Anda di halaman 1dari 18

EFEKTIVITAS SATPOL PP DALAM PENEGAKAN

PERATURAN BUPATI NOMOR 10 TAHUN 2021 DI


KABUPATEN GARUT

KAJIAN KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
NAUFAL ADLI 31.0407
SITI IKPINI RIZKIYATUL BAROKAH 31.0412
SABRINA INDRAMEGA AYU WARDANI 31.0570

KELAS H-6
PROGRAM STUDI : PRAKTIK PERPOLISIAN TATA PAMONG

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


KAMPUS JATINANGOR
2021
2
3

EFEKTIVITAS SATPOL PP DALAM PENEGAKAN PERATURAN


BUPATI NOMOR 10 TAHUN 2021 DI KABUPATEN GARUT

NAUFAL ADLI (31.0407/H-6)


Email: nopalisasi@gmail.com
No. Telepon:08815681308
SITI IKPINI RIZKIYATUL BAROKAH (31.0412/H-6)
Email: pinibarokah234@gmail.com
No. Telepon:081315317898
SABRINA INDRAMEGA AYU (31.0570/H-6)
Email: asabrinaindramega@gmail.com
No. Telepon: 081918242919

ABSTRAK

Polisi Pamong Praja adalah perangkat pemerintah daerah dengan tugas pokok
dan fungsi menegakkan peraturan daerah, menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat Efektivitas Satpol PP
Kabupaten Garut dalam Penegakan Peraturan Bupati No 10 Tahun 2021. Peneliti
menggunakan teori efektivitas oleh Gibson dalam Tangkilisan untuk mengetahui Efektivitas
Satpol PP Kabupaten Garut melalui indikator-indikator teori Efektivitas.

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang menitikberatkan pada
pendekatan kepustakaan dan dokumentasi serta wawancara terhadap objek penelitian.
Pengukuran suatu keefektivitasan suatu peraturan ditentukan pada ketaatan suatu individu
terhadap suatu produk hukum,semakin besar ketaatan yang dilakukan oleh individu tersebut
maka dapat dikatakan aturan hukum tersebut bersifat efektif. Hasil yang tercipta dari
keberhasilan efektivitas produk hukum yakni dengan terciptanya ketertiban dan keamanan
dalam lingkungan masyarakat.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa Satpol PP


Kabupaten Garut masih belum efektif dalam menegakkan Peraturan Bupati No 10 Tahun
2021. Penyebabnya adalah karena ada beberapa indikator yang tidak terpenuhi seperti jumlah
4

personil tidak sebanding dengan luas wilayah Kabupaten Garut. Kemudian masih banyaknya
pelanggar yang menandakan kurangnya kesadaran masyarakat menjaga Protokol Kesehatan
pada masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro.

Kata Kunci : Efetiktivitas, Satpol PP, Peraturan Bupati

ABSTRACT

The Civil Service Police is a local government apparatus with the main task and function of
enforcing regional regulations, maintaining public order and public peace. The purpose of
this study was to see the effectiveness of the Garut Regency Satpol PP in Enforcement of
Regent Regulation No. 10 of 2021. The researcher used the theory of effectiveness by Gibson
in Tangkilisan to determine the effectiveness of the Garut Regency Satpol PP through the
effectiveness theory indicators.

The method used is a qualitative research method that focuses on the literature and
documentation approach as well as interviews with the research object. The measurement of
the effectiveness of a regulation is determined by the obedience of an individual to a legal
product, the greater the obedience carried out by the individual, it can be said that the legal
rule is effective. The results created from the successful effectiveness of legal products are the
creation of order and security in the community.

Based on the research that has been done, the researcher concludes that the Garut Regency
Satpol PP is still not effective in enforcing the Regent's Regulation No. 10 of 2021. The
reason is because there are some indicators that are not met such as the number of personnel
is not proportional to the area of Garut Regency. Then there are still many violators which
indicate a lack of public awareness of maintaining the Health Protocol during the Micro-
Scale Social Restriction period.

