Draft Kontingensi
Draft Kontingensi
2. Otley D. (2016). The Contingency Theory of Management Accounting And Control: 1980-
2014. Management Accounting Research, 31, 45-62
Gagasan teori kontingensi akuntansi manajemen mulai berkembang pada tahun 1970-an
dalam upaya untuk menjelaskan berbagai praktik akuntansi manajemen yang terlihat pada
saat itu. Variabel independen yang digunakan untuk menjelaskan struktur organisasi sering
ditransfer secara keseluruhan ke dalam teori akuntansi manajemen yang muncul untuk
menjelaskan desain dan penggunaan sistem akuntansi manajemen, dengan variabel tambahan
yang ditambahkan seiring berjalannya waktu. Menurut Hopwood (1974), desain sistem
(akuntansi manajemen) dan desain struktur organisasi benar-benar tidak dapat dipisahkan dan
saling bergantung, meskipun pengamatan penting ini cenderung diabaikan pada tahun-tahun
berikutnya. Dalam ikhtisarnya tentang teori kontingensi akuntansi manajemen, Otley (1980)
menetapkan bahwa "teori kontingensi harus mengidentifikasi aspek-aspek spesifik dari sistem
akuntansi yang terkait dengan keadaan tertentu dan menunjukkan pencocokan yang sesuai."
(hal.413).
5. Ismail K., Zainuddin S., Sapiei NS. (2010). The Use of Contingency Theory in
Management and Accounting Research. Journal of Accounting Perspectives, 3, 22-37
Teori kontingensi menyatakan bahwa struktur organisasi yang efisien bervariasi dengan
faktor kontekstual organisasi, seperti teknologi dan lingkungan. Ini lebih lanjut menyiratkan
bahwa efektivitas teknik manajerial tertentu bergantung pada konteks dan struktur organisasi
(Lawrence dan Lorsch, 1967; Waterhouse dan Tiessen, 1978; 1983). Dalam konteks
akuntansi manajemen, teori kontinjensi didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem
akuntansi yang sesuai secara universal yang berlaku sama untuk semua organisasi dalam
segala keadaan (Otley, 1980). Faktor-faktor seperti teknologi dan lingkungan adalah salah
satu faktor kontekstual yang dapat menjelaskan mengapa sistem akuntansi ditemukan berbeda
dari satu organisasi ke organisasi lainnya. Faktor kontekstual ini akan mempengaruhi struktur
organisasi, yang kemudian akan mempengaruhi desain sistem informasi akuntansi.