TEMA 6-9
SEMESTER II
KELAS IV
KKG KELAS IV
L.P. MA’ARIF NU MWC TIRTO
TAHUN PELAJARAN 2022/ 2023
RANGKUMAN MATERI MAPEL BAHASA INDONESIA TEMA 6
Puisi adalah sebuah karya sastra yang tersusun dalam bentuk bait-bait. Di dalam puisi juga mengandung
sebuah rima. Rima adalah persamaan bunyi di akhir baris sebuah puisi. Nama lain dari rima adalah sajak.
Puisi memiliki ciri, yaitu tersusun dari baris dan bait, serta bahasanya terikat oleh irama dan rima.
1. Baris dan bait. Puisi biasanya tersusun dalam bentuk bait- bait, dalam suatu bait puisi terdapat beberapa baris
kata atau kalimat.
2. Irama dan rima. Irama adalah keselarasan bunyi pada puisi yang dibentuk oleh pergantian tekanan kata.
Irama berhubungan dengan panjang pendeknya bunyi serta kemerduan bunyi saat membacakan puisi.Rima
adalah persamaan bunyi yang ada dalam baris- baris puisi.
Penyair adalah sebutan bagi orang yang mengarang syair (puisi) atau sajak. Penyair disebut juga pujangga.
Salah satu penyair Indonesia adalah Chairil Anwar. Secara umum, puisi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu puisi
lama dan puisi baru.
Puisi Lama
Puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat erat dengan kaidah dan aturan penulisan sebuah puisi. Kaidah
dan aturan yang dimaksud antara lain: jumlah suku kata dalam tiap baris dan jumlah baris di tiap bait.
Beberapa contoh yang termasuk puisi lama adalah pantun, syair, gurindam, karmina dan talibun.
Puisi Baru
Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak lagi terikat oleh kaidah dan aturan yang berlaku. Biasanya bentuknya
lebih bebas jika dibandingkan dengan puisi lama. Contoh puisi baru antara lain: balada, himne, ode, epigram
dan elegi.
Lalu bagaimana teknik menentukan amanat dalam puisis? Caranya adalah sebagai berikut :
1. Membaca secara berulang-ulang.
2. Menentukan tema puisi.
3. Memparafrasekan puisi dengan kalimat sederhana.
Makna puisi merupakan arti atau maksud yang terkandung dalam puisi yang dapat ditangkap oleh pembaca
sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya.
Subtema 3 (Giat berusaha meraih cita-cita)
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mendeklamasikan Puisi:
Saat mendeklamasikan sebuah puisi ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu: ekspresi wajah, lafal,
intonasi, irama, dan gerak tubuh.
1. Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah merupakan penghayatan isi puisi yang digambarkan melalui raut wajah untuk menunjukkan
perasaan. Apabila sedang menceritakan sesuatu yang menyedihkan, maka kita mengekspresikan dengan raut
wajah yang mewakili kesedihan tersebut. Sebaliknya, apabila sedang menceritakan suasana yang riang gembira
kita bisa menunjukkan raut wajah bahagia, seperti tersenyum dan tatapan mata yang berbinar.
2. Lafal
Dalam mendeklamasikan puisi, penyebutan atau pengejaan kata-kata harus jelas agar mudah dipahami. Jangan
sungkan untuk membuka mulut kita agar kata-kata yang kita ucapkan dapat terdengar dengan jelas.
3. Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya nada baca untuk memberi penekanan pada kara tertentu
4. Irama
Irama merupakan panjang pendek, keras lembut, dan kuat lemahnya suara. Kita harus dapat mengetahui kapan
harus mengucapkan dengan keras dan kapan harus mengucapkannya dengan lembut sesuai dengan maksud
dari isi puisi.
5. Gerak Tubuh
Gerak tubuh adalah penggambaran perasaan yang terkandung dalam puisi melalui gerak tubuh untuk
melengkapi ekspresi wajah. Kita dapat memperkuat ekspresi dalam penyampaian puisi melalui gerak tubuh.