Keywords: Effectiveness, Civil Police, Regent Regulation


5

PENDAHULUAN

Virus corona adalah keluarga besar dari virus yang bisa menyebabkan penyakit yakni
pada hewan atau manusia. Penyakit virus corona COVID-19 ini diketahui mirip dengan
penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Penyakit ini menyebar dengan begitu cepatnya didunia maupun di
Indonesia ini maka dari itu melihat hal ini World Health Organization (WHO) menetapkan
virus ini sebagai pandemic.

Saat ini Indonesia termasuk salah satu negara dengan penduduk yang terkena virus
corona paling tinggi adapun daerah provinsi yang membuat Indonesia termasuk negara paling
tinggi terkena virus corona yakni salah satunya daerah provinsi Jawa Barat. Jumlah orang
yang terkena corona di Provinsi Jawa Barat sebanyak 111.462 orang
( pikobar.jabarprov.go.id). Adapun penyumbang terbanyak ketiga sebagai kasus aktif paling
tinggi se-Jawa Barat adalah Kabupaten Garut sebanyak 12.342 orang (newsdetik.com).

Gambar 1.1 Gambar 1.2


Peta Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut
(Sumber : https://covid19.garutkab.go.id/)
6

Salah satu kecamatan di Kabupaten Garut yaitu kecamatan Selaawi yang memiliki
kasus aktif tertinggi di Kabupaten Garut. Adapun dikatakan oleh Bupati Garut, Rudy
gunawan saat di wawancarai oleh wartawan menjelaskan bahwa alasan melonjaknya kasus
corona di Kabupaten Garut pada Bulan Juni kemarin dikarnakan pertama, Banyak di daerah-
daerah pelosok yakni di daerah Garut Selatan mengadakan acara-acara hajatan padahal saat
itu juga sedang berlangsungnya pilkada namun setelah pilkada lonjakan corona tidak ada,
lonjakan terjadi karena acara hajatan tersebut. Selanjutnya karena keterlambatan melaporkan
gejala yang dialami masyarakat terkait dengan covid-19 dan yang terakhir adalah karena
keterbatasannya alat kesehatan terutama alat ventilator. Padahal sudah jelas pemerintah
Indonesia melalui instruksi dalam negeri nomor 15 tahun 2021 tentang diberlakukannya
PPKM darurat. Seharusnya masyarakat sudah memahami apa yang seharusnya dilakukan dan
tidak dilakukan.

Dalam hal ini menindaklanjuti Instruksi Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 Tentang
diberlakukannya PPKM pemerintah kabupaten Garut pun menindaklanjuti yakni dengan
menyesuaikan perintah pemerintah tersebut dengan mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor
10 Tahun 2021 Tentang pelaksanaan pedoman PPKM penanganan Corona. Dalam hal ini
pemerintah kabupaten Garut melalui satpol PP yang berada di setiap wilayah yang memiliki
peran untuk menegakkan peraturan daerah yakni mengenai pemberlakuan PPKM di daerah
kabupaten Garut demi terciptanya efektivitas dalam penegakan Peraturan Bupati Nomor 10
Tahun 2021 di Kabupaten Garut. Dalam menjalankan aksinya masih tetap di Kabupaten
Garut khususnya di Kecamatan Selawi masih melonjaknya kasus aktif corona. Satpol PP
sudah memberikan sanksi dan lainnya namun tetap masyarakat kecamatan Selawi tidak
mematuhi peraturan yang di berlakukan di daerah tersebut. Maka dari itu, pengaruh peraturan
dan adanya peran Satpol PP tersebut belum ada efektivitas pada masyarakat sehingga masih
banyak yang tidak mentaati peraturan tersebut. Bila suatu aturan tersebut ditaati oleh
sebagian masyarakat maka peraturan tersebut adalah efektif. Melihat hal ini, maka penulis
tertarik untuk mengkaji mengenai efektivitas Satpol PP dalam penegakkan peraturan Bupati
Nomor 10 Tahun 2021 di Kabupaten Garut Kecamatan Selaawi.

