Rekomendasi - Difteri - 2023 - Mempawah - Kalbar - Eko Dian Septiawan
Rekomendasi - Difteri - 2023 - Mempawah - Kalbar - Eko Dian Septiawan
1
b. Tujuan
Tujuan dari pembuatan rekomendasi pemetaan risiko penyakit berpotensi wabah
adalah tersedianya dokumen dan penguatan komitmen oleh pemangku keputusan
dikabupaten Mempawah didalam penaggulangan penyakit berpotensi wabah
berupa antara lain :
1. Dukukungan kebijakan peraturan baik berupa surat keputusan maupun
peraturan bupati Mempawah terkait penaggulangan penyakit berpotensi
wabah/KLB khusnya penyakit difteri.
2. Dukungan pendanaan didalam penanggulangan penyakit berpotensi
wabah/KLB khusnya penyakit difteri.
2
Berdasarkan hasil penilaian ancaman pada penyakit Difteri terdapat 2
penilaian ancaman yang masuk kedalam kategori Sedang, yaitu:
1) Karakteristik penyakit (Indeks 0,67). Penilaian menurut ahli ancaman
penyakit difteri diindonesia termasuk katagori sedang.
2) Endemisitas / riwayat kasus sebelumnya(Indeks 1,27). Hal ini
dikarenakan Kabupaten mempawah pada tahun sebelumnya pernah
ada kasus difteri sebanyak 2 (dua) kasus dan 1 (satu) orang meninggal
dunia.
b. Penilaian kerentanan
3
1. Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib (Indeks 20,83). Hal ini dikarenakan
rendahnya cakupan terhadap kelengkapan imunisasi DPT-HB-hib
yang diperoleh oleh anak pada imunisasi rutin sebesar 57%.
2. Cakupan imunisasi DT (Indeks 20,83). Hal ini disebabkan rendahnya
cakupan pada anak sekolah dasar pada waktu pelaksanaan BIAS
sebesar 58%.
c. Penilaian kapasitas
4
Dilihat dari aspek kapasitas penyakit difteri di Kabupaten Mempawah tidak
terdapat subkategori kapasitas yang memiliki penilaian kapasitas dengan
nilai katagori diabaikan.
5
d. Karakteristik risiko (tinggi, rendah, sedang)
6
3. Rekomendasi
Rekomendasi hasil pemetaan dari hasil analisis risiko penyakit difteri di Kabupaten
Mempawah, terdiri dari beberapa tahapan antara lain yaitu :
1. Merumuskan Masalah
Rekomendasi yang diberikakan kepada pemangku kebijkaan didasari atas
menetapkan isu prioritas yang merupakan masalah yang paling mendasar,
menetapakan isu yang dapat ditindaklanjuti dari faktor risiko dan Menganalisis
inventarisasi masalah dari setiap subkategori yang dapat ditindaklanjuti,
adapaun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a) Menetapkan Isu Prioritas
Isu prioritas ditetapkan dengan langkah sebagai berikut:
a. Memilih maksimal lima (5) subkategori pada setiap kategori kerentanan
dan kapasitas
b. Lima subkategori kerentanan yang dipilih merupakan subkategori
dengan nilai risiko kategori kerentanan tertinggi (urutan dari tertinggi:
Tinggi, Sedang, Rendah, Abai) dan bobot tertinggi
c. Lima subkategori kapasitas yang dipilih merupakan subkategori dengan
nilai risiko kategori kapasitas terendah (urutan dari terendah: Abai,
Rendah, Sedang, Tinggi) dan bobot tertinggi
Nilai
No Subkategori Bobot
Risiko
1 Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib T 20,83
2 Cakupan imunisasi DT T 20,83
3 Kepadatan Penduduk S 11,11
4 Cakupan imunisasi Td S 20,83
5 Cakupan imunisasi DPT3 R 20,80
Nilai Bobot
No Subkategori
Risiko
1 Kapasitas Laboratorium R 4,41
2 Kebijakan Publik S 17,20
3 Tatalaksana Kasus di RS S 9,26
4 Kelembagaan T 17,20
7
5 Anggaran Penanggulangan T 13,67
Nilai
No Subkategori Bobot
Risiko
1 Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib T 20,83
2 Cakupan imunisasi DT T 20,83
3 Cakupan imunisasi Td S 20,83
Nilai Bobot
No Subkategori
Risiko
1 Kapasitas Laboratorium R 4,41
2 Kebijakan Publik S 17,20
3 Tatalaksana Kasus di RS S 9,26
Dari tabel diatas untuk katagori kapasitas pada penyakit difteri yang
dapat ditanggulangi adalah kapasitas laboratorium, kebijakan publik dan
tatalaksana kasus di rumah sakit.
8
c) Menganalisis inventarisasi masalah dari setiap subkategori yang dapat
ditindaklanjuti
Langkah-langkahnya adlah sebagai berikut :
a. Memilih minimal satu pertanyaan turunan pada subkategori prioritas
dengan nilai jawaban paling rendah/buruk
b. Setiap pertanyaan turunan yang dipilih dibuat inventarisasi masalah
melalui metode 4M (man, method, material, dan machine)
Petugas
Media
Cakupan yang belum informasi yang Penyuluhan
Cold chain
Imunisasi mendapat kurang
pelatihan
9
Tabel 6. Inventarisasi Masalah Subkatagori Pada Katagori Kapasitas
Penyakit Difteri di Kabupaten Mempawah Tahun 2023
Sub
Man Method Material/Money Machine
kategori
Reagen
Pengadaan Pemeriksaan
reagen kultur
Kapasitas Petugas
Pemeriksan Laboratorium Labkesda
laboratorium laboratorium
kultur yang mudah di Prov. Kalbar
jangkau
2. Merumuskan Rekomendasi
Setelah diketahui masalah faktor risiko penyakit difteri dikabupaten
Mempawah, langkah selanjutnya adalah merumuskan rekomendasi. Langkah-
langkah didalam merumuskan rekomendasi adalah sebagai berikut :
a. Rekomendasi dibuat berdasarkan hasil inventarisasi masalah melalui
metode 4M serta dituangkan pada tabel
b. Rekomendasi yang diberikan bersifat Spesifik (jelas), dapat diukur, realistis
(dapat dilaksanakan), relevan dengan masalah, memiliki batas waktu
(target).
10
No Rekomendasi PIC Timeline Keterangan
OPD lainnya:
- RS
- BPBD
- TNI/POLRI
Akan melakukan
- Bappeda
pertemuan koordinasi
- LSM
dengan lintas program Bidang P2P
(Pemulasaran
dan lintas sector (OPD Dinkes
5 TW 2 jenazah)
lainnya) mengenai PPKB Kab.
- Dll
anggaran Mempawah
penanggulangan KLB
Dilakukan
Difteri
secara Luring
dan membawa
data-data yang
diperlukan.
JAMIRIL, SKM
NIP. 19650725 198703 1 008
11