Anda di halaman 1dari 2

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ramadan adalah bulan pembersihan dan penyucian spiritual bagi umat Muslim di mana
kita berusaha meningkatkan ibadah, amal kebaikan, dan sedekah. Sepuluh hari dan malam
terakhir memiliki makna yang lebih besar karena Allah menunjukkan rahmat yang besar
kepada ciptaan-Nya. Ini adalah kesempatan kita untuk mendapatkan berkah besar Ramadan
dan mencari keselamatan sebelum bulan berakhir.

Berikut adalah beberapa amalan yang harus kita lakukan untuk menghidupkan sepuluh
malam terakhir Ramadhan:

1. Mencari Laylatul Qadr

Laylatul Qadr, Malam Takdir atau Malam Kuasa, adalah salah satu malam suci dalam
kalender Islam. Ini terjadi pada sepuluh hari terakhir Ramadan dan merupakan malam di
mana Al-Qur'an diwahyukan kepada Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam).

Malam tersebut juga diyakini sebagai malam di mana Allah menunjukkan rahmat yang
besar kepada ciptaan-Nya dan malam di mana takdir seseorang ditetapkan. Allah berfirman
dalam Al-Qur'an, "Malam kemuliaan lebih baik dari seribu bulan," (Qur'an, 97:3).

Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam) berkata, "Siapa saja yang mengerjakan
shalat pada malam Laylatul Qadr karena iman dan kesungguhan hati, maka dosa-dosa masa
lalunya akan diampuni," (Hadits, Bukhari dan Muslim).

Nabi Muhammad (shalallahu 'alaihi wa sallam) berkata, "Carilah pada sepuluh hari
terakhir, pada malam-malam ganjil," (Hadits, Bukhari dan Muslim).

2. Melakukan i'tikaf

Banyak muslim memilih untuk menghabiskan sepuluh hari terakhir Ramadan dalam
keadaan isolasi (i'tikaf), di mana seseorang fokus pada ibadah kepada Allah semata dan
menjauhkan diri dari urusan duniawi. Ini adalah waktu untuk merenungkan, meningkatkan
ibadah, dan meningkatkan pengetahuan agama, mencari kedekatan dengan Allah.

Sunnah-nya adalah untuk tetap dalam i'tikaf selama sepuluh hari, tetapi sebagai
minimum, dapat dilakukan selama satu hari dan satu malam.
I'tikaf adalah kesempatan besar untuk berhubungan kembali dengan Allah dalam
kesendirian. Ini juga adalah waktu untuk menerapkan praktik keagamaan yang baik yang
dapat dilakukan sepanjang tahun. Isolasi ini biasanya dilakukan di masjid bersama dengan
kaum muslimin yang mencari alam Laylatul Qadr.

3. Memberi Sedekah selama sepuluh malam terakhir

Sepuluh hari terakhir Ramadan adalah kesempatan untuk mendapatkan berbagai pahala
dengan memberi sadaqa kepada mereka yang membutuhkan demi mencari keridhaan Allah.
Pahala memberi sedekah selama Ramadan akan dilipatgandakan hingga 70 kali lipat, dan
pahala dari setiap amal saleh selama Laylatul Qadr setara dengan melakukan amal yang sama
selama lebih dari 83 tahun!

Nabi (sholallahu 'alaihi wa sallam) bersabda "Sedekah dapat memadamkan dosa


sebagaimana air memadamkan api," (Hadis, Tirmidzi). Dan juga mengatakan bahwa Allah
akan memberikan bantuan pada Hari Kiamat bagi orang yang memberi sedekah: "Bayangan
seorang mukmin pada hari kiamat akan menjadi sedekahnya. Bersedekahlah dengan murah
hati sebelum Ramadan berakhir dan bantu kami memberikan bantuan bagi mereka yang
hidupnya telah terkoyak oleh perang, kelaparan, dan bencana alam.

Wahai kaum Muslimin! Adapun tanda-tanda datangnya lailatul qadar adalah seperti
yang diriwayatkan Oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah
saw., pernah bersabda:

"Pada saat terjadinya Lailatul Qadar itu, malam terasa jernih, terang, tenang, cuaca
sejuk tidak terasa panas tidak juga dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan
jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan."

Tunjukkan belas kasihan kepada orang lain agar Allah dapat menunjukkan belas kasih
kepada para Jamaah sekalian.

Demikian Ceramah singkat kita pada malam hari ini.

Terlebih dan kurangnya saya mohon maaf.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai