Anda di halaman 1dari 3

As Siyasah, Vol. 4, No.

2, November 2019 ISSN: 2549-1865

PENERAPAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN IT CENTER


DI DINAS BINA MARGA KABUPATEN KOTABARU

SIFA FAUZIAH
FISIP, Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin
Email : fauziahsyifaa05@gmail.com

Abstract

The purpose of the study is to know the application of good governance principle in managing the IT
Center at Bina Marga Department Kotabaru regency. The researcher used descriptive qualitative
research as the method of the study. From the result of the research, the researcher found that the
application of Good Governance principle in managing IT Center at Bina Marga Department
Kotabaru Regency was measured as well by using 9 principles, such as participation indicator, law
indicator, transparency indicator, responsive indicator, consensus indicator, equilavment indicator,
effectivity and efficiency indicator, accountability indicator, and visibility indicator. Lack of
internet network and the minimum socialization occurred to be the obstacle factors in delivering the
information. For the supporting factors, the researcher found human resource and information data
became the supporting factors in managing IT center well.

Keyword :Management, Good Governance, and IT Center

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

Secara normatif, alasan hukum yang 1. Partisipasi (Participation)


menjadi acuan regulatif dari IT di Indonesia 2. Penegakan hukum (Rule Of Low)
mengacu kepada Intruksi Presiden. Regulasi ini 3. Transparansi (Transparency)
sebagai payung hukum yang pertama sejak 4. Responsif (Responsiveness)
reformasi sebagai regulasi yang membuka 5. Konsensus (Consensus Orientation)
ruang bagi pelaksanaan IT dalam organisasi 6. Kesetaraan dan keadilan (Equity)
pemerintahan termasuk kepada layanan publik. 7. Efektifitas dan efisien
Kemudian intruksi presiden di topang dengan 8. Akuntabilitas
UU yang tediri dari 13 bab dan 54 pasal. UU 9. Visi Strategi (Strategic Vision)
No. 11 Tahun 2008, pada awalnya sebagai Organisasi dan kinerja governance dalam
regulasi yang diperuntukan untuk mengatur pasolong (2007:175). Sedangkan menurut
proses transaksi dalam bentuk digital, tetapi Prawirosentoso dalam Pasolong (2007: 176)
kemudian pada prakteknya lebih banyak berpendapat bahwa kinerja merupakan hasil
dijadikan sebagai acuan penggunaan IT dalam kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau
aspek kehidupan baik di pemerintahan maupun kelompok pegawai atau kelompok pegawai
untuk layanan publik. Sehingga regulasi ini dalam suatu organisasi.
pada akhirnya lebih di kenal dengan UU IT
ketimbang dengan transaksi elektronik. METODE PENELITIAN
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah
untuk penelitian ini yaitu: Bagaimanakah Penelitian ini menggunakan pendekatan
Penerapan Prinsip Good Governance Dalam kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data
Pengelolaan It Center Di Dinas Bina Marga berupa wawancara dan observasi. Sumber data
Kabupaten Kotabaru, Apa sajakah faktor yang dari hasil wawancara ditambah dengan
mempengaruhi pada Penerapan Prinsip good beberapa data sekunder seperti dokumen dan
Govermant dalam Pengelolaan IT Center Di laporan resmi pemerintah (BPS). Penelitian
Dinas Bina Marga Kabupaten Kotabaru. dilakukan di Kotabaru. Dengan unit penelitian

Syifa Fauziah│Penerapan Prinsip ….. | 63


As Siyasah, Vol. 4, No. 2, November 2019 ISSN: 2549-1865

pada organisasi pemerintahan daerah yaitu pada lansir oleh dinas Bina Marga. Berdasarkan hasil
dinas Binamarga. wawancara dapat disimpulkan bahwa indikator
Transparansi pada pengelolaan IT Center di
HASIL DAN PEMBAHASAN Dinas Bina Marga Kabupaten Kotabaru sudah
berjalan dengan baik.
Ada 9 Indikator perwujudan good
governance, yaitu: Partisipasi (Participation), Indikator Responsif
Penegakan hukum (Rule Of Low),Transparansi Menurut Pramusinto (2013) Praktek
(Transparency), Responsif (Responsiveness), Good Governance dilihat dari aspek stakholder
Konsensus (Consensus Orientation), Kesetaraan belum begitu optimal. Indikasi ini terlihat dari
dan keadilan (Equity), Efektifitas dan efisien, keterlibatan aktor yang masih minim. Aktor
Akuntabilitas dan Visi Strategi (Strategic yang terlibat lebih di dominasi oleh pemerintah,
Vision). sementara aktor swasta masih sangat sedikit.

Indikator Partisipasi Indikator Konsensus


Pada hasil wawancara dengan Pramusinto (2013) menyatakan bahwa
masyarakat, meyebutkan jika partisipasi masih keputusan apapun harus dilakukan melalui
minim. Menurut Pramusinto (2014) partisipasi musyawarah melalui konsensus. Hasil
bermaksud untuk menjamin agar setiap menunjukan penelitian bahwa, untuk aspek
kebijakan yang diambil mencerminkan aspirasi berorientasi pada tujuan bersama sudah berjalan
masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dengan baik.
dapat disimpulkan bahwa indikator
Pengelolaan It Center Di Dinas Bina Marga Indikator Kesetaraan dan Keadilan
Kabupaten Kotabaru sudah berjalan dengan Kesetaraan yakni kesamaan dalam
baik, hanya saja diperlukan sosialisasi lagi perlakuan dan pelayanan. Berdasarkan hasil
dalam penggunaan Aplikasi IT Center tersebut. wawancara dapat disimpulkan bahwa indikator
kesetaraan dan keadilan pada Pengelolaan
Indikator Penegakkan Hukum It Center Di Dinas Bina Marga Kabupaten
Menurut Bevola (2013) partisipasi Kotabaru sudah berjalan dengan baik.
masyarakat dalam proses politik dan
perumusan kebijakan publik memerlukan Indikator Efektifitas dan Efisiensi
sistem dan aturan-aturan hukum. Hasil temuan Dilihat dari indikator efektifitas dan
lapangan menunjukan jika aspek supremasi efisiensi, IT Center pada dinas Bina Marga
hukum sudah berjalan dengan baik. Meskipun sangat efektif dalam memberikan layanan.
kebijakan publik memerlukan sistem dan Berdasarkan hasil wawancara dapat
aturan-aturan hukum. Hasil temuan lapangan disimpulkan bahwa indikator efektifitas dan
menunjukan jika aspek supremasi hukum efisien pada Dalam Pengelolaan It Center
sudah berjalan dengan baik. Meskipun Kabupaten Kotabaru sudah berjalan dengan
masih terbatas pada persoalan implementasi. baik.
Hasil wawancara dilapangan, Salah satu
informan menyebutkan jika secara perangkat Indikator Akuntabilitas
Hukum penerapan IT Center d sudah sangat Menurut Bevola (2009) Akuntabilitas
siap. adalah pertangungjawaban pejabat publik
terhadap masyarakat yang memberinya
Indikator Transparansi kewenangan untuk mengurusi kepentingan
Indikasi ini nampak pada keterbukaan mereka. Di lokasi penelitian, bentuk
informasi yang tersedia sangat dengan mudah pertanggung jawaban oleh dinas Bina Marga
bisa diakses oleh masyarakat. Salah satu berlangsung dengan sangat baik. Sistem
informasi mengenai jika selama ini dia bisa pengawasan dengan sanksi yang jelas dan tegas.
mendapatkan informasi terkait dengan jalan
atau semacamnya melalui situs yang telah di

64 | Syifa Fauziah│Penerapan Prinsip …..


As Siyasah, Vol. 4, No. 2, November 2019 ISSN: 2549-1865

Visi Strategis Umum Dan Penataan Ruang


Visi strategis adalah pandangan- Kabupaten Barito Kuala. Peraturan
pandangan strategis Indikator ini sangat Menteri Ketenaga kerjaan Republik
nampak pada dinas Bina Marga. Visi Indonesia Nomor 5 Tahun 2018
menjadi suplemen yang menggerakan M. Nafarin. 2013. Penganggaran
layanan. Berdasarkan hasil wawancara dapat Perusahaan. Edisi 3. Jakarta: Salemba
disimpulkan bahwa indikator Visi Straetegi Empat
pada Pengelolaan It Center Di Dinas Bina Muh. Arief Effendi, 2016. The Power
Marga Kabupaten. of Good Corporate Governance
Teori dan Implementasi. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat
KESIMPULAN Sugiyono. 2016. Statistika Untuk Penelitian.
Berdasarkan hasil penel;itian pada bab- Bandung: Alfabeta
bab sebelumnya, maka dapat diambil Sukrisno Agoes, I Cenik Ardana. 2017.
kesimpulan bahwa pengelolaan IT Center Dinas Etika Bisnis dan Profesi: Tantang
Bina Marga Kabupeten Kotabaru sangat Membangun Manusia Seutuhnya. Edisi
membaik, dilihat dari 9 indikator prinsip Good Revisi. Jakarta: Salemba Empat
Governance yaitu indikator partisipasi, Sukrisno Agoes. 2016. Auditing:
indikator penegakan hukum, transparansi, Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan
responsive, konsensus, kesetaraan dan keadilan, oleh Akuntan Publik Edisi 4 Buku 1.
efektifitas dan efesinsi, akuntabilitas serta Jakarta: Salemba Empat
indikator visistrategi. Adapun faktor yang Emirson. 2006. Prinsip-Prinsip Good
mempengaruhi pengelolaan IT Center governance. Jurnal Manajemen &
Kabupaten Kotabaru adalah sumber daya Bisnis Sriwijaya. Vol. 1 PP.23-26
manusia, data dan informasi, jaringan internet Pratikno (2005) Good governance dan
dan anggaran. Governability, Jurnal Sosial Politik,
Vol. 8 No. 3, Maret 2005 (231-248).
REFERENSI

Adrian Sutedi. 2012. Good Corporate


Governance. Jakarta: Sinar Grafika
Kurniawan, Teguh 2006. Pergeseran
Paradigma Adminsitrasi Publik
Muh. Arief Effendi. 2016. The Power of
Good Corporate Governance Teori
dan Implementasi. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Nurhayarani, Yani. 2009. Memahami Konsep
IT serta hubungannya dengan E
Govermnet. Seminar Nasional
Informatika 2009 (semnasIF 2009)
ISSN: 1979-2328
Pramusinto, Agus. 2009. Reformasi
kepemininan dan birokrasi
Keselamtan dan Kesehatan Kerrja.
Suka Bumi: Yudhistira
Sugiono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfateba
Suhardi. 2018. Pengantar
Manajemen. Yogyakarta: Gava Media.
Pedoman K3, Dinas Dinas Perkajaan

Syifa Fauziah│Penerapan Prinsip ….. | 65

Anda mungkin juga menyukai