………………………………
Sifat : ……………………………………………………………………………
Lampiran : ……………………………………………………………………………
Hal : ……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
KEPALA PUSKESMAS
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. Yth. ………………………………………………..
2. Yth. ………………………………………………..
-17-
XVI. Rekomendasi;
1. Pengertian
Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan kedinasan.
2. Susunan
Rekomendasi terdiri atas:
a) Kepala rekomendasi terdiri atas:
1) Tulisan “Rekomendasi” ditempatkan di tengah-tengah isi
naskah;
2) Nomor dan tahun ditempatkan di bawah tulisan
“Rekomendasi”;
b) Isi rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian;
c) Bagian akhir rekomendasi terdiri atas:
1) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
2) Nama jabatan pembuat rekomendasi;
3) Tanda tangan pejabat;
4) Nama jelas, pangkat dan NIP;
5) Stempel jabatan/instansi.
3. Penandatanganan
Rekomendasi ditandatangani oleh pimpinan/kepala dinas
sesuai dengan batas kewenangannya.
4. Bentuk / Model naskah dinas rekomendasi sebagai berikut:
-18-
REKOMENDASI
……………………………………………………………………..
NOMOR ……………………………………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………..
a. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………..
b. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…….
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
-19-
Diterima tanggal………………….
Penerima Pengirim
Nama Jabatan Nama Jabatan
NAMA NAMA
Pangkat Pangkat
NIP NIP
Nomor Telepon…………………..
-21-
XVIII. Notulen;
1. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses
sidang atau rapat.
2. Susunan
Notulen terdiri atas:
a) Kepala Notulen sidang/rapat terdiri atas:
1) Nama sidang/rapat;
2) Hari, tanggal;
3) Tempat;
4) Acara;
5) Pimpinan Sidang;
6) Ketua/wakil ketua;
7) Sekretaris;
8) Pencatat;
9) Peserta sidang/rapat.
b) Isi Notulen terdiri atas:
1) Kata pembukaan;
2) Pembahasan;
3) Pembacaan aturan;
4) Waktu penutupan.
c) Bagian akhir notulen terdiri atas:
1) Nama jabatan;
2) Tanda tangan;
3) Nama pejabat, pengkat dan NIP.
3. Penandatanganan
4. Notulen ditandatangani oleh
a) Ketua/wakil ketua;
b) Sekretaris.
5. Bentuk / Model naskah dinas notulen sebagai berikut:
-22-
NOTULEN
Sidang/rapat : ………………………………………………………………………
Hari/Tanggal : ………………………………………………………………………
Waktu Panggilan : ………………………………………………………………………
Waktu Sidang/rapat : ………………………………………………………………………
Acara : 1. …………………………………………………………………….
2. ………………………………………………..dan seterusnya..
3. Penutup
Pimpinan Sidang/rapat :
Ketua :
Sekretaris :
Pencatat/notulis :
Peserta sidang/rapat : 1. …………………………………………………………………….
2. ………………………………………………..dan seterusnya..
3. Penutup
Kegiatan Sidang/rapat : 1. …………………………………………………………………….
2. ………………………………………………..dan seterusnya..
3. Penutup
1. Pembukaan :
2. Pembahasan :
3. Peraturan :
PIMPINAN SIDANG/RAPAT
NAMA JABATAN
DAFTAR HADIR
Hari : ……………………………………………………………………………
Tanggal : ……………………………………………………………………………
Waktu : ……………………………………………………………………………
Tempat : ……………………………………………………………………………
Acara : ……………………………………………………………………………
JABATAN TANDA
NO NAMA KET
/INSTANSI/UNIT TANGAN
1
2
3
4
5
6
dsr
3. Penandatanganan
Surat perjanjian ditandatangani oleh kepala dinas sesuai
dengan batas kewenangannya.
4. Pembubuhan materai dilakukan 1 (satu) eksemplar diletakan
pada PIHAK KESATU dan 1 (satu) eksemplar lainnya
dibubuhkan pada PIHAK KEDUA. Lembar ketiga yang berisi
pemarafan merupakan dokumen yang disimpan oleh bagian
sekretariat.
5. Bentuk / Model naskah dinas Surat Perjanjian sebagai berikut:
-28-
SURAT PERJANJIAN
NOMOR ........./…………./………/…………..
TENTANG
………………………………………………………………………………………………
Penutup
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, pada hari dan
tanggal tersebut diatas.
NAMA NAMA
Materai
Pangkat
Rp. 6000
NIP
Saksi-saksi :
1. ………………………………………………………….(tanda tangan)
2. …………………………………………………………..(tanda tangan)
3. Dst ……………………………………………………..
-30-
a. Pendahuluan
b. Latar Belakang
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
f. Sasaran
g. Jadual Pelaksanaan Kegiatan
h. Indikator keberhasilan daftar tilik
i. Laporan hasil kegiatan
j. Kesimpulan dan saran
k. Penutup
1. Jika Laporan Hasil kegiatan lebih dari satu halaman, maka
halaman kedua tanpa kop Dinas/FKTP.
XXII. Dokumen lain sesuai kebutuhan.
-31-