DISUSUN OLEH :
Sindi julianti(20922094)
Penulis
Sindi Julianti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB 1.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB 2.................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI..........................................................................................................3
2.1 Sejarah dan Perkembangan PT Telkom Indonesia, Tbk...........................................3
BAB 3.................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.................................................................................................................8
3.1 Perencanaan UsahaPT. Telkom dalam Dunia Kerja...........................................8
3.2 Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom.....................................................12
3.3 Manajemen Personalia PT. Telkom..................................................................14
3.4 Program CSR yang dilakukan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia....................15
BAB 4...............................................................................................................................19
PENUTUP........................................................................................................................19
4.1 Kesimpulan......................................................................................................19
4.2 Saran................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................21
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Adalah obsesi Perusahaan untuk secara berkelanjutan membantu
mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi perusahaan dengan skala
besar, dengan tetap mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat
luas.Selain itu, Perusahaan juga terus melakukan diversifikasi usaha baik melalui
merger ataupun akuisisi.
Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan broadband di
kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring sehingga dapat
mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah PT.Telkom Indonesia Tbk (Persero)
2. Untuk mengetahui Bagaimana perencanaan usaha PT.Telkom dalam dunia
kerja
3. Untuk mengetahui Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom
4. Siapa saja manajemen personalia PT.Telkom
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
3
Perusahaan Umum (PERUM) Telekomunikasi merupakan penyelenggara
jasa telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri
maupun luar negeri. Tentang hubungan telekomunikasi luar negeri saat itu juga
diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelite Corporation (INDOSAT), yang
masih berstatus perusahaan asing yakni dari American Cable and Radio Corp
yaitu suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan peraturan negara bagian
Delaware, USA.
Seluruh saham PT Indosat dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli
oleh Indonesia dari American Cable and radio Corp. Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1274 berdasarkan PP No. 53 tahun 1980,
Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan
telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan
usaha penyelenggara telekomunikasi urnurn untuk internasional.
1. 1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap
dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
2. 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang
mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos,
Telegrap dan (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
3. 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan
berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
4
4. 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel).
5. 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos
dan Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
6. 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi
nasional maupun internasional.
7. 1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari
Perumtel.
8. 1989 Undang-undang No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi, tentang
peran serta swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi.
9. 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no. 25 tahun 1991.
10. 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public
Offering) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham
TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa
Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London
Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa
pencatatan (Public Offering Without Listing) di Tokyo Stock Exchange.
11. 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari
1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat
Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten-dengan
mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta - dengan mitra PT Mitra Global
Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI
5
13. 2001 KOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai
bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan
kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini,
TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli
90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan
Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
14. 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu
30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal
15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55%
saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham
Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM
memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli
penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
15. Sejak 1 Juli 1995 PT. Telkom telah menghapus struktur wilayah usaha
telekomunikasi (WTTEL) dan secara de facto meresmikan dimulainya era
Divisi Network. Badan Usaha utama dikelola oleh 7 divisi regional dan 1
divisi network. Divisi regional menyelenggarakan jasa
6
7. Divisi Regional VI, Kalimantan.
8. Divisi Regional VII, Kawasan timur Indonesia (Sulawesi, Bali, Nusa.
9. Tenggara, Maluku dan Papua).
7
BAB 3
PEMBAHASAN
8
memerlukan penyelarasan agar seimbang dan tidak menimbulkan benturan
kepentingan satu dengan yang lainnya.
9
Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan
Pengelolaan Resiko (KPPR);
Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh
Unit Strategic Investment and Corporate Planning (SICP);
Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;
Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;
Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.
CSS dijabarkan dalam bentuk perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun
jangka pendek. Perencanaan jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja
Perusahaan lima tahun mendatang yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan
sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan. Perencanaan jangka pendek memuat
sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan yang selanjutnya digunakan untuk
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dokumen yang
dihasilkan dalam proses perencanaan Perusahaan yang dimiliki TELKOM, meliputi:
a. CSS, adalah dokumen utama rencana Perusahaan yang berisi visi, misi,
sasaran, strategi korporasi, strategi inisiatif, kebijakan dan program utama
yang disusun dalam waktu lima tahun kedepan;
b. Group Business Plan (GBP) atau Master Plan (MP), merupakan rencana
jangka panjang Perusahaan di tingkat Direktorat yang merupakan penjabaran
dari CSS;
c. Corporate Annual Message (CAM), yaitu arahan Dirut mengenai program
prioritas satu tahun anggaran mendatang yang digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan rencana kerja dalam kerangka waktu satu tahun
mendatang;
d. Rencana Kerja Manajerial (RKM), adalah rencana ker ja yang disusun
sebagai penjabaran Corporate Annual Message (CAM) yang akan dipakai
10
dalam penyusunan RKAP dan disusun dalam kurun waktu satu tahun
anggaran;
e. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), adalah program-program kerja
dan anggaran Perusahaan yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun
mendatang;
f. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), merupakan program-program kerja dan
anggaran yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun anggaran oleh
Direktorat operasi, unit fungsional korporasi, unit corporate support , unit
bisnis, anak Perusahaan dan yayasan.