2. Cerpen
Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia melalui tulisan
pendek. Cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.Contoh: cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat
kabar.Contoh: Putri Tunjung Buih dan Putri dari Bambu Malinkundang.
3. Novel
Novel adalah cerita fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di
sekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap tokoh. Contoh: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
Cerita Asal Mula Telaga Warna dan Kasuari dan Dara Makota termasuk jenis cerita rakyat. Cerita Asal Mula
Telaga Warna merupakan cerita rakyat berjenis legenda. Alasannya, isi cerita tersebut mengisahkan asal mula
terjadinya suatu tempat, yaitu Telaga Warna.
Sementara itu, cerita Kasuari dan Dara Makota merupakan cerita rakyat berjenis fabel. Alasannya, tokoh-tokoh
yang terdapat pada cerita adalah binatang, yaitu burung. Burung-burung itu diceritakan hidup, bersosialisasi,
dan dapat berbicara layaknya manusia.
Tokoh utama pada cerita berjudul ”Roro Jonggrang” yaitu Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Tokoh
tambahan pada cerita berjudul ”Roro Jonggrang” yaitu Bi Sumi, para dayang, dan pasukan jin.
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali” yaitu Manik Angkeran, Sidhimantra,
dan Naga Besukih.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang bersifat baik. Tokoh antagonis adalah tokoh yang bersifat tidak baik.
Tokoh antagonis yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali” yaitu Manik Angkeran. Tokoh
protagonis yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali” yaitu Sidhimantra dan Naga Besukih.
Teks berjudul Asal-usul Burung Cenderawasih merupakan cerita rakyat, yaitu legenda. Teks tersebut berisi
kisah seorang kakak bernama Kweiya yang tidak disenangi oleh adik-adik tirinya karena merasa iri. Berdasarkan
cerita tersebut dapat diambil pesan moral bahwa kita harus menjauhkan diri dari sifat iri karena dapat merusak
kerukunan dalam persaudaraan
Tokoh dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan (pembantu). Pada pembelajaran-
pembelajaran sebelumnya kamu sudah mengenal berbagai tokoh dalam cerita. Mari, kita mengingat kembali.
1. Tokoh utama
Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita. Tokoh utama paling banyak
diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.Bahkan dalam novel-novel tertentu,
tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam
tiap halaman novel yang bersangkutan.
2. Tokoh Tambahan (pembantu)
Tokoh tambahan (pembantu) adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita. Kehadiran tokoh
pembantu sekadar menunjang tokoh utama.
Tokoh juga dapat dibedakan berdasarkan peran tokoh dalam sebuah cerita yaitu tokoh protagonis dan
antagonis.
1. Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak baik sehingga disenangi dan dikagumi pembaca.
Protagonis adalah pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca.
2. Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disenangi pembaca karena perannya tidak sesuai yang didambakan
pembaca. Tokoh antagonis ini menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh
protagonis. Antagonis adalah pelaku yang tidak disenangi pembaca
yang tidak sesuai dengan isi cerita yang didambakan oleh pembaca.
Inti dari cerita tentang seorang petani yang memiliki angsa istimewa. Angsa tersebut dapat bertelur emas.
Petani ingin. Tokoh utama dalam cerita adalah petani. Sikap yang dimiliki petani yaitu tamak dan tidak pernah
merasa cukup. Seharusnya, tokoh utama bersyukur atas nikmat yang sudah ia peroleh. Jika menjadi tokoh
utama dalam cerita tersebut, saya akan bersyukur terhadap rezeki yang telah saya peroleh
Tokoh Cerita
1. Tokoh utama dalam cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas adalah kakek dan ikan mas.
2. Tokoh pembantu/tambahan dalam cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas adalah nenek.
3. Tokoh protagonis dalam cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas adalah kakek dan ikan mas. Alasannya, kedua
tokoh ini bersifat baik. Kakek selalu menuruti keinginan nenek, sedangkan ikan emas juga mengabulkan
keinginan nenek.
4. Tokoh antagonis dalam cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas adalah nenek. Alasannya, tokoh nenek bersifat
serakah. Ia tidak pernah puas dengan keinginannya dan selalu meminta lebih.
RANGKUMAN MATERI MAPEL BAHASA INDONESIA TEMA 9
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita dapat melakukan wawancara dengan baik, yaitu:
1. Persiapan Wawancara
Persiapan wawancara itu sangat penting, agar kita benar-benar siap dan tidak melakuakn kesalahan ketika
pelaksanaan wawancara. Agar memperoleh hasil wawancara yang baik, sebagai pewawancara kita perlu
melakukan persiapan-persiapan tertentu, yaitu:
1. Menguasai masalah yang akan ditanyakan.
2. Menentukan hal-hal pokok yang akan ditanyakan dalam wawancara.
3. Menyiapkan daftar pertanyaan tentang hal-hal yang akan dimintakan penjelasan.
4. Pertanyaan mengandung unsur: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.(5 W + 1H )
Agar kalian lebih jelas, coba perhatikan contoh hasil wawancara di bawah ini
Siapa narasumber yang akan kamu wawancarai?
Orang Tua
Ketar RT
Ketua RW
Tetangga terdekat
Teman sekelas
Anak tetangga sebelah
Bapak Guru
Ibu Guru
Paman
Bibi
Pertanyaan apa saja yang akan kamu ajukan untuk mendapatkan data kondisi lingkungan di lingkungan
sekitarmu?
Maaf, Bapak/Ibu. Kami melakukan tugas dari Bapak/Ibu Guru untuk bertanya kepada Bapak/Ibu. Boleh kami
minta waktu sebentar?
Siapa nama Bapak/Ibu?
Apa pekerjaan Bapak/Ibu?
Hewan apa saja yang masih dapat dijumpai di lingkungan sekitar bapak/ibu?
Tanaman apa saja yang banyak ditanam warga di pekarangan rumah?
Apakah ada kegiatan rutin kerja bhakti untuk membersihkan lingkungan sekitar?
Apakah masyarakat sekitar membuang sampah pada tempatnya?
Bagaimana kesadaran masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan lingkungan?
Tuliskan hasil wawancaramu dalam bentuk berikut.
LAPORAN HASIL WAWANCARA
Tanggal Wawancara : 30 April 2019
Data Hasil Wawancara :
Nama
No. Pertanyaan Jawaban
Narasumber
1. Orang Tua Hewan apa saja yang masih dapat Ada beberapa hewan seperti
dijumpai di lingkungan sekitar kucing, ayam, dan burung
bapak/ibu?
2. Ketar RT Tanaman apa saja yang banyak Tanaman yang banyak ditanama
ditanam warga di pekarangan di pekarangan rumah adalah
rumah? tanaman hias
3. Ketar RW Apakah ada kegiatan rutin kerja Kerj bhakti dilaksanakan secara
bhakti untuk membersihkan rutin sebulan sekali setiap hari
lingkungan sekitar? Minggu
6. Anak Hewan apa saja yang masih dapat Ada bebeapa hewan seperti ayam,
tetangga dijumpai di lingkungan sekitarmu? burung, dan kelinci
7. Bapak Guru Tanaman apa saja yang banyak Tanaman buah dan tanaman hias
ditanam warga di pekarangan banyak ditanam warga di sekitar
rumah? rumah
8. Ibu Guru Apakah ada kegiatan rutin kerja Ada kegiatan rutin kerja bhakti,
bhakti untuk membersihkan namun kadang banyak yang tidak
lingkungan sekitar? hadir
Hasil Wawancara:
Nama
No. Jawaban Manfaat
Narasumber
Kesimpulan:
Kegiatan kerja bhakti yang dilakukan di lingkungan sekitar menjadikan kehidupan lebih baik dan pekerjaan
menjadi cepat selesai