Anda di halaman 1dari 41

GANGGUAN PADA TINDAKAN

MEDIK INVASIVE RADIOTERAPI


DAN RADIODIAGNOSTIK
Dr. DS Yosy, SpA(K)
OUTLINE

1. Definisi.
2. Jenis tindakan medik invasive.
3. Efek Samping Radioterpai.
4. Efek samping Radiodiagnostik
Definisi

■ Tindakan medik invasif adalah tindakan medis yang langsung dapat menyebabkan

kerusakan pada jaringan atau organ tubuh yang beresiko tinggi


Definisi

■ Radioterapi/ Terapi radiasi adalah prosedur medis untuk menangani penyakit kanker.
■ Radiodiagnostik
RADIOTERAPI

Tujuan :
1. Membunuh sel-sel kanker.
2. Menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker ( metastase).
3. Mnecgah kambuhnya penyakit kanker
RADIOTERAPI

Akses / Jenis Radioterapi


1. Pemaparan sinar X
2. Penanaman implant di dalam tubuh.
3. Oral.
4. Intravena
RADIOTERAPI

 Sering dikombinasi dengan kemoterapi dan operasi


 Indikasi :
 Meredakan gejala kanker stadium lanjut
 Menyusutkan ukuran tumor sebelum prosedur operasi
 Mengobati kanker. baik sebagai pengobatan tunggal maupun dikombinasikan dengan
pengobatan lain, seperti kemoterapi
 Membunuh dan membersihkan sel-sel kanker setelah operasi pengangkatan kanker, agar kanker
tidak kembali menyerang
Kontraindikasi RADIOTERAPI

■ Ibu hamil.
■ Ibu mneyusui
PERSIAPAN RADIOTERAPI

■ Pasien diminta berbaring dan menentukan posisi yang nyaman agar prosedur radioterapi bisa
berjalan dengan lancar.
■ Dokter akan memberikan bantal dan mengikat tubuh pasien agar tidak berubah posisi selama
radioterapi berlangsung.
■ Dokter akan melakukan pemindaian dengan CT Sacan  untuk menentukan bagian tubuh mana
yang akan mendapatkan radiasi.
■ Dokter akan menentukan jenis radioterapi dan berapa kali terapi akan dilakukan, sesuai hasil
pemeriksaan.
■ Dokter akan menandai bagian tubuh pasien yang akan mendapatkan paparan gelombang radiasi.
■ Setelah semua tahapan di atas selesai, radioterapi siap dilakukan.
Prosedur Radioterapi

1. Radioterapi Eksternal.

2. Radioterapi internal.

3. Radioterapi sisitemik
RADIOTERAPI EKSTERNAL

 Jenis terapi radiasi dengan mengarahkan sinar X/ sinar proton ke bagian tubuh yang terserang kanker.

 Tidak menumbulkan rasa sakit.

 One day care

 Durasi 10-20 menit setiap sesi.

 Dapat dilakukan 2x/ minggu.


RADIOTERAPI INTERNAL

■ Disebut BRACHYTERAPI

■ Memasukkan implant radioaktif ke dalam tubuh pasien di lokasi tumbuhnya sel-sel

kanker.

■ Dapt diletakkan dalam tubuh beberapa hari atau permanen  tergantung jebis kanker.

■ Pada implan permanen  radiasi impaln akan menurun seiring waktu


RADIOTERAPI SISTEMIK

 Radioterapi sistemik adalah jenis terapi radiasi yang dilakukan dengan memasukkan
obat-obatan ke dalam tubuh pasien.
■ Oral atau intravena
■ Disebut juga radioisotop
■ Untuk Ca Tiroid dan Ca prostat
■ Paisien harus dirawat di RS
Efek Samping Radioterapi

■ Timbul setelah radioterapi selesai.


■ Antara lain :
■ Kulit gatal, kering dan kemerahan yang umumnya muncul 1–2 minggu setelah terapi
■ Rambut rontok di bagian tubuh yang diterapi, umumnya terjadi 2–3 minggu setelah
terapi
■ Daire, yang biasanya muncul beberapa hari setelah radioterapi dilakukan
■ Limfedema, yang bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan di tungkai
Efek Samping Radioterapi

■ Mudah lelah, yang bisa berlangsung sampai berbulan-bulan setelah terapi

■ Kaku, nyeri dan pembengkakan pada otot dan sendi di area yang diterapi

■ Hilang nafsu makan, yang menyebabkan berat badan menurun

■ Gangguan psikologis, seperti cemas, stres, frustrasi atau depresi


Efek samping Radioterapi

■ Muncul luka di mulut atau sariawan, yang dapat disertai mulut kering, bau mulut, dan

rasa tidak nyaman di mulut saat makan, minum atau berbicara

■ Gangguan seksual dan kesuburan, antara lain  disfungsi ereksi pada pria dan vagina

kering pada wanita

■ Melemahnya daya tahan tubuh karena berkurangnya jumlah sel darah putih
Monitor setelah Radioterapi

■ Monitor respon terapi.


■ Antisipasi efek samping
ALUR PELAYANAN PASIEN
RADIOTERAPI
RADIOLOGI DIAGNOSTIK

1. Non intervensi Non invasif


2. Intervensi Invasif
RADIOLOGI DIAGNOSTIK

■ Pemeriksaan radiologi bisa dilakukan sebagai salah satu metode diagnosis, dan dapat
membantu:Mendeteksi gejala secara lebih spesifik hingga mengerucut pada satu
penyakit
■ Memantau suatu perawatan
■ Mendeteksi berbagai penyakit yang menyerang organ dalam
RADIOLOGI DIAGNOSTIK NON
INVASIF
1. Rontgen ( thoraks,Lumbal, abdomen, TUG, genitalia, ektremitas.
2. CT Scan
3. MRI.
4. USG
5. Mamografi
6. Fluoroscopy
7. Pengobatan Nuklir
8. PET Scan (Position Emission Tomography)
RONTGEN

■ Pemeriksaan dengan sinar X untuk membantu menegakkan diagnosis.


■ Melihat derajat trauma.
■ Melihat kerusakn jaringan pada trauma
CT Scan

■ Computed Tomography Scan


■ Gambaran jauh lebih detil
■ Menggunakan teknologi komputer dan mesin X-ray yang berputar mengelilingi tubuh
untuk mendapatkan gambaran organ yang dituju dari berbagai sisi.
■ CT Scan bisa mengambil gambaran detail bagian dalam kepala, tulang belakang,
jantung, perut, dada, dan organ-organ lainnya
Kegunaan CT Scan

■ Mengetahui letak tumor atau kanker


■ Mempelajari struktur pembuluh darah pasien
■ Mendiagnosis infeksi, kelainan otot, hingga patah tulang
■ Melihat keparahan penyakit, seperti perdarahan organ dalam
■ Memantau keberhasilan perawatan yang sudah dijalani pasien
MRI

■ Magnetic Resonance Imaging

■ menggunakan teknologi komputer yang digabungkan dengan magnet untuk

menciptakan pencitraan organ dalam yang akurat


Guna Pemeriksaan MRI

■ Mendiagnosis aneurisma pembuluh darah otak


■ Melihat kelainan mata dan telinga bagian dalam
■ Memeriksa stroke
■ Mendiagnosis gangguan sumsum tulang belakang
■ Memeriksa cedera otak akibat trauma
■ Melihat gangguan di ginjal, pankreas, prostat, maupun organ dalam lainnya
■ Mendiagnosis multiple sclerosis
USG

■ Metode pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi

tinggi untuk menciptakan gambar dari dalam tubuh.

■ Pemeriksaan ini paling banyak digunakan untuk memeriksa kondisi kandungan dan

mendiagnosis gangguan pada janin maupun rahim ibu.


MAMOGRAFI

■ pemeriksaan radiologi yang dilakukan untuk melihat jaringan payudara secara lebih

jelas. Metode ini dilakukan untuk mendeteksi tumor atau kanker payudara.
FLUOROSCOPY

Dilakukan pada :
■ Artrografi, visualisasi sendi, dan operasi tulang
■ Pemeriksaan saluran pencernaan menggunakan barium
■ Pemasangan kateter intravena dan visualisasi pembuluh darah (angiogram)
■ Tindakan intervensi kateterisasi jantung
■ Lumbal pungsi
■ Histerosalpingogram (HSG)
■ Pemeriksaan saluran kemih seperti, pyelogram intravena dan uretrogram retrograde
■ Pencarian benda asing
■ Proses vertebroplasti perkutan
■ Pemeriksaan fistula (fistulography)
RISIKO FLUOROSCOPY

■ Luka bakar di kulit dan jaringan sekitarnya, sebagai efek paparan radiasi segera
■ Kanker, sebagai efek paparan radiasi yang muncul di kemudian hari
■ Reaksi alergi, apabila menggunakan zat kontras.
■ Perdarahan pada prosedur histeriosalpingogram
■ Rasa tidak nyaman akibat prosedur kateterisasi
PENGOBATAN NUKLIR

■ Menggunakan tenaga nuklir berskala kecil.


■ Dengan metode ini, tenaga nuklir yang memancarkan gelombang radioaktif akan
ditembakkan ke bagian tubuh tertentu yang ingin dilihat strukturnya.
■ Gelombang tersebut akan membuat organ yang ditembak tersebut memancarkan cahaya
yang kemudian ditangkap oleh komputer, sehingga bisa ditampilkan berupa gambar.
■ Metode ini biasanya digunakan untuk memeriksa struktur tulang, tiroid, dan jantung.
PET SCAN

■ Metode yang cukup berbeda dibanding pemeriksaan radiologi lainnya.

■ Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat struktur serta aliran darah dari dan ke organ.

■ Pada pemeriksaan PET Scan, petugas medisn akan memasukkan suatu zat radioaktif ke dalam pembuluh

darah vena.

■ Zat tersebut akan mengalir bersama dengan darah, sehingga dokter dapat melihat organ dalam secara lebih

jelas.
KOMPLIKASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK
■ Jarang terjadi.
■ Komplikasi sering pada pemeriksaan dengan kontras
■ Mual, pusing, dan muncul sensasi rasa logam di mulut .
■ Penurunan fungsi ginjal ( cairan kontrs berlebihan).
■ Tekanan darah menurun.
KOMPLIKASI RADIOLOGI
DIAGNOSTIK
■Syok anafilaktik.

■Cardiac arrest.

■Risiko kanker meningkat  radiasi yang berulang2 ( CT Scan berulang pada pasien anak, CT Scn di dada dan abdomen).

■Luka dan alat bantu tubuh rusak.

Medan magnet pada mesin MRI dapat menarik logam.

Oleh sebab itu, luka bisa terjadi jika pasien lupa melepas perhiasan sebelum menjalani MRI. Medan magnet MRI juga dapat merusak alat bantu tubuh, seperti alat pacu jantung.
RADIOLOGI DIAGNOSTIK
INTERVENSI
1. Diagnostik.
2. Terapi
RADIOLOGI INTERVENSI
DIAGNOSTIK
■ Angiografi
Pada pasien stroke
RADIOLOGI INTERVENSI TERAPI

1. Flushing pada kasus trombusi


2. Pemasangan stent/coil pada kasusu aneurisma.
3. TACI/TACE
Memasukkan kemoterapi melalui kateter ke pembuluh darah yang memperdarahi
tumor.
4. Uterine Arerial Embilization  untuk mioma uterine
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai