Anda di halaman 1dari 4

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia

Pengertian Prosa dan puisi

Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan
kemerduan bunyi seperti puisi. Puisi adalah karya sastra hasil ungkapan pemikiran dan perasaan
manusia yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh
dengan makna.

Perbedaan Puisi dan Prosa

Puisi dan prosa adalah bentuk karya sastra yang mempunyai perbedaan. Puisi disusun dengan
kalimat pendek, ringkas, dan padat, sedangkan prosa disusun dengan kalimat bebas dan rinci. Puisi
terdiri atas bait-bait, sedangkan prosa terdiri atas paragraf-paragraf.

Memahami sebuah puisi, terkadang lebih sulit dari pada isi sebuah cerita. Salah satu cara
untuk memahami isi puisi yaitu mengubahnya menjadi prosa atau cerita. Dalam ilmu bahasa,
mengubah puisi menjadi prosa disebut parafrasa.
Prafrasa puisi bertujuan untuk menjelaskan makna yang tersembunyi supaya lebih mudah
untuk dipahami. Parafrasa puisi dapat dilakukan dengan cara menambahkan kata-kata yang
bertujuan untuk memperjelas maksud dan makna dari sebuah puisi.
Dikutip dari buku Seni Mengenal Puisi karya Agnes Pitaloka dan Amelia Sundari, dalam
parafrasa puisi ada dua metode yang dapat dilakukan yaitu:

 Parafrasa terikat, yakni metode mengubah puisi menjadi prosa dengan


menambahkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimatnya mudah dipahami. Dalam
metode ini seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrasa tersebut.
 Parafrasa bebas, adalah cara mengubah puisi menjadi prosa dengan menceritakan
kembali menggunakan bahasa dan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdapat dalam
puisi masih dapat digunakan atau bisa juga tidak digunakan.

langkah-langkah mengubah puisi menjadi prosa

1. Membaca isi puisi berulang-ulang hingga makna puisi tersebut dipahami.


2. Mencari persamaan kata atau sinonim dari kata-kata sulit yang ada dalam puisi.
3. Menambahkan kata-kata pada puisi sehingga menjadi sebuah kalimat yang utuh.
4. Merangkaikan kalimat-kalimat tersebut sehingga menjadi paragraf yang padu.

Jenis Paragraf dan Pengertiannya


Berdasarkan letak gagasan utama, berikut ini adalah jenis-jenis paragraf yang diketahui:
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang gagasan utama atau ide pokoknya berada di awal
paragraf, bersifat deduksi dan dikembangkan dari pernyataan umum ke khusus.
Biasanya jenis paragraf deduktif memiliki kalimat utama yang berada di awal paragraf,
sedangkan kalimat penjelasanya terletak setelah kalimat utama.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang gagasan utamanya berada di akhir paragraf,
bersifat induksi dan dikembangkan dari pernyataan khusus ke umum.
Jenis paragraf induktif memiliki kalimat utama yang berada di akhir paragraf, kalimat
penjelas berada sebelum kalimat utama.
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah jenis paragraf yang merupakan penggabungan dari kedua paragraf
sebelumnya, yakni deduktif dan induktif. Pada paragraf campuran kalimat utamanya berada
di awal dan di akhir paragraf. Sementara kalimat penjelas berada di tengah-tengah paragraf.
Selanjutnya, terdapat pula jenis paragraf berdasarkan isinya, antara lain:
1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan suatu obyek yang bertujuan
agar pembaca juga dapat melihat, mendengar, ataupun merasakan obyek yang digambarkan
tersebut.
2. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan jenis paragraf yang menceritakan tentang sebuah peristiwa
ataupun kejadian yang di dalamnya terdapat alur cerita, tokoh, konflik dan latar, yang
biasanya kita temui pada cerita novel.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang berisikan tentang pendapat, yang menerangkan
sebuah topik. Paragraf Eksposisi memiliki tujuan untuk memberi informasi demi menambah
pengetahuan pembaca.
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah jenis paragraf yang menyampaikan ide atau gagasan yang
disertai dengan bukti dan juga fakta faktual dalam penulisan. Tujuan dari paragraf ini untuk
mendukung sebuah ide yang disampaikan kepada pembaca.
5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah jenis paragraf yang berisi ajakan yang bertujuan untuk memengaruhi
pembaca agar melakukan sesuatu hal sesuai dengan yang diajak.

Cara Menyusun Teks Pidato

1. Menentukan tema atau pokok pembicaraan.


2. Menganalisis karakteristik target audiens.
3. Mencatat ide/gagasan yang akan disampaikan dalam pidato.
4. Menentukan tujuan pidato.
5. Menyusun kerangka pidato yang terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup

pengertian daftar riwayat hidup adalah deskripsi singkat tertulis mengenai pendidikan, kualifikasi,
minat dan pengalaman pekerjaan sebelumnya.

tersurat dapat diartikan sebagai telah tertulis, telah ditakdirkan atau eksplisit. Sedangkan tersirat
berarti tersembunyi atau terkandung (di dalamnya). Informasi tersurat biasanya sudah tertulis
secara langsung dalam informasi atau teks.

Ciri-Ciri Puisi Lama

1. Terikat pada jumlah baris, rima, diksi, intonasi, dan sebagainya.

2. Termasuk sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut.

3. Bersifat anonim atau enggak diketahui siapa nama penulisnya.


4. Memiliki gaya bahasa yang tetap dan klise.

Ciri-Ciri Puisi Baru

1. Enggak terikat jumlah baris, rima, dan irama.

2. Puisi cenderung bersifat simetris atau memiliki bentuk rapi.

3. Nama pengarang atau penulis puisi diketahui.

4. Memiliki gaya bahasa yang dinamis atau berubah-ubah.

perbedaan puisi dan pantun yang perlu diketahui, antara lain:

1. Dalam membuat puisi enggak ada batasan jumlah suku kata yang digunakan.

Pada pantun, terdapat jumlah suku kata dalam setiap barisnya, yaitu antara delapan hingga 12
suku kata.

2. Pada puisi enggak terikat oleh baris, sedangkan pantun terdiri atas barus-baris di setiap
baitnya.

3. Dalam puisi lama dikenal dengan sajak dan rima. Namun, dalam perkembangannya puisi
modern terdapat kebebasan dalam bersajak.

Sementara pada pantun terdiri dari sajak atau rima, yaitu (a,b,a,b).

4. Pada penulisan puisi nama pengarangnya dicantumkan sehingga penulis tersebut dan
dikenal dengan seseorang yang membuat karya sastra puisi tersebut.

Berbeda dengan pantun yang ditulis dengan anonim. Hal ini menyebabkan sampai kapan pun
orang enggak akan mengetahui siapa penulis pantun tersebut.

Jenis-Jenis Kalimat Tanya

Ada beberapa jenis kalimat tanya dan pemanfaatannya sebagai berikut:


Kalimat tanya konfirmasi atau klarifikasi Kalimat tanya konfirmasi atau klarifikasi adalah
kalimat tanya yang digunakan untuk mempertegas kembali persoalan yang sebenarnya telah
diketahui.
Dan jawabannya adalah iya atau tidak.
Kalimat tanya klarifikasi atau konfirmasi biasanya menggunakan kata tanya “benarkah” atau
“apakah benar”. Perhatikan contoh berikut: Benarkah Anda seorang pemain film? Apakah
benar nama Presiden Republik Indonesia yang pertama ialah Ir. Soekarno?
1. Kalimat tanya retoris Kalimat tanya retoris merupakan kalimat tanya yang tidak
memerlukan jawaban secara langsung. Kalimat tanya retoris biasanya digunakan untuk
memberikan semangat, motivasi dan menggugah kesadaran.
Contoh:
Apakah kalian tega melihat orang-orang tidak mampu itu?
Siapakah yang akan menjaga negeri ini kalau bukan kita?
2. Kalimat tanya tersamar Kalimat tanya tersamar adalah kalimat tanya dengan maksud
tertentu yang tersembunyi atau tersamar. Biasanya kalimat tanya tersamar digunakan
untuk memohon, meminta, menyindir, membiarkan, melarang, menyuruh dan sebagainya.
Misalnya:
Bolehkah saya meminjam pulpenmu?
Bersediakah kalian membersihkan kelas yang kotor ini?
Apakah ini yang namanya ucapan terima kasih?

Anda mungkin juga menyukai