11
juga sesuai dengan peraturan yang berlaku, nilai-nilai dan ekspektasi seluruh pihak.
Mekanisme perumusan nilai-nilai Perusahaan yang akan dicapai pada masa yang
akan datang juga dilakukan dengan cara yang baik dan beretika sesuai dengan
kepentingan terbaik seluruh pemangku kepentingan. Legitimasi dan hubungan yang
baik akan menarik kepercayaan dari investor, kreditor, rekan stratejik dan masyarakat
luas yang sangat diperlukan untuk merumuskan nilai-nilai Perusahaan. Dengan kata
lain tanpa GCG, strategi Perusahaan tidak akan berarti dan tidak berkesinambungan.
Perencanaan dalam kaitannya dengan sumber daya manusia juga menjadi sebuah
keharusan dalam operasionalisasi perusahaan.Perencanaan sumber daya manusia
adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber
daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Sekalipun misalnya sebuah perusahaan telah memiliki sumber daya
manusia yang memadahi dan handal, namun perusahaan juga perlu memastikan akan
keterpeliharaan dan ketersediaannya dimasa yang akan datang. Kasus-kasus seperti
hanya “pembajakan tenaga kerja”, larinya tenaga kerja ke perusahaan lain, dan lain
sebagainya merupakan salah satu indikasi perlunya sebuah perencanaan di persiapkan
dengan sebaik-sebaiknya.Ada beberapa langkah strategis sehubungan dengan
perencanaan sumber daya manusia yang dijelaskan oleh Cestro, Husted, dan Dougles
adalah sebagai berikut :
12
depan bermaksud untuk mempertahankan tingkat keuntungan (profit) pada tingkat 10
persen.
2. Langkah kedua: Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga
kerja.
Pada tahap ini, ada tiga hal yang biasanya dilakukan, yaitu analisa kerja atau
lebih dikenal dengan analisa jabatan (job analysis), deskripsi kerja (job description),
dan spesifikasi kerja atau lebih dikenal dengan spesifikasi jabatan (job spesification).
Analisis jabatan merupakan persyaratan detail tentang jenis pekerjaan yang
diperlukan serta kualifikasi kerja yang diperlukan untuk mampu
menjalankannya.Deskripsi jabatan meliputi rincian pekerjaan yang akan menjadi
tugas tenaga kerja. Spesifikasi jabatan merupakan rincian karakteristik atau
kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga yang dipersyaratkan.
Langkah ini merupakan sebuah perkiraan tentang jumlah tenaga kerja beserta
kualifikasinya yang ada dan diperlukan bagi perencanaan perusahaan di masa yang
akan datang. Termasuk di dalam langkah ini adalah berapa jumlah tenaga kerja yang
perlu dipromosikan, ditransfer, dan lain sebagainya. Pada langkah ini, berdasarkan
evaluasi kegiatan perusahaan pada periode sebelumnya dan rencana perusahaan untuk
periode berikutnya, maka perusahaan menganalisa apakah ketersediaan tenaga kerja
yang dimiliki perusahaan mencukupi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan
perusahaan di masa yang akan datang ataukah tidak.
Analisa terhadap ketersediaan tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan dan
keperluannya bagi masa yang akan datang membawa kepada kesimpulan :1.
Sekiranya tenaga kerja yang ada sudah memadai bagi operasionalisasi perusahaan di
masa yang akan datang, tidak perlu ada tindakan inisiatif yang dilakukan seperti
rekrutmen, transfer, dan lain sebagainya.2. Sekiranya tenaga kerja yang tersedia perlu
13
dilakukan perombakan, maka barangkali perlu dilakukan rasionalisasi, perekrutan dan
lain sebagainya.
Langkah keempat yang dilakukan tentu akan senantiasa berubah dari masa ke
masa. Sehingga perlu senantiasa dilakukan evaluasi terhadap perencanaan sumber
daya manusia disesuaikan dengan perencanaan strategis perusahaan. Manajemen
adalah proses terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu, apa yang telah
direncanakan dalam manajemen sumber daya manusia juga harus senantiasa
dievaluasi dan dilakukan tindakan korektif sekiranya ada ketidaksesuaian atau terjadi
perubahan seiring dengan perkembangan yang terjadi di perusahaan.
1. President Commissioner :
- Jusman Syafii Djamal, Ir.
2. Commissioner :
- Hadiyanto
3. Commissioner :
- Parikesit Suprapto
4. Independent Commissioner :
- Johnny Swandi Sjam
5. Independent Commissioner :
- Virano Nasution
1. President Director :
- Arief Yahya
2. Director of Finance :
- Honesti Basyir
14
3. Director of Human Capital & General Affair :
- Priyantono Rudito
4. Director of Consumer :
- Sukardi Silalahi
5. Director of Network & Solution :
- Rizkan Chandra
6. Director of Enterprise & Wholesale :
- M. Awaluddin
7. Director of Compliance & Risk Management :
- Ririek Adriansyah
8. Director of Strategic IT Portfolio Solution :
- Indra Utoyo
15
peningkatan kualitas salur dan collection.
