Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN

LABORATORIUM
GANGGUAN PANKREAS
KELOMPOK : VI

1.PIPIT SAGITA PUTRI


2.ATIKATUL JANAH
3.WIDYA LESTARI
4.RIFQI ALFARIZ
Anatomi Fisiologi
Pangkreas
Pangkreas adalah kelenjar majemuk yang strukrurnya sangat
mirip denga kelenjar ludah, panjangnya kira-kira 15 cm.
Pangkreas berwarna merah muda keabuan.

kepala pangkreas yang paling lebar, terletak sebelah kanan


rongga abdomen, badan pangkreas merupakan bagian
utama pada pangkreas dan letaknya dibelakang lambung,
ekor pangkreas adalah bagian runcing di sebelah kiri
Berikut beberapa tes untuk
fungsi pangkreas :

1. Darah rutin; hemoglobin, leukosit, dan trombosit


2. Enzim amylase
3. Enzim lipase
4. Tes feses untuk menilai enzim elastase
5. CT scan
6. USG Abdomen (perut)
7. Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP) -
pemerinksaan rontgen khusus untuk menilai pankreas, kandung
empedu, dan saluran empedu
8. Magnetic resonance imaging (MRI) cholangiopancreatography
(MRCP) -tes MRI khusus untuk pankreas, kandung empedu, dan
saluran empedu
Pemeriksaan
MRCP
MRCP (magnetic resonance cholangiopancreatography)
adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kondisi
hati, kantung dan saluran empedu, pankreas, dan saluran
pankreas yang mendetail.

MRCP bersifat non-invasif (tidak melibatkan


pembedahan) dan tidak pula menggunakan radiasi
ionisasi.

Pada MRCP, pemeriksaan ini tidak perlu memasukkan alat


ke dalam tubuh pasien.
Magnetic resonance imaging (MRI) merupakan alat yang
menggunakan medan magnet kuat dan gelombang
radio.

MRI termasuk aman dan tidak memicu rasa nyeri. Hasil


dari MRI dapat membantu dokter dalam mendiagnosis,
merencanakan penanganan, dan mengevaluasi
efektivitas pengobatan.
Persiapan
Pemeriksaan
Pra - analitik
1. Pasien puasa selama 4-6 jam sebelum pemeriksaan, selama
puasa tersebut pasien tidak diperbolehkan minum dan
mengkonsumsi obat seperti biasanya.
2. Mengangkat seluruh pakaian, perhiasan, dan peralatan medis
yang mengandung logam.
3. Tidak menggunakan riasan wajah karena beberapa produk
riasan wajah mengandung logam atau mineral yang dapat
mempengaruhi prosedur.
4. Beritahu teknisi medis bila memiliki alat elektronik atau logam
yang tertanam dalam tubuh, seperti katup jantung, alat pacu
jantung, atau sendi buatan (prostetis).
Teknik
Pemeriksaan
Analitik
Pada beberapa pemeriksaan MRCP ini, cairan pewarna
kontras akan disuntikkan ke pembuluh darah vena di
tangan atau lengan pasien. Cairan ini membantu untuk
melihat struktur di dalam tubuh pasien dengan lebih
jelas.

Prosedur pemeriksaan MRCP meliputi:


1. Pasien berbaring di atas meja yang akan bergerak
masuk ke dalam mesin MRI. Mesin MRI ini berbentuk
seperti tabung besar dengan lubang di kedua sisi
dan magnet mengelilinginya.
2. Keseluruhan atau sebagian badan pasien akan
masuk ke dalam mesin.
Teknik
Pemeriksaan
Analitik
Prosedur pemeriksaan MRCP meliputi:
1. Mesin MRI akan menghasilkan medan magnet yang
kuat di dalam tubuh pasien. Kemudian, komputer
menghasilkan serangkaian gambar selama tubuh
pasien memasuki mesin. Tiap gambar
memperlihatkan potongan tipis tubuh pasien.
2. Pasien mungkin mendengar suara ketukan keras
selama pemeriksaan. Suara ini berasal dari mesin
MRI yang menghasilkan energi untuk menghasilkan
gambar. Apabila dirasa kurang nyaman, pasien dapat
meminta alat penutup telinga untuk meredam suara
ini.
3. Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 40
menit.
Pasca Analitik
Pengamatan :
-Localizier
-Axial T2 Weighted & Axial fat saturation
-MRCP (Thine slice) & MRCP (Stick Slab)

Hasil pemeriksaan ini, dapat mendiagnosis


masalah kesehatan pasien serta
penanganannya.
KESIMPULAN

Pemeriksaan sistem biliaris dan pankreas dapat dilakukan


dengan menggunakan EUS, CT Scan, ERCP dan MRCP. Secara
prinsip citra MRCP diperoleh dengan menggunakan gradien
echo dengan heavily T2-Weighted dengan teknik balanced
Steady State Free Precession (SSFP). Penggunaan pembobotan
T2 (T2 Weighted) heavily, mengambil keuntungan pada efek
kontras image dari cairan di dalam
duktus-duktus sistem pancreatobilliary akan terjadi
peninggkatan intensitas sinyal. Penggunaan secretin secara
intravena akan mengakibatkan laju sekresi dan output
bikarbonat pada pankreas meningkat, sehingga
mengakibatkan peningkatan intensitas sinyal pada duktus
pankreatikus.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai