Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 TABEL HASIL PENGAMATAN
IV.1.1 Tabel Hasil Pengamatan panas reaksi 1
Senyawa Volume Suhu
3ml 47̊C
CaCO3 + Hcl 6ml 45̊C
9ml 43̊C
IV.1.1 Tabel Hasil Pengamatan panas reaksi 2
Senyawa Volume Suhu
3ml 43̊C
CaCO3 + Hcl 6ml 44̊C
9ml 45̊C

IV.2 Pembahasan
Termodinamika adalah cabang fisika yang mempelajari hubungan antarakalor
dan usaha mekanik. Dalam pengertian yang lebih luas, termodinamikamerupakan
kajian tentang suhu dan kalor serta pengaruh suhu dan kalor terhadapsifat-sifat zat
(Gemala, 2015).
Hukum termodinamika ke nol berbunyi “Jika dua buah sistem yang terpisah
berada dalam kesetimbangan termal dengan sistem yang lain (sistem yang ketiga),
maka kedua sistem tersebut juga berada dalam kesetimbangan termal” (Gemala,
2015).
Perubahan fase merupakan perubahan tingkat wujud zat, misalnya:
tingkatwujud padat ke cair, tingkat wujud cair ke gas. Pada proses perubahan fase
padatekanan tetap, temperatur benda selalu tetap. Kalor yang diberikan atau kalor
yangdilepaskan pada saat perubahan fase harganya juga tetap dan disebut sebagai
kalorlaten (Warnana,2017).
Kesetimbangan termal merupakan keadaan yang dituju oleh dua sistem
ataulebih, yang dicirikan dengan batasan nilai dari koordinat sebuah sistem,
setelahterjadi hubungan antara satu dengan yang lain lewat dinding diatermis
(Warnana,2017).
Pada praktikum kali ini yang berjudul termodinamika diamana mula-mula dilakukan
perlakuan, disiapkan CaCO3(Kalsium karbonat), yang setara dengan 0,01 mol dan
ditambahkan dengan H2O(air) sebanyak 100 ml, yang digunakan air hangat
kemudian ditambahkan 3 ml Hcl sebanyak 3 kali dan diukur suhu setiap
penambahan Hcl.
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil yang dapat dilihat pada
table 1 dimana pada setiap penambahan 3 ml Hcl suhu yang diperoleh dari sampel
menurun yang diamana hasil terhebut tidak sesuai dengan literature karena pada
panas reaksi memanfaatkan perpindahan panas dari sistem kelingkungan sehingga
disebut reaksi eksoterm, jadi reaksi dengan sistem melepaskan kalor ke lingkungan
yang mengakibatkan suhu meningkat.
Adapun faktor kesalahan pada percobaan ini yaitu ketidak akuratan praktikan
saat menimbang bahan, dan kesalahan saat membaca angka pada termometer, dan
adanya pengaruh suhu dari luar gelas kimia yang tidak sengaja mengganggu kerja
sistem.
Selanjut dapat dilihat pada table 2 yang dimana pada percobaan kedua digunakan
sampel CaCO3 sebanyak 1 gram yang kemudian dilarutkan dengan menggunakan
air sebanyak 100 ml yang telah dihangatkan, setelah itu ditambahkan Hcl sebanyak
3 ml, 6ml dan 9ml. Pada penambahan 3ml Hcl suhu yang diperoleh meningkat yang
dimana hasil tersebut telah sesuai dengan literature karena pada panas reaksi
memanfaatkan perpindahan panas dari sistem kelingkungan sehingga disebut reaksi
eksoterm, jadi reaksi dengan sistem melepaskan kalor ke lingkungan yang
mengakibatkan suhu meningkat.

Anda mungkin juga menyukai