3. Accelerating synergy initiative to foster smart digital ecosystem
Mewujudkan digitalisasi aspek kehidupan masyarakat menuju klaster masyarakat
digital melalui sinergi kelembagaan, penggelaran infrastruktur ekosistem desa
digital, dan pemberdayaan komunitas.
4. Revitalizing excellent TJSL digitalization and data analytics
Memperkuat upaya digitisasi dan digitalisasi pengelolaan Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan melalui peningkatan dan pemeliharaan sistem informasi,
pemanfaataan data analytics dan decision support system dalam pengambilan
keputusan strategis.
5. Enabling strong TJSL branding governance, & reporting management
Menyelaraskan implementasi tata Kelola dan kepatuhan serta peningkatan
positive image TJSL perusahaan melalui pengelolaan mutu dan proses, penguatan
komunikasi dan branding, pelaporan kinerja dan pengawalan audit, serta
dukungan pelayanan dan operasionalisasi TJSL
Program TJSL menjadi salah satu upaya Telkom untuk berkontribusi dalam
peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.
Melalui Program TJSL, Telkom menjalankan Langkah strategis dalam bidang sosial
dan lingkungan guna mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yaitu :
16
4. Dukungan infrastruktur digital untuk inklusi Pendidikan;
5. Edukasi talenta digital untuk mendukung peningkatan literasi digital nasional;
6. Bantuan sarana sanitasi dan air bersih;
7. Pemberdayaan usaha mikro dan usaha kecil;
8. Bantuan infrastruktur dan sarana umum;
9. Pengembangan desa binaan unggulan;
10. Program pengembangan pemukiman berkelanjutan;
11. Bantuan penanganan perubahan iklim;dan
12. Pencegahan kekerasan dan memerangi terorisme .
17
Pada tahun 2018, Telkom melakukan inovasi berupa Smart Survey yang berfungsi
untuk membantu proses survei usaha calon mitra binaan dalam upaya meningkatkan
tingkat validitas dan akurasi calon mitra binaan. Inovasi lainnya yaitu SMS
Reminder, sebagai fasilitas bagi mitra binaan aktif untuk dapat memperoleh informasi
tagihan dan notidikasi terkait pelunasan pinjaman.
Sepanjang tahun 2019, Telkom kembali melakukan berbagai terobosan dalam aspek
digitalisasi proses bisnis TJSL, termasuk di dalamnya adalah Dashboard TJSL
sebagai pusat pelaporan data pengelolaan program TJSL dan aktivasi Helpdesk TJSL
sebagai kanal komunikasi antara pengelola program TJSL dan mitra binaan.
Selanjutnya, pada tahun 2021, Telkom melakukan digitalisasi pengelolaan Program
Pendanaan UMK mulai dari bantuan modal UMK sampai dengan monitoring
pengembalian pinjaman melalui implementasi UKM Access. Melalui aplikasi UKM
Access dimungkinkan integrasi segmen UMK, dalam rangka menghadirkan proses
pengajuan Program Pendanaan UMK Telkom bagi calon mitra binaan menjadi
semakin mudah, cepat, dan paperless. Semua upata digitalisasi pengelolaan program
TJSL ditujukan untuk memberi pengalaman kepada UMK dalam mengaskes layanan
keuangan serta menjamin transparensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan program
TJSL yang tersebar hingga ke daerah terluar, tertinggal, dan terdepan di seluruh
wilayah Indonesia
18
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
19
PT Telkom mempunyai tujuan untuk selalu mempertahankan tingkat pertumbuhan,
marjin keuntungan dan kualitas perusahaan secara menyeluruh. Sedangkan, visi
Telkom adalah to become a leading infocom player in the region. Artinya, Telkom
berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan infocom terkemuka di kawasan
Aia Tenggara, Asia dan selanjutnya akan merambah ke kawasan Asia Pasifik.
Dalam pencapaian visi dan misi tersebut PT Telkom menggunakan manajemen
POAC (Planning,Organizing,Actuating,dan Controlling) salah satu contohnya dengan
perencanaan infrastruktur sebagai penunjang jaringan komunikasi,CSR (Corporate
Sosial Responsibility) melalui Program Cooperative Academic Education dan tata
kelola perusahaan Kemitraan dan Bina Lingkungan.
4.2 Saran
Dalam pengelolaaan perusahaan fungsi manajemen sangat diperlukan guna
memajukan perusahaan tersebut. Oleh karena itu akan lebih baik jika dalam
prakteknya sesuai dengan rancangan atau planning yang telah ditetapkan sesuai
dengan aturannya
DAFTAR PUSTAKA
20
Cestro, Husted, dan Dougles, 1997. Langkah Strategis Sehubungan dengan
PerencanaanSumber Daya Manusia. Bandung : CV Alfabeta.
TELKOMFlexi “Faq FLEXI Trendy”. 2003. www.telkomflexi.com. 24 Mei 2013.
09.20.
http://3.bp.blogspot.com/_pobnw0QZXRU/TAcTEI4BoNI/AAAAAAAAACE/
p7wWjcUMGHY/s1600/struktur+organisasi.png
21