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yaitu Bagaimana efektivitas
Satpol PP dalam penegakkan peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2021 di Kabupaten Garut
Kecamatan Selaawi? Bagaimana kendala dan solusi dalam melakukan efektivitas Satpol PP
7

dalam penegakkan peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2021 di Kabupaten Garut Kecamatan
Selaawi? Adapun tujuan adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas Satpol PP dalam penegakkan peraturan
Bupati Nomor 10 Tahun 2021 di Kabupaten Garut Kecamatan Selaawi.
2. Untuk mengetahui bagaimana kendala dan solusi dalam melakukan efektivitas Satpol
PP dalam penegakkan peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2021 di Kabupaten Garut
Kecamatan Selaawi.
METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menitikberatkan pada


pendekatan kepustakaan dan dokumentasi serta wawancara terhadap objek penelitian. Metode
kualitatif dinilai tepat terhadap judul penelitian yang akan diambil dimana mengembangkan
nilai dan kesimpulan berdasarkan data. Karakteristik dari penelitian kualitatif yaitu penilaian
kepada analisa data dan proses dari suatu hasil yang akan dicapai. Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 2 Agustus 2021 hingga 18 Agustus 2021 di Kecamatan Selaawi Kabupaten
Garut Provinsi Jawa Barat. Langkah yang diambil dalam mengumpulkan data sampel
berorientasi pada teknis pelaksanaan kebijakan yang dibuat, interview dari narasumber
Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Garut serta literatur-literatur seperti buku dan
lainnya.

Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan dengan mengkaji literatur-literatur dari


berbagai macam sumber serta menggunakan metode yaitu dokumentasi dan wawancara.
Dalam metode wawancara terdapat narasumber yang akan diwawancarai. Narasumber
tersebut berkaitan dengan efektivitas rencana program kerja Satuan Polisi Pamong Praja di
Kabupaten Garut dalam sikap tanggap darurat dalam pelaksanaan Program Pembatasan
Kegiatan Masyarakat yang sudah dinaikkan statusnya menjadi Level 4 pada bulan Agustus
ini. Dalam hal ini narasumber yang tepat yaitu Bapak Muhammad Topan Sandi, S.IP yang
saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Garut.

Dalam metode dokumentasi teknik pengumpulan data berdasar pada informasi dan
dokumen pendukung, hasil riset di lapangan, serta hukum terkait peraturan yang dikeluarkan
oleh Bupati Garut Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pembatasan Sosial
Berskala Mikro dalam Penanganan Covid-19 dan disajikan dalam bentuk pernyataan yang
8

bersifat naratif. Data tersebut dikaji dengan menggunakan studi pustaka dan pengumpulan
dari beberapa analisa informasi pemerintahan pusat maupun informasi dari Satuan Polisi
Pamong Praja Kabupaten Garut kemudian disimpulkan dalam bentuk analisa. Pertanyaan
naratif ini yang akan menjadi landasan tujuan dari Efektivitas Satuan Polisi Pamong Praja
dalam Penegakan Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2021 di Kabupaten Garut khususnya di
Kecamatan Selaawi dalam salah satu sampel yang akan dikaji.

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana kontribusi yang diberikan dalam


kefektifitasan Satpol PP dalam program kerja pembatasan kegiatan masyarakat Covid-19 di
Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut agar program tersebut dapat dikatakan berhasil dan
berjalan sesuai dengan harapan sehingga program PPKM tidak berkelanjutan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Teori Efektivitas
Sebagaimana dikemukakan oleh Gibson et. Al dalam Tangkilisan (2005:141) bahwa
efektivitas bisa diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai


2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan
3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang baik
4. Perencanaan yang matang
5. Penyusunan program yang tepat
6. Tersedianya sarana dan prasarana yang tepat
7. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik

Pengukuran suatu keefektivitasan suatu peraturan ditentukan pada ketaatan suatu


individu terhadap suatu produk hukum,semakin besar ketaatan yang dilakukan oleh individu
tersebut maka dapat dikatakan aturan hukum tersebut bersifat efektif.Hasil yang tercipta dari
keberhasilan efektivitas produk hukum yakni dengan terciptanya ketertiban dan keamanan
dalam lingkungan masyarakat. Ini merupakan tujuan dari teori efektivitas.
9

Ketertiban umum haruslah diwujudkan dalam lapisan masyarakat, hal ini menjadi
landasan utama dalam pembangunan pemerintahan. Kebijakan berupa Peraturan Daerah
menjadi landasan dasar yuristisi dalam mengatasi masalah ketertiban umum serta sebagai
acuan dalam terbentuknya sub bagian di berbagai bidang pemerintah daerah dalam
penegakan ketertiban umum untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum di
Kabupaten Garut.

Unsur utama dalam penegakan Perda dilaksanakan oleh Kepala Daerah dan dibantu
oleh pihak yang ditugaskan untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mewujudkan
ketertiban di masyarakat, hal ini disesuaikan dengan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong
Praja. Sebagaimana tertuang dalam peraturan Pemerintahan daerah, dibentuknya Satuan
Polisi Pamong Praja yang bertujuan membantu pemerintah daerah dalam menyelenggarakan
ketertiban umum di masyarakat.

Efektivitas Satpol PP Dalam Penegakan Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2021


Efektivitas Satpol PP Dalam Penegakan Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2021
sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2021 Pelaksanaan
Pembatasan Sosial Berskala Mikro Level 4 di Wilayah Jawa dan Bali, khususnya di
Kabupaten Garut. Dalam pelaksanaannya diketuai oleh Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) serta melibatkan beberapa lembaga pemerintahan yang
berwenang seperti Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(KPCPEN). Pendekatan yang dilakukan berbasis mikro yakni dengan melibatkan satuan
terkecil dalam masyarakat dalam penegakan disiplin dan sadar hukum dalam PPKM saat ini.
Dalam hal ini melibatkan bebagai pihak dari TNI/Polri hingga Satpol PP untuk meningkatkan
disiplin masyarakat serta penegak hukum yang nantinya akan dievaluasi secara dinamis.

Dalam hal ini konsep produktivitas juga mengukur efektivitas pelayanan.


Produktivitas sebagai rasio antara input dan output. Dalam hal ini produktivitas
mengembangkan ukuran produktivitas yang lebih luas dengan diharapkan sebagai salah satu
indikator kinerja yang penting. Dilihat dari pelaksanaan tupoksi terkait dalam penertiban dan
penegakan PSBM (Pembatan sosial berskala mikro) yang dilakukan oleh Satpol PP terhadap
masyarakat Kabupaten Garut untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan kinerja dapat
berjalan sesuai dengan target.
10

Saat ini Kabupaten Garut memasuki kondisi darurat Covid-19 hal itu disampaikan
langsung oleh Bupati Garut Rudy Gunawan dalam siaran persnya melalui Dinas Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Garut, beliau menetapkan hal ini karena semakin hari kasus
pasien positif terus mengalami peningkatan. Penyebaran Covid-19 tidak hanya di Kecamatan
Selaawi namun terdapat banyak desa yang menunjukkan tingkat penyebaran Covid-19 masih
tinggi dan patut diwaspadai. Dalam perkembangan kasus Covid-19 ada hasil RT PCR yang
dikonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 20 kasus, rapid antigen positif sebanyak 36 kasus.
Disampaikan bahwa jumlah total kasus konfirmasi positif di Garut sekarang mencapai 22.333
kasus.

Banyak dampak yang dirasakan warga Kabupaten Garut selama PPKM mulai dari
kurangnya tenaga kesehatan dan alat medis, naiknya tingkat pengangguran hingga
perekonomian yang semakin menurun. Menindaklanjuti hal ini Bupati Garut, Rudy Gunawan
menerima kunjungan kerja dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat
dalam rangka penyerahan bantuan paket sembako untuk warga Kabupaten Garut. Selain itu
terdapat lembaga pemerintahan Kabupaten Garut yang turut serta dalam mensejahterakan
masyarakat yang terkena dampak dari PPKM ini yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten
Garut, Nurdin Yana, yang memberikan bantuan dana kepada profesi yang tidak bisa
dilakukan dengan wfh penerima bantuan ini adalah penarik becak, kusir delman, pedagang
kaki lima (PKL), seniman, dan supir angkot yang terdampak adanya perpanjangan PPKM di
Kabupaten Garut.

