Anda di halaman 1dari 24

”PROGRAM CSR PT .

TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK


(PERSERO)”

untuk memenuhi salah satu nilai matakuliah tertentu

Dosen Pengampu : Mochamad Arief Rahman Ramadhian, S,M., M.B.A.

Mata Kuliah : Pemgantar Corporate Governance

DISUSUN OLEH :

Sindi julianti(20922094)

PRODI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS SOSIAL DAN BISNIS
INTERNATIONAL WOMEN UNIVERSITY
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan


karunianya sehingga dapat menyelesaikan salah satu tugas dari mata
kuliah”PENGANTAR CORPORATE GOVERNANCE ”dengan judul makalah
“PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero)”. Dalam penyusunan makalah ini
penuh dengan tantangan dan hambatan tetapi semua permasalahan itu bisa teratasi
atas kesabaran hati.

Pada tiap-tiap babnya sudah di jelas tentang PT. Telekomunikasi mudah-


mudahan pembaca bisa memahami dan mengerti.

Oleh karna itu saya mengucapkan banyak-banyak terimakasih terutama


pada teman-teman yang selalu bemberikan dukungan sehingga tugas dari mata
kuliah PENGANTAR CORPORATE GOVERNANCE dengan selesai.

Tentunya dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan


kesalahan, karna kesempurnaan itu hanya mimik pencipta. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pembaca saya harapkan itu, demi perbaikan pembuatan makalah
selanjutnya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca.

Lembang, 07 Desember 2022

Penulis

Sindi Julianti

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB 1.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB 2.................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI..........................................................................................................3
2.1 Sejarah dan Perkembangan PT Telkom Indonesia, Tbk...........................................3
BAB 3.................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.................................................................................................................8
3.1 Perencanaan UsahaPT. Telkom dalam Dunia Kerja...........................................8
3.2 Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom.....................................................12
3.3 Manajemen Personalia PT. Telkom..................................................................14
3.4 Program CSR yang dilakukan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia....................15
BAB 4...............................................................................................................................19
PENUTUP........................................................................................................................19
4.1 Kesimpulan......................................................................................................19
4.2 Saran................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................21

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan
jaringan di wilayah Indonesia.Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara
yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas
Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai
oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”),
New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan
public offering without listing (“POWL“) di Jepang.

Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas dan beragam


meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik
menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak bergerak (Code Division Multiple
Access atau “CDMA”) maupun Global System for Mobile Communication
(“GSM”) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di luar
layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa
konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut
TIMES.

Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis Perusahaan


yang bersifat legency, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis
new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk
berbasis kreatif digital.Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus
meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang
sangat terbuka.

1
Adalah obsesi Perusahaan untuk secara berkelanjutan membantu
mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi perusahaan dengan skala
besar, dengan tetap mengutamakan peningkatan kesejahteraan masyarakat
luas.Selain itu, Perusahaan juga terus melakukan diversifikasi usaha baik melalui
merger ataupun akuisisi.
Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan broadband di
kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring sehingga dapat
mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah PT.Telkom Indonesia Tbk (Persero).?
2. Bagaimana perencanaan usaha PT.Telkom dalam dunia kerja.?
3. Bagaimana Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom.?
4. Siapa saja manajemen personalia PT.Telkom.?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah PT.Telkom Indonesia Tbk (Persero)
2. Untuk mengetahui Bagaimana perencanaan usaha PT.Telkom dalam dunia
kerja
3.  Untuk mengetahui Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom
4. Siapa saja manajemen personalia PT.Telkom

2
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah dan Perkembangan PT Telkom Indonesia, Tbk.


Perusahaan Telekomunikasi sudah ada sejak masa Hindia Belanda dan yang
menyelenggarakan adalah pihak swasta.Sedangkan perusahaan Telekomunikasi
Indonesia (PT. TELKOM) sendiri juga termasuk bagian dari perusaahaan tersebut
yang mempunyai bentuk badan usaha Post-en Telegraaflent dengan Staats blaad
No.52 tahun 1884.Dan sejak tahun 1905 perusahaan Telekomunikasi sudah
berjumlah 38 peusahaan.Namun setelah itu pemerintah Hindia Belanda
mengambil alih perusahaan tersebut yang berdasar kepada Staatsblaad tahun
1906. Dan sejak itu berdirilah Post, Telegraf en Telefoon Dients (PTT-Dients),dan
perusahaan ini ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasar Staats blaad
No.419 tahun 1927 tentang Indonesia Bedrijven Weet (I.B.W Undang-Undang
Perusahaan Negara).

Perusahaan PTT tesebut bertahan sampai adanya Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-Undang (Perpu) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik
Indonesia, tentang adanya persyaratan suatu Perusahaan Negara (PN). Tetapi pada
tahun 1961 menurut Peraturan Pemerintah No.240 bahwa Perusahaan Negara
dilebur menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang dimuat dalam
pasal 2 I.B.

Namun pada tahun 1965 pmemerintah membagi perusahaan Pos dan


Telekomunikasi menjadi dua bagian yang berdiri sendiri yaitu Perusahaan Pos
dan Giro (PN.Pos dan Giro) serta Perusahaan Negara Telekomunikasi
(PN.Telekomunikasi) yang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah No.30 tahun
1965.Dan perusahaan tersebut berkembang menjadi Perusahaan Umum
(Perum).Dalam Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974 dinyatakan bahwa Perum
Telekomunikasi sebagai penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum baik
Telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri.

3
Perusahaan Umum (PERUM) Telekomunikasi merupakan penyelenggara
jasa telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri
maupun luar negeri. Tentang hubungan telekomunikasi luar negeri saat itu juga
diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelite Corporation (INDOSAT), yang
masih berstatus perusahaan asing yakni dari American Cable and Radio Corp
yaitu suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan peraturan negara bagian
Delaware, USA.

Seluruh saham PT Indosat dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli
oleh Indonesia dari American Cable and radio Corp. Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1274 berdasarkan PP No. 53 tahun 1980,
Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan
telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan
usaha penyelenggara telekomunikasi urnurn untuk internasional.

Memasuki Repelita V, pemerintah merasakan perlu percepatan


pembangunan telekomunikasi sebagai infrastruktur yang diharapkan dapat
memacu pembangunan sektor lainnya. Berdasarkan PP No. 15 tahUH 1991, maka
Perum dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (persero).Mengantisipasi era
globalisasi, seperti diterapkannya perdagangari bebas baik internasional maupun
regional, maka PT Telkom pada tahun 1995 melaksanakan 3 program
besar.Program-program tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan KSO
dan persiapan Go Public Internasional (International Public Offering).

Kronologi sejarah PT Telkom dijelaskan sebagai berikut :

1. 1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap
dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
2. 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang
mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos,
Telegrap dan (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
3. 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan
berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.

4
4. 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel).
5. 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos
dan Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
6. 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi
nasional maupun internasional.
7. 1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari
Perumtel.
8. 1989 Undang-undang No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi, tentang
peran serta swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi.
9. 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no. 25 tahun 1991.
10. 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public
Offering) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham
TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa
Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London
Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa
pencatatan (Public Offering Without Listing) di Tokyo Stock Exchange.
11. 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari
1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat
Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten-dengan
mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta - dengan mitra PT Mitra Global
Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI

Kalimantan dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan


Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia-dengan mitra PT Bukaka
Singtel.

12. 1999 Undang-undang nomor 36/ 1999, tentang penghapusan monopoli


penyelenggaraan telekomunikasi.

5
13. 2001 KOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai
bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan
kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini,
TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli
90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan
Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
14. 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu
30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal
15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55%
saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham
Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM
memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli
penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
15. Sejak 1 Juli 1995 PT. Telkom telah menghapus struktur wilayah usaha
telekomunikasi (WTTEL) dan secara de facto meresmikan dimulainya era
Divisi Network. Badan Usaha utama dikelola oleh 7 divisi regional dan 1
divisi network. Divisi regional menyelenggarakan jasa

Telekomunikasi di wilayah masing masing dan divisi network


menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh luar negeri melalui
pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.Daerah regional.

PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut :

1. Divisi Regional I, Sumatera.


2. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya.
3. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya.
4. Divisi Regional III, Jawa Barat.
5. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
6. Divisi Regional V, Jawa Timur.

6
7. Divisi Regional VI, Kalimantan.
8. Divisi Regional VII, Kawasan timur Indonesia (Sulawesi, Bali, Nusa.
9. Tenggara, Maluku dan Papua).

Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah


berdasarkan prinsip desentraiisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi
Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network), serta divisi lainnya yang
mempunyai keuntungan internal secara terpisah. Divisi-divisi pendukung terdiri
dari divisi pelatihan, divisi properti, divisi sistem informasi. Berdasarkan
organisasi divisional ini, maka kantor pusat diubah menjadi pusat biaya.
Berlakunya kebijaksanaan dekonsentrasi menjadikan jumlah SDM menjadi lebih
sedikit

7
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Perencanaan UsahaPT. Telkom dalam Dunia Kerja


Sistem perencanaan Perusahaan dalam dunia kerja dilaksanakan oleh jajaran
TELKOM sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi Nomor 74 tahun 2006.
Sistem perencanaan Perusahaan didalam dunia kerja ini disusun untuk memberikan
pedoman pada unit-unit kerja di TELKOM dalam menyusun perencanaan
Perusahaan, dengan tujuan: agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara
sistematis, lebih mudah, cepat , teratur, terintegrasi ,serta dapat dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya; memudahkan dalam
melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat pelaksanaannya. Model perencanaan
Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan: pertama, penyelarasan harapan pemangku
kepentingan, kedua, perumusan strategi Perusahaan dan ketiga, pengembangan
perencanaan bisnis.

1. Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan

Tahapan pertama dalam penyusunan rencana strategis Perusahaan ini dilakukan


dengan mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan menganalisa harapan
setiap pemangku kepentingan.Pemangku kepentingan utama TELKOM terdiri dari
pemegang saham, pelanggan, karyawan, masyarakat, pemerintah dan rekan bisnis.
Analisis atas harapan pemangku kepentingan utama tersebut memberikan informasi
yang digunakan dalam proses perencanaan strategis yang akan menentukan strategi
dan sasaran Perusahaan. Harapan tersebut berkaitan dengan: Pemegang saham:
pendapatan, profitabilitas,  pertumbuhan, portofolio bisnis; Pelanggan: produk, time
to market, pengiriman, kualitas, jasa, harga, penggunaan, ketersediaan; Karyawan:
keamanan kerja, remunerasi, keterlibatan, loyalitas; kepedulian terhadap lingkungan;
rekan bisnis: kepatuhan terhadap regulasi dan pajak. Harapan-harapan tersebut

8
memerlukan penyelarasan agar seimbang dan tidak menimbulkan benturan
kepentingan satu dengan yang lainnya.

2. Perumusan Strategi Perusahaan

Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan penetapan visi dan misi


Perusahaan yang mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan, analisa
kemampuan internal Perusahaan dan factor-faktor eksternal.Setelah visi dan misi
Perusahaan ditetapkan, langkah berikutnya adalah pemetaan sasaran strategis
sebagaimana dituangkan dalam Corporate Strategy Scenario (CSS).CSS ini
merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai acuan utama
dalam menyusun perencanaan Perusahaan.CSS disusun berdasarkan masukan/usulan
dari Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris.CSS diharapkan
memenuhi persyaratan dan kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat diukur,
realistis, dapat dipahami, menantang, hirarkis dan dapat diperoleh. Dalam penentuan
CSS ini digunakan beberapa rujukan antara lain:

1. Analisa strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk


mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis
serta tantangan persaingan.
2. Portofolio bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk, Boston Window).
3. Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.

Rumusan strategi jangka panjang TELKOM yang dikenal sebagai CSS,


menetapkan kebijakan, program dan proyeksi keuangan dalam kurun waktu 5 tahun
mendatang. Setiap tahun, TELKOM mengkaji kembali CSS berdasarkan faktor-faktor
perubahan internal dan eksternal dan menuangkannya dalam Corporate Annual
Message (CAM).

Mekanisme penyusunan CSS dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

 Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;

9
 Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan
Pengelolaan Resiko (KPPR);
 Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh
Unit Strategic Investment and Corporate Planning (SICP);
 Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;
 Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;
 Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.

3. Pengembangan Perencanaan Bisnis

CSS dijabarkan dalam bentuk perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun
jangka pendek. Perencanaan jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja
Perusahaan lima tahun mendatang yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan
sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan. Perencanaan jangka pendek memuat
sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan yang selanjutnya  digunakan untuk
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).  Dokumen yang
dihasilkan dalam proses perencanaan Perusahaan yang dimiliki TELKOM, meliputi:

a. CSS, adalah dokumen utama rencana Perusahaan yang berisi visi, misi,
sasaran, strategi korporasi, strategi inisiatif, kebijakan dan program utama
yang disusun dalam waktu lima tahun kedepan;
b. Group Business Plan (GBP) atau Master Plan (MP), merupakan rencana
jangka panjang Perusahaan di tingkat Direktorat yang merupakan penjabaran
dari CSS;
c. Corporate Annual Message (CAM), yaitu arahan Dirut mengenai program
prioritas satu tahun anggaran mendatang yang digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan rencana kerja dalam kerangka waktu satu tahun
mendatang;
d.  Rencana Kerja Manajerial (RKM), adalah rencana ker ja yang disusun
sebagai penjabaran Corporate Annual Message (CAM) yang akan dipakai

10
dalam penyusunan RKAP dan disusun dalam kurun waktu satu tahun
anggaran;
e. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), adalah program-program kerja
dan anggaran Perusahaan yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun
mendatang;
f.  Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), merupakan program-program kerja dan
anggaran yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun anggaran oleh
Direktorat operasi, unit fungsional korporasi, unit corporate support , unit
bisnis, anak Perusahaan dan yayasan.

GCG dapat menjamin dan memastikan keseluruhan proses, dari kegiatan


manajemen stratejik yang baik hingga pemberian nilai tambah yang
berkesinambungan bagi Perusahaan, serta tidak bertentangan dengan kepentingan
seluruh pemangku kepentingan. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, GCG
merupakan sebuah hubungan yang tidak hanya antara pemegang saham (pemilik)
dengan pihak manajemen saja, tetapi juga antara Perusahaan dengan pemangku
kepentingan lainnya. Di sisi lain, manajemen stratejik merupakan proses penetapan
visi, misi dan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk
mencapai sasaran, serta pengalokasian sumber daya untuk penerapan kebijakan dan
perencanaan pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu GCG dan manajemen
stratejik saling terkait dan melengkapi satu sama lain. GCG sangat dibutuhkan dalam
proses manajemen stratejik untuk mencapai tujuan organisasi serta pengawasan
kinerja organisasi yang memperhatikan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.

Manajemen stratejik merupakan sistem yang digunakan untuk menerjemahkan


visi menjadi strategi Perusahaan sesuai fungsi-fungsi organisasional yang ada. Oleh
karena itu dapat diartikan bahwa hubungan antara tata kelola Perusahaan dan strategi
Perusahaan terletak pada legitimasi dan kepercayaan dalam menyampaikan pesan
kepada pemangku kepentingan bahwa apapun bentuk kegiatan dan hasil yang telah
dicapai Perusahaan pada masa lampau, telah dilakukan melalui proses yang wajar dan
pada tingkat optimal. Apapun yang dilakukan oleh Perusahaan pada masa sekarang

11
juga  sesuai dengan peraturan yang berlaku, nilai-nilai dan ekspektasi seluruh pihak.
Mekanisme perumusan nilai-nilai Perusahaan yang akan dicapai pada masa yang
akan datang juga dilakukan dengan cara yang baik dan beretika sesuai dengan
kepentingan terbaik seluruh pemangku kepentingan. Legitimasi dan hubungan yang
baik akan menarik kepercayaan dari investor, kreditor, rekan stratejik dan masyarakat
luas yang sangat diperlukan untuk merumuskan nilai-nilai Perusahaan. Dengan kata
lain tanpa GCG, strategi Perusahaan tidak akan berarti dan tidak berkesinambungan.

3.2 Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom


a. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan dalam kaitannya dengan sumber daya manusia juga menjadi sebuah
keharusan dalam operasionalisasi perusahaan.Perencanaan sumber daya manusia
adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber
daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Sekalipun misalnya sebuah perusahaan telah memiliki sumber daya
manusia yang memadahi dan handal, namun perusahaan juga perlu memastikan akan
keterpeliharaan dan ketersediaannya dimasa yang akan datang. Kasus-kasus seperti
hanya “pembajakan tenaga kerja”, larinya tenaga kerja ke perusahaan lain, dan lain
sebagainya merupakan salah satu indikasi perlunya sebuah perencanaan di persiapkan
dengan sebaik-sebaiknya.Ada beberapa langkah strategis sehubungan dengan
perencanaan sumber daya manusia yang dijelaskan oleh Cestro, Husted, dan Dougles
adalah sebagai berikut :

1. Langkah pertama: Representasi dan refleksi dari rencana strategis perusahaan.

Perencanaan SDM sudah semestinya merupakan representasi dan refleki dari


keseluruhan rencana strategis perusahaan.Artinya, kualifikasi sumber daya manusia
yang nantinya dirumuskan sudah semestinya memenuhi kriteria sebagaimana yang
disyaratkan dalam perencanaan strategis perusahaan secara keseluruhan, serta
terintegrasi dengan bagian-bagian perusahaan lainnya seperti bagian produksi,
pemasaran, dan lain sebagainya. Misalnya saja, perusahaan dalam lima tahun ke

12
depan bermaksud untuk mempertahankan tingkat keuntungan (profit) pada tingkat 10
persen.

2. Langkah kedua: Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga
kerja.

Pada tahap ini, ada tiga hal yang biasanya dilakukan, yaitu analisa kerja atau
lebih dikenal dengan analisa jabatan (job analysis), deskripsi kerja (job description),
dan spesifikasi kerja atau lebih dikenal dengan spesifikasi jabatan (job spesification).
Analisis jabatan merupakan persyaratan detail tentang jenis pekerjaan yang
diperlukan serta kualifikasi kerja yang diperlukan untuk mampu
menjalankannya.Deskripsi jabatan meliputi rincian pekerjaan yang akan menjadi
tugas tenaga kerja. Spesifikasi jabatan merupakan rincian karakteristik atau
kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga yang dipersyaratkan.

3. Langkah ketiga: Analisa kesediaan tenaga kerja.

Langkah ini merupakan sebuah perkiraan tentang jumlah tenaga kerja beserta
kualifikasinya yang ada dan diperlukan bagi perencanaan perusahaan di masa yang
akan datang. Termasuk di dalam langkah ini adalah berapa jumlah tenaga kerja yang
perlu dipromosikan, ditransfer, dan lain sebagainya. Pada langkah ini, berdasarkan
evaluasi kegiatan perusahaan pada periode sebelumnya dan rencana perusahaan untuk
periode berikutnya, maka perusahaan menganalisa apakah ketersediaan tenaga kerja
yang dimiliki perusahaan mencukupi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan
perusahaan di masa yang akan datang ataukah tidak.

4. Langkah keempat: Melakukan tindakan inisiatif.

Analisa terhadap ketersediaan tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan dan
keperluannya bagi masa yang akan datang membawa kepada kesimpulan :1.
Sekiranya tenaga kerja yang ada sudah memadai bagi operasionalisasi perusahaan di
masa yang akan datang, tidak perlu ada tindakan inisiatif yang dilakukan seperti
rekrutmen, transfer, dan lain sebagainya.2. Sekiranya tenaga kerja yang tersedia perlu

13
dilakukan perombakan, maka barangkali perlu dilakukan rasionalisasi, perekrutan dan
lain sebagainya.

5. Langkah kelima: Evaluasi dan modifikasi tindakan.

Langkah keempat yang dilakukan tentu akan senantiasa berubah dari masa ke
masa. Sehingga perlu senantiasa dilakukan evaluasi terhadap perencanaan sumber
daya manusia disesuaikan dengan perencanaan strategis perusahaan. Manajemen 
adalah proses terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu, apa yang telah
direncanakan dalam manajemen sumber daya manusia juga harus senantiasa
dievaluasi dan dilakukan  tindakan korektif sekiranya ada ketidaksesuaian atau terjadi
perubahan seiring dengan perkembangan yang terjadi di perusahaan.

3.3 Manajemen Personalia PT. Telkom


1. (Bagan staff PT. Telkom)

1. President Commissioner :
- Jusman Syafii Djamal, Ir.
2. Commissioner :
- Hadiyanto
3. Commissioner :
- Parikesit Suprapto
4. Independent Commissioner :
- Johnny Swandi Sjam
5. Independent Commissioner :
- Virano Nasution

2.  (Bagan direktur PT. Telkom)

1. President Director :
- Arief Yahya
2. Director of Finance :
- Honesti Basyir

14
3. Director of Human Capital & General Affair :
- Priyantono Rudito
4. Director of Consumer :
- Sukardi Silalahi
5. Director of Network & Solution :
- Rizkan Chandra 
6. Director of Enterprise & Wholesale :
- M. Awaluddin
7. Director of Compliance & Risk Management :
- Ririek Adriansyah
8. Director of Strategic IT Portfolio Solution :
- Indra Utoyo

3.4 Bentuk CSR yang dilakukan PT. Telekomunikasi Indonesia


Telkom telah menjalankan kebijakan dan strategi Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL) melalui Program utama “SHARE” yang sejalan dengan nilai
utama GCG & ISP 26000 untuk mendukung pencapaian target Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB), dengan rincian sebagai berikut:

1. Sustaining digital community education to spport crowdsourcing


proliferation
Mendorong keberlanjutan klaster digital Pendidikan melalui perintisan digitalisasi
edukasi masyarakat, talenta Indonesia, dan infrastruktur digital untuk inklusi
Pendidikan.
 
2. Harnessing SME digital transformation to drive economic growth
Mengoptimalkan klaster digital UMK melalui pembentukan UMK Millenials,
peningkatan kapasitas UMK Binaan berdasarkan pendekatan Go Modern – Go
Digital – Go Online – Go Global, pengembangan digital platform UMK, dan

15
peningkatan kualitas salur dan collection.
 
3. Accelerating synergy initiative to foster smart digital ecosystem
Mewujudkan digitalisasi aspek kehidupan masyarakat menuju klaster masyarakat
digital melalui sinergi kelembagaan, penggelaran infrastruktur ekosistem desa
digital, dan pemberdayaan komunitas.
 
4. Revitalizing excellent TJSL digitalization and data analytics
Memperkuat upaya digitisasi dan digitalisasi pengelolaan Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan melalui peningkatan dan pemeliharaan sistem informasi,
pemanfaataan data analytics dan decision support system dalam pengambilan
keputusan strategis.
 
5. Enabling strong TJSL branding governance, & reporting management
Menyelaraskan implementasi tata Kelola dan kepatuhan serta peningkatan
positive image TJSL perusahaan melalui pengelolaan mutu dan proses, penguatan
komunikasi dan branding, pelaporan kinerja dan pengawalan audit, serta
dukungan pelayanan dan operasionalisasi TJSL

Program TJSL menjadi salah satu upaya Telkom untuk berkontribusi dalam
peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.
Melalui Program TJSL, Telkom menjalankan Langkah strategis dalam bidang sosial
dan lingkungan guna mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), yaitu :

1. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan;


2. Program penanggulangan kelaparan dan menghilangkan segala bentuk
kekurangan gizi;
3. Dukungan penanggulangan pandemi COVID-19;

16
4. Dukungan infrastruktur digital untuk inklusi Pendidikan;
5. Edukasi talenta digital untuk mendukung peningkatan literasi digital nasional;
6. Bantuan sarana sanitasi dan air bersih;
7. Pemberdayaan usaha mikro dan usaha kecil;
8. Bantuan infrastruktur dan sarana umum;
9. Pengembangan desa binaan unggulan;
10. Program pengembangan pemukiman berkelanjutan;
11. Bantuan penanganan perubahan iklim;dan
12. Pencegahan kekerasan dan memerangi terorisme .

Penyelenggaraan program TJSL dilaksanakan secara efektif melalui peningkatan


Kerjasama sinergi internal Telkom Group maupun eksternal melalui institusi/lembaga
yang terkait dengan bidang TJSL. Telkom mendorong peran aktif masyarakat dan
pemangku kepentingan terkait lainnya, sehingga program-program TJSL BUMN
dapat memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat, termasuk dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian.

1. Anggaran dan Realisasi TJSL


2. Digitalisasi Program TJSL

Sejak tahun 2016, Telkom mengimplementasikan layanan pengajuan pinjaman dana


Progam Kemitraan melalui website SmartBisnis serta pembayaran angsuran melalui
virtual account bank yaitu Bank Mandiri dan Bank BNI. Mulai tahun 2017, Telkom
menerapkan perluasan metode pembayaran angsuran melalui virtual account lewat
sinergi dengan Entitas Anak yaitu PT Finnet Indonesia sebagai aggregator payment
point non-bank dan payment point antara lain PT Pos Indonesia, PT Pegadaian, dan
gerai mini market.

17
Pada tahun 2018, Telkom melakukan inovasi berupa Smart Survey yang berfungsi
untuk membantu proses survei usaha calon mitra binaan dalam upaya meningkatkan
tingkat validitas dan akurasi calon mitra binaan. Inovasi lainnya yaitu SMS
Reminder, sebagai fasilitas bagi mitra binaan aktif untuk dapat memperoleh informasi
tagihan dan notidikasi terkait pelunasan pinjaman.

Sepanjang tahun 2019, Telkom kembali melakukan berbagai terobosan dalam aspek
digitalisasi proses bisnis TJSL, termasuk di dalamnya adalah Dashboard TJSL
sebagai pusat pelaporan data pengelolaan program TJSL dan aktivasi Helpdesk TJSL
sebagai kanal komunikasi antara pengelola program TJSL dan mitra binaan.
Selanjutnya, pada tahun 2021, Telkom melakukan digitalisasi pengelolaan Program
Pendanaan UMK mulai dari bantuan modal UMK sampai dengan monitoring
pengembalian pinjaman melalui implementasi UKM Access. Melalui aplikasi UKM
Access dimungkinkan integrasi segmen UMK, dalam rangka menghadirkan proses
pengajuan Program Pendanaan UMK Telkom bagi calon mitra binaan menjadi
semakin mudah, cepat, dan paperless. Semua upata digitalisasi pengelolaan program
TJSL ditujukan untuk memberi pengalaman kepada UMK dalam mengaskes layanan
keuangan serta menjamin transparensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan program
TJSL yang tersebar hingga ke daerah terluar, tertinggal, dan terdepan di seluruh
wilayah Indonesia

18
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

PT Telekomunikasi Indonesiamerupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM
menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan
telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan
internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak
perusahaan.

Struktur Organisasi PT. Telkom terdiri dari komisaris utama, komisaris,


direktur utama, direktur, general manage, dan beberapa manajer yang membawahi
beberapa staff masing-masing.
Sistem perencanaan PT. TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan,
memiliki tujuan: agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis,
lebih mudah, cepat , teratur, terintegrasi , sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya;
memudahkan dalam melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat pelaksanaannya.
Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan: pertama, penyelarasan
harapan pemangku kepentingan, kedua, perumusan strategi Perusahaan dan ketiga,
pengembangan perencanaan bisnis.
Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom dengan melakukan : Representasi
dan refleksi dari rencana strategis perusahaan, Analisa dari kualifikasi tugas yang
akan diemban oleh tenaga kerja, Analisa kesediaan tenaga kerja, Melakukan tindakan
inisiatif, dan Evaluasi dan modifikasi tindakan.

19
PT Telkom mempunyai tujuan untuk selalu mempertahankan tingkat pertumbuhan,
marjin keuntungan dan kualitas perusahaan secara menyeluruh. Sedangkan, visi
Telkom adalah to become a leading infocom player in the region. Artinya, Telkom
berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan infocom terkemuka di kawasan
Aia Tenggara, Asia dan selanjutnya akan merambah ke kawasan Asia Pasifik.
Dalam pencapaian visi dan misi tersebut PT Telkom menggunakan manajemen
POAC (Planning,Organizing,Actuating,dan Controlling) salah satu contohnya dengan
perencanaan infrastruktur sebagai penunjang jaringan komunikasi,CSR (Corporate
Sosial Responsibility) melalui Program Cooperative Academic Education dan tata
kelola perusahaan Kemitraan dan Bina Lingkungan.

4.2 Saran
Dalam pengelolaaan perusahaan fungsi manajemen sangat diperlukan guna
memajukan perusahaan tersebut. Oleh karena itu akan lebih baik jika dalam
prakteknya sesuai dengan rancangan atau planning yang telah ditetapkan sesuai
dengan aturannya

DAFTAR PUSTAKA

Sejarah PT Telkom. 2003. www.telkomportal.com. 24 Mei 2013. 08.30.

20
Cestro, Husted, dan Dougles, 1997. Langkah Strategis Sehubungan dengan
PerencanaanSumber Daya Manusia. Bandung : CV Alfabeta.
TELKOMFlexi “Faq FLEXI Trendy”. 2003. www.telkomflexi.com. 24 Mei 2013.
09.20.
http://3.bp.blogspot.com/_pobnw0QZXRU/TAcTEI4BoNI/AAAAAAAAACE/
p7wWjcUMGHY/s1600/struktur+organisasi.png

21

Anda mungkin juga menyukai