KOMPETENSI AWAL
Peserta difokuskan untuk mempelajari keragaman sebagai sunnatullah
SARANA PRASARANA
Ruang Kelas, Papan Tulis, Alat Tulis, Simbol Pancasila, Tongkat Kecil, dan
Hp.
MODEL PELAJARAN
Kelompok dan talking stick
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mendeskripsikan Keragaman Sebagai Sunnatullah Agar Saling
Mengenal(Lita’arafu) Dengan Benar.
PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik harus menerapkan sunnatullah dikehidupan sehari-hari
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkan kalian bertemu orang dari berbagai suku dan bangsa lain ?
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
• Materi : membaca dan memahami keragaman sebagai sunnatullah
• Sumber : Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas IV
•
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan :
• Berdoa, presensidan menyampaikan tujuan.
Kegiatan Inti :
• Peserta didik diberiarahan untuk membaca dan memahami materi tentang
keragaman sebagai sunnatullah
• Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4-5
orang
• Guru memberikan lembar kerja peserta didik yang harus dikerjakan secara
berkelompok.
• Guru menyiapkan lagu yang nantinya di bunyikan untuk mengiringi talking stick
berjalan, lalu ketika guru menghentikan lagu kelompok yang memegang alat lah
yang akan mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.
Penutup :
• Menyimpulkan pembelajaran, refleksi dan feedback.
ASESMEN
• Penilaian Sikap(terlampir)
• Penilaian Pengetahuan(terlampir)
Riska Oktaria
NIP. NIM. 1930202135
Perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di setiap jenjang pendidikan dapat ditilik
berdasarkan kerangka dasar kurikulum, kompetensi yang dituju, struktur kurikulum, penilaian,
pembelajaran, perangkat ajar yang disediakan pemerintah, dan peringkat kurikulum masing-masing.
Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan karakter Profil Pelajar
Pancasila. Implementasi Kurikulum Merdeka bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kesiapan
setiap sekolah.
Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang mendorong bakat dan minat yang dimiliki
oleh murid. Kurikulum yang diresmikan oleh Kemendikbedristek pada bulan Februari 2022 ini merupakan
kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Dalam kurikukulum ini pula, guru memiliki
keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar agar pembelajaran dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat murid. Beberapa kelebihan Kurikulum Merdeka antara lain:
Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi siswa.
Pada proses pembelajaran diubah menjadi lebih menyenangkan, mendalam, dan sederhana.
Contohnya pada siswa jenjang SMA nantinya tidak akan ada kelas peminatan IPA, IPS dan Bahasa.
Sehingga siswa bebas memilih mata pelajaran sesuai bakat dan minatnya masing-masing siswa. Selain itu,
sekolah memiliki wewenang menerapkan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan bakat dan
minat siswa serta guru dapat mengajar sesuai perkembangan siswa dalam menerima materi pelajaran.
Kurikulum Merdeka Belajar menerapkan proses pembelajaran melalui kegiatan proyek. Diharapkan
dengan proses pembelajaran tersebut dapat memberikan kesempatan lebih luas pada siswa agar aktif dalam
mengeksplorasi isu-isu aktual yang terjadi saat ini dan dapat mendukung pengembangan karakter dan
sebagai berikut:
keterampilan dan karakter yang sesuai dengan nilai bangsa, kurikulum ini juga menciptakan atmosfer
Dalam kurikulum ini, dunia pendidikan di Indonesia mencoba menerapkan kebebasan murid untuk
memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran. Model pembelajaran seperti ini sudah diterapkan di
negara maju. Selain itu, tujuan lain dari Kurikulum Merdeka ini adalah untuk mengejar ketertinggalan
Fleksibilitas dalam menjalankan proses pembelajaran juga merupakan salah satu kunci agar murid
dapat memahami lebih mendalam bahan ajar yang diberikan. Sehingga potensi-potensi yang dimiliki murid
dapat berkembang. Guru-guru pun juga dimudahkan dalam menyampaikan materi ajar kepada murid
Ketika suatu kurikulum memiliki kelebihan, pasti dia juga memiliki kekurangan. Kekurangan
Mengingat Kurikulum Merdeka baru diresmikan serta diluncurkan oleh Mendikbudristek beberapa
bulan yang lalu. Tentu pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam diperlukan agar penerapannya efektif
dan tepat.
Jika melihat prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, sistem pengajarannya
masih belum membahas dengan rinci mengenai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia.
3. Kurangnya kapasitas SDM
Dengan diresmikannya Kurikulum Merdeka ini, tentu saja pihak pemerintah harus
mensosialisasikan mengenai kurikulum baru ini dan melakukan persiapan yang matang. Selain itu guru
sebagai tombak utama penerapan kurikulum ini juga harus diberikan pola pendidikan dan latihan (diklat)
kepada murid, meningkatkan kualitas pedagogis guru, serta mengubah pola pikir dan paradigma lama guru.