Gambar 2.1 Gambar 2.2


Pemberian Bantuan dari Pemkab Garut Upaya Satpol PP dalam Penegakkan Prokes
( Sumber : garutkab.go.id ) ( Sumber : dramedia.id )

Selain pemberian bantuan dari beberapa pihak pencegahan juga perlu diupayakan dan
terus dilakukan agar jumlah orang yang terdampak virus Covid-19 dapat terus menurun
11

secara signifikan. Bupati Garut membuat sejumlah kebijakan dan upaya di daerah Kabupaten
Garut. Upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Garut dalam rangka menekan jumlah
kenaikan Covid-19 ini yaitu dengan melakukan penyekatan di daerah Kadungora, Cilawu,
Tarogong Kaler, Selaawi dan Pasirwangi. Adapun kebijakan lain yakni menutup semua
tempat wisata berdasar kepada surat edaran Bupati Garut Dinas Pariwisata dan Budaya Garut
untuk mengurangi lonjakan kenaikan Covid-19 serta melakukan penyekatan di beberapa
tempat dan membatasi jam operasional fasilitas umum hingga pukul tujuh malam. Dalam
aktivtias perkantoran di lingkungan Pemkab Garut menerapkan program 100% WFH (work
from home). Namun untuk ASN yang memiliki fungsi pelayanan kepada masyarakat, tetap
melaksanakan kegiatan di kantor dengan pengaturan kerja yang fleksibel. Dalam
kebijakannya Rudy pun meminta pemerintah kecamatan melakukan penegakan protokol
kesehatan (prokes). Selain itu vaksinasi untuk masyarakat pun harus berjalan. Rudy meminta
dinas sosial dan dinas ketahanan pangan untuk siap 24 jam agar mengantisipasi adanya warga
bila kekurangan pangan selama pembatasan aktivitas ini.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan arahan kepada Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam menegakkan aturan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM). Selama penegakan peraturan ini petugas diharapkan bersifat
humanis dan persuasif dalam berhadapan dengan masyarakat. Bupati Garut, Rudy Gunawan,
menginstruksikan jajarannya untuk siaga 24 jam selama masa darurat Covid-19. Rudy
meminta Satgas Covid-19 di tingkat OPD hingga kecamatan untuk meningkatkan
penanganan Covid-19 sedini mungkin. Selain menginstruksikan Satgas di tingkat OPD untuk
lebih aktif, Rudy juga meminta Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan memberlakukan piket
selama 24 jam di kantor kecamatan masing-masing. Rudy juga mengarahkan Satpol PP
sebagai penanggung jawab piket 24 jam di setiap Kecamatan untuk mempercepat penanganan
pada warga yang terpapar Covid-19. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut siap
memfasilitasi tempat isolasi terpusat yang ada di tingkat desa. Hal itu dilakukan agar
penanganan pasien Covid-19 dapat dilakukan maksimal.

Dalam hal ini peran dari Satpol PP dalam penegakan dan pelaksanaan program
pemerintah sangat diperlukan. Hal ini sesuai dengan visi misi Satpol PP dalam penegakan
perda. Satpol PP memiliki tindakan aparat dalam menindak para pelanggar yang dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu sebagai berikut:
12

a. Tindakan Pre-emtif

Tindakan ini berupa penyuluhan dan pendekatan secara persuasif. Dalam tahap ini
Satpol PP melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang melanggar peraturan daerah,
dilakukannya dengan pendekatan secara persuasif seperti diskusi. Di Kabupaten Garut secara
akumulatif terdapat 1 hingga 3% pelanggar yang tidak mematuhi aturan protokol kesehatan
dimulai dari sanksi ringan, sedang, dan berat. Hal ini diberikan agar masyarakat sadar bahwa
tindakan tersebut melanggar aturan dan tidak mengulanginya lagi.

b. Tindakan Preventif

Tujuan tindakan ini agar masyarakat tidak lagi melakukan jenis pelanggaran yang
sama. Dilakukan dengan cara patroli pengawasan, bila dalam patroli ditemukan ada yang
melanggar aturan maka dilakukan penjagaan. Bila tahap ini sudah dilakukan namun masih
banyak masyarakat yang melanggar maka diberikan teguran lisan maupun tulisan. Bila masih
melalukan pelanggaran maka akan diberikan tindakan secara non yustisial dan akan dibawa
ke pengadilan.

Faktor-faktor penghambat efektivitas Satpol PP dalam penegakan Peraturan Bupati No 10


Tahun 2021 di Kabupaten Garut berasal dari :

a. Faktor Internal

1. Kekurangan personil

Satpol PP Kabupaten Garut berjumlah sekitar 186 personil. Kurang memadai, bila ada
kegiatan tertentu dengan waktu yang bersamaan akan terjadi kekurangan personil.

2. Adanya kekurangan sarana dan prasaran

Sarana dan Prasarana Satpol PP Kabupaten Garut cukup banyak namun ukuran kantor yang
kecil bisa dibilang kurang memadai. Hampir semua satpol PP kekurangan personil ini
disebabkan adanya moratorium Pegawai Negeri Sipil.
13

(Sumber : HARIANGARUTNEWS.com)

3. Terdapat adanya suatu kualitas

Pendidikan adalah salah satu faktor yang menjadi penghambat dalam melakukan
tugas,rendahnya tingkat wawasan calon satpol PP ini menyebabkan kualitas pun
rendah.Personil satpol PP yang memiliki hal itu akan sangat lambat dalam bertugasnya.

4. Fasilitas Kerja

Dalam hal ini satpol PP kabupaten Garut menjalankan tugasnya ada berbagai macam
hambatan dalam melakukan upaya untuk menertibkan masyarakat agar lebih mematuhi
protokol kesehatan dan regulasi PSBM yang telah ditetapkan oleh bupati Kabupaten
Garut,hal ini karena menurunnya kualitas kerja mereka,yang penyebabnya adanya fasilitas
kerja yang dimiliki oleh satpol PP Kabupaten Garut seperti Kendaraan dinas.

b. Faktor Eksternal

Lemahnya Penegakan Hukum

Dalam hal ini masih lemahnya penegakan hukum yang ada di Kabupaten Garut dimana
mengakibatkan kinerja dari Satpol PP semakin berkurang dan tidak memadai pada saat
menegakkan Perda, hal ini disebabkan karena luasnya wilayah Kabupaten Garut .

Mengenai hal ini sumber daya aparatur Satpol PP tidak saja harus memadai, namun harus
dapat diperlukan kemampuannya dengan tujuan untuk menjamin suatu kebutuhan fungsi-
fungsi manajemen. Dalam hal ini pula dapat diartikan bahwasannya kelemahan yang
terjadi pada saat ini menyebabkan keberhasilan penegakkan Peraturan Daerah sulit dicapai,
mengingat keunggulan Sumber Daya Manusia atas Satpol PP dalam menghasilkan
kinerja untuk melakukan penegakkan Peraturan Daerah belum maksimal. Maka dengan
mengenai hal ini, yang melihat adanya suatu hambatan yang dihadapi oleh Satpol PP
14

Kabupaten Garut dalam penertiban masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di masa
pandemi covid-19 saat ini, serta Peraturan Bupati No 10 Tahun 2021 tentang PSBM maka
Satpol PP memiliki tugas-tugas yang dilakukan untuk mengantisipasi atas terjadinya suatu
hambatan-hambatan.

Yang menjadi payung hukum Satpol PP dalam menjalankan tugasnya tertuang di dalam
Pasal 6 jo. Pasal 7 PP No. 16 Tahun 2018 Tentang Satpol PP.

SIMPULAN

Evektifitas Satpol PP Kabupaten Garut dalam menegakkan Peraturan Bupati No 10


Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro Dalam
Penanganan Covid-19 jika dilihat dari indikator teori efektivitas bisa dikatakan tidaklah
efektif karena ada indikator yang tidak terpenuhi. Selanjutnya mengingat jumlah personel
Satpol PP Kabupaten Garut yang berjumlah 186 Personil dan luas wilayah Kabupaten Garut
yang mencapai 3065km² mengakibatkan Satpol PP Kabupaten Garut kewalahan. Kemudian
masih adanya pelanggar sekitar 1-3% pelanggar mulai dari sanksi ringan sampai dengan berat
menandakan masih kurangnya kesadaran warga masyarakat terhadap peraturan yang ada di
Kabupaten Garut. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya penambahan dari jumlah
personel hingga peningkatan maupun penambahan sarana prasarana untuk menanggulangi
serta menegakkan Peraturan Bupati No 10 Tahun 2021. Perlu juga adanya kerjasama dan
kordinasi antar instansi seperti TNI/POLRI untuk memaksimalkan penegakkan Peraturan
Daerah.
15

DAFTAR PUSTAKA
Mukhamar, M., Adawiyah, W. and Indrayanto, A. 2021. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Dan Efektivitas Organisasi
Dalam Mewujudkan Ketertiban Dan Ketentraman Umum Kabupaten Cilacap”. Jurnal
Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi, 22(4), pp.468-491.
adoc.pub. 2021. “Peranan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Dalam Penertiban Anak
Jalanan Di Kota Padang” . (https://adoc.pub/peranan-satuan-polisi- pamong-praja-
satpol-pp-dalam-penertiban.html).
Soekanto, Soerjono.2007.“Faktor faktor yang mempengaruhi hukum Penegakan Hukum,
Jakarta UI Press”
16

Kris. 2021. “Dorong Efektivitas Pembatasan, Pemerintah Upayakan PPKM Berbasis Mikro”.
presidenri.go.id. Retrieved February, 3 2021. (https://www.presidenri.go.id/siaran-
pers/dorong-efektivitas-pembatasan-pemerintah-upayakan-ppkm-berbasis-mikro/)
Budilaksono, Imam. 2021. “Perpanjangan PPKM kesempatan ukur kefektivitasan
penanganan pandemi”. antaranews.com. Retrieved August, 3 2021.
(https://www.antaranews.com/berita/2303854/puan-perpanjangan-ppkm-kesempatan-
ukur-efektivitas-penanganan-pandemi)

kompas.com. 2021. “Aturan Lengkap PPKM Level 4 yang Berlaku hingga 25 Juli 2021”.
Kompas.com. Retrieved August, 21 2021.
(https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/21/123000065/aturan-lengkap-ppkm-
level-4-yang-berlaku-hingga-25-juli-2021)

Bebey, Aksara. 2021. “11 Wilayah di Jawa Barat Zona Merah”. Merdeka.com. Retrieved
June, 29 2021. (https://www.merdeka.com/peristiwa/11-wilayah-di-jawa-barat-zona-
merah.html)

jabarprov.go.id. 2021. “Terapkan Protokol Kesehatan, Satpol PP Kab. Garut Langsung


Turunkan 70 Personel”. Jabarprov.go.id. Retrieved August, 07 2020.
(https://jabarprov.go.id/index.php/news/38655/2020/07/29/Terapkan-Protokol-
Kesehatan-Satpol-PP-Kab-Garut-Langsung-Turunkan-70-Personel)

Hanapi. 2021. “Satgas Covid-19 Kabupaten Garut Gelar Sosialisasi dan Simulasi Tracer
Covid-19”. Garutkab.go.id. Retrieved August, 2 2021.
(https://garutkab.go.id/news/satgas-covid-19-kabupaten-garut-gelar-sosialisasi-dan-
simulasi-tracer-covid-19)

Karang, Ari Maulana. 2021. “Kasus Covid-19 di Garut Terus Naik, Diikuti Angka Kematian
Pasien”. Regional.kompas.com. Retrieved June, 2 2021.
(https://regional.kompas.com/read/2021/06/02/054436978/kasus-covid-19-di-garut-
terus-naik-diikuti-angka-kematian-pasien)

Karang, Ari Maulana. 2021. “Kabupaten Garut Zona Merah Covid-19, Ini Kebijakan Baru
Pemda”. Regional.kompas.com. Retrieved June, 30 2021.
(https://regional.kompas.com/read/2021/06/30/190521478/kabupaten-garut-zona-
merah-covid-19-ini-kebijakan-baru-pemda?page=all)

Hanapi. 2021. “Dinkes Garut Ingatkan Warga, Varian Baru Covid-19 Banyak Menyerang
Anak-Anak”. Garutkab.go.id. Retrieved June, 22 2021.
(https://garutkab.go.id/skpd_news/dinkes-garut-ingatkan-warga-varian-baru-covid-19-
banyak-menyerang-anak-anak)

Ghani, Hakim. 2021. “Tekan COVID-19, Penyekatan Dilakukan di 5 Ruas Jalan Garut”.
News.detik.com. Retrieved July, 01 2021. (https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-
5627330/tekan-covid-19-penyekatan-dilakukan-di-5-ruas-jalan-garut)

Fatoni, Muhammad. 2021. “Satpol PP Harus Humanis Tegakkan Aturan PPKM”.


Jogja.tribunnews.com. Retrieved July, 19 2021.
17

(https://jogja.tribunnews.com/2021/07/19/satpol-pp-harus-humanis-tegakkan-aturan-
ppkm-mendagri-etika-dan-perilaku-jangan-seperti-preman)

Hanapi. 2021. “Gerakan Koperasi Jawa Barat Beri Bantuan Sembako Untuk Masyarakat
Terdampak PPKM di Garut”. garutkab.go.id. Retrieved August, 06 2021.
(https://garutkab.go.id/news/gerakan-koperasi-jawa-barat-beri-bantuan-sembako-
untuk-masyarakat-terdampak-ppkm-di-garut)

Dinas Komunikasi dan Informatika. 2021. “Pemkab Garut Salurkan Bantuan Untuk Beberapa
Profesi yang Terdampak PPKM”. Mediacenter.garutkab.go.id. Retrieved July, 23
2021. (https://mediacenter.garutkab.go.id/site/read/pemkab-garut-salurkan-bantuan-
untuk-beberapa-profesi-yang-terdampak-ppkm)

Jpnn.com. 2021. “Cegah Covid-19, Pemkab Garut Tutup Semua Objek Wisata”. msn.com.
Retrieved June, 26 2021. (https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/cegah-covid-19-
pemkab-garut-tutup-semua-objek-wisata/ar-AALvvIX)

Fakhruddin, Muhammad. 2021. “Pemkab Garut akan Fasilitasi Tempat Isolasi di Tingkat
Desa”. Repjabar.republika.co.id. Retrieved August, 02 2021.
(https://repjabar.republika.co.id/berita/qx7d60327/pemkab-garut-akan-fasilitasi-
tempat-isolasi-di-tingkat-desa)

Dinas Komunikasi dan Informatika. 2021. “Pemkab Garut Akan Lakukan Vaksinasi Massal
di Pendopo dan di Kantor Kecamatan”. Mediacenter.garutkab.go.id. Retrieved June,
17 2021. (https://mediacenter.garutkab.go.id/site/read/pemkab-garut-akan-lakukan-
vaksinasi-massal-di-pendopo-dan-di-kantor-kecamatan)

Wijayannti, Lilien. 2021. “Darurat Covid-19, Bupati Garut Instruksikan Jajarannya Siaga 24
Jam”. Jurnaljabar.id. Retrieved June, 21 2021.
(https://www.jurnaljabar.id/bewara/darurat-covid-19-bupati-garut-instruksikan-
jajarannya-siaga-24-jam-b2c4F9c78)

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/legitimasi/article/view/8512
18

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai